Chapter 11

17.7K 767 0
                                    

"Lagi nyiapin api unggun. Happy new year ya sayang" ucapku.

"Happy new year juga, kamu baik-baik ya disana. Aku janji bakal nepatin semua janji aku. Maaf aku gabisa lama-lama, nanti pulsa kamu bayar mahal hahaa. Yang penting aku udah berhasil nelfon kamu, kangen aku sedikit terobati" kata-kata ali membuatku tersenyum.

"Oiya, makasih ya sayang kadonya, bilang ke yang lain juga makasih. Pas kamu nyanyi buat aku, kamunya cantik banget. Udah lama gak liat kamu rasanya mau aku peluk. Aku nikahin sekalian hahaha" ucap ali dan tawa pun pecah. Ali memang paling bisa mencairkan suasana haru menjadi seperti ini.

"Hahaha apasih kamu. Tapi aku masih mau ngomong sama kamu gimana dong(?) Gapapa pulsaku bayar mahaln demi kamu. Aku kangen soalnya" mungkin kalau aku bercermin sekarang, muka ku akan terlihat seperti kepiting rebus.

"Ih aku serius loh umur kita juga udah 23 otw 24. Klo kamu aku nikahin gapapa dong. Udah gede ini" suasana kembali serius. Aku tak menjawab dan mengalihkan pembicaraan.

"Udah ah ngomongin itu kapan-kapan aja hahaha. Kamu gimana kuliahnya?" Tanyaku.

"Baik baik aja, lagi ngejar kelulusan biar bisa cepet ketemu kamu" lagi-lagi ali berhasil membuatku tersipu malu.

Saking asik berbincang dengan ali, aku sampai lupa kalau sudah 1 jam berlalu. Percakapan ini tak akan pernah aku lupakan.

"Udah ya sayang, kasian nanti kamu. Yang penting kita udah ngobrol kan? Kangennya sedikit terobati kan? Hahaha.. udah ya daaah I love you so much sayang. I miss you, janji nya jangan lupa ya sayangku prilly haha" ucap ali di akhir percakapan.

"Iyaaa sayangku ali. Daaaah love you too, miss you too" telfon pun ditutup. Aku masih tersenyum akibat percakapan tadi.

Kevin, salsa, gritte dan dimas yang melihatku tersenyum ikut tersenyum karna kebahagiaanku.

Hari ini, aku menjalaninya dengan tersenyum. Hanya berbicara dengannya tak sampai 2 jam saja mampu membuatku tersenyum kembali. Kalau saja waktu bisa dipercepat, atau aku bisa meminjam alat doraemon, aku akan langsung menuju tanggal dimana ali akan pulang.

Ali belum memberi tau kapan dia akan pulang, aku harus sabar menunggunya.

Kuliah diliburkan dan baru masuk bulan februari, selama libur aku menghabiskan waktuku dengan yang lain. Aku berencana untuk pergi ke bali bersama kevin, salsa, iqbal, gritte dan dimas. Aku juga berhak berlibur walaupun ali tak ada.

Pesawat berangkat jam 10 pagi, jam 8 aku sudah harus sampai di bandara soekarno hatta. Pagi ini aku bersemangat dan langsung bersiap. Semua barang sudah dipersiapkan sejak kemarin, hari ini tinggal berangkat. "Sayaaang ayo sarapan.. kamu udah harus berangkat kan?" Teriak mama dari lantai bawah.

"Iya ma sebentar. Lagi siap-siap" sambil membawa koperku aku berjalan menuruni tangga. "Jaa bantuin jaa berat nih" ucapku pada raja yang sedang menonton tv. Raja menghampiriku dan membawakan koperku. Aku duduk di meja makan dan sarapan. "Diiin" suara klakson mobil kevin terdengar di depan rumahku. Aku pamit pada mama, papa dan raja. Aku keluar dari rumah dan memasukan koper ke bagasi mobil kevin.

"Udah semua?" Tanyaku saat memasuki mobil.

"Udah tinggal berangkat" jawab kevin dan mobil kevin melaju kearah bandara.

°SKIP°

Sesampainya di bali, kita.langsung menuju hotel yang sudah di booking. Hotel bintang 5 dekat dengan pantai kuta.

1 kamar diisi dengan 3 orang. Aku sekamar dengan salsa dan gritte. Kevin, iqbal dan dimas. Kamar kita berhadapan. Setelah masuk kamar, kita isrtirahat dan sore nanti akan pergi ke pantai kuta untuk melihat sunset. "Alhamdulillah akhirnya sampe juga" ucapku yang langsung membaringkan tubuhku di kasur.

Can You See Me (Aliando-Prilly)Where stories live. Discover now