Chapter 4

20.5K 959 3
                                    

Ali mempersembahkan lagu itu untukku diatas panggung. Saat tengah bernyanyi, dia menarik ku keatas penggung dan mengajakku bernyanyi.

Semua kenangan indah itu teringat sangat jelas tanpa ada yang terlewat di pikiranku. Mengingat kenangan itu membuat air mataku tak dapat kubendung. Karna tak ingin teman-teman ku tau bahwa aku menangis, aku memutuskan untuk pergi ke toilet. Baru saja aku melangkah pergi, ada tangan yang menahanku, tangan gritte. "Prill mau kemana?" Tanyanya yang belum sadar air mataku jatuh.

"Ke toilet tte, bentar kok" jawabku tanpa menoleh ke arah gritte. Karna curiga akan tingkahku, gritte langsung berdiri dihadapanku dan mengangkat wajahku yang tertunduk.

"Yaampun prill.. pasti deh nih mulai keinget ali. Telfon dia deh prill gue gatega jadinya" ucapnya yang khawatir padaku.

"Mahal kali tte, emangnya murah pulsa dari sini ke amerika. Gapapa kok" jawabku dan langsung pergi ke toilet dan diikuti gritte.

Didalam toilet, aku memeluk tubuh gritte dan menangis dalam pelukannya. Aku rindu padanya, pada sosok ali yang selau ada disampingku. Sudah 3 tahun lamanya ia tak hadir di sisi ku, aku hanya dapat memandangi fotonya dan membaca ulang suratnya. Kebiasaan ku sebelum tidur.

"Udah udah prill... disana ali juga pasti kangen kok sama lo. Dia bakal nepatin janjinya kok. Gue tau ali, dia gamungkin ingkar janji" ucap gritte.

"Aamiin" jawabku masih terisak.

"Udah yuk, bentar lagi kan lo harus ngasih sambutan dll. Cuci muka sana, masa nangis gini gaenak diliat. Senyum doong" ucap gritte berusaha menghiburku. Seperti kebiasaan ali saat menghiburku, dia selalu membentuk senyum di bibirku. Membuatku teringat pada ali dan tersenyum.

Setelah cuci muka, aku langsung kembali ke meja dan tak lama MC memanggilku untuk memberi sambutan.

"Makasih ya semuanya..........." ucap ku panjang lebar diatas panggung. Aku juga meminta maaf karna saat acara dansa nanti, aku tak dapat ikut merayakannya. Aku hanya duduk melihat semua orang berdansa. Mereka bisa memaklumi ku karna mereka tau kondisi ku.

Setelah memberi sambutan, aku hendak kembali ke meja dan berkumpul bersama yang lain lagi. Tapi MC memberhentikan langkah ku karna mereka ingin mempersembahkan kado special dari seseorang.

Bagiku tak ada kado special kecuali dari orang special, ali. Aku tak banyak bertanya, langsung kubuka kado tersebut, tak tau siapa pengirimnya aku hanya bersyukur.

Saat kubuka kado tersebut, ada 2 bukcet bunga mawar putih dan satu kotak berukuran cukup besar. Sebelum kubuka kotak tersebut, ada surat yang menempel diatasnya. Kubaca dalam hati surat tersebut "Happy birthday prilly, maaf aku tak dapat hadir dalam ulangtahun mu, maaf selama 2 tahun kemarin aku tak mengucapkan selamat ulangtahun padamu. Kuharap kado ini sampai dihari yang tepat. Maaf aku tak pernah membalas pesan mu, tapi yakinlah, aku selalu membacanya. Masihkah kamu menepati janjimu? Disini aku akan selalu menjaga hatiku untukmu, aku merindukanmu prilly. Rasanya aku ingin memeluk erat tubuh mu dan tak akan kulepas lagi. Aku tak akan pernah meninggalkanmu lagi. I promise. Kuharap kau suka dengan kado yang kuberikan. Sekali lagi maafkan aku, akan kubayar semuanya saat aku pulang ke Indoensia. Aku mencintaimu prilly, sangat mencintaimu. -ALI-" Tak kusangka, ini memang kado special dari orang special yang aku tunggu. Kado dari ali. Aku menangis saat membaca surat darinya, gritte menghampiriku dan memelukku. Aku memeluknya erat dan menangis lagi. Perasaan ku bercampur aduk, antara senang, sedih, kangen dll.

Aku pun menenangkan diriku, dan membuka kotak kado tersebut.

Ternyata kado dari ali adalah dress limited edition yang hanya ada 3 di dunia. Ali memang tau apa yang aku inginkan, aku suka sekali dress. Setelah membuka dan membereskan kado tersebut, aku kembali ke meja teman-temanku.

Acara selanjutnya performance dari siapapun yang ingin bernyanyi untuk orang yang dia sayang. Biasanya di acara ini, selalu ali yang tampil membawakan lagu untukku. Tapi lagi-lagi karna tak ada ali disini, posisinya digantikan oleh arif yang akan membawakan lagu untuk gritte. Arif sama romantisnya dengan ali, tapi bagiku tak ada yang bisa menggantikan posisi ali. "Hai semua, gue mau bawain lagu buat gritte. I'm Yours by Jason Mraz. Mungkin suara gue emang gak sebagus ali, tapi rasa sayang gue ke gritte sama besarnya dengan rasa sayang ali ke prilly" ucapnya diatas panggung. Aku tersenyum mendengar ucapan arif, kata-kata itu membuatku kembali pada kenangan saat ali membawakan lagu nothing's gonna change my love for you.

"Well, you done done me and you bet I felt it. I tried to be chill but you're so hot that I melted. I fell right through the cracks, now I'm trying to get back" arif mulai menyanyikan lagunya. Semua orang bertepuk tangan, gritte memandang arif penuh dengan senyuman. Aku senang melihat sahabat tersayangku bahagia walaupun saat ini aku tak bisa merasakan kebahagiaan yang sama dengannya.

Selesai menyanyikan I'm yours untuk gritte, arif mengeluarkan kata-kata manis nya yang mampu membuat semua perempuan terkesan akan dirinya. Gritte tersipu malu sambil tersenyum pada arif dan dibalas senyuman itu oleh arif. Aku memandangi wajah sahabat tersayangku, terlihat jelas dia sangat bahagia malam ini. Aku ikut bahagia karnanya.

Gritte memeluk tubuhku karna senang, aku membalas pelukannya dan berkata "cieee ah itteee.. hahaha" gritte hanya tertawa dan melepaskan pelukannya serta berjalan menuju panggung. Kejadian romantis antara gritte dan arif membuat semua yang melihat ikut bahagia. Tanpa sadar air mataku terjatuh karna teringat sosok ali yang menurutku jauh lebih romantis dari arif. "Lah prill, lo kenapa nangis? Kan romantis prill" tanya salsa tiba-tiba mengagetkan ku.

"Ha? Nangis bahagia ini sal. Lucu banget itte sama arif" jawabku berbohong sambil mengusap air mataku. Aku bertepuk tangan pada mereka berdua.

Can You See Me (Aliando-Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang