Chapter 27

12.5K 565 0
                                    

"Assalamualaikum semua, selamat malam. Saya Prilly Latuconsina dan ini Aliando Syarief. Kami akan menyanyikan lagu ciptaan dari Ali sendiri, Janji Hati"

Ucapku seperti MC.

Sebelumnya aku dan ali sudah melakukan gladi resik, semoga lancar.

"Ku ingin hatimu yang tulus ada di setiap detikku, jadikan hidupku berwarna dengan cintamu kasihmu......" bernyanyi mengiringi semua tamu disini, aku menghayati setiap liriknya, bertatapan dengan ali. Rasanya air mataku ingin jatuh membayangkan ali sekarang berada di hadapanku setelah sekian lama ia pergi melanjutkan kuliahnya di amerika. Aku bersyukur ia kembali masih seperti dulu, masih mencintaiku dan kuharap bisa mencintaiku sampai mati.

Aku sempat berdoa, kalaupun ali bukan jodohku, berikan aku kesempatan untuk merasakan kasih sayangnya setelah ia kembali dari amerika, dan betapa bahagianya sejauh ini ia masih menyayangiku. Kami juga akan menuju jenjang pernikahan, sebuah keajaiban aku bisa bertahan dengannya tanpa ada rasa yang berkurang sedikitpun.

Aku terus bernyanyi dan berfikir hingga tak sadar air mataku sudah jatuh, ali mengusap lembut pipiku untuk menghilangkan air mata itu. Aku tersadar dari pikiranku dan aku pun tersenyum lembut padanya. "Terimakasih semuanya" ucap ali setelah kami selesai menyanyikan lagu janji hati. Turun dari panggung ali langsung membawaku ke halaman belakang gedung.

"Mau ngapain?" Tanyaku sambil menatapnya heran.

Tanpa menjawab pertanyaanku ali langsung memelukku, erat, sangat erat.

"Kayaknya kita satu pikiran" ucapnya yang tambah membuatku bingung.

"I love you sayang. Aku kangen sama kamu" "Kangen? Dari tadi pagi kan kita ketemu sayang haha" ucapku yang berusaha mencairkan suasana hening tersebut.

"Ya memang aku gaboleh kangen? Aku tau kok tadi kamu nangis kenapa" ucapnya yang masih memelukku erat.

"Apaan emangnya? Sok tau ah"

"Serius sayang, mikirin tentang kita kan. Kisah kita yang ajaib" deg! Sepertinya ali bisa membaca pikiranku. Aku tertawa dalam pelukannya, lalu ia lepaskan perlahan dan menatap dalam mataku.

"Hmmm...natapnya udah belum? Masuk yuk, takut dicariin yang lain" ucapku pada ali yang tengah fokus memandangku.

"Haha iya iya, yok" ali menarik tanganku untuk masuk kedalam.

"Eh sayang, aku mau ngambil sesuatu dulu di mobil, ada yang lupa. Kuncinya dong" ucapku pada ali. Aku berjalan ke arah mobil setelah ali memberikan kuncinya, ali lebih dulu masuk agar yang lain tak mencari.

Aku mencari handphone yang tertinggal didalam mobil. Saat hendak kembali ke dalam gedung, seseorang menarik tanganku kasar, tak sengaja kunci mobil ali terjatuh.

"Aduh, ini siapa sih? Pelan-pelan nariknya. Mau ngapain?" Tanyakku sambil meronta.

Orang itu tak menjawab pertanyaanku, ingin melihat wajahnya saja tak bisa karna ia mengenakan kacamata hitam.

"Ini siapa sih" aku semakin berusaha melepaskan diriku.

"Tolooong. Ih lepasin!"

"Bisa diem gak sih?!" Ucap orang itu sedikit membentak.

Ia membawaku masuk kedalam mobil yang tak kukenal.

"Hai" sapanya saat membuka kacamata. Rino, ya dia rino.

"Rino? Lo ngapainsih?" Tanyaku.

"Gue mau bawa lo ke suatu tempat. Seperti pesan gue waktu itu dan sms gue pagi ini" aku mengingat sms yang kuterima pagi ini. 'Hati-hati nanti malem, lets play the game' ternyata itu pesan dari rino. Aku berusaha untuk keluar dari mobil namun usahaku nihil. Rino melajukan mobilnya cepat.

Can You See Me (Aliando-Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang