Chapter 35

11.2K 467 4
                                    

Sekitar pukul 10 gritte dan arif sudah sampai di rumah prilly. Prilly membukakan pintu dan mempersilahkan mereka untuk duduk di ruang tv.

"Prill, hari ini lo pergi gak? Jalan yuk?" Tanya gritte menghibur prilly.

"Gue nanti siang mau ketemu orang" jawab prilly tak terlalu bersemangat.

"Siapa?"

"Audrey" saat mendengar nama audrey, gritte sontak menoleh ke arah prilly.

"Audrey? Ngapain? Bukannya ali udah ngejalanin tugasnya hari ini? Buat apa lagi dia nemuin lo? Belum cukup?" Tanya gritte emosi.

"Tte, lo kenapa sih? Audrey orang baik kok. Ya gue juga gatau" jelas prilly yang mulai kesal dengan sikap gritte. Sejujurnya gritte merasakan ada aura negatif dari audrey, namun ia sendiri belum tau mengapa.

"Sorry sorry.. gue cuma bingung aja buat apa" suara gritte melembut. Arif hanya memandang istri dan temannya itu sambil menggelengkan kepala. Arif sudah diceritakan semuanya oleh gritte, namun arif belum tau pasti bagaimana kejadiannya karna gritte hanya menceritakan intinya saja.

"Udah lah gausah bahas itu. Bentar ya gue ambilin minum" ujar prilly dan langsung menuju dapur. "Sayang.. itu tadi kenapa?" Tanya arif pada gritte.

"Itu, si audrey minta ketemuan sama prilly ntar siang. Padahal hari ini ali udah mulai ngejagain dia, sesuai sama permintaannya. Aku takutnya terjadi yang aneh-aneh nanti" jelas gritte sambil menatap prilly yang sedang berada di dapur.

"Aku tuh merasa ada yang gak beres deh sama audrey. Tapi aku gatau apa" lanjutnya.

"Udahlah, audrey kan punya penyakit. Dan berat penyakitnya, biarin lah dia bahagia dulu sama ali" ujar arif.

"Tapi kasian prill...." belum sempat gritte melanjutkan ucapannya, prilly sudah berada di dekat mereka sambil menaruh minum.

Prilly, arif dan gritte mengobrol cukup lama sampai akhirnya prilly harus bersiap.

"Tte, gue udah harus siap-siap nih. Harus nemuin audrey di taman aprill" ujar prilly.

"Taman aprill? Dia ngajak ketemu lo di taman itu?" Tanya gritte. Ya, taman aprill adalah tempat yang sering prilly dan ali kunjungi, apakah audrey sengaja?

"Gue anterin deh prill, sekalian mau tau audrey yang mana" lanjutnya.

"Yaudah, tp lo gausah macem-macem ya sama dia"

"Iyalah ngapain juga" prilly pun menaiki tangga untuk berganti baju, sedangkan gritte dan arif melanjutkan perbincangan yang sempat terpotong karna kehadiran prilly. Prilly turun dan mereka segera menuju taman aprill.

Sesampainya di taman aprill, terlihat audrey sedang duduk bersama ali di kursi yang khusus untuk ali dan prilly. Gritte melihatnya semakin bingung. Apa maksud audrey duduk di tempat itu? Entah gritte yang memang terlalu curiga atau memang audrey yang licik. "Prill, ngapain sih audrey sama ali milih disitu? Tempat duduk kan banyak" ujar gritte sedikit emosi.

"Yaudah lah tte, audrey juga kan gatau itu tempat biasa gue sama ali" prilly turun dan langsung menghampiri ali dan audrey. Gritte memutuskan untuk memata-matai mereka. Kecurigaan gritte sangatlah besar pada audrey. "Hai" sapa prilly di hadapan audrey dan ali. "Hai prill" balas audrey. Prilly kemudian duduk di kursi yang tak jauh dari tempat ali dan audrey. Ali mengernyitkan kening "kok prilly disini?" Tanya ali pada audrey. Bukan ali tak mau melihat prilly, bukan ali tak senang prilly hadir di tengah ia dan audrey. Justru ali tak tega kalau prilly melihatnya dan audrey. Ali sebisa mungkin bersikap biasa dengan audrey sesuai permintaan prilly, tapi di sisi lain ia tak bisa mengacuhkan prilly begitu saja. Ditambah ia sendiri pun sudah sangat rindu dengan prilly.

Can You See Me (Aliando-Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang