Can You See Me (Aliando-Prill...

By StoryForFun

855K 32.9K 70

More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
END--

Chapter 31

13.5K 565 4
By StoryForFun

Setelah sampai dirumah prilly, ali memarkirkan mobil papa rizal di garasi. Kemudian ali melihat sekeliling rumah prilly sebelum menutup gerbang dan mendapati mobil yang mengikutinya terparkir lumayan jauh.

"Dia siapa?" Tanya ali dalam hatinya. Ali menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha berfikir positive.

"Sayang, lagi ngapain? Kok gamasuk?" Tanya prilly di ambang pintu rumahnya.

"Iya ini mau nutup gerbang" ucap ali berbohong.

Jam menunjukan pukul 4 sore, ali masih berada dirumah prilly. Ali juga sudah janji pada raja kalau ia akan berada disini hingga malam hari. "Bang, lanjut main yuk. Tadi belom selesai ya masih 1-1" ujar raja sambil mengeluarkan PS nya.

"Eeeh raja, kamu nih main PS melulu, berjuang buat masuk universitas dong ja. Jangan santai gitu" ujar mama ully yang sudah tak habis pikir dengan raja. Mau masuk universitas terbaik tapi masih saja santai.

"Tuh ja, udah sana belajar dulu atau apa gitu, gue masih lama disini tenang"ucap ali. Akhirnya raja memasukan kembali PS nya dan berjalan ke kamar dengan malas.

"Sayang, kamu yakin disini sampe malem? Aku ngantuk nih. Kamu gimana masa sendirian jones?" Tanya prilly yang mulai menguap.

"Enak aja jones. Aku mah lelaki happiness" ucap ali dengan rasa PD nya. Prilly tertawa mendengar istilah baru 'lelaki happiness'.

"Tapi aku serius sayang, ngantuk banget" jelas prilly yang langsung menjatuhkan kepalanya di bahu ali.

"Yaudah tidur aja kayak gini"

"Gak enak, nanti pusing"

"Yaudah tidur di sofa sini, ku jagain" ucap ali yang langsung berdiri dan mempersilahkan prilly untuk berbaring di sofa.

Saat nafas prilly sudang teratur dan tertidur pulas, bell dirumah prilly berbunti tanda ada yang bertamu. Sepertinya mama ully dan papa rizal juga sedang tidur, terpaksa ali lah yang membukakan pintu.

Betapa terkejutnya ali saat mendapati siapa yang berdiri di depan pintu rumah prilly. Audrey, ya dia Audrey.

"Audrey?" Tanya ali yang masih terkejut. Melihat ali lah yang membukakan pintu, audrey tersenyum.

"Hai li. Lo masih disini? Gue kira udah pulang" ucap audrey.

"Mau ngapain?" Tanya ali malas berbicara banyak dengan Audrey.

"Tadinya sih gue mau ketemu sama cewe lo. Tapi gak taunya malah lo yang buka. Yaudah" jelas audrey yang semakin membuat ali bingung.

"Mau ngapain ketemu dia?" "Gapapa, gue cuma mau ngenalin diri gue aja. Kali aja gue sama dia bisa temenan" audrey tetap menampilkan senyum yang menurut ali adalah senyum licik.

"Buat apa? Emang apa lagi yang lo mau sih?" Tanya ali sedikit geram dengan sifat Audrey. Kenapa ia harus hadir kembali di kehidupan ali? Hidup ali sudah bahagia dan akan menikah, tapi wanita dari masa lalu kelam ali kembali.

"Gue sebenernya cuma mau kita balikan lagi li, paling nggak sahabatan" ekspresi audrey seketika berubah. Ali tetap tidak faham dengan maksud kedatangan audrey.

"Lah, kenapa dateng-dateng minta balikan? Itu udah kejadian 11 tahun yang lalu, gue aja udah gak inget sama lo" ujar ali ketus. Audrey langsung menatap ali dengan wajah sedihnya.

"Gue minta maaf li" ucap audrey memohon.

Karna mendengar keributan raja keluar dari kamarnya.

"Bang siapa sih?" Teriaknya dari dalam rumah.

"Mending sekarang lo pulang, gue gaada waktu buat berdebat sama lo. Percuma juga lo nangis nangis disini" ucap ali pada audrey dan langsung menutup pintu rumah prilly meninggalkan audrey diluar.

"Gak ja, orang salah alamat" jawab ali sambil berjalan ke arah prilly yang sedang tertidur di sofa.

"Sampe berdebat?" Tanya raja heran.

"Lagian orangnya ngotot bener, jelas-jelas salah alamat" jelas ali. Raja yang mengiyakan langsung masuk kedalam kamar melanjutkan belajar.

"Heeeh prilly...prilly. ternyata bertahan sama ali" audrey berbicara sendiri dalam mobilnya. Entah apa yang ia rasakan dan apa yang akan ia lakukan. Audrey melajukan mobilnya untuk pulang.

Ali yang sudah duduk disebelah sofa memandangi wajah cantik prilly yang sedang tertidur. Semakin lama rasa sayang ali semakin bertambah, rasa ingin memiliki prilly seutuhnya juga bertambah besar, namun ia harus sabar agar rencananya berjalan lancar.

Tersungging diwajah ali senyuman saat memandangi wajah prilly, ali mengelus puncak kepala prilly dan menggenggam tangannya.

"Aku sayang kamu banget. Siapapun yang mau hancurin hubungan kita, aku harap kamu percaya sama aku dan aku juga akan percaya sama kamu. Kecantikan kamu dari pertama aku kenal gak berubah ya, malah semakin cantik. Apalagi chubby nya, gak tirus-tirus haha, klo bisa musnahin semua manusia, aku mau cuma kamu sama aku yang ada di dunia ini. Yaa keluarga boleh lah. Tapi yang pasti gak ada pengganggu. Mungkin aku adalah laki-laki yang beruntung bisa dapetin kamu, bisa ngejaga kamu dan menyayangi kamu selama ini. Semoga aku bisa bahagiain kamu di dunia maupun di akhirat ya sayang. I love you" ali mencium tangan prilly kemudian beralih ke kening prilly dan terakhir ke kedua pipi chubby prilly. Menciumnya perlahan agar prilly tak terbangun dari tidur cantiknya.

Memandangi wajah prilly terus menerus tanpa menghilangkan senyum diwajahnya merupakan kebahagiaan bagi ali. Tiba-tiba ponsel ali bergetar, ada pesan masuk.

Pesan whatsapp dari raja, ali mengerutkan keningnya. Untuk apa raja mengirim whatsapp padanya? Kenapa tak berbicara langsung saja keluar dari kamar.

"Kata-katanya nyentuh banget bang yaampun. Gue terharu. Makasih ya udah mencintai kakak gue setulus hati lo bang. Liatin aja terus kakak gue sampe besok pagi hahaha" ali yang membaca pesan tersebut langsung mengalihkan pandangannya ke kamar raja, terlihat raja mengintip lewat jendela kamar sambil tersenyum.

"Udah jadi tugas gue buat sayang dan jagain dia ja" balas ali lewat whatsapp. Kemudian raja berlalu dari jendela dan ali kembali memandangi wajah prilly. Ali sudah mulai mengantuk, setengah jam ia terjaga memandangi prilly dan ia memutuskan untuk memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan rasa kantuk.

Jam menunjukan pukul setengah 6 sore, ali masih tertidur diatas telapak tangan prilly yang ia genggam, prilly terbangun dan melihat ali yang sedang tertidur disebelahnya. Prilly memandang haru ali yang sedang tertidur pulas, prilly bersyukur mencintai ali yang dapat menjaganya.

"Makasih ya udah nepatin janji kamu, makasih udah ngejagain aku. Aku gatau gimana klo pas kamu balik dari amerika udah gak cinta sama aku. Tapi kamu buktiin semua perkataan kamu, kamu tepatin janji kamu, mungkin gaada yang pernah ngira kisah cinta kita kayak gini, banyak orang yang menganggap itu gamungkin, tapi kamu buktiin semuanya kamu membuat itu mungkin. Aku yakin, bakal banyak banget cobaan yang kita hadapin tapi klo kita saling percaya, semua akan terasa mudah. Asal kamu selalu ada disamping aku dan bisa meyakinkan aku lebih dengan apa yang aku yakinin. I love you" prilly terus menatap ali yang tertunduk dengan senyumnya.

"I love you too" tiba-tiba ali bersuara dan mengangkat wajahnya, terlihat senyum indah dari bibirnya.

Prilly menegakkan tubuhnya dan menyuruh ali duduk diatas sofa, di sampingnya. Ali menuruti prilly dan tangan ali mengelus pipi chubby prilly. Prilly langsung memeluk tubuh ali erat dan pelukan itu dibalas oleh ali. Ali membenarkan posisinya agar dapat mencium puncak kepala prilly dan memencet hidung mancung prilly. Prilly menunjukan senyum pepsodent nya dan menggigit bibir bawahnya seperti anak kecil. Wajah prilly terlihat sangat imut bila sedang melakukan hal itu, ali yang tak tahan melihatnya langsung menepuk-nepuk gemas pipi prilly. Prilly berteriak kecil sambil tertawa lalu dengan sigap mencium pipi ali cepat.

"Muaah" prilly berlari sambil membawa gitar menuju halaman belakang.

Ali mengejarnya sekuat tenaga, prilly kalah cepat dari ali sehingga ali mampu menangkap prilly dan langsung menahan prilly dengan memeluknya dari belakang.

"Aaaaaa hahaha" prilly berteriak karna kaget ali dapat mengejarnya.

"Aduuuh hahaha aku capek" ucap prilly sambil memegang tangan ali yang melingkar di perutnya.

"Siapa suruh lari hayoo? Kan aku cuma ngejar kamu doang" ujar ali.

"Justru karna kamu ngejar aku jadi lari tambah cepet" ucap prilly dengan nafas yang belum teratur.

"Gaseru lah klo gak dikejar. Lari sendirian jonees haha" lalu mereka berdua duduk di kursi taman sambil mengatur nafas. "Gak akan jones lah, aku kan wanita happiness" ucap prilly mengikuti istilah baru ali.

Ali hanya menggeleng dan meraih gitar dari tangan prilly.

"Cause all of me loves all of you

Love your curves and all your edges

All your perfect imperfections

Give your all to me

I'll give my all to you

You're my end and my beginning

Even when I lose I'm winning

'Cause I give you all of me

And you give me all of you, ohoh" ali bernyanyi sambil menatap mata prilly dalam. Prilly balas menatapnya dan tersenyum.

Papa rizal yang sedang ke dapur melihat mereka berdua di halaman belakang, papa rizal menyunggingkan senyum di bibirnya. "Insha Allah kamu yang terbaik buat prilly ya li" ucapnya dalam hati.

"Papa kenapa kok bengong?" Tanya mama ully heran.

"Gak, papa lagi liat ali sama prilly" mama ully pun langsung menoleh ke halaman belakang. Sama hal nya dengan papa rizal, mama ully juga tersenyum melihat putri kesayangannya bahagia.

***

Continue Reading

You'll Also Like

89.3K 7.8K 81
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
327K 34.9K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
1.2M 62.5K 66
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...
949K 77.6K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...