Can You See Me (Aliando-Prill...

By StoryForFun

855K 32.9K 70

More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
END--

Chapter 29

14.9K 605 6
By StoryForFun

Lumayan lama berfikir, sepertinya prilly mengikuti saran papanya. Ia pun berlari ke kamar dan mengganti baju.

"Dah yok aku ikut" ucap prilly saat sudah sampai dihadapan ali dan papanya.

"Tapi nanti klo aku takut kamu jangan kemana-mana ya" ucap prilly.

Mereka pun masuk kedalam mobil, papa rizal sudah mengetahui tempat rino ditahan, ali pun langsung melajukan mobilnya.

Dengan santai ali melajukan mobilnya, canda tawa tercipta didalam mobil ali. Papa rizal sesekali menanyakan tentang hubungan ali dan prilly, ali hanya menjawab apa yang bisa ia jawab, sebenarnya papa rizal sudah tau tapi prilly belum.

Sesampainya di kepolisian ali, prilly dan papa rizal langsung turun dan mencari tahanan yang bernama 'Rino Ardiansyah'.

"Pak, permisi bisa saya bicara sama bapak yang menangani kasus penculikan oleh tahanan Rino Ardiansyah?" Tanya papa rizal pada salah satu polisi yang berjaga.

"Bapak bisa tunggu di ruang tunggu, saya akan panggilkan" dengan sopan pak polisi mempersilahkan.

Sekitar 5 menit mereka menunggu akhirnya keluar lah polisi yang papa rizal lihat di tempat kejadian. Sejak masuk ke ruang tunggu prilly terus menggenggam tangan ali, bukan karna takut namun prilly merasa tidak aman berada di tempat tahanan seperti ini. "Pagi pak, ada yang bisa saya bantu?" ucap pak polisi sopan pada papa rizal.

"Pagi, iya saya yang kemaren telefon bapak tentang penculikan yang dilakukan saudara Rino Ardiansyah. Bagaimana ya hasil nya?" Tanya papa rizal. Prilly dan ali pun mendengarkan dengan serius penjelasan dari pak polisi.

"Sebelumnya boleh saudara ceritakan pada saya apa yang pernah saudara rino lakukan sebelumnya? Dan tolong ceritakan apa penyebabnya" pinta pak polisi. Yang tau persis ceritanya adalah prilly, namun prilly enggan berbicara. Prilly menyenggol tubuh ali memberi isyarat agar ali yang bercerita.

"Jadi gini pak, dulu waktu SMA, rino memang pernah melakukan hal yang sama, dia mencelakai saya dan prilly secara bergantian dalam jarak waktu yang cukup panjang......." ali menjelaskan kronologi kejadian dan penyebabnya tanpa ada yang terlewat sedikitpun.

"Lalu untuk kali ini, siapakah yang saudara rino celakai?" Tanya pak polisi lagi.

"Prilly" jawab ali. Prilly semakin mengeratkan genggamannya pada ali dan menyenderkan kepalanya di pundak ali.

"Kemarin saat pemeriksaan, kami juga membawa dokter untuk mengecek kejiwaannya. Tanpa disangka, saudara mengalami sedikit kelainan" jelas dokter sedikit terhenti. Prilly mengerutkan keningnya, apakah yang selama ini ia tuduhkan benar? "Apa itu pak?" Kali ini papa rizal yang bertanya.

"Saudara mengalami kelainan homo sexual. Tidak heran jika saudara prilly lah yang sering ia lukai" terang pak polisi yang sukses membuat ali, prilly dan papa rizal membulatkan matanya.

"Jadi maksud bapak..... rino suka sama saya pak?" Tanya ali yang membuat prilly menoleh ke arahnya.

"Bisa jadi, dia mengaku mencintai saudara prilly karna ingin dianggap normal, tapi dari hasil pengecekan kemarin, saudara rino dinyatakan mengalami homo sexual" tak ada yang menyangka. Rino mencintai ali, dia mengalami homo sexual.

"Sayang... kamu gak homo kayak rino kan?? Kamu normal kan??" Tanya prilly tiba-tiba sambil melepas genggamannya.

"Menurut lo aja sayang, masa iya aku homo sih ya Allah. Aku tuh cowo paling normal di dunia ini" jawab ali yang diakhiri dengan tawa.

"Kamu gak normal, kamu aneh" ledek prilly sambil menjulurkan lidahnya.

"Aneh? Kamu tuh yang aneh. Masa nanyain pacar sendiri homo apa nggak" karna gemas dengan perempuan yang sangat ia cintai, ali langsung menarik hidung prilly.

"aduuuh..Kan jaga-jaga, serem kali klo homo"

"Udah udah kalian nih. Apa lagi pak yang bisa kami ketahui?" Sepertinya papa rizal sudah cukup pusing dengan kelakuan anak dan calon mantunya. Pak polisi yang melihat kelakuan ali dan prilly hanya tersenyum. Pak polisi juga pernah muda kan(?)

"Saudara rino akan ditahan selama 1 tahun, takut ia akan berbuat macam-macam lagi. Kami juga akan menterapinya agar bisa tertarik dengan perempuan lagi" jelas pak polisi.

"Sayang.. tapi klo nanti dia keluar trus masih homo gimana? Aku kan takut" tanya prilly. "Kan pas dia keluar nanti insha Allah kita udah nikah sayang. Dia gak akan tau rumah kita dan kalaupun tau, kan aku bisa jagain kamu setiap saat" jawab ali tersenyum lembut pada prilly. Prilly tertawa manja  seperti anak kecil yang semakin membuat ali gemas.

"Maafin mereka ya pak, klo bapak sama pusing nya sama saya liat mereka kayak gini, ditahan juga gapapa pak" jelas papa rizal pada pak polisi.

"Iih papa kok gitu" ekspresi wajah prilly seketika berubah. Pak polisi tertawa melihatnya. Suasana tegang di tempat kepolisian menjadi cair karna kehadiran mereka.

"Yasudah pak, terima kasih atas semua penjelasannya, kami pamit pulang" ucap papa rizal sopan.

"Iya pak, terimakasih" ucap ali. Prilly hanya tersenyum pada pak polisi.

Ali, prilly dan papa rizal kembali ke rumah prilly. Ali memarkirkan mobilnya dan ikut masuk ke dalam rumah prilly.

"Gimana pa hasilnya?" Tanya mama ully pada papa rizal saat mereka sudah sampai didalam rumah.

Ali dan prilly duduk di sofa ruang tv, ali merangkul pundak prilly dan prilly menyenderkan kepalanya di bahu ali.

Papa rizal menceritakan semua yang pak polisi jelaskan pada mereka. Mama ully terlihat kaget tak percaya, jadi selama ini rino mencelakai prilly karna suka pada ali. Raja yang mendengar percakapan orangtuanya tiba-tiba tertawa.

"Hahahhaah ya Allah. Bang ali bang ali, punya muka makanya jangan ganteng-ganteng bang. Masa yang naksir orang homo" semua yang berada disitu langsung menoleh ke arah raja.

"Wah raja kurang ajar" ucap ali sambil ikut tertawa.

"Baguslah, daripada jones kayak lo" sahut prilly tak rela jika orang yang ia cintai diledeki seperti itu.

"Mending jones daripada ditaksir homo haha" raja tak henti-hentinya menertawai ali.

"Iyasih emang bener. Udah lah gausah dibahas. Geli gue ja" ucap ali.

Ali menghabiskan waktu dirumah prilly, menonton tv dan sesekali bercerita. Suasana yang selalu mereka inginkan, orangtua prilly maupun raja tak mengganggu kebahagiaan mereka.

"Li, hari ini kamu ada acara gak?" Tanya mama prilly. Ali dan prilly yang sedang tertawa langsung menghentikan tawanya dan menoleh.

"Gaada tante, aku sih rencananya seharian mau disini" jawab ali sopan.

"Ooh yaudah, tante mau ngajak makan. Kebetulan hari ini om ada reuni sama temen kuliah, kita makan di restaurant nya tapi gausah ikut om" jelas mama prilly.

Prilly tiba-tuba tersenyum lebar dihadapan ali dan menatap dalam mata ali.

"Kenapa?" Tanya ali yang heran dengan sikap prilly.

"Ikut ya ya ya" prilly memohon seperti anak kecil yang minta dibelikan mainan.

"Mukanya biasa aja doong, males deh tante klo dia ikut" ucap ali sambil menarik hidung prilly yang sontak membuat prilly memukul tangannya.

"Yah kamu sih sayang, ali nya jadi gamau kan. Udah kamu gausah ikut ya" ujar mama prilly ikut membantu ali.

"Iiih mamaaaa" prilly yang kesal langsung berdiri dan berjalan, baru satu langkah prilly berjalan, tangan ali sudah menahannya.

"yaelah gitu aja ngambek. Inget umur saayaaaang inget umur" "Emang knp umur aku?" Tanya prilly masih degan ekspres cemberut.

"Udah tua hahaha" kemudian ali menarik tangn prilly sampai prilly terduduk di sofa, ali mebalikan tubuh prilly hingga membelakanginya dan ali peluk tubuh prill dari belakang.

"Aku ikut deh tante" ujar ali pada mama prilly yang sedang memperhatikan mereka berdua.

Setelah mendapat jawaban dari ali, mama prilly langsung meninggalkan mereka berdua di ruang tv.

"Doooorr!!" Raja mengangetkan prilly dan ali dari belakang.

"Aaaaaa astaghfirullah" prilly berteriak karna kaget. Ali hanya diam masih dalam posisi memeluk prilly.

"Raja iih" prilly bergerak ingin memukul raja namun ali menahannya degan memeluknya lebih erat.

"Udah diemin aja. Diem di posisi gini aja terus, aku masih mau meluk kamu" ucap ali lembut tepat di sebelah telinga prilly.

Prilly hanya bisa menuruti keinginan ali, dia tetap diam dalam posisi seperti itu.

***

Continue Reading

You'll Also Like

83.2K 7.3K 79
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
262K 3.2K 77
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
76.1K 11.3K 26
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
247K 26K 28
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...