Can You See Me (Aliando-Prill...

By StoryForFun

855K 32.9K 70

More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
END--

Chapter 11

17.7K 767 0
By StoryForFun

"Lagi nyiapin api unggun. Happy new year ya sayang" ucapku.

"Happy new year juga, kamu baik-baik ya disana. Aku janji bakal nepatin semua janji aku. Maaf aku gabisa lama-lama, nanti pulsa kamu bayar mahal hahaa. Yang penting aku udah berhasil nelfon kamu, kangen aku sedikit terobati" kata-kata ali membuatku tersenyum.

"Oiya, makasih ya sayang kadonya, bilang ke yang lain juga makasih. Pas kamu nyanyi buat aku, kamunya cantik banget. Udah lama gak liat kamu rasanya mau aku peluk. Aku nikahin sekalian hahaha" ucap ali dan tawa pun pecah. Ali memang paling bisa mencairkan suasana haru menjadi seperti ini.

"Hahaha apasih kamu. Tapi aku masih mau ngomong sama kamu gimana dong(?) Gapapa pulsaku bayar mahaln demi kamu. Aku kangen soalnya" mungkin kalau aku bercermin sekarang, muka ku akan terlihat seperti kepiting rebus.

"Ih aku serius loh umur kita juga udah 23 otw 24. Klo kamu aku nikahin gapapa dong. Udah gede ini" suasana kembali serius. Aku tak menjawab dan mengalihkan pembicaraan.

"Udah ah ngomongin itu kapan-kapan aja hahaha. Kamu gimana kuliahnya?" Tanyaku.

"Baik baik aja, lagi ngejar kelulusan biar bisa cepet ketemu kamu" lagi-lagi ali berhasil membuatku tersipu malu.

Saking asik berbincang dengan ali, aku sampai lupa kalau sudah 1 jam berlalu. Percakapan ini tak akan pernah aku lupakan.

"Udah ya sayang, kasian nanti kamu. Yang penting kita udah ngobrol kan? Kangennya sedikit terobati kan? Hahaha.. udah ya daaah I love you so much sayang. I miss you, janji nya jangan lupa ya sayangku prilly haha" ucap ali di akhir percakapan.

"Iyaaa sayangku ali. Daaaah love you too, miss you too" telfon pun ditutup. Aku masih tersenyum akibat percakapan tadi.

Kevin, salsa, gritte dan dimas yang melihatku tersenyum ikut tersenyum karna kebahagiaanku.

Hari ini, aku menjalaninya dengan tersenyum. Hanya berbicara dengannya tak sampai 2 jam saja mampu membuatku tersenyum kembali. Kalau saja waktu bisa dipercepat, atau aku bisa meminjam alat doraemon, aku akan langsung menuju tanggal dimana ali akan pulang.

Ali belum memberi tau kapan dia akan pulang, aku harus sabar menunggunya.

Kuliah diliburkan dan baru masuk bulan februari, selama libur aku menghabiskan waktuku dengan yang lain. Aku berencana untuk pergi ke bali bersama kevin, salsa, iqbal, gritte dan dimas. Aku juga berhak berlibur walaupun ali tak ada.

Pesawat berangkat jam 10 pagi, jam 8 aku sudah harus sampai di bandara soekarno hatta. Pagi ini aku bersemangat dan langsung bersiap. Semua barang sudah dipersiapkan sejak kemarin, hari ini tinggal berangkat. "Sayaaang ayo sarapan.. kamu udah harus berangkat kan?" Teriak mama dari lantai bawah.

"Iya ma sebentar. Lagi siap-siap" sambil membawa koperku aku berjalan menuruni tangga. "Jaa bantuin jaa berat nih" ucapku pada raja yang sedang menonton tv. Raja menghampiriku dan membawakan koperku. Aku duduk di meja makan dan sarapan. "Diiin" suara klakson mobil kevin terdengar di depan rumahku. Aku pamit pada mama, papa dan raja. Aku keluar dari rumah dan memasukan koper ke bagasi mobil kevin.

"Udah semua?" Tanyaku saat memasuki mobil.

"Udah tinggal berangkat" jawab kevin dan mobil kevin melaju kearah bandara.

°SKIP°

Sesampainya di bali, kita.langsung menuju hotel yang sudah di booking. Hotel bintang 5 dekat dengan pantai kuta.

1 kamar diisi dengan 3 orang. Aku sekamar dengan salsa dan gritte. Kevin, iqbal dan dimas. Kamar kita berhadapan. Setelah masuk kamar, kita isrtirahat dan sore nanti akan pergi ke pantai kuta untuk melihat sunset. "Alhamdulillah akhirnya sampe juga" ucapku yang langsung membaringkan tubuhku di kasur.

"Akhirnya lo mau diajak jalan juga prill" ucap gritte tiba-tiba. Aku menarik nafas dan memejamkan mataku. Aku tak menjawab pertanyaan gritte karna sedang tak mau membicarakan itu sekarang.

"Ngantuk, gue tidur ya" ucapku dan langsung membelakangi gritte dan salsa. Menarik selimut dan memejamkan mataku.

Aku sama sekali tak merasa ngantuk, namun ada yang sedang kupikirkan. "Prill ini liburan, jangan mikir yang macem-macem. Saat ini jangan inget ali dulu. Liburan prill liburan" batin ku.

Tak lama nafasku terasa tenang, dan aku pun tertidur. "Prill bangun, katanya mau ke pantai?" Ucap salsa menggoyangkan tubuhku.

"Hmmm" ucapku yang masih tak mampu membuka mata.

"Bangun prill, udah pada siap. Tinggal lo doang" ucapnya lagi sambil menepuk pipiku.

Karna aku tak kunjung bangun, mereka mengerjaiku. Iqbal sangat mahir dalam mengikuti suara orang, dia mampu mengikuti suara ali. "Prilly sayang, bangun yuk" ucap iqbal yang suaranya dibuat seperti ali.

Aku langsung membuka mataku karna kaget.

"Ali?" Ucapku yang masih sedikit tak sadar. Aku melihat iqbal sedang tertawa.

"Aaaaah rese lo sumpah. Galucu bal" kataku sedikit ngambek. Aku langsung bangkit dan menuju kamar mandi.

Setelah semuanya siap, kita berjalan ke pantai kuta. Jarak antara pantai dan hotel tak terlau jauh, hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai.

Tak lupa aku membawa kamera SLR untuk mengabadikan momen yang tercipta. "Prill foto dulu yuk, nanti main main" ajak salsa menepuk pundakku. "Iya ayok" jawabku dan meminta tolong kevin untuk memotret ku bersama salsa dan gritte dengan kamera SLR.

Setelah beberapa saat, sunset mulau terlihat, aku bersiap dengan kamera ku dan memotret sunset yang indah itu.

Saat aku sedang memotret sunset dan sekitar pantai, aku berhenti memotret karna terlihat sosok laki-laki berpostur tinggi yang tertangkap dengan kamera ku. Bukan hantu, itu hanya manusia biasa sepertiku, tapi yang membuat aku kaget adalah laki-laki itu mirip dengan ali. Aku memperhatikan hasil foto itu dan mencari sosok tersebut. Postur nya memang mirip dengan ali, namum tidak dengan mukanya. Aku hanya memandang dan berdiam diri. Disaat seperti ini selalu saja ali muncul dibayanganku.

Aku meraih ponselku dan mencantumkan nomer ali di bagian pesan. "Hai ali, how are you? Haha. Bagaimana keadaanmu disana? Sekarang aku, gritte, salsa, iqbal, kevin dan dimas sedang berlibur ke bali. Apakah kuliahmu disana juga sedang libur?  Aku disini sedang menikmati sunset dan keindahan pantai. Tapi rasanya akan lebih indah kalau kau ada disini" kukirm pesanku padanya. Kumasukan lagi ponselku dan menghampiri yang lain sedang memesan makan malam.

"Lama amat prill ngapain aja?" Tanya kevin.

"Foto-foto doang. Gue udah dipesenin belom?" Tanyaku sambil melihat menu makanan.

"Udah, lobster kan?" Jawab gritte.

"Iya you know me so well haha" yang lainnya ikut tertawa.

Setelah makanan yang dipesan datang, kita langsung melahapnya. Selesai makan aku dan dimas pergi ke kamar mandi, saat sedang berjalan, ada seseorang yang menabrakku. "I'm sorry" ucapnya yang langsung menjauhkan tubuhnya dari tubuhku.

Aku mengangkat wajahku untuk melihat wajahnya. God, dia mirip sekali dengan ali.

"Hmmm.. sorry" jawabku tesenyum.

"Nama lo siapa?" Tanyanya.

"Prilly. Sorry aku buru-buru" jawabku singkat dan berjalan meninggalkan orang yang belum kuketahui namanya.

"Nama gue faidz" ucapnya sedikit berteriak. Aku mendengar teriakannya namun tak ku hiraukan. "Kak, tadi mirip bang ali ya" ucap dimas sambil memegang tanganku.

"Haha iya. Tapi masih bagusan bang ali ah" jawabku sambil tertawa. Dimas ikut tertawa, kemudian kita berpisah di depan toilet perempuan dan laki-laki.

"Kenapa hari ini banyak sekali orang yang mirip dengan ali? Apa aku saja yang sedang memikirkannya? Huuft" batinku yang sedang mencuci tangan. Aku memperhatikan wajahku di depan cermin. Aku tersenyum.

Dimas sudah menungguku didepan toilet. Aku dan dimas berjalan menuju meja yang tadi ditempati. Terlihat salsa, kevin dan iqbal masih makan, tak tau dimana gritte. "Gritte mana bal?" Tanyaku.

"Tuh lagi telfonan sama arif" jawabnya yang masih fokus pada makanan.

"Kriiing" ponselku berbunyi, tanda ada telfon masuk.

Incoming call "mama". "Halo assalamualaikum?" Ucapku saat sudah mengangkat telfon.

"Waalaikumussalam sayang, lagi apa kamu?" Tanya mama yang terdengar basa basi.

"Lagi makan ma, ada apa?" Tanyaku.

"Tadi kaia telfon ke mama, katanya hp kamu mati ya?" Tanya mama. Aku mengerutkan keningku.

"Gak kok ma, mungkin gasampe kali ya. Hp ku nyala dari tadi. Emang kaia bilang apa?" Tanyaku berubah serius.

"Tadi ali mau ngomong, tapi karna gaada kamu jadi ali ngobrol sama mama" jawab mama. Deg! Ali menelfon mama? Kenapa tak ada aku disana? Aku ingin berbicara dengan ali seperti tahun baru kemarin.

"Ngobrol-ngobrol aja tentang kuliahnya. Katanya Mei nanti dia insyaallah udah bisa balik kesini" ucap mama berhasil membuatku tersenyum. "Serius ma?" Tanyaku excited.

"Iya, yaudah ya.. daah sayang. Assalamualaikum".

"Waalaikumussalam" aku menutup telfon dan langsung memeluk gritte yang sudah ada disampingku.

"Lah lah? Kenapa prill?" Tanya gritte yang terlihat bingung.

"Ali insyaallah pulang Mei ini" jawabku yang menangis karna senang.

"Wah bagus dong. Cieeee" jawab gritte dan tertawa.

**

Continue Reading

You'll Also Like

470K 35.5K 40
Hidup Linka yang menurutnya flat semenjak keluar dari panti asuhan mendadak berubah saat seorang cowok datang dan mengaku sebagai anaknya. ** Linka t...
164K 26.2K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
94.1K 10.3K 32
Jaemin dikejutkan ketika sang pacar menyatakan bahwa bayi merah yang digendong oleh ibunya adalah anaknya. Sementara sang pacar sudah menghilang enta...
225K 18.7K 93
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...