I'm Fine || Kim Seokjin ✓

Oleh kimjinieya__

137K 9.1K 531

[COMPLETE] Seokjin adalah namja berbahu lebar seluas samudera pasifik yang memiliki sifat pendiam, dingin dan... Lebih Banyak

1
2
3
Perkenalan tokoh
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Promot
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
44
45 (End)
Cuma Mampir...

43

1.9K 168 13
Oleh kimjinieya__

Sebelumnya~~

"Joseonghaeyo Kim Inseong-ssi. Aku tidak pernah mengibarkan bendera peran padamu. Oh aku tahu, apa karena aku menciumnya tadi? Di tempat yang begitu banyak orang seperti ini"

Seketika Inseong mencengkram kerah pakaian Seokjin. Mereka beradu tatapan tajam nan menyeramkan bagi siapa saja yang melihat mereka saat ini.

"Kau!!"

💜
💜
💜
💜
💜
💜
💜

"Wae? Aku benar kan? Aku ingatkan sekali lagi padamu. Menjauhlah darinya, dia kekasihku. Aku harap kau mengerti itu!" tegas Seokjin.

"Aku tidak peduli, yang jelas aku akan tetap berusaha mendapatkannya!" pekik Inseong.

Gigi Seokjin bergemelatuk geram dengan tingkah namja yang di hadapannya ini. Tatapannya kini sungguh sangat menyeramkan. Bahkan wajahnya memerah menahan amarah yang bergejolak di hatinya. Entah dari mana Dahyun tengah berlari menghampiri mereka.

"Seokjin Oppa!!" teriak Dahyun.

Seokjin seakan menulikan telinganya. Ia tetap memandang sinis ke arah Inseong. Begitu juga sebaliknya. Dahyun menarik tangan Inseong agar terlepas dari kerah jaket Seokjin. Dengan susah payah Dahyun menarik tangan Inseong dan akhirnya cengkraman kuat itu terlepas. Tolehan cepat mereka berikan pada Dahyun. Dahyun juga tak sendirian. Di sana juga ada Kang Nari di belakangnya.

"Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian selalu saja berkelahi jika bertemu? Apa karena aku lagi? Iya?!" tanya Dahyun tegas.

"Ikut aku!"

Tangan Inseong menyambar tangan gadis ini kasar. Sontak mengejutkan kedua sepasang kekasih ini.

"Inseong-a! Apa yang kau lakukan?!" teriak Dahyun kaget.

Saat Inseong ingin menarik tangan Dahyun yang terbebas dari cengkraman tangan Inseong dicekal oleh Seokjin. Ia menatap tajam nan sinis ke arah Inseong.

"Lepaskan tangannya!" tegas Seokjin dengan suara rendahnya.

"Tidak! Aku tidak akan pernah melepaskannya lagi! Aku tidak akan membiarkanmu mengambilnya dariku!" pekik Inseong.

"Kau gila!"

"Iya aku gila karenanya! Jadi lepaskan dia sekarang juga!" tegas Inseong.

"Kita tanyakan semua ini padanya" dingin Seokjin.

Seketika tatapan kedua namja ini tertuju pada Dahyun. Naripun juga ikut menatap gadis yang menjadi tokoh utamanya. Sedangkan gadis yang menjadi tokoh utama di sini justru hanya memejamkan matanya bingung harus berbuat apa pada kedua lelaki ini.

Sejujurnya dia sudah menganggap Inseong sebagai sahabatnya tapi perbuatannya pada Seokjin dan dirinya sungguh keterlaluan. Sehingga dia bimbang untuk memilih. Mereka sabar menunggu keputusan Dahyun saat ini. Mungkin ini bisa menjadi keuntungan bagi Seokjin. Karena sedikit demi sedikit tangan Dahyun mengendur dari pergelangan tangan Inseong.

Pada akhirnya tangan Dahyun terlepas dari genggaman Inseong. Sedangkan namja yang di hadapannya ini menatap tak percaya ke arah Dahyun.

"Mianhae, aku akan tetap memilih Seokjin Oppa. Tolong mengertilah"

Betapa sakitnya Inseong saat ini. Di tolak oleh gadis yang ia cintai sungguh menyakitkan baginya. Bahkan ia tak bisa berkata-kata saat Dahyun menarik membawa Seokjin pergi menjauh darinya. Kedua tangannya terkepal sangat kuat menahan gejolak amarah yang bisa saja ia keluarkan sekarang. Ia hanya bisa menatap kepergian Dahyun dari hadapannya.

Setelah membawa Seokjin pergi dari depan gedung kampus. Dahyun menghentikan langkahnya tepat di belakang mobil Seokjin. Tatapan Seokjin begitu sayu saat menatap kekasihnya dari belakang. Seokjin terus menunggunya berbalik menatapnya. Tiba-tiba gadisnya membalikkan tubuhnya menatap lekat ke arah Seokjin.

"Kenapa Oppa menanggapinya?" tanyanya kesal.

"Aku tidak bisa diam begitu saja"

"Biasanya Oppa selalu tak peduli dengan tingkah lakunya padaku, tapi kenapa sekarang tidak?"

"Oppa melakukannya karena dia sudah keterlaluan denganmu, Dahyun-a"

"Tapi Oppa masih bisa mengacuhkannya!" seru Dahyun.

"Kenapa jadi aku yang di salahkan di sini?"

"Aku takut dia berbuat yang tidak-tidak denganmu, Oppa. Tolong mengertilah"

"Baiklah, salahkan saja aku" ketus Seokjin.

"Kenapa Oppa tidak bisa mengerti dengan perasaanku eoh? Pekalah sedikit!"

"Kau mau pulang atau tidak?" tanyanya dingin berusaha mengalihkan pembicaraan Dahyun.

"Aku bisa pulang sendiri!" ketus Dahyun.

"Eitss! Kau jangan pulang sendirian, biar aku yang mengantarkanmu" tawar Nari yang tiba-tiba menghadang Dahyun tepat di depannya.

Dahyun sedikit terkejut tiba-tiba saudara Seokjin menghadangnya tepat di depannya.

"Apa kau tahu rumahku?"

"Kamu kan bisa memberitahuku di jalan"

"Ah! Kau benar juga. Baiklah, aku mau"

"Oke! Kajja!"

Kang Nari langsung merangkul bahu gadis ini dan membawanya pergi menuju mobilnya yang terparkir jauh dari mobil Seokjin. Seokjin menatap punggung gadisnya dan helaan nafas pasrah keluar dari bibirnya. Namun dia tak mengetahui bahwa namja yang beradu mulut dengannya tersenyum miring saat melihat Dahyun dan Seokjin tengah bertengkar di parkiran.

"Kang Seokjin, lihat saja! Aku akan membunuhmu sekarang juga!" gumamnya geram.

Tatapan sinis dan senyum miring begitu menakutkan bagi siapa saja yang melihatnya. Setelah itu ia berjalan cepat ke arah mobilnya yang terparkirkan sedikit jauh dari mobil Seokjin. Ia ingin mengikuti ke mana perginya Kang Seokjin.

💜
💜
💜

Dalam perjalanan pulang, Dahyun hanya diam membisu. Ia tetap terus menatap lekat ke arah luar jendela mobil. Fikirannya selalu mengkhawatirkan keberadaan Seokjin. Karena dia sudah meninggalkannya begitu saja di parkiran kampus. Dia takut kalau Inseong bertindak seenaknya di saat Seokjin sendirian.

Namun beberapa saat kemudian, dia duduk dengan gelisah. Perasaannya sungguh tak enak saat ini. Dan tiba-tiba fikirannya tertuju pada Seokjin. Melihat kegelisahan Dahyun, Nari melirik sekilas ke arahnya.

"Ada apa Dahyun-a? Kenapa kau gelisah seperti itu?"

"Perasaanku tidak enak Nari-ya. Aku takut terjadi sesuatu dengan Seokjin Oppa" lirih Dahyun.

"Kau tenanglah. Jin pasti akan baik-baik saja" ujar Nari berusaha menenangkan Dahyun.

"Aku coba telfon dia"

Dengan gerakan cepat, Dahyun mengambil benda pipih itu dan mencoba menghubungi Seokjin. Namun ponselnya tidak aktif.

"Aish! Kenapa ponselnya tidak aktif? Tolong jangan buat aku khawatir Oppa" panik Dahyun.

"Coba kau telfon Yoongi, dia pasti masih di kampus. Semoga saja dia bertemu dengan Jin"

"Ya! Kau benar"

Ia kembali mencari nama Yoongi di kontak ponselnya. Setelah ketemu ia meletakkan ponselnya di telinga.

Tuuuttt... Tuuuuttt...

"Yeoboseyo?"

"Yoongi-ya, apa kau bertemu dengan Seokjin Oppa di kampus?" tanyanya tak sabaran.

"Jin hyung? Aniyo. Aku bahkan baru keluar dari kelas"

"Ne? Aigoo... Yoongi-ya, tolong bantu aku carikan Seokjin Oppa ne? Aku khawatir dengannya"

"Memangnya ada apa?"

"Ceritanya panjang Yoon. Nanti aku jelaskan sendiri pada kalian, yang jelas sekarang tolong bantu aku mencari Seokjin Oppa"

"Arraseo, aku akan mencari Jin hyung"

"Gomawo Yoongi-ya"

"Hm"

Pip

Telfon dimatikan sepihak oleh Dahyun. Walau sudah menghubungi salah satu sahabatnya. Perasaannya justru semakin tak enak. Ia sungguh khawatir dengan keadaan Seokjin sekarang.

"Kalau begitu kita ikut mencarinya"

"Ne, kita cari sekarang"

"Hm"

Nari langsung memutar balikkan mobilnya dan segera mencari Seokjin. Yang entah ada di mana sekarang.

💜
💜
💜

Perjalanan menuju kediaman Kang, Seokjin hanya diam di dalam mobil. Ia masih memikirkan apa yang terjadi padanya barusan. Awalnya ia berusaha untuk tidak memikirkannya, namun semua usahanya hanya sia-sia. Otaknya terus berputar dengan masalah yang baru saja ia hadapi dengan kekasihnya. Ia berfikir bahwa Dahyun saat ini tengah marah dengannya. Dari situlah Seokjin hanya diam tak berkutik di mobil. Dia hanya terfokus dengan kemudinya. Walau otaknya terus melayang dengan kejadian beberapa jam yang lalu.

Saking terfokusnya dengan jalanan dia sama sekali tak tahu jika ada yang mengikutinya dari belakang. Untungnya orang yang mengikutinya ini bukan orang yang jahat. Melainkan kedua sahabatnya yang di hubungi oleh Dahyun tadi.

Kedua orang yang berada di dalam mobil itu tahu bahwa mobil yang ada di depannya itu seperti tak asing bagi mereka.

"Hyung, bukankah itu mobil Jin hyung?" tanyanya.

"Geurae majja"

"Tapi dia mau ke mana? Bukannya jalan ini bukan jalan yang tepat untuk ke rumahnya?"

"Molla nado"

"Kita ikuti saja hyung"

Yoongi hanya mengangguk mengiyakan. Perasaannya pun juga tak enak terhadap hyungnya. Kali ini apa yang akan terjadi pada hyung mereka ini.

Lampu merah menyala di perempatan itu. Seokjin menghentikan mobilnya. Begitu juga dengan mobil Yoongi yang ada di belakangnya. Begitu Seokjin melirik kaca spion tengah, ia tak sengaja melihat presensi mobil Yoongi di belakangnya. Ia mengernyit bingung.

"Sejak kapan mobil Yoongi ada di belakang mobilku?"

Namun ia hanya menghendikan bahunya acuh. Ia kembali menatap lurus ke depan. Saat itu juga lampu merah bergantikan dengan lampu hijau. Seokjin segera menjalankan mobilnya. Namun dari arah kanannya ada truk yang berjalan cepat ke arahnya. Kemungkinan besar rem truk tersebut blong. Kedua namja yang mengikutinya dari belakang terkejut saat melihat truk tengah melaju dengan cepat ke arah mobil hyung mereka. Saat itu juga Yoongi memblokir jalan ke samping badan mobil Seokjin. Sontak mengejutkan Seokjin. Ia menoleh cepat ke arah mobil Yoongi bahkan dia juga melihat sebuah truk sudah mendekati mereka.

Tiiinnnnn!!

Brak

Ciiiiittttt

Prang

Truk tersebut menabrak mobil keduanya dengan keras. Beruntung mobil Seokjin terlindungi oleh mobil Yoongi. Namun keadaan mobil Yoongi sungguh mengenaskan dibandingkan mobil Seokjin. Truk dan kedua mobil itu berhenti saat mobil Seokjin tersangkut di tiang listrik. Beruntung truk tersebut tidak menekan mobilnya lebih keras lagi. Keadaan ketiga namja pemuda ini sangat mengenaskan. Terutama Namjoon dan Yoongi yang sudah menyelamatkan Seokjin dari kecelakaan barusan.

-

-

Prang

Deg

Seorang wanita peruh baya dari kediaman Kang tiba-tiba mendapatkan firasat buruk. Entah apa maksud dari perasaan tersebut. Fikirannya tertuju pada putra sulungnya. Perasaannya sangat gelisah. Mendengar suara benda jatuh Kim Ahjumma berlari cepat ke arahnya.

"Nyonya Kang, ada apa? Kenapa bisa figuranya jatuh seperti ini?" tanya Kim Ahjumma cemas.

"Perasaanku tidak enak Eonni. Aku takut terjadi sesuatu dengan Seokjin"

"Ye? Ada apa dengan Tuan Muda Seokjin?"

Pertanyaan Kim Ahjumma tidak direspon oleh Hyuna. Ia begitu gelisah saat ini. Tatapan matanya begitu sangat sayu dan lesu. Dia hanya bisa berdoa agar sang putra baik-baik saja.

-

-

Mata yang tertutup itu terbuka perlahan. Namja berbahu lebar ini menoleh perlahan ke arah mobil kedua adiknya. Darah segar mengalir dari dahi ke dagunya. Bahkan mata kanannya tertutup oleh darah segar tersebut.

"Yoon-gi... Nam-joon.... Ber-ta-han-lah..." lirih Seokjin.

Betapa mengenaskannya kedua adiknya di mobil satunya. Ia sungguh tak tahan melihat kedua adiknya harus seperti ini. Bahkan dia tidak mempedulikan lukanya yang sangat parah itu. Ia meringis kesakitan saat ia merasakan kakinya seperti terjepit di bawah sana.

"Aarrgghhh! Sa-kit! Kaki-ku!! Arrrghhhh!" teriak Seokjin.

Beruntungnya tiga Ambulance dan satu mobil polisi datang di waktu yang tepat. Orang-orang pejalan kaki yang melihat kejadian tersebut merasa kasihan dengan orang yang ada di dalam kedua mobil itu. Saat itu juga para medis keluar dari ambulance dan segera mengeluarkan ketiga pemuda ini dari kedua mobil itu di bantu dengan para pejalan kaki yang lewat di daerah situ. Semua orang sibuk mengeluarkan korban kecelakaan yang terjadi barusan.

Dan tak jauh dari kejadian tersebut, ada sepasang mata yang menatapnya senang. Ia sunggub senang melihat ketiga namja itu kecelakaan. Ternyata rencananya berhasil dan jauh dari ekspetasinya. Dia mengira bahwa hanya Seokjin saja yang mengalami kecelakaan namun tidak di sangka-sangka Yoongi dan Namjoon membantu mobil Seokjin menjauh dari hantaman truk tersebut.

"Itu akibatnya jika kau bermain dengan orang yang licik sepertiku Kang Seokjin-ssi. Semoga kau masuk ke neraka secepatnya. Hahahaha...." tawanya senang

💜
💜
💜

Kali ini UGD rumah sakit Seoul begitu sibuk. Para dokter mendapatkan kabar bahwa ada kecelakaan yang menimpa ketiga pemuda di jalan raya. Banyak dokter dan perawat berlarian ke sana kemari. Karena ambulance yang membawa tiga pemuda itu sudah datang. Dokter bername tag Lee Kangmin juga berlari keluar dari pintu darurat. Ia juga mendapatkan informasi bahwa ada kecelakaan di sebuah jalan raya di Seoul. Bahkan dia juga harus di beri tanggung jawab untuk mengurus salah satu pasien ini.

Ambulance pertama datang, dokter bermarga Han datang dan menghampiri ambulance itu. Ia juga membantu para medis untuk mengeluarkan brankar tersebut keluar dari ambulance. Hingga ambulance kedua datang. Saat Lee Kangmin hampir keluar dari pintu darurat UGD, dia begitu terkejut ketika ia tak sengaja melihat presensi namja yang begitu ia kenal.

"Yoongi?" kagetnya bergumam.

Ia mendekati brankar Yoongi yang terbaring mengenaskan di brankar tersebut. Namun pergerakannya terhenti saat Dokter Yoon menghentikannya.

"Lee Uisa, kau tangani pasien yang ada di ambulance ketiga! Aku yang akan menanganinya!" titahnya berteriak.

"Arraseo!"

Segeralah Kangmin berlari keluar dari UGD. Pintu belakang Ambulance terbuka dan detik itu juga raut terkejut terukir di wajahnya. Nafasnya seketika tercekat. Ia tak salah lihatkan? Kenapa dia harus kedua kalinya menangani namja yang pernah ia temui dalam keadaan berdarah sangat banyak seperti ini tahun lalu? Fikirnya.

"Seokjin-a" lirihnya.

"Lee Uisa, dia mengalami pendarahan yang sangat banyak di kepalanya dan tekanan darahnya mengalami penurunan drastis. Kakinya terjepit untung tidak terlalu parah hanya bengkak dan memar. Dan juga tadi dia sempat mengalami henti jantung di tempat"

"Mwo?!" kagetnya. Merasa Seokjin harus cepat ditangani, Kangmin segera menitahkan para perawat mendorong brankar Seokjin. "Kita bawa dia ke UGD! Sekarang!!" titahnya.

Saat itu juga Kangmin dan para perawat berlari membawa brankar Seokjin ke UGD. Begitu sampai di depan pintu UGD Kangmin menghentikan langkahnya dan ia juga menghentikan salah satu perawatnya.

"Perawat Park, segeralah kau hubungi keluarga Seokjin dan kempat sahabat mereka. Mereka berhak tahu tentang ini"

"Ne algesseumnida"

Perawat tersebut segera melaksanakan perintah Kangmin. Begitu juga dengan Kangmin. Setelah menitahkan salah satu perawatnya ia bergegas masuk ke ruang UGD.

Sudah 2 jam dokter yang menangani ketiga namja pemuda ini belum keluar. Di depan UGD sudah ada keempat sahabat mereka, keluarga, dan juga ketiga kekasih mereka. Bahkan Hanseol juga ada di antara mereka. Perasaan mereka sungguh campur aduk sekarang. Mereka begitu menyayangi ketiga namja yang ada di dalam sana. Dahyun, Hyuna dan Chani begitu sangat terpuruk mengenal Seokjin juga pernah mengalami kecelakaan sama parahnya seperti 2 tahun yang lalu. Jungkook yang sudah menangis sejak awalpun hanya bisa menangis di pelukan sang ibu. Sedangkan Rowoon dan Chani harus menenangkan Seonji yang terisak cukup kencang di dalam dekapan kakaknya.

"Yeobo... Kenapa ini bisa terjadi lagi dengannya? Aku takut terjadi sesuatu dengan Seokjin..." lirih Hyuna terisak pelan.

"Kau tenanglah, Seokjin akan baik-baik saja. Keokjeong hajima" lembut Sangwoo.

Kang Sangwoo terus berusaha kuat demi istrinya. Bahkan ia menahan tangisannya. Namun berbeda dengan Chani dan Dahyun. Mereka begitu sangat terpuruk saat ini. Tatapan mereka begitu sangat kosong bahkan mulut mereka membisu. Seakan-akan bibirnya merekat erat diberi sebuah lem. Sooah menoleh ke arah samping di mana Dahyun duduk di sebelah kanannya. Ia merangkul perlahan di bahunya. Mengusap kedua lengannya berusaha menguatkannya.

"Dahyun-a, kita berdoa saja untuk Seokjin Oppa. Aku yakin dia akan baik-baik saja"

"Sooah benar. Kita doakan yang terbaik untuk mereka bertiga" lirih Soobin.

Dahyun mendongak menatap sayu ke arah Soobin yang berdiri di depannya. Ia begitu kasihan dengannya. Sebelumnya ia mendengar cerita salah satu pejalan kaki yang menjadi saksi. Ia mendengar bahwa mobil Yoongi dan Namjoon yang memblokir truk tersebut agar tak menabrak Seokjin secara langsung. Tapi justru keadaan mereka yang terparah dari luka Seokjin. Kedua orang tua Namjoon dan Yoongi juga begitu terpuruk mendengar putra mereka kecelakaan. Kangjoon ayah Yoongi menatap Sangwoo yang masih berusaha menenangkan istrinya.

"Hyung, bagaimana kalau kita mencari orang yang sudah menyabotase truk tadi?"

"Kau benar Kangjoon-a, aku akan mencari tahu siapa dalang di balik kejadian ini"

"Tuan Kang dan Tuan Min, kalian tak perlu khawatir. Aku akan mencari orang yang sudah menyebabkan kecelakaan ini"

Keduanya menatap cepat ke arah Hanseol. "Kau yakin Hanseol-a? Apa perlu Samcheon bantu?" tanyanya.

"Tak perlu Tuan Kang. Aku akan melakukannya sendirian. Lagi pula aku sudah terbiasa melakukan kegiatan yang seperti ini sendiri"

"Arraseo. Gomawo Hanseol-a"

"Ne"

Suasana depan UGD hening kembali. Kejadian ini sungguh sangat menyakitkan bagi mereka. Kecelakaan ini bukan main-main. Ini adalah kecelakaan terbesar yang pertama kalinya menimpa mereka. Terutama bagi Yoongi dan Namjoon yang baru pertama kali mengalami yang seperti ini. Berbeda dengan Seokjin. Ia sudah 2 kali ini mengalami kecelakaan yang menyebabkan dia harus kehilangan banyak darah.

Dahyun yang awalnya menatap kosong ke arah lantai. Ia mendongakkan kepalanya beralih menatap pintu UGD yang belum sama sekali terbuka sejak tadi.

'Oppa... Aku mohon bertahanlah... Aku tidak ingin kehilanganmu. Yoongi, Namjoon kalian juga harus bertahan. Jangan tinggalkan aku dan Seokjin Oppa. Aku mohon, bertahanlah' batinnya terisak.

Detik itu juga Dahyun menangis tersedu-sedu. Kedua tangannya menutup wajahnya yang sudah di penuhi air mata. Mendengar Dahyun terisak kencang Sooah langsung menariknya dalam pelukannya.
































































****

Hai gaes...

Maaf ya kalo ceritanya gak ngefeel sama sekali.

Di sini Seokjin harus mengalami kecelakaan 2x.
Kira-kira keadaan Seokjin, Yoongi dan Namjoon gimana ya?

Penasaran?

Yuk ikuti terus ceritaku ini trs yaaa...

Tinggal beberapa Chap lg nihhh 😁













Jangan lupa voment ya readers...

Annyeong, gomawo 😘

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

505K 37.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
13K 1.3K 40
[COMPLETE] ⚠️[Mengandung konten : kekerasan] ⚠️ Jika sudah bersinggungan langsung dengan ambisi, bahkan keluargapun seperti tak ada harganya, semua d...
424K 48.4K 58
Rafka, seorang mahasiswa berumur dua puluh tujuh tahun yang lagi lagi gagal dengan nilai terendah di kampus nya, saat pulang dengan keadaan murung me...
14.8K 922 30
"Aku rapuh, bolehkah aku luruh ...?" ------------ "Tuhan ... aku capek." ------------ Kata ibunya, Auberron itu beban. Tak berhak mendapat perhatian...