I'm Fine || Kim Seokjin ✓

By kimjinieya__

137K 9.1K 531

[COMPLETE] Seokjin adalah namja berbahu lebar seluas samudera pasifik yang memiliki sifat pendiam, dingin dan... More

1
2
3
Perkenalan tokoh
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Promot
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
42
43
44
45 (End)
Cuma Mampir...

41

1.7K 142 7
By kimjinieya__

Sebelumnyaa~

"Aish! Kenapa mereka meninggalkan aku sendirian?!" kesal Yoongi.

Blam

Emosi Yoongi sedikit meluap. Ia bahkan menutup pintu mobil begitu keras. Setelah itu ia menyusul orang-orang yang meninggalkannya sendirian di luar.

💜
💜
💜
💜
💜
💜
💜

Di kediaman Song, saat ini tengah disibukkan dengan persiapan pernikahan Hyunsoo dan Jinhyuk. Mereka sibuk memilih gaun dan cincin untuk pernikahan mereka. Keduanya mengajak Dahyun ikut memilihkan gaun untuk kakaknya.

"Dahyun-a, kau bantu Eonni memilih gaun ne?" tanya Hyunsoo.

"Kenapa tidak meminta bantuan pegawai butiknya saja? Aku malas Eonni"

"Ayolah... Ikuti apa perkataan Eonnimu. Dia butuh orang yang bisa membantunya. Hanya kau satu-satunya yang bisa" mohon Jinhyuk.

"Memangnya Seonji tidak bisa?"

"Dia menemani Eomma untuk menjemput Seokjin. Ayolah Dahyun.... Bantu Hyunsoo Eonnimu ne?" mohon Jinhyuk lagi.

Dahyun menghela nafas pasrah. "Baiklah. Aku mau" pasrahnya.

"Gomawo!" girang Hyunsoo.

Ia reflek memeluk Dahyun dengan erat. Sehingga sang adik sesak nafas dibuatnya. Ia memukul-mukul punggungnya agar terlepas.

"Eonni-- a-ku tidak bi-sa na-fas!" ujar Dahyun terbata.

Ia langsung melepas pelukannya pada sang adik. "Eoh! Mian! Mianhae... Eonni tidak bermaksud.." sesal Hyunsoo.

"Gwaenchana Eonni"

"Kalau begitu kita pergi sekarang, biar kita bisa memilih dengan benar"

"Kajja" ajak Hyunsoo.

Mereka langsung bergegas keluar dari rumah kediaman Song. Berangkat menggunakan mobil Jinhyuk yang juga tidak kalah mahal dengan mobil Seokjin.

Sesampainnya mereka di butik, ketiganya langsung keluar dari mobil. Lalu masuk ke butik tersebut. Tapi yang membuat kedua kakak beradik ini tercengang, para pegawai yang di butik ini menyapa Jinhyuk dengan hormat.

"Selamat datang Tuan Muda Jinhyuk"

"Hm, geurae"

Ia mengedarkan pandangannya mencari seorang pelayan dan berhenti tepat pada seorang gadis muda bername tag 'Kim Seolhee'.

"Kim Seolhee, kemarilah"

"Ne" jawabanya mendekati Jinhyuk.

"Kau bantu Hyunsoo mencari gaun yang cocok untuk pernikahan"

"Ye. Algesseumnida Tuan Muda" lalu ia beralih ke arah Hyunsoo. "Mari Nona, ikuti saya" ujarnya.

"Ne"

Gadis muda yang bernama Seolhee itu beranjak pergi diikuti oleh Hyunsoo. Kemudian Jinhyuk memanggil salah satu pegawai di sana.

"Kau antarkan Dahyun memilih gaun elegan yang cocok ia gunakan untuk pihak keluarga dari Hyunsoo"

"Ne Tuan Muda"

Wanita itu pun mengajak Dahyun ke arah sebaliknya untuk mencari gaun buatnya.

💜
💜
💜

Selama mereka mencoba satu persatu gaun tersebut. Jinhyuk menunggu calon istrinya di depan fitting room sendirian. Karena dia telah fitting jas yang akan ia kenakan di pernikahannya. Sibuk dengan ponselnya, Yoongi merasa terpanggil oleh Hyunsoo yang keluar dari fitting room.

"Oppa"

Detik itu juga Jinhyuk mendongak dan matanya melebar. Menganga kagum dengan kecantikan calon istrinya. Ia reflek berdiri dari duduknya. Menatap lekat ke arah calon istrinya.

"Kau sangat cantik Hyunsoo-ya" pujinya.

"Apa ini tidak terlalu terbuka Oppa?"

"Tidak chagi-ya. Neomu yeppo"

"Jinjja?" tanya Hyunsoo memastikan dan mendapat hadiah anggukan dari calon suaminya.

"Eonni"

Keduanya spontan menoleh ke arah Dahyun yang memanggilnya. Merekapun sama terkejutnya dengan kecantikan adik Hyunsoo.

"Neo Jinjja yeppo Dahyun-a"

"Gomawo Eonni"

"Kalian berdua sangat cantik. Aku yakin, Seokjin pasti akan menyukainya"

"Semoga saja Oppa"

"Ya sudah, kalau gitu kita beli dua gaun ini. Lalu kita ke toko cincin"

"Arraseo Oppa"

-

-

SKIP

-

-

Ketiga orang ini tengah berada di toko cincin untuk pernikahan mereka. Sepasang kekasih ini sibuk memilih cincin yang akan mereka beli. Begitu juga dengan Dahyun. Ia membantu memilihkan cincin yang cocok untuk mereka. Tak lama kemudian Dahyun mendapatkan cincin yang cocok untuk kedua kakaknya. Ia meminta pada pegawai itu untuk mengambilkan cincin yang ia pilih.

"Apa boleh saya melihatnya?"

"Ne Nona, saya ambilkan"

Pegawai itu mengambilnya. Sepasang cincin yang sangat indah ia pilih untuk kedua kakaknya. Dahyun memanggul mereka.

"Eonni! Oppa! Illowa!"

Keduanya spontan mendekati Dahyun dengan raut wajah penuh tanya.

"Waeyo?"

"Menurut kalian bagus tidak?" tanya Dahyun.

"Dahyun-a, bagaimana bisa kau memilih cincin yang bagus? Ini sangat indah Dahyun-a" ujar Hyunsoo berbinar.

"Kau benar Hyunsoo-ya. Ini sangat indah. Berapa harga sepasang cincin ini?"

Jinhyuk langsung bertanya pada pegawai tersebut mengenai harganya. Setelah itu mereka membelinya. Tanpa memilih yang lainnya. Pilihan Dahyun sangat indah menurut mereka. Begitu cincin itu telah di beli Jinhyuk, mereka langsung kembali ke rumah Hyunsoo.

💜
💜
💜

2 hari kemudian...

Inilah yang ditungu-tunggu oleh kedua sepasang kekasih ini. Hari ini mereka akan melaksanakan pernikahan yang di selenggarakan di sebuah hotel terkenal di Seoul. Banyak tamu yang sudah berdatangan. Keluarga Kang menyambut tamu-tamu undangan di luar gedung.

Betapa tampan dan cantiknya ketiga anak dari keluarga Kang.

Sedangkan Seonji terlihat anggun menggunakan drees tersebut. Sangat cantik. Jika Jungkook melihatnya mungkin dia akan terpesona akan kecantikannya.

Sejak tadi Seokjin terlihat seperti tengah mencari seseorang kesana kemari. Mengedarkan penglihatannya mencari kekasihnya yang belum muncul sedari tadi. Namun tak lama keluarlah seorang gadi yang cantik menghampirinya.

Namja berbahu lebar ini terpaku dengan kecantikan yeoja yang ada di depannya berjalan ke arahnya.

"Neomu yeppo" gumam Seokjin tanpa sadar.

Dahyun terkekeh geli mendengar gumaman sang kekasih. "Benarkah? Apakah benar aku sangat cantik?" tanyanya memastikan.

"Sangat" jawabnya tak lepas dari wajah gadisnya.

Puk

Seketika lamunannya buyar. Ia meneloh ke arah orang yang baru saja menepuknya.

"Hyung, jangan melihatnya terlalu lama. Nanti Dahyun Noona bisa hilang" gurau Chani.

Detik itu juga Seokjin menatap datar ke arah adiknya. Kenapa semenjak tidak ada Eunha di sampingnya dia semakin tidak jelas fikirnya. Memang benar, Chani semakin jarang ketawa semenjak Eunha memutuskan pergi dari Korea ke Australia.

Sejak sang kakak meninggal, dia dan Woonbin memutuskan untuk meninggalkan Korea untuk selamanya. Tanpa memikirkan perasaan sang kekasih. Eunha seperti menjauh dan mengacuhkan Chani. Entah apa alasannya.

"Sudah. Tidak perlu di dengarkan lagi. Biarkan saja"

"Hm"

"Jin hyung!" panggil seorang namja dari jauh.

Semua keluarga Seokjin dan Dahyun beralih menatap presensi enam namja yang menjadi sahabat Seokjin mendekati mereka.

"Aigoo... Lihatlah! Anak-anak Eomma! Kalian sangat tampan!" puji Hyuna.

"Ah! Eomma bisa saja. Kami memang tampan hehee..." gurau Taehyung.

"Eomma, sebentar lagi Jinhyuk hyung akan menikah. Lihatlah! Betapa tampannya anak Eomma ini" puji Taehyung.

"Hahaha... Biasa saja Taehyung-a"

"Hyung, kau tak perlu gugup. Kami yakin acara nanti akan lancar" semangat Namjoon.

"Geurae. Gomawo Namjoon-a"

"Annyeong!"

Lagi. Mereka dikejutkan dengan sebuah teriakan dari belakang mereka. Semuanya menoleh ke arah sumber suara.

"Waahhh... Kang Nari Noona! Sudah lama tidak berjumpa!" seru Jimin.

Keduanya saling berpelukan. Menyalurkan kerinduan yang telah lama tidak bertemu. Seokjin menatap malas ke arah mereka.

"Aigooo... Manis sekali kalian ini. Eomma tidak yakin kalau kalian sungguh saling merindukan satu sama lain"

"Eyyy... Imo, aku sungguh merindukan anak ini. Sudah lama tidak berjumpa dengannya" ujar Nari.

"Benar Imo" ujar Jimin membenarkan.

"Aigoo... Aku merasa jijik"

"Jin hyung!" bisik Chani tegas.

"Arraseo mian" malas Seokjin.

"Nyonya" panggil Hanseol.

Hyuna menoleh. "Ada apa?" tanyanya.

"Acara akan segera di mulai"

"Baiklah"

"Kalau begitu kita masuk sekarang" titah Sangwoo.

Akhirnya mereka masuk ke dalam gedung untuk memulai pernikahan mereka. Namun Dahyun selalu menoleh ke arah pintu gedung.

'Appa... Kenapa kau tidak datang juga?' lirihnya dalam hati.

💜
💜
💜

Detik ini, menit ini ,jam ini Jinhyuk dan Hyunsoo telah sah menjadi sepasang suami istri. Pihak keluarga Kang dan Song sangat berbahagia saat ini. Kedua orang tua Jinhyuk tengah mengobrol dengan para tamu undangan. Namun hanya Song Dahyun yang tidak berada di dalam gedung. Bahkan dia membuat kekasihnya kebingungan mencarinya. Seokjin bahkan harus bertanya pada keenam sahabatnya maupun kedua adiknya.

"Yedeura, apa kalian tahu di mana Dahyun berada?" tanya Seokjin.

"Kami tidak tahu hyung. Memangnya ada apa?" tanya Jimin.

"Hyung mencarinya dari tadi"

"Apa ada sesuatu yang terjadi dengannya hyung?" tanya Namjoon tiba-tiba.

"Molla nado"

"Apa kemungkinan Dahyun Noona ada di samping Ballroom hyung?" sahut Taehyung.

"Ah! Kau benar juga Tae-ya. Ya sudah hyung ke sana dulu"

"Ne hyung" balas Namjoon, Hoseok dan Jungkook.

Dengan segera Seokjin melangkahkan kakinya ke luar ballroom. Mencari keberadaan gadisnya. Dan benar saja. Dahyun gadisnya ada di samping ballroom. Mendongak menatap ke langit gelap di atas sana. Senyum merekah di bibir tebal milik Seokjin. Ia berjalan mendekatinya dan berdiri tegap di sampingnya. Bahkan kehadiran Seokjin tak diketahui oleh Dahyun.

"Kenapa kau ada di sini?" dingin Seokjin seperti biasa.

"Kkamjjagiya!" kaget Dahyun menoleh cepat ke arah Seokjin.

"Sejak kapan Oppa ada di sini?" tanyanya.

"Baru saja" jawab Seokjin tanpa menatap gadisnya.

"Ye? Geundae wae...... nan mollasoyo?"

"Kau terlalu fokus melihat langit gelap di atas sana"

"Mianhaeyo Oppa" lesu Dahyun.

Yeoja ink kembali menatap lurus ke depan. Entah kenapa dia seperti tidak semangat hari ini. Bahkan tatapannya pun sangat lesu. Seokjin melirik sekilas ke arah gadis yang berdiri tepat di sampingnya. Lalu kembali menatap langit.

"Wae geurae? Apa kau ada masalah?"

"Aniya. Geunyang...." jeda Dahyun lirih.

"Apa kau belum bisa menceritakannya padaku?"

"Mianhae..." lirih Dahyun tertunduk.

Seokjin menghembus nafas pasrah. Ia memutar badannya menghadap pada sosok gadis yang ia cintai saat ini. Kedua tangannya terangkat untuk membalikkan tubuh sang kekasih ke arahnya. Ia menggenggam erat kedua lengannya.

"Kalau begitu kita pulang dan ceritakan semuanya mengenai kesedihanmu padaku. Mau cerita di mobil ataupun di rumah Oppa tak masalah, yang terpenting kau cerita denganku"

"Aku belum siap cerita denganmu Oppa"

"Wae? Kenapa kau belum siap?"

"Aku takut Oppa akan marah"

"Marah? Kenapa Oppa harus marah? Oppa tidak akan marah jika kau menceritakan semua kesedihanmu padaku. Chagi, Oppa hanya ingin kau terbuka denganku. Jangan menutupi kesedihanmu dari Oppa"

"Selain aku, Oppa juga selalu menutupi kesedihanmu dariku bahkan Eomma dan Appa juga tidak tahu masalahmu"

Helaan nafas kasar keluar dari bibir Seokjin. Sungguh rasanya ia ingin sekali memukul dadanya yang sesak karena sang kekasih tak percaya dengannya. Memang benar dia selalu menutupi kesedihannya. Tapi dia melakukannya karena tak ingin membuat mereka khawatir. Hanya itu.

"Chagi-ya, kau tidak percaya dengan Oppa? Oppa baik-baik saja Dahyun-a. Aku bisa menyelesaikan masalah Oppa sendiri, lagi pula ada Hanseol hyung yang membantuku"

"Dan kau tak membutuhkan keenam sahabatmu?" jeda Dahyun. Ia melihat manik mata Seokjin terpejam karena apa yang di katakan Dahyun ini mengena di hatinya. "Oppa, mereka sahabatmu. Oppa tidak bisa seenaknya melupakan mereka. Mereka ingin Oppa selalu terbuka dengan mereka bukannya menutupi semuanya dari mereka, Oppa..." lirih Dahyun di akhir kalimat.

"Bukan begitu maksud Oppa. Geunyang..."

"Aku mohon Oppa, jangan seperti ini. Terbukalah dengan mereka eoh"

"Arraseo, Oppa akan mencobanya"

"Gomawo Oppa"

"Hm. Cheonma"

Seokjin menarik tubuh sang kekasih ke dalam dekapan hangatnya. Mengusap lembut punggungnya.

💜
💜
💜

Acara pernikan telah selesai dan semua para tamu, pihak keluarga dan kedua pengantin tengah berada di perjalanan menuju ke rumah masing-masing. Begitu juga dengan sepasang kekasih ini.

Selama di perjalanan menuju rumah Dahyun, si pengemudi mobil sport ini hanya diam seribu bahasa. Entah kenapa mood Seokjin hari ini sedang tidak baik. Dahyun sang kekasih selalu mencoba untuk mengatakan sesuatu tapi kalian pasti tahu balasannya seperti apa.

"Oppa, apa kau sedang marah?"

"Ani"

"Gotjimal! Kalau Oppa tidak marah, Oppa tidak mungkin sedingin ini. Ada apa eoh? Katakan padaku"

"Eobseo"

"Oppa! Kau berbohong denganku"

"Ani"

"Oppa! Aish jinjja! Kenapa Oppa keras kepala sekali sih? Ada apa denganmu Oppa? Katakan saja padaku!" kesal Dahyun menatap kesal ke arah Seokjin.

Seokjin menghela nafas panjang dan pasrah. "Arraseo. Oppa memang sedang dalam mood yang tidak baik" jawabnya malas.

"Waeyo? Apa yang membuat Oppa seperti itu?"

"Appamu" singkatnya.

Seketika bibir Dahyun terkatup erat. Seakan bibir mungil Dahyun tertempel erat dengan sebuah lem. Dia mengalihkan pandangannya keluar jendela. Bingung harus mengatakan apa pada Seokjin. Namja berbahu lebar ini melirik sekilas ke arah yeoja yang ada di sampingnya ini.

"Wae? Apa kau tidak bisa menjawabnya? Apa ada sesuatu yang terjadi dengan kalian?"

Skakmat!

Kalian? Apa maksudnya? Kenapa Seokjin bertanya seperti dia tahu apa yang terjadi dengan keluarga Song? Apa benar keluarga Song sedang mengalami sesuatu hal yang tidak di ketahui oleh Seokjin dan keluarganya?

Dahyun tetap diam membisu. Tidak tahu harus berkata jujur atau tidak padanya. Seokjin selalu tepat pada tebakannya. Memang benar di keluarga Song tengah ada masalah yang harus mereka hadapi. Terutama untuk ayahnya. Kepala Dahyun tertunduk. Ia mencoba menahan air matanya yang akan siap terjatuh kapan saja.

"Ceritakan padaku, apa yang terjadi dengan keluargamu"

Dahyuh mendongak menatap Seokjin yang masih terfokus menatap lurus ke depan.

"Aku akan menceritakannya, tapi kita berhenti dulu"

"Arraseo"

Segeralah Seokjin menepikan mobilnya di pinggir jalan raya. Setelah menepi Seokjin merubah posisi menghadap kekasihnya begitu juga dengan Dahyun. Tangan Seokjin terulur untuk menggenggam kedua tangan gadisnya.

"Sekarang ceritakan padaku. Kenapa Song Appa tidak datang ke acara putrinya sendiri"

Dahyun menghembus nafas sesak. Dadanya terasa sesak saat Seokjin mengungkit masalah ayahnya tidak datang ke acara pernikahan putri sulungnya. Padahal peran seorang ayah di sini begitu penting saat pernikahan. Namun sang ayah tak hadir dalam acara pernikahan putrinya.

"Sudah 3 bulan ini aku tidak mendapatkan kabar dari Appa. Aku juga tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang" lesunya.

"Apa kau sudah mencoba hubungi Song Appa lagi?" tanya Seokjin lembut.

Dahyun membalas dengan gelengan lemah. Ia tertunduk dalam. Menahan gejolak kecewa di hatinya. Entah kenapa dia merasa kecewa dengan Appanya. Teganya dia tak hadir dalam pernikahan putrinya sendiri. Padahal Hyunsoo sangat membutuhkan kehadiran sang ayah. Tapi kenapa dia justru tak hadis di tengah-tengah mereka.

Namja berbahu lebar ini menarik Dahyun dalam dekapannya. Detik itu juga tangisan Dahyun pecah. Dia terisak dengan kencangnya di dalam pelukan sang kekasih. Inilah yang sangat Dahyun suka dari Seokjin. Walaupun Seokjin selalu bersikap dingin, tapi dia selalu ada di saat dia terpuruk. Seokjin berusaha menenangkannya dengan membisikkan kata-kata penenang untuknya.

Tak lama Dahyun sedikit tenang. Walau masih dalam pelukan hangat sang kekasih. Tangan Seokjin masih setia mengusap lembut punggung Dahyun. Berusaha terus menenangkannya. Beberapa menit kemudian Dahyun melepas pelukannya. Begitu tenang saat melihat Dahyun sudah tak menangis seperti tadi. Sebuah senyuman terukir di bibir tebalnya. Tangannya terangkat menyingkap poninya yang menutupi dahinya. Sedangkan Dahyun menatap Seokjin lekat dalam gelapnya malam. Ia sungguh bahagia rasanya saat melihat betapa perhatiannya Seokjin padanya.

"Gomawo Oppa"

Seokjin menatap lembut ke arah Dahyun. Ini pertama kalinya bagi Dahyun melihat betapa lembutnya tatapan yang di berikan Seokjin padanya.

"Hm. Cheonma. Kalau begitu kita pulang sekarang?"

"Ne Oppa. Kajja" lembut Dahyun.

Seokjin segera menyalakan mesin mobilnya dan menjalankannya menuju kediaman Song. Suasana mobil tidak sehening tadi setelah keluar dari hotel.

Begitu sampai di kediaman Song, Dahyun memaksa Seokjin untuk mampir sejenak ke rumahnya.

"Oppa, masuk dulu saja. Istirahatkan matamu"

"Apa boleh?"

"Sangat boleh" ujarnya sembari tersenyum.

"Arraseo"

Akhirnya Seokjin menerima tawaran sang kekasih untuk masuk ke rumahnya. Mereka langsung keluar dari mobik sport milik Seokjin. Lalu mereka masuk ke kediaman Song. Saat Dahyun memegang knop pintu, keningnya mengernyit.

"Tunggu? Kenapa pintunya tak terkunci?" bingungnya.

"Kita masuk dulu saja" ujarnya dibalas anggukan oleh Dahyun.

Ceklek

Mereka masuk ke dalam dengan perasaan penasaran di hati mereka. Saat mereka sudah berada di dalam, langkah Dahyun terhenti begitu juga dengan Seokjin. Kedua matanya membulat sempurna. Ia merasa tak asing dengan punggung pria itu.

Deg

"Appa..." gumamnya lirih.




























































































****

Sejeong Gugudan as Kim Seolhee
19 tahun

****

Ikuti terus ceritanya....

Jangan lupa voment dan follow!

Gomawo 😘

Continue Reading

You'll Also Like

6.2K 876 11
Park Chaeyoung adalah seorang pelajar dan juga seorang peserta yang akan masuk perguruan tinggi. Park Chaeyoung sangat frustasi dan menyerah terhadap...
765K 19.2K 125
Ayok ramein lagiiii Jangan lupa Simpan di Reading List kalian🐣 Blog ini membantu untuk kalian yang suka karaoke hihi Makasih yang udah mampir💜 Happ...
2K 209 13
[Sebelum membaca cerita ini, di sarankan untuk membaca My Brother is Idol Book 1.] kisah selanjut nya, bahagimana setelah sebuah peristiwa membuat Yo...
118K 18.5K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...