I'm Fine || Kim Seokjin ✓

By kimjinieya__

137K 9.1K 531

[COMPLETE] Seokjin adalah namja berbahu lebar seluas samudera pasifik yang memiliki sifat pendiam, dingin dan... More

1
2
3
Perkenalan tokoh
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Promot
20
21
22
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45 (End)
Cuma Mampir...

29

1.8K 156 10
By kimjinieya__

Sebelumnya~

"Kajja! Kita masuk" ajak Chani dan di angguki Eunha.

Namja ini merangkul sang kekasih dengan mesra. Keduanya berbalik badan. Namun langkahnya seketika terhenti saat suara seorang yeoja memanggil nama Chani.

"Kang Chani!" teriak yeoja tersebut.

💜
💜
💜
💜
💜
💜

Keduanya berbalik badan. Betapa terkejutnya merekamm mendapati presensi Song Dahyun dan temannya yang tak jauh berdiri di hadapan mereka. Dahyun dan temannya menghampiri kedua sepasang kekasih ini.

"Apa kabarmu Chani-ya? Sudah lama tidak bertemu"

"Majjayo Noona. Aku sangat sangat merindukanmu Noona"

Dahyun segera memeluk Chani ke dalam dekapannya. Bagaimanapun juga dia sudah menganggap Chani seperti adik kandungnya sendiri. Ia melepaskan pelukannya pada Chani.

"Kau akan nonton film?" tanya Dahyun.

"Ne Noona"

"Hanya berdua?" tanyanya melongo.

"Heheheeee... Iya Noona"

"Aigoo... Tak baik kalian nonton hanya berdua saja"

"Kau tenang saja Noona, kita tidak nonton film romance dan Hollywood yang menggairahkan itu"

"Yak! Kau ini! Kenapa otakmu mesum sekali eoh?! Lalu apa?"

Sedangkan Chani hanya menyengir tanpa dosa dan membentuk V sign.

"The Con Artist Eonni" sambar Eunha.

"Aahhh... Eonni sudah nonton film itu"

"Jinjja? Bagus tidak Eonni?"

"Sangat bagus, tonton saja"

"Oke Eonni"

"Dahyun-a, kita pergi sekarang saja. Mereka sudah menunggu kita" sambar Yeonhee.

Dia menoleh sejenak menatap sahabatnya. "Arraseo, arraseo... Kita pergi sekarang" finalnya. Lalu ia beralih lagi ke arah kedua sepasang kekasih ini.

"Kalau begitu aku pergi dulu ya, annyeong..." Dahyun melambai ke arah keduanya.

"Annyeong Eonni" balas Eunha.

Sedangkan Chani hanya membalas dengan lambaian. Lalu ia menatap Eunha yang ternyata juga menatapnya.

"Kita masuk sekarang?" di balas anggukan iya dari Eunha.

"Kajja!" ajak Chani menggandeng tangan gadisnya.

💜
💜
💜

"Dahyun-a"

"Hm?"

"Tadi itu siapa? Kau tak memperkenalkannya padaku...." gerutu Yeonhee.

"Ah mian... Aku lupa memperkenalkannya padamu"

Dia beralih berjalan di hadapan Dahyun dan menghadapnya. Langkah Dahyun terhenti sejenak.

"Memang siapa mereka?"

"Kang Chani dan Baek Eunha. Mereka sepasang kekasih"

"Jinjja? Waahhh... Padahal masih anak SMA tapi sudah berpacaran"

"Kajja! Kita sudah terlambat"

"Ye ye ye... Kita ke sana sekarang" malas Yeonhee.

Yeonhee langsung berbalik badan dan meninggalkan sahabatnya yang terkekeh geli. Saat mereka sampai di rumah makan yang ada di mall tersebut.

"Ah! Itu mereka!" tunjuk Yeonhee.

Yeoja yang menjadi sahabat Dahyun menarik paksa tangannya. Segera mendekati teman akrabnya sedari kecil. Saat sudah sampai di hadapan mereka, manik mata Dahyun membesar.

"Baekhyun?"

"Eoh? Kau...."

"Aku Dahyun, apa kau lupa?"

"Ah majja! Aku ingat sekarang. Apa kabar? Lama tidak berjumpa"

"Aku baik, kau sendiri bagaimana?"

"Aku juga baik"

"Jadi kamu teman kecilnya Yeonhee?"

"Hm. Aku teman kecilnya si bocah ini"

Yeonhee spontan mendelik menatap Baekhyun teman kecilnya. "Mwo? Yak! Aku bukan bocah kau tahu! Jangan mengarang!" pekiknya.

"Aigoo... Jangan berteriak bisa kan?" sambar seorang namja di belakang Baekhyun.

"Terserah aku kan!" ketus Yeonhee.

Bibirnya mengerucut gemas. Membuat siapa saja mencubit gemas pipinya. Namja tersebut mendudukkan dirinya di samping Baekhyun.

"Annyeong, namaku Kim Gwangil. Salam kenal"

Namja bernama Kim Gwangil ini mengulurkan tangannya dan disambut dengan senang hati oleh Dahyun.

"Aku Song Dahyun" singkatnya.

"Dahyun-a, kenapa kau bisa bersahabat dengan gadis yang berandalan seperti ini eoh?" ledek Baekhyun.

"Yak! Aku bukan berandalan!"

"Hahahaa... Cukup, hentikan. Kalian ini membuat kami malu saja" ujar Gwangil.

"Mian" sesal keduanya.

Dahyun tersenyum hangat menatap interaksi keduanya. Lalu ia menatap Gwangil dan Baekhyun bergantian.

"Oh ya, apa kalian sudah bersahabat lama?" tanya Dahyun.

"Sangat lama. Kami bertiga sudah bersahabat dari kecil tapi kelakuan mereka berdua memang seperti itu kalau sudah bertemu" jelas Gwangil.

"Yaisshh! Kau menyebalkan Kim Gwangil!" kesal Yeonhee.

"Hahahaa... Mian"

"Lalu, kenapa kalian hanya berdua saja di sini? Apa kalian tak membawa kekasih kalian?"

"Kekasihku sedang ada di luar negeri" jawab Baekhyun.

"Sharon ada di luar negeri?" tanya Yeonhee.

"Hm. Dia ada masalah dengan keluarganya"

"Di mana tempat tinggalnya?" tanya Yeonhee lagi.

"Canada, Amerika"

Deg

Entah kenapa saat mendengar kota yang di lontarkan oleh Baekhyun baru saja. Hati Dahyun seketika sesak. Melihat gelagat Dahyun, Gwangil menepuk pelan lengan tangannya.

"Hei! Kau kenapa?"

"Eoh? Amugotdo aniya"

"Jeongmalyo? Tapi kenapa saat Baekyun mengatakan Canada kau diam saja? Ada apa?" tanya Yeonhee heran.

"Aniya. Nan gwaenchana"

"Gotjimal! Aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja sekarang" kesal Yeonhee.

Dahyun menghela nafas sesak. Ia bingung harus menceritakannya pada Yeonhee atau tidak. Tapi gadis yang di sebelahnya ini sudah menjadi sahabatnya selama 1 tahun.

"Arraseo aku akan cerita dengan kalian" ujar Dahyun final.

-

-

SKIP

-

-

"Jadi, Kang Chani tadi itu adik kandung Seokjin yang pernah kamu ceritakan itu?" tanya Yeonhee tak percaya. Di balas anggukan Dahyun.

"Lalu kau sudah mendapatkan kabar dari Seokjin?" tanya Gwangil.

"Eobseo" lesu Dahyun.

"Kenapa begitu?" tanya Gwangil

"Informasi terakhir yang aku dapatkan Seokjin masih koma" lesu Dahyun.

"Kapan kamu mendapatkan informasi itu?" tanya Baekhyun.

"10 bulan yang lalu"

"Heol! Ini saja sudah bulan Mei. Kalau begitu informasi itu sudah tahun lalu?"  tanya Baekhyun tak percaya dan diangguki Dahyun.

"Daebak! Lama sekali? Jadi dia koma selama itu?" kejut Yeonhee.

"Kau benar Yeonhee-ya. 1 tahun lebih Seokjin Oppa koma"

"Apa dia lebih tua darimu?" tanya Gwangil.

"Umurnya 21 tahun sekarang. Bulan February kemarin dia berulang tahun"

"Apa kau sudah mengirim pesan melalui email?" -Baekhyun.

"Sudah, tapi belum di baca sama sekali olehnya"

"Aigoo... Namja itu benar-benar..." kesal Yeonhee.

Tiba-tiba di saat mereka tengah mengobrol ada seseorang yang memanggil Dahyun.

"Dahyun Noona?" panggilnya memastikan.

Empat orang itu menoleh ke sumber suara. Kening Dahyun mengerut.

"Aku Lee Hangyul, Noona"

"Ah! Kau dulu temannya Jaehyun kan?"

"Ani. Aku mata-mata di gengnya"

"Heol! Anak SMA bisa jadi mata-mata!" seru Baekhyun tak percaya.

"Duduklah" titah Dahyun.

"Gwaenchanayo Noona, aku hanya menunggu seseorang di sini. Sebentar lagi dia sampai"

"Ah... Keurokkuna" ujar Dahyun manggut-manggut mengerti.

"Lee Hangyul!!" teriak seorang namja di luar sana.

Merasa terpanggil, Hangyul menoleh dan mendapati temannya telah datang. Lalu ia beralih kembali menatap Dahyun.

"Noona, aku pergi dulu. Annyeong!"

Hangyul segera pergi meninggalkan Dahyun dan ketiga orang yang menatap punggungnya hingga menghilang ditekan banyaknya orang di sana.

"Dahyun-a, siapa dia?"

"Dia adik kandung Lee Hanseol bawahannya Seokjin Oppa" jawabnya.

"Mwo? Kenapa kau tak bertanya dengannya mengenai Seokjin? Dia pasti tahu tentang hal ini"

"Tadinya ingin, tapi sudah ada temannya yang memanggilnya"

"Kalau begitu kamu harus terus menunggu kabar darinya" ujar Gwangil menenangkan.

Lagi-lagi Dahyun hanya bisa menghembus nafas pasrah. Dia mengangguk lesu.

'Oppa... Apa kau baik-baik saja di sana? Nan bogoshipoyo' batin Dahyun lirih.

💜
💜
💜

Sepulang dari menonton film, Chani pulang dengan membawa belanjaan yang dia beli di sana. Pakaian, sepatu baru dan jaket yang dia inginkan dari dulu.

Ceklek

Seorang pria paruh paruh baya yang duduk di ruang tamu menoleh menatap presensi putra tengahnya yang baru saja pulang.

"Aigoo... Kenapa kau belanja banyak sekali?"

Chani menghampiri sang ayah yang duduk tegap menatapnya lekat. Pandangannya tak lepas pada paper bag yang di genggam oleh sang anak. Dia meletakkan belanjaannya di bawah.

"Ini semua barang yang ingin aku beli tahun lalu dan aku juga membelikan jaket kesukaan Seokjin hyung"

Sang ayah tersenyum hangat menatap putra keduanya. "Ya sudah, kalau begitu cepatlah mandi dan segera turun. Makan malam sebentar lagi matang" titahnya

"Ne Appa"

Dia mengangkat belanjaannya dan berlalu meninggalkan sang ayah. Saat sampai di lantai atas langkahnya terhenti saat melewati pintu kamar sang kakak. Hyung pertamanya itu sungguh membuatnya rindu. Setiap kali dia naik ke lantai atas pasti dia akan melewati kamar sang hyung. Ini pertama kalinya kamar itu tidak di tempati oleh kakaknya sendiri.

Tidak ingin berlama-lama, Chani segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Ceklek

Klik

Lampu kamar ia nyalakan. Barang-barang yang di beli ia letakkan di dekat lemari kamarnya. Ia mengambil handuk dan pakaian santainya. Setelah itu dia mandi.

10 menit berlalu, Chani segera keluar dari kamar mandi. Dia mengusak rambutnya yang basah. Saat keluar kamar mandi, ia tidak sengaja melihat foto dirinya dengan sang kakak dan Saeron beberapa tahun lalu sebelum Saeron meninggal. Ia mendekati meja belajarnya. Mengambil bingkai foto kecil di meja dan menatapnya lekat. Ia mengusap lembut kaca bingkai itu. Lebih tepatnya foti hyungnya.

"Hyung, kau apa kabar? Apa kau baik-baik saja di sana? Aku sungguh sangat merindukanmu" lirihnya.

Chani terus memandangi foto tersebut. Hingga layar komputernya menyala. Ada sebuah notifikasi email masuk di komputernya. Dia langsung meletakkan bingkai foto tersebut ke meja. Lalu ia mendudukkan dirinya dan membuka email tersebut.

~1 Pesan Email Masuk~

Email itu langsung di buka oleh Chani. Sepasang mata Chani spontan membulat. Foto yang di kirim oleh orang yang menjadi bawahan hyungnya itu membuat Chani menutup mulutnya. Menahan tangisannya yang kapan saja bisa lepas begitu saja.

Lee.Hanseol@gmail.com

Chani-ya, lihatlah hyungmu. Dia begitu sangat bahagia sekarang. Kau tak perlu khawatir, hyungmu sudah keluar dari rumah sakit. 1 bulan setelah hyung memberi kabar padamu. Tapi dia harus terapi syaraf selama 2 bulan.

Hyung harap, setelah hyung mengirim foto ini padamu, kau bisa melepas rindumu melalui foto itu. Seokjin akan kembali ke Korea. Kkeokjeongma.

Setelah membaca pesan email itu, Chani menangis sejadi-jadinya. Ia begitu sangat merindukan sang kakak.

Cling

Pesan email masuk lagi. Dan email itu dari Hanseol lagi. Namja ini mengirim foto-foto kegiatan hyungnya yang menggemaskan dan mengasikkan. Chani menghapus air matanya kasar. Ia melihat semua foto yang di kirim Hanseol. Sehingga senyumannya terukir tipis di bibirnya. Ia terus melihat foto itu. Hingga ada satu foto yang membuatnya kagum.

Seokjin melakukan aktraksi menggunakan papan selancar pasir. Dia memang bisa melakukan apa saja yang berurusan dengan olahraga. Namun ia mengingat akan satu hal yang mengganjal di sini. Pinggulnya. Dokter mengatakan bahwa pinggulnya itu patah. Tapi kenapa sang kakak melakukan hal yang seekstrim ini fikirnya.

"Bukankah pinggulnya patah? Kenapa Seokjin hyung bisa melakukan ini?" tanyanya heran.

Dia langsung membalas pesan email itu pada Hanseol.

Chani.Kang@gmail.com

Hyung, bukankah Seokjin hyung patah tulang di bagian pinggulnya? Kenapa dia melakukan hal seekstrim itu? Apa tidak berbahaya?

Send

Chani mengirim pesan itu dengan cepat. Namun Hanseol sama sekali belum membalasnya. Jadi dia memilih untuk keluar dari kamar. Tapi sebelum itu Chani mendownload semua foto sang kakak. Dia sangat bahagia jika sang kakak baik-baik saja.

Setelah itu Chani keluar kamar, menuju meja makan. Ternyata keluarganya sudah duduk di sana.

"Chani-ya, duduklah" titah Hyuna.

"Ne Eomma"

Dengan senang hati Chani mendudukkan dirinya di tempatnya biasa duduk. Semua keluarganya sudah duduk di kursi masing-masing. Namun ada satu kursi yang kosong. Mereka memang sengaja mengosongkannya. Ia menatap sendu kursi itu. Biasanya sang kakak akan duduk di sana. Jinhyuk yang melihat tatapan adiknya ke arah kursi di sebelahnya memanggilnya.

"Chani-ya" panggilnya.

"Eoh?"

"Wae an anja?" tanya Jinhyuk.

"Amugotdo aniya" lesu Chani.

"Jinjjayo Oppa?" tanya Seonji dan di balas anggukan sang kakak.

Dia mendudukkan dirinya di kursi. Sang kakak angkat menatapnya begitu lekat dan dalam. Chani langsung mengambil nasi dan lauk pauk di meja makan. Baru makan sesuap namja ini melamun.

"Jangan melamun saat makan" dingin Jinhyuk.

Deg

Kalimat itu...

Ia merasa tak asing dengan kalimat itu...

Kalimat itu yang selalu keluar dari bibir tebal sang hyung. Seokjin paling tidak suka jika ada orang yang melamun saat makan. Chanilah yang sering di peringatkan untum tidak melamun saat makan. Chani kembali melamun lagi. Fikirannya entah melayang ke mana sekarang.

"Oppa..." panggil Seonji.

Sang adik melirik ke sekelilingnya. Banyak sepasang mata yang menatap kakaknya. Kemudian ia mengguncang lengannya perlahan.

"Oppa" panggilnya lagi.

Berhasil!

Lamunan Chani buyar saat Seonji mengguncang lengannya. Ia mengalihkan pandangannya menatap sang adik.

"Waeyo?"

"Oppa gwaenchana?"

"Eoh? Eohh..." jawabnya kikuk sambil mengangguk.

Ia kembali menatap makanannya. Seonji menghela nafas kasar.

"Apa Oppa merindukan Jinie Oppa?"

Pertanyaan yang dilontarkan Seonji sontak menolehkan kepalanya.

"Mannae. Oppa rindu dengan Jinie Oppa"

Tak ada jawaban dari Chani. Sedangkan Seonji hanya mendengus kesal.

"Hyung berkomunikasi dengan Hanseol hyung" sambarbJinhyuk.

"Jinjjayo Jinhyuk-a?" tanya Hyuna dan di balas anggukan mengiyakan.

"Lalu bagaimana kabar Seokjin?"

"Dia baik-baik saja Appa"

"Baiklah. Kita lanjutkan makannya. Setelah itu kita ke taman belakang, kita bersantai bersama di sana"

"Ne Appa" jawab ketiga anaknya serempak.

💜
💜
💜

Seperti yang dijanjikan oleh sang ayah, mereka berkumpul di taman belakang. Tempat itu adalah tempat yang biasanya Seokjin dan sahabatnya berkumpul. Jika mereka bermain atau menginap di tempat hyungnya ini. Kamarnya yang paling luar dari pada kamar kedua adiknya.

Kim Ahjumma membawa camilan dan teh hangat untuk majikannya. Dia tidak sendiran melainkan bersama pelayan yang lainnya. Kim Ahjumma meletakkan teh hangat di meja. Di hadapan Nyonya Kang dan Tuan Kang.

"Ini Tuan, Nyonya"

"Gomawo Mikyung Eonni"

"Ne, cheonma"

Begitu pelayan yang lainnya sudah menyelesaikan tugasnya, Kim Ahjumma segera pergi diikuti pelayan pekerja kediaman Kang.

"Kita sudah lama tidak seperti ini" ujar Sangwoo.

"Geurae majja Appa. Aku merindukan kebersamaan yang seperti ini, tapi sayangnya di sini tidak ada Seokjin Oppa" lesu Seonji saat menyebut nama Seokjin.

"Bagaimana keadaannya sekarang? Eomma sungguh sangat merindukan anak nakal itu"

"Majja! Aku juga sangat merindukan namja dingin itu" ujar Jinhyuk membenarkan.

"Appa, Eomma, kalian sungguh belum di beri kabar oleh Hanseol Oppa mengenai Seokjin Oppa?"

"Belum sayang, tidak ada email apapun dari Hanseol"

"Ahhh... Aku merindukan Seokjin Oppa" gerutu Seonji lesu.

"Kau tenanglah sayang, kita berdoa saja. Semoga Seokjin Oppamu itu baik-baik saja" ujar sang ayah menenangkan.

Seonji spontan memeluk ayahnya yang duduk tepat di sampingnya. Sementara keempat orang itu mengobrol, Chani hanya melamun saat mendengar mereka mengungkit tentang Seokjin. Menyadari sikap sang adik Jinhyuk mengerutkan keningnya penuh tanya.

"Chani-ya, kenapa kau melamun?" tanya Jinhyuk.

Lamunan Chani seketika buyar. "Eoh? Aniya hyung" jawabnya.

"Bohong! Kau jangan membohongi hyung. Hyung tahu kalau kau sedang menyembunyikan sesuatu, apa lagi saat makan malam tadi. Kau teringat sesuatu dengan kalimat yang pernah Seokjin ucapkan padamu kan? 'Jangan melamun saat makan'. Itu kalimat yang pernah Seokjin katakan padamu. Benar bukan?"

"Geurae hyung... Aku teringat dengan kalimat itu" lirih Chani.

"Lalu apa yang membuat kau melamun tadi?"

"Aku mendapat pesan email dari Hanseol hyung"

"Ye? Hanseol mengirimkan pesan apa padamu sayang?" tanya Hyuna antusias.

Chani mengeluarkan ponselnya dan membuka pesan email yang dikirim oleh Hanseol. Lalu ia memberikannya pada Hyuna. Sang ibu membacanya dengan seksama. Pesan yang ia baca membuat cairan bening itu keluar dari pelupuk matanya. Perasaan seorang ibu memang tidak ada duanya. Dia pasti sangat merindukan putra sulungnya. Apalagi dulu dia pernah mengecewakan sang anak. Ia menangis sejadi-jadinya setelah melihat foto sang anak.

"Yeobo, perlihatkan padaku"

Sang istri segera memberikan ponsel Chani pada Sangwoo. Betapa terkejutnya dia saat melihat foto-foto putra sulungnya dalam keadaan baik-baik saja.

"Dahaengida. Jeongmal dahaengida!" syukur Sangwoo. Ia mendekati sang Istri dan mendekapnya erat. "Hyuna-ya, putra  sulung kita dalam keadaan baik-baik saja" ujarnya menahan tangisannya.

Sangwoo berusaha kuat demi istrinya. Dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan sang istri. Merasa penasaran, Jinhyuk berdiri dan segera mengambil ponsel adiknya dari tangan Sangwoo. Diikuti Seonji. Kedua manik mata mereka membulat sempurna.

"Oppa, benarkah ini Seokjin Oppa?" tanyanya melongo tak percaya.

"Oppa tidak salah lihat kan, Seonji-ya?" tanya Jinhyuk tak percaya.

Mereka semua menahan isakannya yang kapan saja bisa keluar dari mulut mereka.








































****

Kediaman Kang di sini uda baru ya.
Semenjak gk ada Seokjin mereka pindah rumah menjadi lebih besar lg.

Masih inget gk sm mansion ini?
Ini mansion mewah Goo Junpyo di BBF.

Jadi aku menggunakan mansion ini di menjadi mansion Seokjin.
Tapi tempat aslinya ini jauh dari Seoul.
Jadi anggap aja ini letaknya di Seoul ya...

Lokasi asli :

Damyang, Provinsi Jeollanam, perjalanan menuju mansion ini dapat ditempuh selama 4 jam dari Seoul menggunakan kendaraan umum.

****

Byun Baekhyun
21 tahun

Seo Jihoon as Kim Gwangil
20 tahun

****

The Con Artist

Ini dia filmnya.

Cast utamanya Kim Woobin, Lee Hyunwoo dan Ko Changseok

Gimana? Uda pada nonton blm filmnya?
Kalo aku uda hehee...
Bagus kok filmnya...

Kalo belum nonton gih...

Sebelumnya...

Dapat salam nih dari abang ganteng 😍

Aku terfokus sm Jidatnya dan ketampanannya 😍

Jangan lupa voment ya!!!

Thankyou 😘

Continue Reading

You'll Also Like

34.4K 484 42
Bismillah.. Assalamualaikum gaiss! Tanpa basa-basi, mending langsung cuss baca. Cari nama yg menurut mu cocok. Inshaallah semuanya ada disini😊 Mau r...
88.9K 5.4K 18
Sarada harus menerima keputusan orang tuanya yang harus pergi demi pekerjaan. Dia harus tinggal bersama seorang pria untuk menjaganya. Dia adalah ana...
79.7K 11.4K 22
Seorang gadis dari masa Dinasti Joseon harus terdampar ke masa depan akibat mengejar seorang penjahat dari negri asalnya. Akibat insiden tersebut di...
14.8K 922 30
"Aku rapuh, bolehkah aku luruh ...?" ------------ "Tuhan ... aku capek." ------------ Kata ibunya, Auberron itu beban. Tak berhak mendapat perhatian...