I'm Fine || Kim Seokjin ✓

By kimjinieya__

137K 9.1K 531

[COMPLETE] Seokjin adalah namja berbahu lebar seluas samudera pasifik yang memiliki sifat pendiam, dingin dan... More

1
2
3
Perkenalan tokoh
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Promot
20
21
22
23
24
25
26
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45 (End)
Cuma Mampir...

27

1.9K 168 16
By kimjinieya__

Sebelumnya~~

"Aniyo. Seoyoon memang pantas mendapatkannya"

"Kenapa Oppa melakukan ini semua eoh?! Apa ini karena Minji gadis sialan itu ha?!!"

"Tutup mulutmu Han Seoyoon-ssi!!!" teriak Seokjin emosi.

❤️
❤️
❤️
❤️
❤️
❤️

"Waeyo? Memang kenyataannya seperti itu kan?"

Seokjin memejamkan matanya pusing. Tubuhnya masih belum bisa di ajak kompromi saat ini. Jadi dia hanya bisa berbaring saja sekarang.

"Hanseol hyung"

"Panggilkan security jika wanita ini tidak mau pergi juga"

"Ne Tuan Muda"

"Tidak perlu! Aku bisa pergi sendiri!" geram Seoyoon.

"Jangan lupa datang ke yayasan" ketus Seokjin.

Dengan perasaan marah Seoyoon pergi dari sana. Sungguh malas meladeni orang yang halunya sangat tinggi.

"Hyung istirahatlah. Kau masih terlihat pucat" ujar Jungkook.

"Hm"

Karena paling dekat dengan ranjang Seokjin, Taehyung menaikkan selimutnya sebatas perut sang kakak. Sedangkan Jungkook mengompres kembali keningnya.

❤️
❤️
❤️

Di sebuah tempat yang bisa di bilang kurang cahaya. Sang pemimpin dari geng ini sibuk merokok. Tidak hanya dia saja melainkan anggota segengnya juga ikut merokok.

"Jaehyun hyung, apa rencana kita untuk menghancurkan Chani?"

"Kita hentikan dulu. Hubungan mereka sedang tidak baik, jadi kita tidak perlu melakukan apa-apa dulu" tenangnya.

"Baekho, apa kau melihat interaksi mereka berdua selama di kelas?" tanyanya pada Baekho.

"Aniyo. Chani menjauhi Eunha, entah alasannya apa hyung"

"Heol! Seorang Chani berani menyakiti Eunha, Jae-ya"

"Kalau dia menyakiti perasaan Eunha sekali lagi, biar kuhajar anak itu!" geram Jaehyun.

"Jae, bagaimana kalau kita buat Chani dan Seokjin menderita?"

"Caranya?"

Namja itu langsung membisikkan sesuatu rencana yang ada diotaknya pada Jaehyun. Setelah mendengar rencananya, senyuman smirk seketika terukir di bibirnya.

"Eotte?"

"Kau memang cerdas, Jaechan-a" puji Jaehyun.

"2Jae siap beraksi!" pekik Jaechan.

Keduanya melakukan adu tos yang biasa mereka lakukan berdua. Mentang-mentang memiliki nama depan yang sama, keduanya melupakan kedua teman segengnya itu.

"Kalian melupakan kami hyung" sindir Baekho.

"Majja! Kita di sini seperti tidak di anggap"

"Eeeyyy... Baek-a, Hangyul-a. Kita berdua tidak pernah melupakan kalian. Aku akan mengatakan rencana apa yang di rencanakan oleh Jaechan"

Saat itu juga Jaehyun menjelaskan rencana apa yang akan mereka lakukan pada Chani dan Seokjin. Namun mereka melupakan fakta, bahwa salah satu dari mereka adalah seorang penghianat. Dia adalah adik bungsu Lee Hanseol dari 4 bersaudara. Semua yang akan di rencanakan oleh Jaehyun dan yang lainnya akan dia beritahukan pada Hanseol sang kakak.

Ingat! Lee Hanseol adalah bawahan Kang Seokjin yang telah mengabdi padanya selama 10 tahun sejak Seokjin kecil.

Rencana telah di jelaskan oleh Jaehyun pada yang lainnya. Mereka semua tertawa penuh kemenangan.

'Kalian bisa melancarkan rencana kalian dengan senang hati dan aku juga akan melancarkan rencanaku sendiri. Aku yakin kalian akan tahu akibatnya' batin Hangyul tersenyum miring.

❤️
❤️
❤️

"Dahyun-a!!" teriak Hyunsoo.

"Ne Eonni?!"

"Turunlah!"

"Ne!!"

Saat ini karena posisi mereka berada di tempat yang berbeda. Jadilah keduanya berbicara saling berteriak. Beranggapan rumah mereka ini adalah hutan. Song Dahyun yang di panggil sang kakak segera turun ke lantai bawah.

Sampai di tangga bawah dia terkejut saat melihat adanya presensi Kang Seonji magnae di keluarga Kang. Ia mendudukkan dirinya di sofa hadapan Seonji.

"Seonji? Kenapa kau bisa ada di sini?"

"Aku hanya ingin bertamu saja Eonni hehee..."

"Tapi kau tahu dari mana rumahku? Apa Seokjin Oppa yang memberitahumu?"

"Ani. Hanseol Oppa yang mengantarkanku kemari"

"Aahh... keurokkuna..."

"Sebelum ke sini aku menjenguk Seokjin Oppa dan di kamarnya ada Hanseol Oppa"

"Apa yang menyuruhnya mengantarmu ke sini itu Seokjin Oppa?"

"Ne Eonni, bahkan dia memerintahkannya untuk tetap menungguku di depan"

"Jinjja? Memangnya dia di bayar berapa? Kenapa dia sangat menurut sekali dengan Seokjin Oppa?"

"Ayah Hanseol Oppa sekretaris pribadi Appa, dia orang kepercayaan Appa semenjak perusahaan Appa berdiri"

"Kapan itu?"

"Sejak Eomma mengandung Seokjin Oppa 1 bulan"

"Waahhh... Kalau begitu keluargamu sudah memiliki perusahaan sendiri?"

"Ne Eonni. Harabeoji juga pemilik SMA Dongtan"

"Jeongmalyo?" tanya Dahyun kaget.

"Hm. Tapi sekarang SMA Dongtan sudah di ambil alih oleh adik ipar Appa"

"Aahhh... Jadi Kepala Sekolah Jung itu pamanmu?" tanya Dahyun, dibalas anggukan oleh Seonji.

Dahyun hanya manggut-manggut dan ber'oh'ria mengerti.

"Eeeemmm... Eonni..." panggil Seonji ragu.

"Wae?"

"Apa aku boleh jujur denganmu, Eonni?" tanyanya ragu.

"Tentu saja. Bicaralah. Eonni akan mendengarkanmu"

"Aku...." Seonji menghela nafas panjang karena gugup. "Aku menyukai Jungkook" lanjutnya.

"Ye?" kaget Dahyun.

"Aku sudah lama menyukai Jungkook, Eonni"

"Apa Jungkook tahu?"

"Aniyo. Sepertinya Jungkook menyukai orang lain"

"Apa kau tahu siapa gadis itu?"

"Mollayo"

"Apa perlu Eonni selidiki?" tawar Dahyun.

Seketika manik mata Seonji berbinar bahagia. "Jinjjayo Eonni?" girangnya.

"Tentu saja. Eonni akan membantumu menyelidikinya"

"Gomawo Eonni!" seru Seonji girang.

Dahyun tersenyum saat melihat betapa lucunya magnae dari kekasihnya ini. Ia tak menyangka bahwa hubungan mereka tak ada masalah sampai hari ini.

❤️
❤️
❤️

Sore berganti malam. Kamar rawat namja berbahu lebar ini sungguh sangat sunyi dan tenang. Tidak ada satupun orang yang mengunjunginya. Hanya dirinya yang terbaring di ranjang pesakitan. Rasanya begitu bosan jika harus terpenjara di kamar serba putih ini.

Kedua orangtuanya sama sekali tak ada yang peduli dengan kondisi putra putrinya sekarang. Mereka lebih sering sibuk dengan pekerjaan dari pada mengurus anak-anaknya. Bahkan mereka tidak ada yang tahu kalau putra sulung mereka di rumah sakit. Seokjin menghela nafas sesak.

Drrrtttttt~~~

Drrrtttttt~~~

"Wae?"

"Hyung, apa kau sedang sendirian di kamar rawatmu?"

"Geurae, waeyo?"

"Aku akan ke sana"

"Bukankah kau sedang bersama dengan Jaehyun dan yang lainnya?"

"Aniyo. Aku sudah tidak bersama mereka"

"Arraseo, hyung tunggu"

Pip

Lagi. Dia kembali menghela nafas frustasi. Kebosanan yang ia hadapi saat ini adalah hal yang tidak dia sukai. Akhirnya dia memilih untuk bermain game di ponselnya.

30 menit kemudian, orang yang di tunggu datang juga. Jam 8 tepat dia datang sesuai janjinya pada Seokjin.

Sreekk

Kepala Seokjin mendongak di kala ia mendengar suara pintu terbuka.

"Anyeong hyung" sapanya.

"Akhirnya kau datang juga" dingin Seokjin.

"Mian hyung, tadi jalanan sedikit padat. Jadi maaf kalau aku terlambat datang hyung"

"Hm. Gwaenchana"

"Hyung, aku punya audio rekaman yang harus hyung dengar. Ini mengenai rencana Jaehyun"

"Putarkan"

Hangyul langsung membuka ponselnya dan memutar rekaman itu. Seokjin fokus mendengarkan. Hangyul menekan tombol play.

~Audio recording on~

"Aku punya rencana yang sangat bagus untuk mencelakai adik kurang ajarnya Kang Seokjin itu" -Jaechan.

"Jaechan hyung, siapa yang ingin kau buat celaka? Seokjin atau Chani?" -Baekho.

"Yakk! Kau ini! Tadi hyung sudah bilang apa padamu eoh?" -Jaechan.

"Mian heheee..." -Baekho.

"Begini, di sini yang memiliki mobil hanya Jaehyun dan aku. Besok siang, aku ingin melancarkan aksi yang mengerikan untuk Chani. Aku yakin, jika Kang Chani celaka maka Seokjin akan terpuruk" -Jaechan.

"Hyung, apa kau memiliki dendam dengannya?" -Baekho.

"Aku membencinya karena Han Seoyoon lebih menyukainya dibandingkan padaku. Jadi pas kan kita bisa mencelakai keduanya. Kita buat fisik dan mental mereka terluka. Itu pasti sangat seru" -Jaechan.

"Lalu apa yang akan kita lakukan pada mereka?" -Hangyul.

"Aku dan Jaechan akan menabrak Chani dengan mobilku" -Jaehyun.

"Daebak!!! Kau memang hebat hyung!" -Baekho.

"Sepulang sekolah kita akan menabraknya di jalan yang biasa dia lewati" -Jaehyun.

"Siap!!"

~Audio recording off~

"Sial!"

Seokjin membanting buku yang ada di samping kanannya. Emosinya menguar tak terkendali di tubuhnya.

"Hyung, kita harus mencegah ini semua. Aku takut Chani terluka"

"Aku akan meminta bantuan hyungmu"

"Andwae! Mereka tahu kalau Hanseol hyung itu adalah hyungku"

"Haiisshhh!!"

Namja berbibir tebal ini mengusak rambutnya frustasi. Tangannya terkepal sangat eratnya.

"Kalau begitu biar aku saja yang mencegahnya"

"Dengan cara apa hyung?"

Hening. Seokjin sama sekali tak mau menjawab pertanyaan Hangyul. Dia lebih memilih untuk melakukannya sendirian dari pada meminta bantuan orang lain.

❤️
❤️
❤️

Seperti biasa, di kantin sekolah banyak siswa/i berhamburan untuk mengantri. Mengambil jatah makan siang mereka. Seperti keenam sahabat ini. Dan tak lupa juga ada tiga orang yang berdiri bersama mereka. Namun salah satu dari keenam orang ini tak sengaja saling bersitatap dengan salah satu orang yang pernah menjadi sahabat adik sahabatnya.

"Tae hyung" panggilnya.

"Apa Jungkookie?"

"Mereka itu masih dendam ya sama kita?"

"Nugu?"

"Itu, mantan sahabat Chani hyung" tunjuknya pada segerombolan namja sahabat Chani.

Taehyung juga melihat tatapan mereka seakan ingin membunuh menatap dirinya dan sahabatnya.

"Sepertinya begitu"

"Kalian ini kenapa berisik sekali?" ketus namja es.

"Mian hyung" sesal Taehyung dan Jungkook bersamaan.

Keduanya langsung menyusul sahabat mereka yang sudah duduk di meja kosong. Sebelumnya ia mengambil jatah makan siang untuknya.

Selama mereka duduk diam di meja kantin. Chani seperti orang yang terlihat gelisah. Dia sering menggaruk kepalanya yang tak gatal, duduknya pun tidak nyaman. Sontak membingungkan orang yang duduk di sebelahnya.

"Chani-ya, wae geurae? Kenapa kau gelisah seperti itu?" tanya Youngbin.

"Mollayo"

"Apa kau memikirkan Jin hyung?" tanya si wajah kuda.

"Aku juga tidak tahu hyung. Perasaanku hanya tidak enak saja"

'Apa jangan-jangan akan ada yang terjadi sesuatu hari ini?' batin Chani.

"Hyung, makanlah. Jangan di aduk terus seperti itu"

"Eoh? Mianhae Jimin-a. Aku akan memakannya"

Tanpa nafsu, Chani menuruti perkataan Jimin sang malaikat tersembunyi. Namun tak lama ponsel Jimin bergetar. Ada pesan masuk.

Drt Drrtt~~~

Jimin langsung merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya. Saat membaca isi pesan itu. Kedua kelopak matanya seketika terbuka. Yoongi, Hoseok dan Namjoon menyadari perubahan ekspresi adiknya itu.

"Jimin-a, wae geurae?" tanya Namjoon.

Sang malaikat mendongak menatap sahabatnya satu persatu dan berhenti di Yoongi. Ia menunjukkan ponselnya pada si manusia es itu. Diterima dengan baik oleh Yoongi.

Jinie hyungie

Jimin-a, beritahu yang lainnya.
Jangan biarkan Chani pulang sendirian.
Jaehyun dan teman segengnya akan melancarkan aksinya untuk mencelakai Chani. Tolong jaga Chani untukku. Gomawo.

Yoongi mendongak menatap Chani yang duduk tepat di hadapannya. Sontak Chani menatapnya heran.

"Ada apa hyung?" tanya Chani bingung.

"Nanti kau pulanglah bersama hyung"

"Aniyo. Aku bisa pulang sendiri hyung"

"Tidak ada penolakan Chani-ya"

"Mianhae hyung. Aku tetap akan pulang sendiri. Lagi pula, sepulang sekolah nanti aku akan ke rumah Eunha. Aku ingin berbicara dengannya"

"Kalau begitu biar hyung saja yang mengantarkanmu"

Chani tersenyum lembut. "Piryo ebseo hyung, aku akan pergi sendirian" ujarnya lembut.

Dia bisa merasakan jika Yoongi sangat khawatir dengannya. Tapi dia tidak tahu apa yang terjadi dengan Jimin dan Yoongi. Yoongi menghela nafas kasar. Ia mengusak rambutnya kasar. Tanpa sepatah kata, Yoongi pergi meninggalkan meja. Sebelumnya ia memberikan ponselnya pada sang pemilik. Mereka menatap Yoongi yang melenggang pergi dengan wajah datarnya. Saaaaangat datar.

"Chani hyung, aku mohon. Turuti apa yang di katakan Yoongi hyung"

Kening Chani mengerut penuh tanya. "Sebenarnya kalian ini kenapa jadi aneh begini? Memangnya ada apa eoh?" tanyanya penasaran. Di balas dengan keterdiaman Jimin dan yang lainnya.

Chani mendengus kesal. Melihat Jimin diam seperti ini, dia merasa yakin kalau setelah ini akan terjadi sesuatu yang tak di inginkan.

"Terserah kau saja, aku akan tetap pergi sendiri. Titik!" kukuh Chani.

Dengan malas Chani bangkit dan melenggang pergi meninggalkan sahabat Seokjin yang terdiam. Namun, tanpa Chani sadari. Ada seseorang namja di tengah-tengah meja kantin tengah tersenyum licik ke arah Chani dan sahabat Seokjin.

❤️
❤️
❤️

Di sisi lain, seorang namja berbahu lebar tengah dirundung perasaan gelisah. Sedari tadi, perasaannya sungguh tidak enak. Dia takut Jaehyun melakukan apa yang dia rencanakan dengan Jaechan. Ia juga sudah bersiap menggunakan pakaian santai. Bukan lagi pakaian rumah sakit. Dia menghubungi Hanseol bawahannya.

"........."

"Hyung, segeralah lakukan apa yang aku katakan tadi malam"

"........."

"Kau tenang saja, masalah Hangyul biar aku yang mengurusnya. Keokjeongma"

"........."

"Aniya, aku akan tetap di sini, tidak ke mana - mana" bohongnya.

"........."

"Arraseo hyung"

Pip

Seokjin segera mematikannya sepihak. Entah kenapa telinganya seakan panas jika Hanseol selalu menceramahinya. Tanpa babibu, Seokjin segera pergi dari kamar rawatnya. Tapi sebelumnya ia menggunakan topi dan masker, agar dokter dan perawat tidak ada yang mengenalinya. Ia menuju parkiran di mana Hanseol meninggalkan mobilnya di rumah sakit.

Sepulang sekolah, seperti janjinya pada Eunha. Ia segera keluar dari gerbang sekolah. Dia terus berjalan menyusuri koridor ia tak sengaja bertemu dengan enam orang yang dulu pernah menjadi sahabatnya.

"Hai Kang Chani! Lama tidak pernah mengobrol hahahahaa... Sepertinya kehidupanmu bahagia seperti ini. Bagaimana kabar Kang Seokjin? Kenapa siswa sepintar dia tidak masuk ha? Hahaaa..." sarkas Taeyang.

"Bagaimana kalau ternyata Seokjin sudah menyerah dengan sekolahnya? Kalau begitu adik kesayangannya ini bisa merebut peringkat pertamanya?" ledek Inseong.

"Jaga mulut kalian berdua! Yoo Taeyang! Seharusnya kamu bercermin di kamarmu itu! Lihat wajah busukmu itu. Bagaimana bisa orang sebejat dirimu merendahkan orang yang tidak pernah bersalah?!"

"Apa kamu bilang?! Bejat?! Kau yang seharusnya tutup mulut Kang Chani!! geram Taeyang.

"Ternyata Kang Chani bisa berbicara kasar seperti itu" -Juho.

"Lebih baik kalian diam! Suatu saat nanti kalian akan menyesal berteman dengannya!"

Setelah mengatakannya Chani melenggang pergi dengan perasaan amarahnya. Jalannya pun seperti orang yang tergesa-gesa. Dia berjalan keluar dari gerbang.

Wajahnya pun masih terus tertekuk. Menggerutu kesal dengan keenam orang yang pernah menjadi sahabatnya. Dia terus berjalan hingga menjauhi sekolahan. Bahkan sorot matanya masih sangat seram. Orang-orang yang melewatinya langsung menghindar. Mereka berfikir kalau Chani tengah kesetanan. Saat di perempatan, dia berdiri menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki menyebrang.

Saat lampu itu berubah hijau, dia terlebih dulu jalan tanpa melihat kanan. Tanpa sadar mobil melaju dengan kencang ke arahnya.

"Chani!!!!!" teriak seseorang.

Chani menoleh ke kanan. Dan pada saat itu tubuhnya seketika menegang di saat ia melihat sebuah mobil melaju dengan sangat amat kencang ke arahnya. Iapun juga tak mendengar teriakan yang memanggil namanya. Seakan ia menulikan telinganya.

Tak lama kemudian....


























































































































Grep

Brak

Prang

Bruk

Tubuh keduanya berguling di atas mobil yang menabraknya. Kaca mobil depan pecah dan terlempar jauh dari mobil. Beruntung kepala Chani didekap erat oleh orang itu. Namun saat jatuh di aspal, dekapan erat itu terlepas dan terpisah beberapa centi. Mobil yang menabrak mereka pergi begitu saja.

Kesadaran Chani masih ia tahan. Pandangannya masih buram. Ia mengerjap-ngerjapkan manik matanya, saat itu juga pandangannya jelas. Betapa terkejutnya ia saat melihat siapa yang terbaring dengan darah yang mengalir sangat derasnya dari keningnya.

"Chani hyung!" pekik Jimin.

"Tuan Muda Seokjin!!"

"Jin hyung!!" pekik Namjoon, Yoongi dan Jungkook.

Bisa Chani lihat keenam sahabat Seokjin, Dahyun dan Hanseol menghampirinya dan Seokjin. Kekhawatiran mereka semakin membuncah saat melihat darah mengalir dari hidung Chani.

"Chani-ya, bertahanlah!" seru Hoseok.

"Jin hyung... Bangun hiks... Jebal! Bangunlah hyung! Hiks..." seru Jungkook terisak.

"Seok-jin h-hyung..." lirih Chani terbata sebelum kegelapan itu merenggut kesadarannya.

Chani.....




































































Pingsan...





































****

Song Kang as Jung Jaechan
18 tahun

Park Solomon as Nam Baekho
17 tahun

Lee Hangyul
17 tahun

****

Akhirnya nama-nama teman segeng sama Jaehyun terungkap juga....

Sejak awal aku blm memperkenalkan cast yg menjadi temannya Jaehyun...
Baru sekarang aku keluarin hahahaaa...

Sebenarnya ada 1 member X1 yg mirip sama Myungsoo cuma wajahnya terlihat terlalu polos hahahaa...

Mau tau orangnya yg mana?
Ini dia orangnya...

Jeng jenggggggg.....

Namanya Cha Junho.
Satu agensi sama Myungsoo, Woolim Ent.

Miripkan????

Dia terlihat polos sekaliiiii....

Jadi aku gk menggunakan cast yg terlihat sangat polos seperti dia ✌️😁

****

Jangan lupa voment ya!

Thankyou 😘

Continue Reading

You'll Also Like

66.1K 7.4K 48
#949 in Fanfiction 26/02/2018 #886 in Fanfiction 01/03/2018 #863 in Fanfiction 10/03/2018 ~Slow Update~ Gadis beruntung asal Indonesia yang bisa deka...
201K 11.8K 32
( cerita sudah lengkap tapi masih tahap revisi) Uchiha Sarada gadis berusia 17 tahun yang menduduki bangku sekolah kelas 2 SMA , dia adalah anak dar...
7.7K 203 45
Berisi profil dan fakta artis china Beserta Drama Yang dibintangi nya • • • • • #1 Jujingyi #1 Dylanwang #1 Yangzi #1 Bailu Sumber : Internet / Google
12.3K 200 200
Aloha!!! Kali ini gue akan membuat sebuah kumpulan lirik-lirik lagu dari BTS. Sebelumnya memang ada, namun kali ini gue berfikir bahwa gue ingin memb...