A Star ✅

By Cyunha

93.4K 8.3K 396

ada kondisi dimana Kim Jong In menjadi dirinya sendiri dan ada kondisi dimana ia di haruskan menjadi sosok or... More

story 1
PART 1
Part 2
Part 3
part 4
Part 5
Part 6
part 7
Part 8
part 9
Part 10
Part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 18
part 19
part 20
Part 21
part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30 End
After Married

part 17

2.3K 243 12
By Cyunha

Jongin merasa tubuhnya begitu berat seakan terhimpit sesuatu, ia akhirnya membuka matanya karena merasa tidak nyaman.

"Astaga" Jongin refleks mendorong tubuh yang memeluknya

"Arggh..." geram Sehun sambil memegang kepala dan punggungnya yang terbentur lantai.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jongin marah

"Aku tidur Kim Jongin" Jongin memutar bola matanya

"Aku meletakanmu di kasur kenapa kau jadi ada di sofa memeluk arrgghh terserah keluar" Sehun menatap bak Puppy eyes

"Tak bisakah aku mandi dan mendapatkan sarapan pagi sebelum aku keluar?" Jongin memijit pelipisnya.

"Baik, kau mandi sana! Dan Minta sarapan pada kekasihmu" ucap Jongi kesal

"Apa kau cemburu?" Sehun bertanya sambil mendekatkan tubuhnya

"Menjauh" Jongin lagi-lagi mendorong tubuh itu.

"Aku harus ke kantor cepat sana mandi..."

"Ah... aku tidak bawa mobil, aku akan menumpang" Sehun buru-buru melarikan diri ke kamar mandi sebelum Jongin kembali protes

"Astaga... kau seakan memberinya kesempatan kedua Kim Jongin" Jongin merapihkan tempat tidurnya, ia merasakan getar ponsel lalu iapun mencari sumber getaran.

"Ponsel Sehun?" Ia melihat nama Soojung tertera para ponselnya. Tak berniat untuk mengangkatnya, Jonginpun meletakan pada meja nakas. Memilih menuju kamar anak semata wayang untuk membangunkannya.

"Jiyeon sayang... sudah bangunkah?" Tanya Jongin menengok sedikit. Terlihat gadis kecilnya sedang terlelap tidur. Wajah damainya membuat Jongin semakin tenang, ia menghampiri tubuh itu lalu mengusapnya sayang.

"Sayang.. ayo bangun sudah waktunya sekolah" ucap Jongin lembut.

"Hemmm.. Appa?" Jawab Jiyeon dengan suara serak khas bangun tidur.

"Ayo bangun, mandi bersama bagaimana?" Usul Jongin

"Ayo ayo ayo" Jiyeon terbangun sempurna sambil melompat-lompat kesenangan

"Appa ambil pakaian dulu ya di kamar" Jiyeon mengangguk patuh, Jongin kembali ke kamarnya memilah milah pakaian yang akan ia gunakan.

"Kau akan mandi?" Tanya Sehun yang baru saja keluar dari kamar mandi

"Ya aku akan mandi di kamar anakku, Astaga!!"Jongin kaget saat ia menoleh pada Sehun

"Pakai bathrobemu Sehun" ucapnya kesal sambil menutup matanya.

"Kenapa?" Tanya Sehun usil sambil berjalan mendekat ke arah Jongin.

"Aish terserah" Jongin buru-buru melarikan diri ke kamar Jiyeon.

"Appa kenapa? Seperti habis lali pagi.. appa sakit? Kenapa wajah Appa memelah?" Jiyeon memborong pertanyaan.

"Tidak apa-apa sayang, ayo mandi nanti kita kesiangan" Jongin meletakan pakaiannya lalu menggendong tubuh Jiyeon menuju kamar mandi.
.
.
.
.
Jongin sudah bersiap dengan stylenya, ia kembali ke kamarnya untuk mengambil tas kerjanya. Ia melihat Sehun sedang sibuk dengan sambungan di ponselnya, sepertinya ia menerima telepon dari wanita itu. Jongin tidak perduli, jadi ia hanya berjalan menuju meja kerjanya mengambil beberapa berkas dan memasukan kedalam tasnya.

"Aku tidak mau tau ya Sehun, kau harus datag siang ini... kau sudah melupakan fitting baju untuk pernikahan kita kemarin" Sehun hanya diam sambil memandang kegiatan Jongin di dalam. Ia merindukan pria itu, tidak ada yang berubah darinya. Ia begitu lucu dan polos dan pekerja keras, tanpa sadar ia melangkah masuk ke dalan menuju Jongin yang sedang membereskan berkas-berkasnya.

Sehun mematikan telepon dari Soojung malas mendengar ocehan tak bergunanya itu. Hey Sehun kau harus sadar siapa yang mengajaknya menikah lebih dulu, ya meski kau tak mencintainya. Hanya karena wajah miripnya dengan Jongin membuatmu ingin menikahinya.

"Apa yang kau lakukan Sehun?" Tanya Jongin kaget mendapatkan pelukan dari belakang

"Aku merindukanmu" ucapnya lagi sambil menghirup aroma sabun yang masih melekat pada tubuh Jongin, Wangi dan memabukan.

"Hemmm Sehun lepass" Jongin mencoba untuk melepaskan lingkaran tangan pada pinggangnya.

"Biarkan seperti ini sebentar saja" tidak Jongin jangan memberikan dia kesempatan lagi

"Tidak lepaskan aku" bentak Jongin meski tak membuat gentar Sehun, Sehun membalik tubuh Jongin untuk menghadap kearahnya. Memojokan tubuh itu di antara meja dan tubuhnya. Ia menyelami dalamnya tatapan Jongin yang begitu ia rindukan. Perlahan tapi pasti Sehun mendekatkan kepalanya menggapai bibir tebal yang ia rindukan. Semakin dekat semakin dekat hingga jaraknya 1 inci lagi Jongin menutup bibir itu dengan kedua telapak tangannya.

"Appa" teriak Jiyeon dengan lantang, keduanya menoleh melihat si gadis kecil dengan pakaian sekolahnya.

"Astaga"keduanya memisahkan diri, dan menjaga jarak.

"Apa uncle menginap semalam?" Tanya Jiyeon selidik pada Sehun

"Ah iya uncle menginap sayang, Jiyeon sudah sarapan? Kita sarapan sama-sama yuk" ajak Jongin ia menyambar tasnya dan menggendong tubuh gadis kecilnya. Jiyeon menatap tajam Sehun dari balik gendongan Jongin. Sehun tertawa kecil saat mengingat kejadian barusan

"Bodoh" Sehun berjalan keluar mengekor Jongin  menuju ke dapur untuk sarapan.

"Pagi Noona.. pagi Jaemin sayang" sapa Jongin saat sudah sampai di meja makan

"njae.. tumben sudah bangun" Jaemin merengut

"Memang tidak boyeh? Huu.. eh Uncle Hun.." mendengar Anaknya memanggil orang lain membuat Irene memutar tubuhnya dari kompor

"Sehun?"panggil Irene kaget

"Pagi Noona" sapa Jongin lembut. Irene mengalihkan pandangannya ke Jongin

'Nanti aku jelaskan' ucap Jongin tanpa suara pada Irene

"Junmyeon Hyung belum bangunkah?" Tanya Jongin sambil menarik kursi untuk di dudukinya.

"Subuh tadi ia pergi ke london untuk mengurus perusahaan yang sedikit permasalah" Jongin mengangguk mengerti.

"Sa ini bekal Jiyeon dan ini sarapannya ayo makan" ke limanya asik makan, Jongin yang menyuapi Jiyeon dan Irene yang menyuapi Jaemin lalu Sehun? Ya makan sendiri bak Jomblo.

Sehun memperhatikan betapa telatennya Jongin menyuapi anaknya. Melihat itu Sehun merasa hangat dalam hatinya. Seperti melihat Jongin menyuapi anaknya, ia merasa hangat dan tenang melihat kegiatan itu.

Irene tidak bodoh untuk menyadari tatapan sendu milik Sehun, sebuah ikatan darah pada akhirnya akan tetap lebih kuat. Cepat atau lambat Sehun pasti akan mengetahui perihal Jiyeon.

.
.
.
Jongin menepikan mobilnya saat sudah di depan sekolah Jiyeon. Jiyeon duduk di belakang karena tempatnya di tempati oleh Sehun. Jongin keluar membukakan pintu mobil untuk Jiyeon.

"Jangan lupa makan siangmu di makan, belajar yang rajin agar cepat masuk sekolah dasar" ucap Jongin sambil membenarkan letak tasnya

"Appa... apa Unchle hun teman appa?" Tanya Jiyeon

"Iya sayang dia teman sekolah Appa" Jiyeon mengangguk mengerti.

"Jiyeon tidak suka uncle hun mencium Appa.."

"Hey dari mana kata cium mencium sayang?" Tanya Jongin gemas

"Kata njae itu namanya cium, njae suka cium Myeon Uncle..." Jongin tersenyum

"Ciuman appa hanya punya Jiyeon" Jongin memeluk tubuh itu sebelum memintanya untuk masuk kedalam.

"Siang nanti Appa jemput ya.." Jiyeon tak mendengarnya karena ia sibuk dengan teman bermainnya.

Jongin kembali masuk kedalam mobil melirik sebentar pria di sampingnya. Iapun mengendari mobilnya menuju PR Corp setelah Sehun memintanya mengantar kesana.

"Jadi kapan kau menikah?" Tanya Sehun membuat Jongin menginjak rem membuat tubuhnya terpental kedepan cukup keras, untung pakai sabuk pengaman.

"Astaga Jongin kau ingin membunuhku?" Jongin menatap nyalang

"Ya jika membunuh tidak dosa dan tidak perlu mendapatkan hukuman aku akan pastikan kau mati di tanganku" Sehun tertegun mendengarnya, tetapi ia justru malah menyunggingkan senyumannya

"Ah aku amat tersentuh mendengarnya, turunkan aku di depan" pinta Sehun

"Kau takut aku menabrak mobil dan membunuhmu?" Canda Jongin

"Tidak, karena aku yakin kau tak akan tega" Jongin berdecih tetapi tetap menuruti perintah Sehun. Ia menepikan mobilnya di depan toko baju pengantin.

"Terima kasih tumpangannya" Sehun melepaskan sabuk pengamannya, diam sebentar lalu menarik tengkuk Jongin untuk menyatukan bibir keduanya. Jongin tidak siap dengan serangan mendadak.

"Aku jamin kita akan bertemu lagi bye..." Jongin menatap kesal pada pria bajingan yang kembali membuatnya tak berdaya.

"Sialan"

.
.
.
.
.
TbC

Seneng... seneng di kasih 2 part hehe makasih yg masih setia baca komen dan juga vote...

Continue Reading

You'll Also Like

131K 10.8K 24
Wonwoo adalah pria populer disekolahnya. Dengan aura dominan yang dia pancarkan mampu memikat semua Omega maupun beta disekolahnya. Tapi siapa sangka...
707K 63.7K 26
Jeon Wonwoo yang polos dan manja, bertemu dengan Kim mingyu CEO perusahaan keluarga Kim. Start: 14.09.16 End: 11.02.21 #Rank 173 of fanfiction #Rank...
31.7K 1.9K 26
Saat kau diberi pilihan antara persahabatan dan cinta. Maka... mana yang akan kau pilih? #CHANBAEK #BOYSLOVE #RAINBOWAREA #BxBAREA #MPREG (Dimohon un...
6.4K 564 8
Hwang Yoon Seok hanya ingin Kim Joon Eun menerimanya, karena anak itu memang menyukainya. Bukan karena bentuk balas budi, karena ia selalu menolongny...