part 12

2.5K 277 23
                                    

Sudah 2 minggu setelah kejadian yang sedikit menjengkelkan untuk Jongin. Sehun akan sesekali melakukan hal itu jika ada kesempatan dan selalu menyisipkan kata cinta dalam setiap kegiatan itu. Jongin juga sadar bahwa sedikit banyak perlakuan Sehun kepadanya berdampak pada kerja jantungnya. Ketika ia mengucapkan kata Cinta begitu tulus dan membuat Jongin ikut menyisipkan kata cinta dalam kegiatan mereka. Jongin akui saat ini ia menaruh hati pada pria bajingan itu. Meski Sehun yang mesum tak tertolong, Jongin tidak mempermasalahkan apa yang di lakukan Sehun karena ia seorang laki-laki tak ada resiko besar yang akan menimpanya seperti wanita kebanyakan. Tapi Jongin salah, ia berbeda ia adalah pria istimewa meski pada akhirnya ia belum sadar atas keistimewaannya.

Jongin mematut dirinya di depan cermin, beberapa hari ini ia merasa gampang lelah wajahnya kinipun sedikit pucat. Ia mengancingkan baju sekolahnya menggunakan kacamata dan menarik tasnya.

"Hyung ayo" manager yang sedang menyesap kopinya melirik wajah Jongin yang agak pucat.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Managernya, Jongin mengangguk meski sebenarnya ia merasakan sakit di kepala dan mual. Manager hyung tersenyum lalu membantunya menuju van nya.

.
.
.
Jongin terkejut melihat begitu ramai di pintu depan, apa papan pengumuman sudah mengumumkan kelulusannya.

"Ahhhh Kim Kai" salah seorang meneriakan nama idol itu serentak siswa dan siswi menoleh padanya dan langsung mengerubunginya.

"Aku tidak tau jika kau adalah Kim Kai..."
"Kim Kai bisakah kau memberi tanda tangan"
"Bisakah kita berfoto" semua ucapan dan teriakan itu seakan mengepungnya, ia benci menjadi pusat perhatian. Semua suara itu semakin berdengung,

"Maaf" hanya itu yang dapat ia gumamkan, Jongin menerobos kerumunan memecahnya hingga ia bisa melewati beberapa siswa yang mengerubunginya.

"Hyung... apa ada yang membocorkan identitasku?" Tanya saat sudah memisahkan diri dan menyebunyikan dirinya di salah satu bilik toilet.

"Ah Jongin-a aku baru saja akan mengurusnya, artikel itu keluar dan kami sedang sibuk mengurusnya" Jongin terisak

"Aku benci Hyung semua orang mengerubungiku" ia memeluk kedua kaki dan duduk di atas wc duduknya.

"Tenang ya aku akan mengurusnya, kau dimana sekarang lebih baik kau tetap di rumah sebelum wartawan mendatangi sekolahmu" Junmyeon mencoba untuk menenangkan adiknya. Ia tau seharusnya Jongin tak pernah menjadi Kai karena Jongin trauma menjadi pusat perhatian. Nafasnya akan memburu dan ia akan merasa sesak jika terlalu lama berada di kerumunan yang terpusat pada dirinya.

Brakkk
Bunyi pintu toilet di buka dengan keras, Jongin refleks menutup mulutnya agar tak bersuara.

"Waw berita yang menggemparkan, apa kau sudah tau Oh Sehun?" Itu suara Ravi teman Sehun. Jongin meyakini bahwa Ravi sedang bicara dengan Sehun,

"Kau fikir siapa yang lebih dulu tau" Jongin diam

"Waw kau memang hebat, apa kau sudah merasakan tubuhnya. Aku tau kau sangat mendambakan tubuhnya ah aku fikir mimpimu akhirnya terwujud kan ?" Sehun tertawa cukup keras

"Yayaya harus aku akui bahwa rasanya lebih dari yang aku impikan. Aku bahkan tidak bisa berhenti merasakannya saat aku tak bersamanya" Jongin mengepalkan tangannya kuat.. 'cinta? Kau bodoh menganggap ucapannya adalah sebuah kebenaran kau lupa siapa Oh Sehun'

"Kau harus tau bagaimana desahan itu keluar dari mulutnya, dia benar-benar menggairahkan Lain kali aku akan mengajakmu threesome tidak buruk juga-

Brakkk
Ucapan Sehun terpotong saat pintu bilik di ujung dibuka dengan keras. Sosok itu muncul dengan tampilan yang benar-benar kacau. Mata sembabnya dan wajah pucatnya dengan kilatan amarah.

A Star ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang