Part 21

2.4K 241 10
                                    

Sinar mentari begitu terik ketika masuk kedalam sudut ruangan dengan jendela besarnya. Dua tubuh berbalut selimut tebal masih terlihat damai dalam tidurnya seakan tak ada beban yang menjadi fikirannya. Keduanya menikmati pelukan dan aroma tubuh masing-masing, hingga salah satu dari mereka terbangun.

"Halo?" Jongin menyandarkan punggung di headboard kasurnya.

"Appa?" Suara sang gadis kecil membuatnya tersenyum

"Yes princess?" Tanya Jongin, Sehun yang mendengar suara lantang Jongin akhirnya terbangun bukannya pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, ia justru menenggelamkan kepalanya pada perut Jongin sambil memeluk pinggang rampingnya. Sehun bisa melihat bekas jaitan pada perut bawah Jongin, ia yakin bahwa ini adalah bekas jaitan saat melahirkan Jiyeon-ia mencium bekas jaitan itu.

"Iya Appa akan pulang sayang, setelah membeli oleh-oleh untuk Jiyeon appa akan pulang" jawab Jongin saat si gadis kecil itu bertanya kapan sang ayah akan pulang.

"Bangun, aku tau kau sudah bangun" ucap Jongin datar sambil menampar kecil pipi Sehun

"Heummm 5 menit lagi" Jongin memutar bola matanya lalu menyentak kepala Sehun, ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan sisa sperma si bajingan satu itu.

"Sialan kau Oh Sehun ah maksudku Park Sehun. Sia-sia 5 tahun aku menghilang jika akhirnya aku dengan bodohnya jatuh kembali padamu" geram Jongin kesal di dalam bak mandinya. Ia benar-benar kesal dengan dirinya sendiri, berkali-kali merutuki kebodohannya. Tapi bagaimana ia bisa tau soal Jiyeon.

Jongin keluar dari kamar mandi setelah 1 jam berendam dan mendinginkan kepalanya. Ia tak melihat Sehun di kasurnya, mungkin ia memilih untuk kembali ke kamarnya.

"Okey Kim Jongin lupakan yang kemarin, kemarin hanya pengaruh alkohol okey" Jongin mengambil bajunya di dalam kopernya, hari ini ia pulang dan melaporkan riset pengerjaan proyek. Sisanya akan di kerjakan oleh anak buahnya.

.
.
.
.

Lagi dan lagi, sialnya Jongin sulit untuk menolak ajakan Sehun untuk membeli oleh-oleh Jiyeon.

"Kau berhutang penjelasan soal Jiyeon Kim Jongin" ucap Sehun yang fokus pada jalanan di depan. Ia mengendarai mobilnya menuju salah satu toko mainan dan makanan. Jongin membawa keranjang untuk menampung barang belanjaanya.

Mereka berdua bak sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan bulan madu. Jongin memilih buat strawberry kesukaan anaknya, mencium buat berwarna merah merekah itu mencari buah yang manis. Sedangkan Sehun memperhatikan bagaimana telatennya Jongin dalam memilih buah untuk anaknya tercinta.

Mengingat soal Jiyeon, jantungnya kembaki berpacu dengan kencang. Apa yang harus ia lakukan, apa ia harus membatalkan pernikahannya dengan Soojung?.

"Sehun... ya Park Sehun" Sehun tergelonjak kaget

"Ya?"

"Kau melamun, aku sudah selesai" Jongin menunjukan keranjang belanjaanya, Sehun mengangguk mengekor Jongin yang berjalan lebih dulu. Sesekali ia menyunggingkan senyumannya, ia betul-betul mencintai pria di depannya ini. Tapi apa ia tega untuk menyakiti keduanya, Soojung dan Jongin atau bahkan tiga dengan Jiyeon.

Sehun melangkah mendekat pada tubuh itu merengkuh pinggang rampingnya.

"Yak... lepas" Jongin menampar tangan Sehun yang ada dipinggangnya

"Tidak mau, kesini aku mau cari maian untuk Jiyeon" Sehun menarik tubuh itu menuju rak mainan. Melihat banyak sekali pernak pernik khas Jeju.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A Star ✅Where stories live. Discover now