Part 25

2.4K 246 20
                                    

Sehun duduk di kursi tunggu ruang operasi, tatapannya kosong. Baju putihnya seakan berganti menjadi warna merah, tangannya masih banyak noda darah. Ia sudah tidak bisa berfikir apapun, ia hanya menunggu dokter keluar dan mengatakan bahwa Jongin baik-baik saja.

"Sehun-a...." panggil Irene, semua orang terlihat begitu panik, terutama Junmyeon.

"Jiyeon dimana Noona?" Tanya Sehun dengan wajah pucat

"Di rumah bersama Jaemin dan pengasuhnya" balas Irene.

"Bagaimana dengan Jongin?" Tanya Chanyeol

"Dokter sedang memeriksanya Hyung..." Junmyeon duduk di lantai sambil menenggelamkan wajahnya pada kedua lutut yang ia tekuk.

"Sayang Jongin akan baik-baik saja" tangan lembut Irene mengelus punggung sang suami. Memeluknya dengan lembut, menenangkan hati Junmyeon.

"Aku gagal menjaganya... aku gagal, padahal aku tau jika pria itu mengincar Jongin. Aku lalai menjaganya" Irene semakin mengeratkan pelukannya

"Yang perlu kita lakukan adalah berdoa agar Jongin tidak apa-apa" kelimanya diam sambil menunggu sang dokter keluar dari ruang operasi. Berkali-kali perawat keluar, tetapi bukan untuk mengatakan operasi telah selesai. Mereka sibuk mengambil stok darah yang di butuhkan untuk Jongin. Sehun semakin kalut, wajahnya benar-benar pucat.

"Sehun-a... istirahatlah! Kau tampak pucat" Sehun menggeleng

"Aku ingin disini hyung" Chanyeol tau bahwa Sehun begitu takut kehilangan Jongin, tapi sungguh Sehun saat ini tidak baik-baik saja.

3jam berlalu begitu cepat, seorang pria berckacamata dengan pakaian Operasinya keluar dari ruangan.

"Keluarga Pasien?" Tanya sang Dokter

"Saya kakaknya Dok" Junmyeon bangkit lalu menghampiri Junmyeon.

"Operasi berjalan Baik, darah yang tersedia di rumah sakit ini cukup untuk kebutuhan pasien. Kami melakukan penyedotan darah yang tersumbat di tempurung kepalanya. Lebih lanjutnya mari ikut saya keruangan"

"Lalu bagaimana keadaanya dok?" Tanya Sehun menyelak

"Keadaanya sudah kembali normal, perawat segera memindahkan keruang Icu"

"Icu? Kenapa tidak di ruangan biasa Dok?" Tanya Sehun sedikit kalut

"Pasien belum bisa sadarkan diri, untuk waktu yang tidak dapat di tentukan maka dari itu kami meletakan pasien pada ruang ICU untuk membantunya tetap stabil" Sehun menjatuhkan tubuhnya di kursi rumah sakit, jiwanya seakan melayang mendengarnya. Dokter dan Junmyeon pergi keruangan dokter untuk melihat lebih detail tubuh Jongin.

.
.
.
.
"Lengan kanan atas agak bergeser" Junmyen memperhatikan bagaimana dokter menjelaskan hasil ronsen di depannya.

"Kami sudah menggesernya, sudah normal hanya saja butuh waktu untuk kembali berfungsi seperti semula. Kaki bagian bawah ini retak sehingga kami terpaksa menambahkan implan tulang untuk menggantikan fungsi tulang" dokter mengganti ronsen kaki dengan kepala.

"Ini yang agak parah, Kepala sepertinya terbentur begitu kuat sehingga mengakibatkan retakan dan gumpalan darah, kami sudah mengeluarkan darahnya. Selebihnya baik-baik saja hanya tulang rusuk yang sedikit bergeser. Kami sudah memperbaikinya. Selebihnya pasien kekurangan banya sekali darah. Kita tunggu hingga pasien sadar untuk memastikan operasi kami berjalan dengan baik" jelas sang Dokter.

"Baik dok.. terima kasih banyak, berikan yang terbaik untuk adikku" sang dokter tersenyum
.
.
.
Sehun berdiri di luar ruang Icu melihat tubuh berbalut perban itu terbaring dengan segala alat bantu.

A Star ✅Where stories live. Discover now