part 19

2.2K 250 3
                                    

Sehun mengendarai mobilnya menuju rumah Jongin, bukan untuk bertemu dengan Jongin. Saat ini keinginannya hanya bertemu dengan Jiyeon, anaknya.

"Sehun?" Ucap Irene yang membukakan pintunya

"Bisakah aku bertemu dengan Jiyeon?" Irene mengernyit heran.

"Ada apa kau ingin bertemu dengan jiyeon?" Tanya Irene.

"Kumohon Noona" bukannya menjawab pertanyaan Irene, Sehun malah memohon padanya.

"Ah ada uncle Hun halo" Jiyeon membungkuk hormat

"Aku ingin mengajaknya keluar sebentar, hanya sekitar sungai han bolehkan?" Tanyanya pada Irene

"Baiklah, aku yang akan meminta ijin pada Jongin" ucap Irene.

"Ayo Jiyeon kita beli ice cream" Jiyeon langsung menghambur kepelukan Sehun

"Aku sudah tau Noona, tapi ku mohon jangan beritahu Jongin kalau aku sudah tau" ucap Sehun

Sehun meninggalkan kediaman keluarga Kim dan membawa Jiyeon berkeliling menikmati kota.

"Jiyeon mau makan pelmen kapas uncle" ucap Jiyeon girang saat melihat penjual permen kapas di sekitar sungai han.

"Bagaimana kita piknik saja? Kita beli makanan lalu memakannya di taman dekat sungai Han?" Jiyeon mengangguk setuju

"Jiyeon mau jajan yang banyak boleh?" Sehun mengelus pucuk kepala si kecil

"Apapun untukmu nak"

"Horre....." Jiyeon bergerak dengan riang di dalam mobil, Sehun hanya tersenyum.

Sehun melihat betapa lincahnya Jiyeon berjalan-jalan dengan permen kapas di tangannya. Sehun membawa ayam, escream dan juga boneka beruang yang ia dapat di mesin capit. Anaknya begitu girang saat ia mendapatkannya.

"Uncle..." teriak Jiyeon di depan sana

"Yes princess" Sehun berjalan mendekat

"Duduk di sana, dekat sungai" Jiyeon menunjuk sebuah taman dekat dengan sungai Han, spot yang bagus di sore hari ini.

Sehun menggendong si gadis kecil itu dan membawanya menuju tempat yang Jiyeon tunjuk.

"Terima Kasih uncle, appa sangat sibuk cekalang jadi tak bisa jalan sole" keluh Jiyeon sambil makan permen kapasnya.

"Bagaimana jika setiap sore uncle ajak Jiyeon main?" Usul Sehun

"Benalkah?"

"Tentu, tapi jangan sampai Appa tau! Ia akan sedih jika Jiyeon pergi bersama orang lain" Jiyeon menunduk

"Apa Jiyeon banyak menuntut?" Sehun menggeleng

"Jiyeon adalah anak yang baik, tidak banyak protes pada Jongin Appa"

"Jiyeon ingin Appa selalu ada belsama Jiyeon seperti saat di Sydney! Appa selalu di lumah dan menemani Jiyeon main. Cekalang Jiyeon hanya di temani njae dan bibi" Jiyeon menunduk sedih

"Eits, sekarang ada uncle" Sehun menyemangati Jiyeon tersenyum lalu memeluk Sehun

"Telima kasih Uncle" Jiyeon duduk di pangkuan Sehun sambil menikmati indahnya sore ini dengan memakan ayamnya.

Jam 7 malam Sehun mengantar Jiyeon pulang, Irene menghubunginya bilang bahwa Jongin akan segera pulang. Ia melirik ke kanan melihat betapa tenangnya dia anak gadisnya tertidur karena lelah bermain dengan anjing yang ada di taman.

Sehun menggendong Jiyeon sambil membawa boneka beruangnya, Jiyeon tak mau melepaskannya. Irene membuka pintu setelah Sehun dengan susah payah membunyikan Bel. Sehun meletakan Jiyeon di kasur empuk miliknya, kamarnya di dominasi dengan warna Baby Blue dan juga boneka Beruang. Sepertinya gadis kecilnya sangat menyukai Beruang. Sehun mencium pucuk kepala Jiyeon lama sekali menyalurkan rasa rindunya. Irene hanya diam di ambang pintu, tak baik juga memisahkan ayah dengan darah dagingnya sendiri.

A Star ✅Where stories live. Discover now