A Star ✅

By Cyunha

92.7K 8.3K 396

ada kondisi dimana Kim Jong In menjadi dirinya sendiri dan ada kondisi dimana ia di haruskan menjadi sosok or... More

story 1
PART 1
Part 2
Part 3
part 4
Part 5
Part 6
part 7
Part 8
part 9
Part 10
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
Part 21
part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30 End
After Married

Part 11

2.8K 253 12
By Cyunha

Jongin terbangun saat jam tepat menunjukan angka 10. Melewatkan acara kelasnya, melewatkan sarapan paginya. Ia mencoba bangkit saat tubuh itu merasakan nyeri dan lengket. Ia melihat Sehun yang terlelap dalam tidurnya, Jongin menutup matanya menahan emosi yang akan meluap.

"Satu masalah saja belum aku selesaikan" guman Jongin, ia menyibak selimut yang menutup kedua tubuh mereka. Melihat bagaimana keringnya bekas sperma Sehun di pahanya.

" ya aku akui jika aku wanita mungkin aku akan langsung hamil. Sialan kau Oh" Jongin mencoba bangkit tetapi Sehun menahannya menarik lenganya agar kembali tidur.

" aish Sehun aku mau mandi" ucap Jongin

"Sebentar saja" racau Sehun menahan tubuh Jongin agar tidak pergi, memeluknya dengan erat. Jongin menghela nafasnya

"Sejak kapan kau tau aku Kim Kai" tanya Jongin  ya Jongin sadar tak mungkin ia akan mengelak lagi kan?

"Apa itu penting?" Tanya Sehun masih menutup Matanya

"Aish kau bajingan yang pernah aku temui, astaga.. kau beronani dengan menyebut namaku sekarang kau malah memperkosaku" maki Jongin

" interupsi.. bagaimana kau tau aku bermasturbasi menyebut namamu. Dan sial aku tidak memperkosamu Kai.. kau yang menggodaku" Jongin melotot mendengarnya

"Dengar tuan Oh bajingan Sehun yang mesum  tidak terkontrol. Aku tidak akan seperti itu jika kau tidak memasukan  obat sialan itu pada makan malamku" ucap Jongin memukul dada polos Sehun.

"Sudah ah aku mau mandi lengket" ucap Jongin

"Mandi bersama.." Jongin menggeleng kuat

"Aku tidak bodoh untuk menyadari maksud terselubungmu sialan" Jongin mendorong kuat tubuh itu hingga terjungkal lalu berlari ke kamar mandi walau ia merasa sakit yang teramat pada daerah selatannya.

.
.
.
.

"Bagaimana kau sudah mengurus scandal Kai?"tanya Junmyeon pada anak buahnya

"Kami sudah menghapus komentar dan artikel tersebut bos, artikel itu di buat oleh seorang reporter yang di ketahui bekerja sama dengan CEO kris

"Kris? Apa motif dia bekerja sama dengan reporter amatiran itu"Junmyeon melihat suasana luar sambil berfikir

"Kau sudah membuat pernyataan bahwa Kai dan Krystal tidak ada hubungan, dan mereka hanya sahabat?" Tanya Junmyeon lagi

"Sudah bos" balas anak buahnya

"Ya aku harap Kris tidak tau lebih tentang Kai" Junmyeon memasukan kedua tangannya pada saku celananya.

.
.
.
.

Jongin sedang menikmati udara siang hari dari balkon kamarnya, di tinggalkan oleh rombongan kelas memang menyebalkan. Jongin harus mengingatkan bajingan Oh untuk mengganti liburannya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Sehun melihat Jongin sedang duduk bersantai.

"Kau fikir siapa yang membuatku terjebak disini di tinggalkan rombongan kelas" jawabnya ketus. Karena Sehun sudah tau tentang dirinya jadi mari menghilangkan rasa takutnya terhadap Oh Bajingan Sehun. Sehun mendudukan pinggulnya di samping tubuh Jongin. Mengambil alih minuman panasnya

"Apa sakit?" Tanyanya

"Kau fikir...? Sini biar kau juga merasakannya sialan.. astaga punggungku saakan mau patah" Sehun tertegun melihat perubahan sifat Jongin

"Kau banyak mengumpat" Jongin menatap sinis pada lawan bicaranya

"Apa aku harus bersikap lugu polos dan tidak tahu apa-apa soal mengumpat? Buat apa aku seperti Jongin jika kau sudah tau perihal Kai" Sehun tersenyum meremehkan

"Kau tak ada rencana memohon agar aku tak membocorkannya?" Jongin kembali menatap Sehun

"Kau berencana mengambil keuntungan dari rahasiaku Oh.? Silahkan aku tidak perduli" Jongin beranjak dari sana berniat pergi, tapi Sehun menahan lengannya dan menariknya hingga kini ia terduduk di pangkuan Sehun.

"Apa?"tanya Jongin menatap wajah Sehun yang hanya berjarak 3 cm. Sehun lalu mencium bibir itu sekilas.

"Aku mencintaimu" Jongin melongo mendengar penuturan Sehun. Mereka diam sambil mendalami sorot mata masing-masing.

"Apa yang membuatmu mencintaiku Oh?" Tanya Jongin tanpa mengalihkan tatapan matanya

"Apa mencintai seseorang butuh alasan?" Jongin mendengus

"Kau kira aku bodoh?," Jongin berdiri "beronani menyebutkan namaku di kamar mandi sekolah kau bilang cinta?" Jongin berdecak tak percaya

"Sudahlah Oh, kau hanya mencintai tubuhku kan? Aku pergi" Jongin hendak pergi lagi tetapi tubuhnya keburu tersudut di pagar balkon.

"Kau mau membunuhku?" Tanya Jongin nyalak, Sehun tersenyum meremehkan

"Ya aku mencintai tubuhmu.. jadi turuti perintahku atau besok berita mu akan menyebar ke media" Sehun membuat penawaran yang menurut Jongin sama-sama merugikan dirinya. Jongin diam

"Jauhi Krystal, aku tidak suka kau bersamanya" Jongin melongo mendengarnya

"Kau membaca berita itu?"tanya Jongin dengan nada mengejek, Sehun mengangguk membuat helaian rambutnya coklatnya terayun

"Maka kau harus membaca artikel berikutnya" Sehun terdiam tak mengerti, Jongin menggeser tubuh Sehun untuk memberinya jalan.

"Aku lapar.... belikan makanan sana, tanggung jawab karena aku sulit berjalan" ucap Jongin menghempaskan tubuhnya pada kasur singlenya.

"Baiklah... aku akan mencari makanan" jawab Sehun pasrah.

.
.
.
.
.
Junmyeon duduk di sebuh restoran ittaly, di sebuah ruang VVIP menunggu tamu yang beberapa jam lalu ia undang. Dengan segelas wine ia menunggu sambil menatap indahnya lampu kota Seoul.

Lumayan lama menunggu hingga pintu ruang VVIP itu terbuka, seorang pria tinggi berambut blonde dan jas hitamnya berjalan mendekat.

"Maafkan aku telat, jalanan Seoul benar-benar kacau" Junmyeon mengalihkan atensinya pada pria yang beberapa detik lalu baru saja datang.

"Duduklah" pria yang dimaksudpun akhirnya duduk di sana lalu pelayan dengan sigap menyiapkan makanan dan menuangkan wine.

"Apa yang membuat seorang CEO memintaku bertemu?" Tanyanya

"Aku tak ingin bertele-tele, ada maksud apa kau mengusik artisku Wu Yifan?" Tanya Junmyeon, pria yang di panggil Wu Yifan itu menunduk sambil tersenyum.

"Boleh kah mengucapkan kau mengagumkan mantan kekasihku?" Jumyeon mendecih

"Tak ada yang dapat di banggakan dari seorang mantan. Kau mau mengusikku?" Tanya Junmyeon

"Aku hanya ingin melihat sejauh mana kau akan bereaksi dan aku akui artismu yang satu itu cukup berpengaruh pada sahammu" Jumyeon menyesap winenya tak berniat sedikitpun menyentuh makan malamnya

"Kau fikir dengan kau menjatuhkan saham agensiku aku akan miskin?" Ejek Junmyeon

"Ah aku lupa kau penguasa bahkan kau bisa menyembunyikan identitas artis kebanggaanmu atau aku bisa panggil adikmu?" Yifan menyesap winenya. Mengingat kesan terakhir saat mereka bersama.

"Mari kita akhiri ini, jika kau mengusik artis dan keluargaku kau akan mati di tanganku" Ucap Junmyeon final lalu beranjak dari kursinya tetapi langkahnya terhenti saat tangannya di cekal oleh Yifan. Yifan menarik lengan itu hingga tubuh terjatuh pada pangkuan Yifan.

"Lepas kris...kita sudah tak ada hubungan apapun lagi" Yifan tersenyum memandang mantan kekasihnya ini dengan begitu memuja.

"Ah... aku rindu mata ini, hidung ini dan bibir ini" jarinya menari di atas wajah Junmyeon. "Apa rasanya akan sama seperti 4 tahun yang lalu?" Junmyeon menghindar dengan membuat wajahnya memaling.

"Kau yang meninggalkanku jadi jangan berfikir seakan kau yang ku campakan, minggir" Yifan semakin mengeratkan pelukannya, tangan besarnya merain tengkuk Junmyeon menyatukan bibir keduanya. Menyesap sisa wine yang tertinggal

"Manis seperti terakhir kalinya"

Plak

Junmyeon menampar dengan keras dan menyentakan tangan Yifan, akhirnya Junmyeon dapat melenggang pergi meninggalkan ruangan itu. Yifan tersenyum saat bunyi dentuman keras pintu saat pria itu tertelan oleh pintu.

.
.
.
.

"Jadi masalah sudah selesaikan Hyung..?" Tanya Jongin pada managernya

"Ya Junmyeon benar-benar ahli dalam hal ini" jawab Manager antusias

"Ah Hyung siapkan surat pengunduran diriku ya.."

"Hah... ?"

"Aku rasa ini waktu yang tepat" Jongin berucap sambil memandang hijaunya pekarangan hotel. Sehun hanya diam mematung mendengar pembicaraan Jongin dengan managernya, entah harus senang ataukah menyesal mendengarnya.

Kim Kai idolanya akan segera mengundurkan diri, ini benar-benar berita yang membuatnya dilema. Ia menyukai Kai bukan Jongin, Kai penuh dengan karisma, seksi, tegas, dan menggoda bukan Jongin yang lusuh dengan rambut ke bawah kacamata yang besar meski ia akui kadang wajah menggemaskan lah yang ia liat. Tapi Kai tetaplah idolanya ia ingin terus melihat Kai di layar kaca.

"Ah kau kembali" suara Jongin membangunkannya dari lamunan

"Kau membeli apa?"

"Burger" Jongin tersenyum amat manis, ia membetulkan rambutnya ke belakang membuatnya semakin seksi. Sehun sampai menahan nafasnya untuk tidak menerkam pria di hadapannya.

Jongin membuka makananya di meja nakas dekat tv, ia menggunakan celana selutut dengan kaos hitan. Melihat Jongin yang sedang memilah makanannya dan pinggulnya ikut bergerak membuat Sehun semakin tidak waras. Ia menghampiri Jongin memeluknya dari belakang.

"No Sehun kau sudah melakukannya beberapa jam yang lalu"tak mengindahkan ucapan Jongin dan tenaga Sehun juga lebih kuat

"Akhhh Sakit Sehun" teriak Jongin karena Sehun langsung memasukan kejantannya setelah menyibak celana boxernya...

"Ahh hmmm Sehunn sudah ahh Sakit" Jongin berusaha melepasakna penyatuan mereka dan berhasil walaupun pada akhirnya Sehun kembali menarik dan memasukan lagi penisnya

"Ahhhh hemmm Hahh sudah ahhh Sehun ahhhh hemm" Jongin memegang pinggiran nakas menahan bebean tubuhnya karena Sehun mengobrak-abrik rektumnya.

"Shit Kau ketat ahhh Sial baru beberapa jam yang lalu kita bermain shhh" tangannya sudah bermain di nipple memberikan sengatan yang membuat permainan mereka semakin bernafsu.

Drrrrt rrrrrtt drrtttt

Jongin melirik ponsel yang terletak di kasur melihat Junmyeon meneleponnya.

"ahhhh Sehunn lepas, ada yang menelpon" Jongin berusaha menggapai ponselnya tetapi Sehun sudah menariknya lebih dulu meletakan pada punggung Jongin menghentakkan dengan kuat penisnya

"Ahh cukupphhh sial ahh Sehun bajingan sudah ahhh kau ahhAhhh disana ahh lebih dalam terus ahh" racau Jongin saat tak sengaja Sehun menyentuh titik terdalamnya

"Aku tau kau akan menikmatinya" Sehun benar-benar buta oleh nafsunya. Liburan berharganya hilang begitu saja.

Jongin memegang ujung kasur dengan kuat menahan hujaman demi hujaman Sehun. Ia benar-benar menghancurkan dengan telak.

"Ahh Sehun sudah ahh sial Sudah sakit aku lelah aku lapar Sehunhemmm shhhh ahhh"Jongin membola saat merasakan penis Sehun membesar di dalam sana, Sehun semakin brutal menghajar holenya hingga hujaman ke 6 akhir Sehun melepaskan spermanya di dalam hole Jongin. Tubuhnya tumbang ke kasur

"Bocah kelebihan Hormon" maki Jongin merangkak membenarkan letak tidurnya. Ia menarik selimut dan matanya kembali terpejam.
.
.
.
.
TbC

Continue Reading

You'll Also Like

Brothers By dee

Teen Fiction

9.1K 1.3K 32
Brothership series 1# 2Min (skz lokal) Samudera Dwi Anggara adalah sosok laki-laki berusia 16 tahun yang hanya ingin hidup bebas. Karena sejak sang...
135K 9.9K 38
Tentang hubungan 2 maknae exo, Kim jongin dan Oh sehun yang harus disembunyikan, hingga akhirnya berbagai masalah pun bermunculan. Akankah hubungan m...
36K 3.9K 26
Dan hari kau menghilang, hidupku tidak pernah sama. Apapun yang kulakukan atau kemanapun aku pergi, kau menyusul aku. - Oh Sehun. Ahh, jadi ini yang...
238K 16.7K 25
Hunkai Hun! Top Kai! Buttom Boy✖Boy