I'm Leaving (SELESAI)

By Liaressa

8.8M 384K 6.2K

Gadis yang berdiri di depan pintu rooftop itu diam membeku, dia tau suara itu, bahkan sangat tau, tapi kenapa... More

P r o l o g
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
E p i l o g

Part 9

224K 11.6K 77
By Liaressa

Seorang pria terbaring dengan alat-alat medis menempel pada tubuhnya.

Perlahan matanya bergerak, sudah dua bulan lamanya Lio koma sejak kejadian naas itu, kejadian yang merenggut kehangatan seorang Julio Dev Abraham.

"Lio!" wanita berumur 40 itu kaget melihat pergerakan dari putranya.

"Paaa! Lio sadar pa!" teriak vina- mama Lio.

Sedangkan Lio hanya diam tak berkutik, dari dirinya menghantam pembatas jalan, lalu gelap menjemputnya, hingga bangun dari kegelapan yang ada di pikirannya hanya Aletta.

Air mata meluncur begitu saja saat mengingat wanitanya pergi meninggalkannya, dan barulah Lio sadar bahwa dirinya sudah mati tanpa adanya Aletta.

"Sayang kamu kenapa?" Nada cemas terdengar sangat jelas saat melihat putra bungsunya mengeluarkan air mata.

Hati seorang ibu mana yang tahan saat melihat anaknya menangis?

"A-let-ta," ucap Lio terbata sangat lirih hingga hampir tak terdengar, Lio merasakan dadanya sangat sesak saat mengingat Aletta dan calon buah hatinya tidak bersamanya.

"Al-aletta?, siapa Aletta sayang?" Vina yang melihat anaknya tidak berhenti mengeluarkan air mata pun ikut menangis.

Lio hanya menggeleng, tatapan matanya kosong dan matanya selalu mengeluarkan air mata.

"Jagoan papa harus kuat" ucap Hasbi- papa Lio, sambil mengusap air mata anaknya,"papa tau semua ini sangat berat, jujur papa kecewa sama kamu yang tidak bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan, tapi papa tidak menyalahkan kamu karena ini sudah menjadi takdir, ah biar nanti kita bicarakan lagi, cepat sembuh son."

Hasbi meletakkan amplop berwarna coklat yang agak kotor diatas nakas.

~~~

"Bun." Raka menghampiri bundanya yang sedang duduk di kursi taman belakang rumahnya.

"Apa kamu menemukan Aletta? Dimana Aletta Raka, bunda sangat merindukannya." Gina-bunda Aletta mengguncang tubuh Raka.

"Maaf Bun," setelah itu tubuh Gina merosot ke bawah dan menangis, sudah dua bulan putrinya meninggalkan rumah, dan Gina sekeluarga tau apa alasan Aletta pergi dari rumah.

Flashback on

"Bun kayanya besok Raka harus pulang deh soalnya ada masalah di kantor," ucap Raka pada bundanya saat acara makan malam.

"Ya udah kita pulang bareng aja sama ayah, lagian bunda sama ayah juga sudah selesai urusannya, iya kan yah," tanya bunda pada ayah.

"Iya Bun."

Keesokan harinya mereka bertiga pulang.

"Aduh bunda udah kangen banget kayaknya sama Aletta," ujar bunda.

"Ih bunda, kayak gak biasanya aja," ejek ayah.

"Biarin dong yah, Raka juga kangen banget sama Aletta, apalagi dia suka jail sama Raka kan Raka jadi rindu," Raka pun tidak mau kalah.

"Iya iya terserah kalian berdua saja ayah pasti kalah"

Saat perjalanan menuju rumah mereka bertiga masih terus becanda gurau.

"Assalamualaikum," ucap mereka bertiga, saat ini jam menunjukan pukul 16.30 dan mereka pikir Aletta sudah pulang sekolah.

"Waalaikumsalam," muncullah bi Nana dari balik pintu utama.

Mereka memasuki rumah dengan senyum yang mengembang.

"Bi Aletta lagi ngapain?" Tanya gina.

Bi Nana yang ditanya pun bingung harus jawab apa, pasalnya Aletta tidak pulang sejak kemarin.

"A-anu Bu, anu, non Aletta tidak pulang sejak kemarin," bi Nana mengucapkannya sambil menunduk takut.

"Loh Aletta nginep dirumah Ara ya bi?"

"Saya tidak tau Bu, biasanya non Aletta selalu ijin jika ingin menginap, tapi pagi kemarin sebelum berangkat sekolah non Aletta menitipkan ini Bu," bi Nana memberikan amplop berwarna putih kepada gina.

"Oh makasih bi," bi Nana pergi meninggalkan Gina sendiri diruang keluarga sedangkan Gio-ayah Aletta, dan Raka sedang membersihkan diri di kamar masing-masing.

Gina membuka surat yang katanya dari anaknya itu, perlahan tapi pasti gina membacanya dengan teliti.

Setelah selesai air mata Gina tidak dapat dibendung lagi, didalam surat tersebut Aletta mengatakan bahwa dirinya hamil dan Aletta memutuskan untuk pergi dari rumah, karena tidak ingin membuat malu keluarganya.

"Aletta," dan selanjutnya tubuh gina limbung dan pingsan.

Flashback off

***

Continue Reading

You'll Also Like

301K 28.5K 67
"Jauhin bokap gue!" "Maksudnya?" Vista memasang tampang polos, memuakkan. Achio menarik kerah seragam Vista, membuat kaki gadis itu sedikit berjinjit...
262K 17.7K 47
Ini bukan tentang cinta yang sesungguhnya, melainkan tentang cinta sebutuhnya. Tentang gadis yang rela menjadi kekasih sadiwara laki-laki bernama El...
773K 3.4K 12
Hts dengan om-om? bukan hanya sekedar chatan pada malam hari, namun mereka sampai tinggal bersama tanpa ada hubungan yang jelas. 🔛🔝 my storys by m...
193K 13.9K 67
"Lupa lepas cincinnya, Fan." "Kenapa harus dilepas?" "Lo nggak baik-baik aja kalau cincinnya masih dipake. Iya, kan?" "Nggak usah terlalu pikirin gue...