FLOWERS FOR YOU

By Dh_infinity

48.3K 4.8K 405

Aku kembali dengan bunga-bunga di tanganku❁|❁"Setiap bunga menyimpan makna tersirat dalam kelopaknya. Menyimp... More

[1] DANDELION
[2] GLOXINIA
[3] WHITE PERINWINKLE
[4] ACACIA FLOWER
[5] FREESIA
[6] RED ROSE
[7] BLACK ORCHID
[8] CLOVER
[9] RED TULIP
[10] WHITE ROSE
[11] FORGET ME NOT
[12] DAFFODIL
[13] PINK ROSE
[14] SUNFLOWER
[15] IRIS
[16] YELLOW TULIP ★
[17] FEVERFEW
[18] AZALEA
[19] PETUNIA
[20] WHITE CAMELIA
[21] ORANGE ROSE
[22] DAISY
[23] VERONICA FLOWER
[24] PEACH ROSE
[25] SNOWDROP
[26] STOCK
[27] CHAMOMILE
[28] WALLFLOWER
[29] LOTUS
[30] LAVENDER
[31] ALSTROMERIA
[32] ANGELICA
[33] CEDAR
[34] AMARANTH
[35] GARDENIA
[36] GERBERA
[37] HYDRANGEA
[38] AMBROSIA
[39] MISTLETOE
[40] ANEMONE
[41] PURPLE LILAC
[42] AGAPHANTUS
[43] SPEARMINT
[44] IVY
[45] WHITE CARNATION
[46] LUPINUS
[47] SCABIOUS
[48] ALMOND BLOSSOM
[49] COSMOS
[50] ROSEMARY
[51] PRIMROSE
[52] LINARIA
[53] SWEETPEA
[54] AMARYLIS
[55] JONQUIL
[56] CACTUS
[57] COREOPSIS
[58] BITTERSWEET
[59] WHITE LILY
[60] WHITE CHRYSANTHEMUM ★
[61] BLUEBELL
[62] SCARLET ZINNIA
[63] BLUE PERIWINKLE
[64] PANSY
[65] EUCALYPTUS
[67] WHITE ZINNIA
[68] BLUE SALVIA
[69] YELLOW ZINNIA
[70] VERBENA
[71] ASTER
[72] EDELWEIS
[73] APPLE BLOSSOM
[74] CALLA LILY
[75] PURPLE ROSE
[76] CALENDULA
[77] PINK CARNATION

[66] WHITE LILAC

209 27 3
By Dh_infinity


"Setiap bunga akan mekar saat waktunya tiba. Kau pun punya masa mekarmu sendiri. Mungkin sekarang belum datang. Namun, pasti akan datang hari ketika kuncupmu terbuka."






"Im Yoona memiliki kualifikasi yang sangat baik untuk menjadi dokter," kata dr. Choi menjelaskan didepan para petinggi rumah sakit. Ketua Yayasan bertanya, kualifikasi itu berdasarkan apa, dan dr. Choi pun menjawab, "Karena ia memiliki savant syndrom."

Semua orang yang hadir langsung berbisik-bisik dan membuka-buka dokumen dihadapan mereka. Dr. Choi pun meneruskan, "Seperti yang anda ketahui, seseorang dengan savant syndrom adalah autis yang menunjukkan kemampuan luar biasa di beberapa bidang tertentu.

Kebanyakan mengernyitkan kening tak setuju, dr. Choi menjelaskan kalau Yoona memiliki spatial intelligence dan kemampuan mengingat yang luar biasa. Ia menceritakan betapa terkejutnya ia saat bertemu dengan Yoona yang pada umur tujuh tahun, telah memahami anatomi secara penuh,

"Yoona berhasil masuk dan menyelesaikan pendidikannya di University of Helsinki. Ia juga sudah menyelesaikan tugas prakteknya dan akan segera menjadi residen disini."

Dr. Choi menjelaskan pada umur 17 tahun, Yoona telah didiagnosa normal untuk masalah autisme-nya. Karena sejarah penyakitnya, hasil ujian itu pernah dibatalkan. Tapi karena ia maju sebagai penjamin, maka pembatalan hasil ujian itu dianulir. Dr. Choi menunjukkan dokumen yang menyatakan anulir pembatalan hasil ujian. Hal ini berarti hasil ujian nasional Yoona dinyatakan layak.

Presdir bertanya apakah Rumah Sakit juga bisa mengeluarkan dokumen seperti itu? dr. Choi mengiyakan. Yoona bisa mendapatkan dokumen kelayakan itu setelah melakukan residensi selama 2 tahun

"Apakah itu berarti autisme Im Yoona sudah terkendali?" tanya seorang pria yang diketahui sebagai wakil presdir.

"Walau autisme-nya tak sembuh total, tapi ia tak akan memiliki masalah untuk menjadi dokter." Ungkap dr. Choi yakin.

"Apa maksudnya ia belum sembuh total?" tanya wakil presdir kembali, menunjukkan keberatannya dengan penempatan seorang dokter dengan savant syndrome.

"Ia mampu untuk menjadi dokter, tapi ia memiliki kekurangan dalam kemampuan sosial dan komunikasi."

"Jadi apakah kau ingin berkata kalau ia secara psikologis belum dewasa begitu?" tanya wakil presdir yayasan rumah sakit tertawa sinis, "Benar-benar tak masuk akal."

"Walau diterapi, saya yakin sangat tak mungkin baginya untuk bersikap sebagai seorang dokter," kata seorang dokter senior yang hadir disana.

"Apa anda pikir rumah sakit kita ini pusat rehabilitasi untuk orang cacat?" sindir wakil presdir. "Beraninya anda membawa orang seperti ini."

"Wakil presdir," potong Presdir. "Mohon jaga bicara anda. Sebaiknya kita lihat dr. Im secara langsung terlebih dahulu."

"Sekarang sudah lebih dari 30 menit tapi dr. Im sampai saat ini belum datang juga." Komentar dokter kepala departemen pediatri.

Sementara dr. Choi tak dapat menjawab. Ia hanya bisa melirik handphone-nya, mencoba menghubungi Yoona. Tapi panggilan itu tak terjawab. Dirinya semakin mengkhawatirkan keadaan gadis yang sudah ia anggap anaknya sendiri itu.






-WHITE-LILAC-






Setelah viralnya video Yoona yang melakukan pertolongan untuk menyelamatkan nyawa seorang anak, pihak rumah sakitpun memutuskan kalau mereka akan menerima dr. Im Yoona sebagai residen pediatri sementara.

Yoona muncul bersama dr. Choi. Kemudian salah satu residen bertanya tentang arti nama Yoona, "Namaku Yoon-ah artinya anak yang tidak berdosa. Ayahku yang memberikannya dan aku suka white lilac–"

Seorang dokter dengan nama lengkap Henry Lau rupanya masuk dalam tim yang tak setuju menerima Yoona. Bukan savant syndrome-nya yang ia permasalahkan. Tapi karakter Yoona yang masih seperti anak-anak.

"Keputusan apa yang dapat ia buat? Orang tua pasien tak akan menerimanya."

Dr. Choi menjawab keputusannya itu diambil justru untuk menguji karakter Yoona dan kemampuannya mengambil keputusan, "Aku tahu kalau ia akan berhasil."

"Guru, aku pernah berkata bahwa aku tak akan pernah menentang segala keputusanmu. Tapi untuk pertama kalinya hari ini aku akan melanggarnya."

"Profesor Henry Lau," ujar dr. Choi pelan, "Jangan tanggapi ini secara emosional."

"Aku hanya berpikiran secara logis sekarang."

Dr. Choi menganggap mereka–semua dokter dan pegawai dirumah sakit ini seperti anak-anaknya dan Henry pun meminta dr. Choi untuk mendengarkannya jika dirinya dianggap seperti anak.

"Semua anak kuperlakukan sama. Tapi, Yoona spesial. Henry, bantulah Yoona. Ini adalah permintaan terakhir dari gurumu," ujar dr. Choi.

.

Henry mengutak-atik rubiknya yang belum selesai, padahal ia pikir dirinya bisa menyelesaikannya dalam beberapa jam, tapi ternyata sudah seminggu belum bisa menyelesaikannya. Seraya menunggu kedatangannya Yoona, ia cukup frustasi karenanya. Namun, dengan cepat mengubah ekspresinya saat Yoona mengetuk pintu kaca ruangannya.

"Apa kau tahu alasan mengapa bedah umum berbeda dengan bedah pediatric?" tanya Henry to-the-point begitu Yoona berdiri dihadapannya.

"Anak-anak mengalami proses tumbuh kembang, sehingga terdapat perbedaan dalam mendiagnosa dan penyembuhannya. Dokter pediatric harus mampu mendiagnosa semua perbedaan itu." Yoona menjawab,

Henry memberi tugas padanya, selama enam bulan ini Yoona harus bisa memberi alasan mengapa dirinya layak menjadi dokter bedah pediatri. Tapi, Yoona tak menjawab karena sibuk memandangi rubik yang tergeletak dimeja. Tak mendapat jawaban, Henry akhirnya menoleh pada Yoona yang terlihat melamun.

Yoonapun sukses mendapat bentakan, "Ya! Aku tak mentolerir segala kesalahan dan alasan yang kau perbuat jika sedang bekerja dalam tim-ku."

Yoona mengangguk mengerti. Henry menyuruh Yoona pulang sekarang karena ia harus jaga duapuluh empat jam besok. Sekali lagi, Yoona mengangguk dan beranjak pergi.

Sebelum Yoona pergi, "Apa kau pernah melakukan selain operasi sederhana?" Yoona menggeleng. "Lalu mengapa kau dapat menduga jika anak itu mengalami pericardial trauma?" Henry bertanya penasaran mengapa analisis Yoona begitu tepat seperti dalam video viralnya.

Yoona menjawab karena saat di ambulans, ia melihat tekanan darahnya tak bereaksi dengan perubahan kondisi yang terjadi. Tak hanya itu, ia juga mendengar detak jantung yang lemah. Walau tekanan darahnya rendah, denyut nadinya normal, "Maka saya menduga ada sindrom Beck, dimana itu adalah tanda adanya penggumpalan darah didalam jantung."

Henry menghela nafas, seakan mau tak mau mengakui ketajaman analisis Yoona. Salah satu residen masuk dan memintanya untuk memeriksa hasil pemeriksaan pasien yang baru masuk, ia segera pergi meninggalkan Yoona sebentar.

Saat sibuk berdiskusi dengan residen bawahannya, Henry melihat Yoona masih tertunduk tak meninggalkan ruangan tersebut. Dirinya masuk dan membentak Yoona yang langsung berdiri tegak lalu meninggalkan ruangannya. Saat dirinya duduk, ia baru tahu apa yang baru saja Yoona lakukan.

Rubik duabelas sisi yang seminggu ini tak bisa ia selesaikan, sekarang sudah tergeletak rapi dimejanya. Henry mengambil rubiknya, kemudian menatap pintu tempat kepergian Yoona tadi.

Henry kembali menghela nafas. "Apa ia memang se-spesial ini?"






-WHITE-LILAC-






Semak dengan aroma yang menyenangkan. Bunganya lebat, begitu banyak sehingga hampir tak terlihat ranting hijau dimana mereka tumbuh. Warnanya macam-macam. Tapi, aku paling suka yang putih–white lilac."

"Karena dr. Choi suka, kalau begitu aku juga suka lilac."

"Kau tetap harus berhati-hati Yoon-ah. Jika seseorang menderita asma bronkial, maka ia harus menghindari kontak dengan tanaman ini. Jangan biarkan ia mendekatinya. Meskipun demikian, lilac banyak digunakan dalam pengobatan penyakit manusia dengan prosedur yang harus sangat berhati-hati."

Diyakini bahwa lilac adalah salah satu tanaman yang paling bersahaja, juga sebagai simbol musim semi. Personalisasi kebangkitan alam setelah tidur panjang. Menikmati aromanya, mengagumi warna yang luar biasa, mereka dengan tulus percaya pada awal fase baru dan bahagia dalam hidupnya.

Beberapa dokter penggosip kembali membicarakan Yoona dan pencapaiannya selama hampir enam bulan ini, mereka berkata merasa tak tahan jika melihat Yoona mulai bertingkah aneh. Seorang residen yang juga rekan Yoona mendengar hal tersebut dan segera memarahi mereka.

"Apa hakmu berbicara seperti itu? Apakah kau lebih baik dari Im Yoona? Apakah kau pernah mengoperasi seseorang? Apa kau bisa mendiagnosis penyakit dengan tepat disaat keadaan darurat, seperti yang Yoona lakukan saat ini?" itulah beberapa pertanyaan super sadis yang keluar dari mulut dr. Kwon atau yang bernama lengkap Kwon Yuri.

"Hei, Im!" Yuri berkata pada Yoona, "lain kali kau harus bisa mengatakan hal seperti itu pada mereka dengan percaya diri. Kau tidak perlu takut kepada mereka." Namun, tampaknya percuma–Yuri merasa berbicara dengan Yoona yang tak meresponnya, "Ya! Dengarkan aku! Ada apa denganmu?" membuat atensi Yoona beralih.

"Ini bulan Mei." Ujar Yoona sumringah.

"Lalu?"

"Lilac mulai mekar pada bulan Mei hingga awal Juni. Aku suka lilac. Favoritku adalah white lilac, kata seorang florist artinya kemurnian masa muda dan dr. Choi juga menyukainya."

.

Henry menatap rubik yang pernah diselesaikan Yoona untuknya saat mereka pertama kali bertemu. Ia teringat tantangannya pada Yoona untuk bisa mengunggulinya dalam aspek lain selain operasi. Henry berpikir ini sudah waktunya untuk memberikan raport kinerja selama Yoona menjadi dokter residen di bawah bimbingannya.

Tim Pediatri memanggil dr. Choi untuk membicarakan masalah Im Yoona yang sudah empat bulan bergabung dengan tim pediatri. Alasannya datang ke rumah sakit ini adalah untuk memverifikasi kualifikasinya sebagai dokter. Dan karena keputusan pembatalan kelulusannya dari ujian medis nasional. Sekarang mereka sudah memiliki cukup informasi untuk membuat keputusan.

"Tak ada masalah. Ia rekan kerja dan junior yang baik bagi kami semua." Komentar seorang dokter senior, Kim Taeyeon

"Aku juga berpikir seperti itu! Dr. Im membuat suasana selalu menyenangkan." Lee Jinki turut berbicara sebagai bagian dari departemen pediatric.

"Dr. Im seorang senior yang baik, ia mengajariku banyak hal." Ujar residen bernama Do Kyungsoo.

Giliran dr. Cho hanya tertunduk. Setelah dimintai pendapat kemudian ia berkata, "Aku hanya merasa bersalah. Aku tak bersikap sebagai senior yang baik untuknya. Jadi aku ingin ia tetap berada di sampingku agar aku bisa membimbingnya."

"Jika anak ini takMaksudku, aku akan merasa bosan jika dr. Im tak ada." Kali ini kepala departemen pediatric yang angkat bicara.

Henry hanya tersenyum. Seperti kata gurunya Yoona begitu specialdalam waktu kurang dari enam bulan, gadis itu membuktikan kualifikasinya. Dan menegaskan eksistensinya hingga diakui orang-orang. Menegaskan dirinya layak sebagai bagian dari departemen pediatric.

"Sekarang kami serahkan kepada anda untuk membuat keputusan akhirnya."

Keputusan akhirnya diambil sesuai hasil verifikasi yang kualifikasinya telah divalidasi. Merekapun membatalkan keputusan diskualifikasi dr. Im sebagai praktisi medis bersertifikat nasional.






-WHITE-LILAC-






Henry membantu Yoona merapikan penampilannya dan berkata, "Kau ingat ketika kukatakan padamu untuk mengungguliku?" Yoona mengingatnya dan bagi Henry, Yoona telah berhasil melakukannya.

Dr. Im Yoona telah mengatasi kekurangannya. Dan dengan menunjukkan kualifikasinya untuk menjadi seorang dokter yang baik. Ia meruntuhkan prasangka buruk akan seseorang dengan savant syndrome. Yoona berterima kasih, dan memberikan pidato ucapan terima kasihnya setelah menerima sertifikat praktisi medisnya itu.

"Aku masih sedikit berbeda dari yang lain. Caraku berbicara dan caraku bertindak juga sedikit berbeda." Yoona menghela napas, "Itu sebabnya aku berusaha sekuat tenaga untuk mengatasinya. Tidak mudah. Semakin berusaha, aku semakin terluka. Itu sebabnya aku berpikir kondisiku akan terus seperti ini hingga aku mati. Tapi, banyak orang baik mengisi perbedaan itu. Dan aku berada disini sekarang. Terima kasih karena sudah mengisi kekuranganku. Terima kasih karena tidak menghindariku. Dan juga, terima kasih banyak karena sudah mencintaiku."

Yoona turun dari podium, yang disambut senyum dari semua orang termasuk Henry. "Selamat." Ujarnya seraya mengulurkan sebuket white lilac pada Yoona yang juga tersenyum. "Kau suka?"

"Ini akan jadi hadiah yang sangat berharga." Jawab Yoona

"Yoona-ya..." Yoona langsung terpana, itu pertama kalinya Henry memanggilnya dengan nama depannya.

"Bagaimana jika kita menjadi adik-kakak saja?" Henry memberikan penawaran pada Yoona yang merasa sangat terkejut. Bagaiamana ia bisa menjadi adik Henry.

Kalau begitu lupakan saja. Yoona tidak ingin membuang kesempatan itu dan segera berkata, "Tidak, oppa."

Henry memberinya peringatan agar ia hanya memanggilnya oppa jika mereka hanya sedang berdua. Awas saja Yoona melakukannya dihadapan orang lain. Yoona mengerti. Henry dan Yoona pun telah resmi saling mengangkat diri sebagai kakak-adik.

.

Satu tahun berlalu. Sekarang Yoona menjadi senior yang kejam untuk juniornya. Ia memarahi residen baru karena tak ada satupun hal benar yang dilakukan juniornya itu. Memeriksa pengobatan dan panggilan dari UGD, tak ada satupun yang beres.

"Jika kau terus seperti ini, Keluar saja! Pulang saja ke rumah!" Yoona melakukannya sama persis dengan gaya Henry saat meneriakinya dulu.

Henry keluar dari ruangannya dan memberikan pukulan lemah di kepala Yoona dengan laporan yang dibawanya. Ia tersenyum saat melihat Yoona, namun langsung memasang wajah dingin saat menatap residen yang sedang dimarahi Yoona.

.

Yoona dan Henry baru saja keluar dari ruang operasi, "Profesor, apa arti dokter yang baik bagimu?"

"Dokter yang baik? Setiap dokter yang mempertanyakan dokter seperti apa dirinya adalah dokter yang baik." Begitulah jawaban Henry.

"Setelah memikirkannya, kurasa itu benar. Aku menyadari bahwa seseorang harus memiliki banyak luka. Untuk memahami rasa sakit orang lain, seseorang harus memahami rasa sakitnya sendiri. Itu sebabnya aku akan merasakan sakit setiap hari. Walau begitu, kurasa tidak masalah." 






"Sekaranglah waktunya. Kau akan mekar dengan begitu indah dan menawan seperti white lilac. Jadi, angkatlah kepalamu dan bersiaplah menyambut musimmu. Ingat, dirimu begitu menakjubkan."






-WHITE-LILAC-END-


Continue Reading

You'll Also Like

50.2K 7.9K 49
Rahasia dibalik semuanya
47.2K 3.4K 49
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
172K 14.6K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
472K 47.1K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...