Shoplifting Heart

By clumsykey

168K 15.9K 3.6K

|COMPLETED| Alvero Ragandra Ghiffari. Cowok yang dikenal sebagai biang onar SMA Garuda. Balapan, mengusili t... More

Prakata
1. Carrissa Agatha Renafa
2. Alvero Ragandra Ghiffari
3. Asap
4. Pink
5. Ulah Raga
6. Awal Malapetaka
7. Manis
8. Saturday Night
9. Bingung
10. Penolakan dan Kecewa
11. Bom!
12. Mood
13. Maaf
14. Raga's Family
15. Menunggu
16. Different Way
17. Lelah
18. Sweet Hope
19. The Reason
20. Penasaran
21. Dilema
22. Déjà vu
23. Terbuka Satu Rahasia
24. With You
25. With You [2]
26. Beautiful Mistake
27. Penawaran
28. Kecewa
29. I Like You
30. Dating
CAST
31. Debaran
32. Penjelasan
33. Kecewa (2)
34. The Truth
35. Break Up
36. Kelulusan dan Akhir
37. I Love You
38. Kenangan
40. Meet | Akhir Kata

39. See You

3K 206 14
By clumsykey

Rena mematut dirinya di depan cermin full body. Baju lengan panjang berwarna putih dan rok jins sebatas lutut. Kemudian ia mendongakkan kepala melihat jam yang kini menunjukkan pukul 4 lewat 20 menit. Setelah selesai mengecek seluruh penampilannya, Rena berbalik badan menuju ranjangnya dan mengambil tas ransel putih lalu melangkah keluar dari kamar.

Setelah berpamitan dengan mamanya yang sedang menonton acara di salah satu stasium televisi nasional, Rena segera melangkah keluar dari rumahnya.

Senyum kecil itu terpahat indah di bibirnya. Sambil menyelipkan sejumput rambutnya ke belakang telinga, Rena berjalan ke arah seseorang yang kini sedang bersandar di kap mobil jeep berwarna putih.

"Ready?" Seruan itu menyambut Rena yang sudah tiba di hadapannya.

Mengangguk, Rena melangkah menuju pintu mobil di depan samping kemudi dan masuk ke dalamnya. Rena tersenyum senang saat mobil itu perlahan berjalan menembus jalanan yang cukup padat untuk waktu sore hari.

Rena merentangkan kedua tangannya sambil berdiri dari duduknya, menikmati semilir angin serta pancaran sinar matahari yang tidak terlalu menyengat.

"Kita mau kemana sih, Ga?" Rena kembali duduk, ia menoleh memerhatikan Raga yang sedang tersenyum dengan sesekali meliriknya.

Raga menepuk-nepuk kepala Rena dengan pelan. "Gue jamin lo pasti suka. Enjoy our trip!"

Mendengus pelan, Rena akhirnya menyerah dan memilih untuk memerhatikan jalanan dengan sesekali bersenandung mengikuti lirik lagu yang terputar dari Ipod miliknya. Lagu Niall Horan You And Me, menemaninya untuk menikmati perjalannya kali ini.

  ♣️♣️♣️

Rena tidak berhenti berdecak kagum saat melihat pemandangan yang memperlihatkan suasana kota Jakarta yang padat pada waktu sore menjelang petang. Ia menoleh ke belakang, memerhatikan Raga yang kini sedang membentangkan tikar untuk mereka duduk di atas rerumputan.

Sambil melangkah menuju Raga yang tengah mengeluarkan beberapa makanan dari dalam tas yang sudah cowok itu bawa, Rena tersenyum kecil.

"Need a help?"

Raga mendongak, tersenyum lalu menggeleng. "No. I'm done. Duduk, Na."

Menurut, Rena segera duduk di samping Raga. Rena menggeleng samar. Tidak percaya bahwa cowok menyebalkan semacam Raga akan bertingkah seperti ini. Mengajaknya piknik tanpa memintanya untuk mempersiapkan apapun. Cowok itu dengan niatnya membawa berbagai makanan dan segala perlengkapan piknik lainnya.

Rena sekarang percaya, bahwa benci dan cinta itu beda tipis. Ia yang awalnya benci pada Raga, beralih menyukai cowok itu, tanpa alasan.

"Mau?" Suara Raga beserta sodoran sushi di hadapannya membuyarkan lamunan Rena.

Rena menerima itu, setelah mengambil satu sushi, ia mendorong piring sushi itu ke tengah-tengah tikar yang sudah tersedia beberapa makanan di atasnya. "Niat banget sih, buat ginian," ucap Rena setelah selesai mengunyah sushinya.

Raga terkekeh pelan sambil mengusap tengkuknya, salah tingkah. "Seneng, nggak?"

Sambil mengangguk antusias, Rena menusuk potongan kue dan segera melahapnya.

"Lo ingat nggak, pas lo marah gara-gara gue tempelin permen karet di kursi lo?" Raga menyeletuk.

Rena mengingat sejenak, kemudian mengangguk sambil mendengus sinis. "Yang lo pengen nonjok gue gara-gara gue bilang lo asshole?"

Raga tertawa, menggeleng-gelengkan kepala. "Lo percaya gue bakal lakuin itu?"

"Percaya aja, soalnya muka lo nunjukin kalo lo emang lagi pengen nonjok orang."

Lagi-lagi Raga tertawa. "Sebenarnya nggak gitu. Disebut apasih laki-laki kalau berani kasar sama perempuan? Bagi gue, semua perempuan itu harus dilindungi. Kalau laki-laki berani main tangan sama perempuan, itu sama aja dia kasar ke ibunya. Gue nggak mungkin lakuin itu ke elo Na, lo adalah salah satu perempuan yang harus gue lindungi setelah mama gue."

Rena tersentuh, ia tersenyum kecil. Ia juga ragu kalau Raga akan melakukan hal itu.

Raga membasahi bibirnya, ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sebentar lagi.

Raga beranjak dari duduknya, membuat Rena mendongak menatap cowok itu. Raga mengulurkan tangannya pada Rena, cewek itu tidak langsung menyambut, ia menutup terlebih dahulu beberapa makanan yang terbuka lalu segera menyambut uluran tangan Raga.

Raga membawa Rena menuju bagian depan mobil jeep-nya. Cowok itu melepaskan genggaman tangan mereka lalu segera naik untuk duduk di atas kap mobil jeep berwarna putih itu. "Sini naik," ucapnya pada Rena. Ia memegang tangan Rena untuk membantu cewek itu naik dan duduk di sebelahnya.

Rena telah duduk dengan baik di sebelah Raga. Kap mobil bagian depan itu menghadap ke arah pemandangan kota. Beberapa detik berikutnya adalah suasana yang sangat menakjubkan bagi Rena. Melihat bagaimana matahari yang secara perlahan turun menghilang berganti kegelapan yang siap melingkupi.

Rena terpana. Ia tersenyum, begitu bahagia menyaksikan senja, momen yang paling ia sukai, bersama cowok yang kini telah memiliki seluruh kepingan di hatinya.

Raga melirik Rena dengan senyum yang terukir di bibirnya. Ia mengambil tangan cewek itu untuk ia genggam, tanpa mengusik Rena sedikitpun yang masih menikmati sisa-sisa senja yang begitu indah.

Sambil mengembuskan napas panjang, Raga kembali melirik Rena yang kini sudah menatapnya sambil tersenyum, menyiratkan bahwa ia amat bahagia.

"Na, sekarang gue nggak bisa janjiin apa-apa ke elo. Kita nggak bakal tahu apa yang terjadi ke depannya. Perjalanan hidup kita masih panjang. Tapi satu yang harus elo tahu Na, di sini, di hati gue, selamanya akan selalu ada lo." Raga membawa tangan Rena menuju dada kirinya.

Kedua mata Rena berkaca-kaca. Ia bergerak maju untuk segera memeluk cowok itu dengan perasaan bahagia. Rena menghirup aroma Raga yang selalu berhasil menenangkannya.

Raga mengecup puncak kepala Rena, mengusap lembut punggung Rena. Namun, seakan teringat, Raga melepaskan pelukan tersebut. Ia menangkup pipi Rena, mengusap air mata yang entah kapan membasahi pipi Rena. "I'm sorry. Tapi gue nggak mau jadi yang kedua loh, Na." Wajah Raga sangat serius, membuat Rena yang awalnya diterpa momen sendu kini sudah tertawa mendengar ucapan cowok itu.

Raga merengut, menyentil pelan dahi Rena agar cewek itu segera berhenti tertawa. "Gue serius loh. Gue masih nunggu lo putus dari Adnan." Jahat memang. Raga memang selalu mengambil kesempatan di dalam kesempitan.

Rena tersenyum geli. Rada merasa lucu juga sedih dan bingung. "Gue udah putus, Ga, waktu party kemarin. Di sana, gue ngerasa buruk banget di hadapan Adnan. Dia cowok baik Ga, tapi gue bakal lebih buruk lagi kalau terus sama Adnan, sedangkan pikiran dan hati gue terus terarah ke lo," ucap Rena sambil memandang Raga dengan tatapan sendu.

Raga menyelipkan sejumput rambut Rena ke belakang telinga cewek itu. "Gue yang ngerasa buruk banget. Gue seolah-olah makan temen sendiri. Tapi gue udah berusaha jaga sikap di dalam hubungan lo dengan Adnan. Tapi, kalau sekarang kayaknya gue nggak bisa jaga sikap lagi."

Rena mengerutkan dahi, masih bingung atas ucapan Raga yang terasa rancu.

"Gue tahu, untuk sekarang lo nggak ingin menjalin hubungan dengan siapapun itu. Gue terima. Sekarang kita nikmati aja waktu kita, waktu kebersamaan kita. Lo jomlo, gue juga, kalau gitu, sini peluk lagi." Raga menarik kembali tubuh Rena ke dalam pelukannya.

Di dalam pelukan Raga, Rena tertawa mendengar ucapan terakhir cowok itu. Bersama dengan pelukan mereka yang semakin mengerat.

  ♣️♣️♣️

"I love you, Na." Raga mengucapkan kalimat itu saat Rena telah keluar dari mobilnya.

Rena membalikkan badan, tersenyum lebar menatap Raga yang membalas senyumnya tak kalah lebar. "Harus dibalas, nggak?"

Raga terkekeh geli. Ia mengangguk, menunggu cewek itu untuk membalas ucapannya, sekaligus perasaannya.

"I love you too, Mr. Annoying."

Lagi-lagi Raga terkekeh. "Yaudah, masuk sana. Sleep tight, Pinky."

Giliran Rena yang terkekeh mendengar panggilan Raga. Ia mengangguk lalu kembali membalikkan badan dan melangkah masuk ke dalam rumahnya.

Setelah memastikan Rena yang telah masuk ke dalam rumah, Raga tidak langsung pergi dari sana. Ia mengecek ponselnya yang sedari tadi terus bergetar.

Perasaan Raga campur aduk. Baru saja ia menikmati kebersamaannya bersama Rena, kini sepertinya ia harus kembali mengikhlaskan kebersamaan itu.

Raga mengetik balasan untuk pesan yang berhasil membuat mood-nya hancur.

Alvero: iya pa, Al langsung ke bandara.

Raga melempar ponselnya ke kursi yang beberapa menit lalu telah diduduki oleh Rena. Ia meremas rambutnya, merasa frustasi.

Sekali lagi Raga menatap rumah Rena dalam waktu yang lama. Sambil mengulas senyum pahit, ia berbisik lirih. "See you, Pinky."

Dengan amat berat hati, Raga kembali mengemudikan mobilnya meninggalkan pelataran rumah Rena beserta seluruh hatinya di sana.

   ::END::

Alhamdulillah selesai jugaaaaa
Tinggal satu part lagi ya, di sana bakal dijelasin kelanjutan hubungan mereka dan siapa sebenarnya A yang berprofesi sbg pengirim surat itu.

Terimakasih buat kalian yang telah meluangkan waktu untuk membaca ceritaku, memberi vote juga komentar. cerita ini masih jauh dari kata sempurna, tanpa kalian, aku nggak bakal semangat buat ngelanjutin cerita ini.

Semoga suka dengan part ini, jangan lupa beri vote dan komentar, nggak susah kok, hehe, sekali lagi terimakasih ya❤️❤️

Regards,

Key.

Continue Reading

You'll Also Like

59.2K 6.1K 11
Spin off BUMI JOGJA "Aku bagai gulita di langit senja yang merona." Start: 28/12/2019 End: 19/09/2020
3.6M 287K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
563 284 60
Menikahi empat cewek cantik sekaligus, bisa jadi impian halu banyak cowok. Tapi, apa beneran enak? Tanya saja sama Mizutani Tohru. Mahasiswa siksa...
3.5M 167K 62
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...