The Heart Hunter

By aliciamikiaerilyn

230K 14.6K 294

**Sinopsis *** Pernah mendengar dongeng Princess Sleeping Beauty? Tenang saja ini bukan cerita tentang si... More

Cast & Pralog
💖Part 1: Hari yang Sial 💖
❄Part 2: Sleeping Prince ❄
❄Part 3: Kelinci Kecil❄
❄💗💗 Part 4 : Kesialan apa Keberuntungan ❄
❄Part 5 : Kembali ❄
❄Part 7: Takdir ❄
❄Part 8 : Sempurna ❄
❄Part 9: Pengantin❄
❄Part 10 : Kabur lagi ❄
❄Part 11 : Pengantin yang Kabur ❄
❄Part 12: Hilang ❄
❄Part 13 : Milikku❄
❄Part 14 : Rapunzell? ❄
❄Part 15 : Sisi Lain Ezra❄
❄Part 16: Gemas ❄
❄Part 17 : Si penggoda penguji kesabaran ❄
❄Part 18: Little Bunny ❄
❄Part 19 : Hukuman yang Gila ❄
❄Part 20: Penolakan ❄
❄Part 21: Vitamin pagi ❄
❄Part 22: Siasat Megan ❄
❄Part 23: Kebur lagi ❄
❄Part 24: Keputusan ❄
❄Part 25: Menjauh sementara ❄
❄Part 26 : Wedding ❄
❄Part 27: Malam pertama ❄
❄Part 28: Hilang ❄
❄Part 29: Angel? ❄
❄Part 30 : Anatasya❄
❄Part 31: Anak Laki-laki ❄
❄Part 32 : Liburan vs Honeymoon❄
❄Part 33: Malu ❄
❄Part 34: Pribadi yang hangat ❄
❄Part 35 : Tangannya Aktif ❄
❄Part 36: Wedding 2 ❄
❄Part 37: Trauma ❄
❄Part 38 : Masa Kelam ❄
❄Part 39 : Malaikatku ❄
❄Part 40 : Maria ❄
❄Part 41: Bertahan ❄
❄Part 42: Kelam ❄
❄Part 43 : Racun ❄
❄Part 44 : Menunggu yang berakhir haru❄
❄Part 45 (END): The Heart Hunter ❄
❄Ekstra Part 1: Bucin ❄
💖Ekstra Part 2: Kecerewetan Ezra 💖
💖Ekstra Part 3: Welcome Baby💖

❄Part 6 : Dre Si bule lokal❄

5.5K 350 10
By aliciamikiaerilyn


   
    Terima kasih readers sudah ngasih vote dan komentarnya😉.
terima kasih juga sudah menyukai couple Ezra💖Megan😍.

      Cerita bebas dari private😙 silahkan baca 📖sesenang hati readers , asal jangan di copy 📰 apa lagi di plagiat📓ya😘hargai karya para penulis yang susah payah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan😉

    

==Happy reding, Readers Love💗 ==

                               ***

   
   Jika kau bertanya apa pernah melihat makhluk yang lebih seram dari kunti di pohon jengkol, jawaban yang diberikan adalah 'pernah'. Buktinya sekarang ada gadis yang bangun tidur tidak pernah memperhatikan penampilannya.

    Bahkan, cermin pun mungkin akan retak begitu ia bercermin, pada hal yang di lakukan gadis itu adalah tidur. Tapi, lihat lah rambut panjangnya sepinggang, yang harusnya lurus berkilau seperti iklan sampo. Sekarang seperti habis diterjang badai.

    Mungkin cuaca buruk juga sedang terjadi di kepala gadis tersebut, rambutnya sangat berantakan dengan mata yang ogah-ogahan terbuka. Ia beranjak dari kasur lantainya, menggerutu dengan yang namanya pagi.

   Untung yang digerutu pagi, bukan pemilik kosan.

     Tangannya membuka botol air mineral meneguknya dengan rakus, seperti musafir di gurun. Begitu tandas ia bejalan sambil mengaruk rambutnya, pada hal tidak gatal tapi tangannya yang gatal kalau tidak melakukannya. Seperti kebiasaan yang tak cantik sama sekali, belum lagi matanya yang sesekali terkantup lalu tersentak mengeyahkan kantuknya.

    Membuka pintu bagian belakang, berjongkok sebentar di sana sambil menunggu kran mengisi air di gayung. Kepalanya nyaris terantuk kran saat rasa kantuknya mencoba menguasai kesadarannya, ia menggelengkan kepalanya mengenyahkan kantuk.

     Begitu penuh ia mencuci mukanya, tidak lupa gosok gigi, sampai matanya berbinar cerah tidak lagi mengantuk. Begitu selasai ia berdiri bukan untuk mandi, tapi malah mengelung tinggi rambutnya dengan asal. Yang penting rapi meski nyatanya tidak rapi.

      Matanya menatap sapu yang bertengger masih di belakang pintu, waktunya beres-beres dulu baru mandi??

    Mengambil sapu lalu mulai menyapu dengan sangat teliti, takut ada debu yang tertinggal. Megan orangnya sangat teliti dan suka kebersihan, hampir tak ada kesempatan bagi debu atau lainnya yang menempel di lantai.

     Menyapunya hingga sampai keluar kosan petaknya, biar hanya kos-kosan kecil berbentuk sepetak, tapi soal kebersihan harus nomor satu. Saking fokusnya dengan menyapu ia tak sadar ada emak-emak pemilik kosannya, berjalan menghampiri dengan wajah senangnya.

   "Rajin amat neng pagi-pagi sudah bersih-bersih, adehh mantu idaman ini," sapa Mak Raudah yang sering di panggil Mak odah, pemilik kos-kosan tersebut.

  Mak odah memang sangat suka dengan sikap kebersihan Megan, kamar kosannya selalu terlihat bersih, rapi dan wangi lagi. Ah, andai saja ia punya anak laki-laki yang dewasa sudah ia lamar itu Megan, kapan lagi ada kesempatan dapat menantu cantik. Tapi sayangnya anak lelakinya baru SD.

    Megan langsung nyengir memperlihatkan deretan giginya yang sudah di sikat tadi, "Iya, Mak. Biar enak tinggalnya kalau bersih kan."

     Mak Odah tertawa kecil sambil mencubit lengan Megan, membuatnya meringis kecil.

   Sakit gila di cubit jari apa jempol itu??

   Megan meringis curi-curi mengusap lengannya, ia yakin cubitam Mak Odah meninggalkan jejak pedas. Mau protes tapi Mak Odah statusnya pemilik kosan, jadi lah ia hanya menahan derita cubitan.

    "Gemes ih lihatnya," serunya memberi alasan dari cubitannya tanpa rasa bersalah, malah kembali mencubit gemas.

    "Kalau gemes bikin sakit begini, Megan menyerah ya tuhan. Tiap hari di cubit lama-lama jadi kue cubit juga ini badan." jerit batinnya.

     Tapi cuma bisa menggerutu di hati, kalau di keluarkan nanti repot secara Mak odah pemilik tempat ia bernaung. Repot nanti timbul skandal Megan di usir gara-gara memprotes di cubit yang katanya gemes.

   
  "Neng Megan mah kalau pakai apa pun tetep cantik, bangun tidur ada iler juga pasti tetep cantik." puji Mak odah sambil melirik-lirik baju tidur yang di pakai Megan.

    Megan ikut menatap baju tidurnya bermodel babydoll, panjang sepaha dengan gambar anak panda yang besar di tengahnya. Ia juga memastikan tidak ada yang salah apa lagi bekas iler. Semuanya terlihat bersih dan masih wangi pewangi.

 

     Nah, kan. kalau bawaannya sudah memuji begini pasti ini ... pasti sudah ada maunya Mak odah ini.

     "Baju tidurnya nggak mau ganti yang baru gitu Neng, Mak odah punya model baru nih. Kalau pakai ini Neng Megan beuhhh pasti makin cantikkk," puji Mak Odah sambil bergegas membuka barang dagangannya.

  
   Dagangan? Yup bener, selain sebagi pemilik kos-kosan. Mak Odah juga merangkap sebagai tukang kredit baju, panci, sendal, sempak dan lain sebagainya. Semua beres jika mengkredit dengan Mak Odah.

     "Nah, ini model terbaru Neng, pasti cantik dah kalau di pakai neng Megan," ucapnya sudah lihat seperti sales kredit.

     Mata Megan membulat saat merentangkan baju tersebut, untung saja mulutnya tak kelepasan berteriak kaget dan latah.

    "Gila!! Mak odah buta kali ya, masa Megan disuruh pakai daster. Mana modelnya emak-emak lagi," gerutu batinnya meringis membayangkan dirinya pakai daster.

     Tidak ada yang salah dengan yang nama daster, Megan mah pasti mau-mau saja memakainya. Asal, dasternya harus ada gambar hello kitty nya yang berwarna pink. kalau ada Megan beli deh selusin.

     Baru saja mulutnya ingin bicara, emak-emak di komplek tersebut sudah rame mampir, ditambah abang-abang tukang sayur dan ikan yang memang selalu nangring di halaman kos-kosan tersebut. Secara langganannya para emak-emak yang tinggal di sebelahnya.

    "Dari pada mikirin dastar hallo kitty pink, lebih baik aku mandi saja." batinnya baru saja berdiri.

     "Megan Xiever!" sebuah suara memanggilnya sedikit lebih keras.

    "Ya hadir!! Aiisss, tuh kan," runtuknya, kebiasaan kalau ada yang memanggil namanya kencang ia akan menjawab cepat seperti absen sekolah.

Dan mulutnya berdecak kesal saat sadar siapa pelakunya, seperti biasa teman sekolahnya itu sangat suka melihat ia kaget dan bereksi seperti sekarang ini.

    Detik berikutnya terdengar suara tawa yang renyah, dan ia sangat tau siapa yang membuat latah absennya muncul. Dengan kesal ia berbalik melototi si pemilik tawa yang tidak berhenti.

   "Dre Gracious, kau mau kepalamu botak apa rambutmu yang habis." teriaknya kesal karena masih betah di tertawakan.

     Dre Gracious, pria yang setengah bule yang biasa di panggil Dre tersebut adalah temannya sejak SMA, dan hobby menyebalkan Pria itu adalah suka sekali menjahili Megan. Sampai gadis itu sekesal-kesalnya baru berhenti, seperti sekarang.

    "Ck, pilihan macam apa itu. Harusnya pilihan itu macam begini, kau mau jadi pacarku? Apa aku jadi pacarmu?" cibirnya sambil menatap Megan menaik-turunkan alis menjahili lagi.

      Megan memutar bola matanya jengah, ucapan temannya itu sama sekali tidak bermutu. Tidak seperti ajinomotu yang bermutu, micin rasa suka-suka. Lupakan masalah micin.

    "Kenapa pagi-pagi sudah kemari?" ketusnya terlanjur kesal ia di jahili pagi-pagi, bahkan pembahasan daster saja belum selesai.

    "Sewot aja bawaannya Neng, abang datang bawain daster keluaran terbaru ini." sahut Dre masih betah jahilnya, apa lagi setelah tadi sempat mendengar temannya itu ditawari daster.

     " Dre Gracious, kau benar-benar minta dibotakin ya," dengan kekesalan tak terbendung lagi, Megan menarik rambut temannya itu, melampiaskan kekesalannya. Meski sekarang ia jadi bahan tontonan emak-emak yang lagi berbelanja.

  Meski mereka hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak muda, melihatnya emak-emak berasa nostalgia sama mantan jadinya.

  

                           *****

     "Yaelah nih anak perawan yang jomblo, masih betah aja marahnya Neng," ucap Dre sambil mentoel-toel pipi Megan, membuat mata gadis tersebut menatap tajam menghunus. Bukannya takut ia malah tertawa sambil mengunyah ayam chentaki nya.

     "Bisa tidak sih jomblonya tidak usah dibawa-bawa, paha hati ini ayam," celutuknya dengan kesal mengigit paha ayamnya, berharap itu kepala Dre sekalian.

     Dre tertawa kecil sambil menyenggol-nyenggol lengan Megan, ia masih suka menjahili gadis tersebut. Baginya kekesalan seorang Megan Xievier adalah kebahagiannya.

    Teman durhaka!

    "Ya udah hayo kita ke KUA, biar Neng Megan Xiever tidak jomblo lagi." sahut cepat Dre sambil nyengir, sampai potongan ayam di mulutnya ikutan nyengir.

    "Ogah! Ke KUA saja sendiri sana, nikahin pak penghulunya sekalian," cibirnya sambil mengunyah, sayang ini ayam gratis ditraktik sama Pria setengah bule yang terdampar jadi penduduk lokal.

      Kalau diteruskan berdebat sampai besok juga tidak akan kelar-kelar, jadi Megan memilih tak menggubisnya ia hanya akan fokus pada ayam, yang jelas-jelas akan membahagiakan perut indahnya.

  
     "Mexi!" panggil Dre dengan seriusnya kelewatan malah.

     Megan langsung menoleh memicingkan matanya mengajukan protes, "Mexi Mexi! Belum juga bangkotan tua udah lupa saja nama teman, dasar durhaka!." cibirnya.

     "Aiihh, mulutmu itu Honey, benar-benar minta dicepok dengan kursi ini," sungut Dre menyerup colanya, mengabaikan Megan yang melototinya.

     "Habis ini mau kemana lagi?" sambungnya, secara sejak sampai di Mall terbesar, gadis itu hanya diam. Dan berkicau cuma saat makan.

     Awalnya ia tidak ingat. tapi pas melewati sebuah butik ia jadi ingat, ada yang harus di belinya.

    "Temani aku nyari baju buat pesta pernikahan." ajaknya berdiri, sudah selesai makan dan siap berburu pakaian.

  
    Kening Dre mengeryit seingatnya teman-teman mereka sudah menikah, sudah punya anak lagi. Jadi, siapa yang mau nikahan coba?

  
     "Nikahan teman yang mana? Perasaan cuma kamu ya yang belum menikah,"  ceplos Dre makin penasaran.

     Mengerti  temannya yang di maksudnya tidak dikenal Dre, ia terkekeh sambil mencomot krispi kentang goreng.

    "Dia temannku di dunia maya, namanya Rana. Minggu depan baru acaranya", beritahunya.   

    Dre mengangguk mengerti, temannya itu tidak suka berbaur dengan banyak orang, Tapi, kalau di dunia maya temannya sangat berisik. Apa lagi kalau ketemu orang yang punya hobby yang sama, emak-emak saja kalau rempong dari dia.

     "Pergi sama siapa?"

     "Sendirian, nanti ada yang menjemput dari suruhan Rana." sahutnya.

     Dre lagi-lagi mengangguk meski sedikit aneh sih, tumben-tumbennya temennya itu mau datang ke acara pernikahan orang. Biasanya juga malas, malah lebih memilih tidur.

                          ****

     Pintu ruang kerja terbuka memperlihatkan Cony yang berdiri di hadapannya, membungkuk hormat di tangannya sudah ada beberapa berkas penting tentunya.

     "Jadi, mereka masih berani menginginkannya?" matanya menatap ke luar jendela, tangannya yang dimasukkan ke saku membuatnya terlihat lebih berkuasa.

   Ekspresinya begitu dengan dengan tatapan elang khasnya, bibirnya tak pernah menyunggingkan senyuman meski sekedar senyuman tipis sekali pun. Bibir itu lebih suka diam dan bicara saat ada hal penting.

    Cony mengangguk, "Benar, Tuan. Apa anda ingin saya juga membereskannya sekarang?"

      Ezra menoleh dengan tampang dingin dan datarnya, "Tidak perlu. Aku akan mengikuti permainannya, begitu dia merasa menang maka aku akan langsung menghempaskannya, menghancurkannya berkeping-keping sampai ia merasa kehancurannya sendiri." seringainya tidak sabar dengan rencananya.

     Cony mengangguk, "Saya mengerti, Tuan."

      "Dan ada satu hal lagi yang mesti Tuan tahu," sambungnya.

     Kening Ezra mengeryit samar menunggu apa itu, pasti sesuatu yang sangat penting sampai Cony harus memberitahukannya.

       "Nona Megan, dia ...."

  ~~~**** Bersambung ****~~~

Kuala Kapuas.
    Senin, Juni 11 2018

   Hayooo, Megan apa hayoo😂 yang bisa nebak Miki kasih bang Ezra, gratis langsung dipaketin. Tapi ngirimnya diam-diam takut digorok 🔪Neng Megan😁 wkwkwk...

      Terima kasih sudah mampir, sampai ketemu di part berikutnya ya 😘

     Salam berkarya🌸
         Story Sang Pemburu Hati by Miki S & Ara Ze

Continue Reading

You'll Also Like

16.6M 707K 41
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
212K 1.5K 7
"Kamu yakin akan menerima tawaran itu? Jangan menjual masa depanmu Al" kata Emma. "Hanya ini satu-satunya jalan aku bisa membuat operasi itu dilakuka...
85.2K 6K 25
Amy Clint adalah seorang dokter specialist anak yang selalu sibuk. Dia selalu melupakan akhir pekan dan liburannya. Kekasihnya Dex Camaroen, seorang...
324K 12.6K 28
"cinta memang kadang menyakitkan" bijaklah dalam membaca ? 18++ (july 2018)