❄Part 32 : Liburan vs Honeymoon❄

4.3K 293 2
                                    

       Terima kasih juga sudah menyukai couple Ezra💖Megan😍.

      Cerita bebas dari private😙 silahkan baca 📖sesenang hati readers , asal jangan di copy 📰 apa lagi di plagiat📓ya😘hargai karya para penulis yang susah payah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan😉

    

   Happy reading, Readers Love 😉

                          ****

       Anak laki-laki tersebut tersenyum, "My Name is ... Ezra Chevailer." beritahunya tanpa mengalihkan pandangannya.

      "Dan kau akan jadi Milikku." sambungnya.

     Awalnya Megan tersenyum senang saat mengetahui nama anak laki-laki tersebut, tapi keningnya mengeryit saat tidak mengerti dari kata berikutnya. Ia berbalik ingin bertanya pada Sang Mama, tapi Mamanya sepertinya sedang.

  
    Bibir Megan mengerucut lucu, ia ingin tau artinya tapi kalimat bahasa inggris yang panjang itu menyulitkannya mengingatnya.

  Sedangkan anak lelaki itu tersenyum, dengan gemas mengusap pucuk kepala gadis kecilnya.

   Gadis kecil menggemaskan di depannya ini adalah miliknya.

                           ****

     Ezra mengenggam tangan kecil Istrinya, ia tidak pernah sekali pun meninggalkan sosok yang sedang terbaring di hadapannya. Ia juga tidak pulang ke rumah, segala kebutuhannya di bawakan ke rumah sakit.

    Sudah seminggu Istrinya tersebut masih betah menutup mata, yang dikatakan Dokter mamang terjadi Megan berhasil melewati operasi. Tapi, gadis itu mengalami koma dan tidur tanpa lelah sampai sekarang.

   Ezra sangat merindukan kelinci kecilnya.

    "Kenapa kau belum membuka matamu, baby? Tidak masalah jika kau masih membenciku, tapi kumohon cepatlah sadar. Kau bisa memaki atau memarahiku sepuasmu karena aku gagal menjagamu, tapi jangan menghukumku seperti ini. Aku tidak sanggup Sayang. Please buka matamu ... I miss you baby."

    "Kau bahkan belum tau kan siapa aku, kau belum tau bahwa aku adalah anak laki-laki yang kau tolong waktu itu. Aku belum memberitahukanmu bahwa aku sudah mencintaimu ... sejak kau menolongku waktu itu." sambungnya sesekali mengecup punggung tangan Megan, berharap istrinya tersebut cepat bangun.

   Ezra ingin bercerita semuanya tentang pertemuan pertama mereka, tentang ia yang bahkan tidak sempat mengatakan ucapan perpisahan waktu itu.

       Ezra bahkan tidak tau sudah berapa kali matanya menangis dalam diam, ia selalu berdoa tanpa henti agar diberi kesempatan untuk membahagiakan Megan seperti janjinya dulu. Ia ingin Megan tau bahwa gadis itulah yang tanpa henti mengisi hari-harinya, membantunya berjuang melewati keterpurukan karena trauma. Gadis itu lah yang menjadi semangatnya setiap detik berjuang agar sembuh, dan sekarang tubuh mungil tersebut hanya terpaku diam dalam waktu lama.

     Rasanya Ezra ingin berteriak meminta pada siapa pun yang bisa membangunkan Istrinya, agar ia bisa menebus kelalaiannya.

    "Cepatlah bangun Sayang, aku selalu menunggumu." bisiknya mengecup kening Megan, lalu beranjak berbalik ia harus menelpon Ray.

    Tanpa disangka mata cokelat tersebut perlahan terbuka lemah, dengan bibir yang berucap terdengar pelan.

     "Ezra ... Che ... vailer ...." gumamnya samar.

The Heart HunterWhere stories live. Discover now