❄Part 37: Trauma ❄

3.9K 265 5
                                    

💗💗 Part 37 : Trauma 💗💗

    Terima kasih readers sudah ngasih vote dan komentarnya😉.
terima kasih juga sudah menyukai couple Ezra💖Megan😍.

      Cerita bebas dari private😙 silahkan baca 📖sesenang hati readers , asal jangan di copy 📰 apa lagi di plagiat📓ya😘hargai karya para penulis yang susah payah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan😉

    

   Happy reading, Readers Love 💗


                         ****

    Santorini, Yunani. Maldives, Spanyol. Islandia dan beberapa Negara lainnya juga lalu berakhir di Rusia- Saint Petersburg, Sochi. Itu lah tempat Honeymoon yang mereka kunjungi selama tiga minggu. Tentang kepuasaannya tentu saja ia kurang puas, secara Negara impiannya tidak di kunjungi yaitu Korea Selatan.

     Megan kan pengennya liburan ke sana, siapa tau bisa ketemu oppa-oppa idolanya. Tapi, dasar Ezra menyebalkan ia malah menjauh-jauhkan Negara Korsel sebagai bagian dari honeymoon, karena alasan yang minta ditepok pakai sendal jepit.

      "Kita sedang project baby ya, aku tidak mau otakmu terkontiminasi pas nanti bikin bayi."

 
    Alasan 'gereget' kan apa salahnya coba jadi penyuka para oppa-oppa yang wajahnya minta dipeluk, terkontiminasi? Sendal mana sendal Megan benaran pengen tepok itu mulut suaminya. Pada hal yang suka 'mengkontiminasi' siapa coba, yang ada Suaminya itu yang mengkontiminasi dengan otak mesumnya yang bikin Megan harus mengeluh dengan pinggangnya.

    "Ck, dasar Suami rese," domelnya kala teringat betapa sulitnya mengatasi keganasan Suaminya, dan menyebalkannya ia sudah takluk lahir batin dengan Ezra.

       Sedetik kemudian keningnya mengeryit sepertinya ingat sesuatu, dan benar saja detik berikutnya ia malah menepok jidatnya karena baru ingat. Suami manjanya tersebut menelponnya dua jam lalu, mengatakan mengajaknya makan di luar.

      Iris cokelat madu tersebut menatap jam dinding, sudah pukul 11 dan itu artinya waktunya jam makan siang. Ia beranjak dari sofa malasnya sambil naik menuju kamarnya, bersiap ia akan ke Kantor Ezra. Dia akan menggunakan pakaiannya yang simple namun masih tertutup, jangan sampai kejadian dua hari lalu terulang. Jera Megan cuma gara-gara ia pakai baju yang pundaknya kelihatan, kelihatannya cuma sedikit saja panjangnya juga masih sopan. Tapi, begitu sampai di kantor Suaminya itu marah kekanakan sekali, katanya pundaknya di pandangi orang.

     Rasanya pengen Megan tabok pakai meja, dilihat orang bagaimana bisa coba ia juga pakai jaket panjang pas masuk ke kantor tadi. Dan jadi lah berakhir terpaksa ganti baju setelah di terkam Suaminya.

   'Jangan sampai hari ini di terkam lagi, ya kali di terkam mulu dia bisa rontok ini pinggangnya kan.'

                         ****

      Bernafas lega akhirnya sebagian pekerjaannya sudah selesai, hanya tinggal beberapa dokumen lagi dan itu bisa di lanjutkan nanti. Sekarang Ezra harus makan siang dulu dengan Istrinya tercintanya, menyebut kata Istri ia jadi ingat kembali hari-hari honeymoon mereka.

    Pintu ruangannya terbuka Ezra melebarkan senyumannya karena itu pasti Istrinya yang datang, "Kau sudah datang Saya ...," saat kepalanya terangkat menatap ke arah pintu, senyumannya langsung lenyap.

      Matanya membulat saat mendapati bukan Istrinya yang datang, tapi seorang wanita bergaun ungu dengan senyum lebar dari bibir merahnya.

      "Aku tidak tau kalau kau ternyata menungguku ... Sayang," ucapnya sambil tersenyum menggoda, melangkahkan kakinya hendak menghampiri.

The Heart HunterHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin