❄Part 41: Bertahan ❄

3.4K 207 1
                                    

   
    Terima kasih readers sudah ngasih vote dan komentarnya😉.
terima kasih juga sudah menyukai couple Ezra💖Megan😍.

      Cerita bebas dari private😙 silahkan baca 📖sesenang hati readers , asal jangan di copy 📰 apa lagi di plagiat📓ya😘hargai karya para penulis yang susah payah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan😉

    

   Happy reding ya 😉

****

   Maria tertawa mengejek sambil menutup mulutnya, ia kembali menyesap kecil cairan wine tersebut dengan gaya angkuhnya. Matanya meneliti kembali gadis yang ada di hadapannya menatapnya menantang, bibirnya tersenyum sinis menganggap tantangan gadis tersebut hanya lah sebutir debu.

       "Apa kau berharap aku takut dengan ancaman sampahmu itu," berdiri meletakkan gelas winenya lalu berjalan mengitari tubuh kecil tersebut, ia cukup puas melihat keadaannya. Terikat dengan beberapa luka di wajahnya, Maria masih belum puas.

     Gadis di hadapannya tersebut membuatnya geram, tidak ada seorang pun yang berani menantapnya menantang dengan sorot penuh jijik. Semua orang yang melihatnya selalu memuja dan bertekuk lutut, tapi ternyata tidak bagi gadis tersebut.

      Maria berjongkok tepat di hadapan gadis tersebut, dengan kerasnya ia mencekram rambut panjang tersebut dan menariknya dengan keras. Membuat kepala gadis tersebut terdongkak dengan ringisan sakit.

       "Aku membenci rambutmu ini! Jika kulepas dari kepala cantikmu itu pasti Ezra akan membuangmu," ucapnya semakin menarik keras.

      Megan meringis dalam bibirnya, air matanya menggenang merasakan rasanya seperti semua rambutnya akan lepas.

        "Jangan menangis Megan! Atau wanita gila ini akan tertawa menang!" batin Megan menguatkan dirinya.

    Megan tersenyum sinis menatap mengejek meski harus meredam ringisan sakitnya, "Apa ... kau yakin? Meski rambutku terlepas dari kepalaku ... apa kau yakin Ezra akan membuangku? ... Cih, jika kau berpikir seperti itu KAU SALAH! Dia sangat mencintaiku dan ... kau sangat MENJIJIKAN baginya." ucapnya tersenyum mengejek.

       Emosi Maria langsung meledak ia tidak terima jika Ezra mencintai gadis di hadapannya, tidak! Ia tidak akan membiarkan gadis itu merebut Ezra kecilnya.

      Tangannya semakin kuat menarik rambut Megan, membuat pekikan akhirnya keluar dari bibir tersebut. Maria menatap penderitaan gadis tersebut ia menyukainya.

     
    "Baiklah, kita lihat jika rambutmu benar-benar lepas dari kepalamu ini." seringainya melepas cekraman tersebut dan mendorong kasar, hingga lagi-lagi tubuh lemah Megan membentur lantai.

    Megan meringis saat merasakan lengannya terkena rantai dari kawat tersebut, menusuk hingga lagi-lagi darah mengalir.

        'Ia akan bertahan! Ia yakin Ezra akan datang menolongnya. Membawanya dari tempat terkutuk tersebut.'

      "Edgar!!! Bawakan benda itu padaku!!" teriak Maria menggelegar di ruang kecil tersebut dengan emosi.

      Tak lama pria yang di maksud datang membawa sebuah pisau memberikannya, Maria menyeringai mendapatkan apa yang ia inginkan.

     Tubuh Megan berangsut mundur ketakutan, entah sudah berapa banyak ia berdarah. Kalau berdarah karena benda itu Megan yakin ia tidak akan bertahan lagi, air matanya yang menggenang kini lolos mengalir cepat di pipinya.

       Kepalanya menggeleng lemah berharap wanita gila itu tidak melakukannya, semakin berangsut mundur Maria menyeringai puas mendekatinya dengan cepat. Lagi-lagi menarik rambut Megan, memaksanya mendongkak.

The Heart HunterWhere stories live. Discover now