💖Ekstra Part 2: Kecerewetan Ezra 💖

3.8K 209 2
                                    

    Terima kasih untuk segala dukungannya, masih setia ngasih vote dan komentarnya. ^0^

  *Happy Reading Ekstra part*

                         ***

     Tadinya Ray harap kelakuan 'aneh' temannya itu sudah kandas tak tersisa, tapi nyatanya sepertinya masih setia menempel di otak Ezra. Ia baru saja masuk ke ruangan sang CEO tersebut, mengambil berkas yang sudah diperiksa Ezra.

      Kening Ray mengeryit melihat Ezra terlihat sibuk dengan ponsel, wajahnya cemberut  membuat Ray penasaran kembali meringis dalam hati. Otak temannya tidak sedang geser lagi kan?

      "Tidak usah maju itu bibir, mau mengalahkan bibir seksinya bebek apa?" tegur Ray duduk, melihat gelagat wajah Ezra ia berpikir temannya itu butuh tempat curahan hati.

      Ezra meletakkan Handponenya di meja, menatap kesal karena bibirnya di saingkan dengan bibir bebek. Jelas-jelas seksian bibirnya, Istrinya saja doyan.

      Tapi Ezra butuh teman berkeluh kesah sekarang, jadi ia akan mengabaikan masalah bibir bebek.

     "Ray!" panggilnya.

    "Mmm," sahut Ray bergumam malas menjawab ya, karena pasti tetap saja Ezra akan curhat.

     Mata Ezra menerawang pikirannya, tubuhnya ia sandarkan di kursinya sambil mengingat apa yang menjadi kegelisahannya beberapa hari ini.

     Ray menunggu dengan sabar meski rada gereget karena temannya itu malah diam, sambil menatap langit-langit ruangan.

    Nyari cicak apa mau curhat ini.

     "Belum bicara juga kugetok pakai sendal ini," tegur Ray.

     Lagi-lagi bibir Ezra mencibir cemberut, mata Ray membulat antara percaya dan tidak.

   Ezra sering cemberut begitu? Seriusan Banget!

    "Kenapa Istri cantikku itu tidak pernah shopping ya Ray? Pada hal kan biasanya wanita itu doyannya belanja tanpa terkira, kenapa Megan ku tidak ya aku kan jadi bingung sendiri." ceritanya.

     Menghela nafas Ray mengerti sekarang ini masalahnya ada pada kata berbelanja alias shopping, "Mungin dia tidak suka dengan kegiatan seperti itu." sahutnya.

   Benarkan jawabannya? Kalau tidak suka pasti tidak dilakukan kan? Begitu saja rebet banget itu Big Boss rasa temannya.

     Jawabannya memang benar Ezra mengangguk paham sekali, tapi hatinya belum puas total masih ada kata 'tapi'.

     "Tapi kan aku ingin  lihat dia shopping gila-gilaan begitu, yang sekali belanja bisa bikin ATM pribadiku bangkrut begitu," keluh Ezra dengan wajah sedihnya.

     Wajah Ray langsung melongo konyol seperti baru ditendang bokongnya secara tiba-tiba oleh Andrian, itu temannya kemasukan atau lagi geser itu otaknya. Kalau pria lain saja selalu berharap para Istrinya bisa terkontrol masalah shopping, lha ini Si Ezra malah berharapnya Istrinya membangkrutkan ATM nya. Gila atau bodoh sih?

     Ray geleng-geleng kepala jadinya mendengar curhatan 'absurd' tersebut, "Terus kau maunya apa? Memaksa Megan buat menghabiskan uangmu begitu?".

    Dengan cepat Ezra mengangguk sangat yakin malah, terlihat bahagia sekali kalau itu sampai terjadi. Ray saja sampai dua kali ini mulutnya terbuka seperti orang bodoh, pada hal yang bodoh temannya.

The Heart HunterWhere stories live. Discover now