❄Part 18: Little Bunny ❄

4.8K 324 5
                                    

****

       Terima kasih readers sudah ngasih vote dan komentarnya😉.
terima kasih juga sudah menyukai couple Ezra💖Megan😍.

     Cerita bebas dari private😙 silahkan baca 📖sesenang hati readers , asal jangan di copy 📰 apa lagi di plagiat📓ya😘hargai karya para penulis yang susah payah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan😉

      Happy Reading, Readers Love ya 😉

****

      Ezra menghentikan fokusnya pada berkas di meja saat mendengar suara ketukan pintu, ia melihat Ray Steel
masuk membawa sebuah berkas, "Berkas Anda Presdir," berikannya sambil tersenyum di anggguki Ezra yang meraihnya, memeriksanya.

      "Apa persiapannya sudah selesai?" tanya Ezra sambil membubuhkan tanda tangan setelah memeriksanya.

        Ray mengangguk, "Sudah Presdir. Semuanya sudah di siapakan seperti keinginan Anda, apa ada lagi yang ingin Anda tambahkan?"

      Ezra mengangkat pandangannya menatap puas dengan laporan
Ray, asistennya tersebut memang sangat bisa di andalkan, "Tidak ada. Kau boleh pergi," ucapnya.

     "Baiklah, Saya permisi Presdir." pamit Ray mengambil berkas yang sudah di tandatangani lalu membungkuk dan keluar dari ruangan tersebut.

      Baru ia ingin melanjutkan pekerjaannya ponselnya berdering, tertera nama Albert kepala pelayan Mansion nya ia segera menerimannya.

     "Tuan, pasanan Anda sudah datang," beritahu Albert.

      Ezra mengangguk mengerti seperti biasa pelayan butik tersebut tidak pernah mengecewakannya, "Aku mengerti, kau siapkan semuanya saja setelah pekerjaanku selesai aku akan langsung pulang." beritahunya lalu menutup panggilan.

      Ia melepas kaca matanya memijat sebentar pangkal hidungnya, mendadak kepalanya jadi sakit bibirnya bahkan meringis samar. Beristirahat sejenak ia menyandarkan tubuhnya sereleks mungkin di kursinya, matanya terpejam memikirkan rencannya. Belum lagi beberapa masalah yang masih di tangani, ia harus benar-benar membagi fikirannya. Di tambah gadisnya itu sampai sekarang belum bisa menerimanya, bahkan di secara paksa sekali pun tetap saja keras kepala.

     Pasti gadisnya itu akan mengamuk lagi jika tau apa yang akan terjadi.

      Ezra membuat pesta nanti malam untuk mengungumkan hal penting pada semua orang, persiapannya juga sudah beres sampai para wartawan majalah dan tv juga sudah di undang. Ia akan mengungumkan hal besar yang pastinya akan mengubah kehidupan gadis tersebut.

       Menyugar kasar rambutnya Ezra menghembuskan nafasnya berusaha tidak terlalu pusing, harusnya ia menyelesaikan semua malah dulu baru mengikat gadis itu. Tapi, karena suatu hal Ezra mempercepatnya, masalah para bajingan itu nanti ia bisa urus. Lagi pula Cony sedang di tugaskan mengawasi mereka.

       "Memikirkan cara menghalau amukan?" muncul Andrian tersenyum mengejek sambil masuk mengabaikan polototan mata tajam Ezra.

      "Ada apa?" Ezra memutar pandangannya melihat Andrian yang duduk di sofa terlihat santai.

    "Hanya memastikan apa benar seorang Ezra Chevailer akan membuat berita gempar nanti malam," kekeh Andrian menaikan sebelah alisnya.

      Salah satu kesenangan Andrian jika bisa melihat wajah kesal temannya tersebut, setidaknya wajah kesal lebih baik dari pada wajah dinginya'

The Heart HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang