❄Part 6 : Dre Si bule lokal❄

5.5K 350 10
                                    


   
    Terima kasih readers sudah ngasih vote dan komentarnya😉.
terima kasih juga sudah menyukai couple Ezra💖Megan😍.

      Cerita bebas dari private😙 silahkan baca 📖sesenang hati readers , asal jangan di copy 📰 apa lagi di plagiat📓ya😘hargai karya para penulis yang susah payah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan😉

    

==Happy reding, Readers Love💗 ==

                               ***

   
   Jika kau bertanya apa pernah melihat makhluk yang lebih seram dari kunti di pohon jengkol, jawaban yang diberikan adalah 'pernah'. Buktinya sekarang ada gadis yang bangun tidur tidak pernah memperhatikan penampilannya.

    Bahkan, cermin pun mungkin akan retak begitu ia bercermin, pada hal yang di lakukan gadis itu adalah tidur. Tapi, lihat lah rambut panjangnya sepinggang, yang harusnya lurus berkilau seperti iklan sampo. Sekarang seperti habis diterjang badai.

    Mungkin cuaca buruk juga sedang terjadi di kepala gadis tersebut, rambutnya sangat berantakan dengan mata yang ogah-ogahan terbuka. Ia beranjak dari kasur lantainya, menggerutu dengan yang namanya pagi.

   Untung yang digerutu pagi, bukan pemilik kosan.

     Tangannya membuka botol air mineral meneguknya dengan rakus, seperti musafir di gurun. Begitu tandas ia bejalan sambil mengaruk rambutnya, pada hal tidak gatal tapi tangannya yang gatal kalau tidak melakukannya. Seperti kebiasaan yang tak cantik sama sekali, belum lagi matanya yang sesekali terkantup lalu tersentak mengeyahkan kantuknya.

    Membuka pintu bagian belakang, berjongkok sebentar di sana sambil menunggu kran mengisi air di gayung. Kepalanya nyaris terantuk kran saat rasa kantuknya mencoba menguasai kesadarannya, ia menggelengkan kepalanya mengenyahkan kantuk.

     Begitu penuh ia mencuci mukanya, tidak lupa gosok gigi, sampai matanya berbinar cerah tidak lagi mengantuk. Begitu selasai ia berdiri bukan untuk mandi, tapi malah mengelung tinggi rambutnya dengan asal. Yang penting rapi meski nyatanya tidak rapi.

      Matanya menatap sapu yang bertengger masih di belakang pintu, waktunya beres-beres dulu baru mandi??

    Mengambil sapu lalu mulai menyapu dengan sangat teliti, takut ada debu yang tertinggal. Megan orangnya sangat teliti dan suka kebersihan, hampir tak ada kesempatan bagi debu atau lainnya yang menempel di lantai.

     Menyapunya hingga sampai keluar kosan petaknya, biar hanya kos-kosan kecil berbentuk sepetak, tapi soal kebersihan harus nomor satu. Saking fokusnya dengan menyapu ia tak sadar ada emak-emak pemilik kosannya, berjalan menghampiri dengan wajah senangnya.

   "Rajin amat neng pagi-pagi sudah bersih-bersih, adehh mantu idaman ini," sapa Mak Raudah yang sering di panggil Mak odah, pemilik kos-kosan tersebut.

  Mak odah memang sangat suka dengan sikap kebersihan Megan, kamar kosannya selalu terlihat bersih, rapi dan wangi lagi. Ah, andai saja ia punya anak laki-laki yang dewasa sudah ia lamar itu Megan, kapan lagi ada kesempatan dapat menantu cantik. Tapi sayangnya anak lelakinya baru SD.

    Megan langsung nyengir memperlihatkan deretan giginya yang sudah di sikat tadi, "Iya, Mak. Biar enak tinggalnya kalau bersih kan."

     Mak Odah tertawa kecil sambil mencubit lengan Megan, membuatnya meringis kecil.

The Heart HunterWhere stories live. Discover now