°ㅡ
PEJAM CELIK pejam celik , dah genap seminggu Seurin melahirkan anaknya . Hari ini , hari yang paling dinanti oleh semua orang kerana hari ini keputusan DNA test bayi itu akan keluar . Wajah sunggul Taehyung aku pandang sebelum dia menghadiahkan aku sebuah jelingan tajam .
Hmmm , macam nilah rumah tangga kami . Hambar . Tak macam dulu . Tak ada lagi kegedikan comelnya , kemiangannya . Tapi tak apalah , at least dia cuba buat aku benci dia agar senang aku melepaskannya nanti .
" Katchi haja ( kita pergi sama-sama ) . " ajaknya sambil mengemaskan kedudukan jam ditangannya .
" Tak apalah . Saya naik cab . " balasku sebelum mengigit sekeping roti bakar sapu jam strawberi .
" Heh , naik cab ke naik kereta jantan tu ? " soalnya sinis sambil memandangku atas dan bawah beberapa kali .
" Kalau pergi dengan dia pun , apa salahnya ? Bukannya awak kisah pun pasal saya . Apa saya makan , saya sakit ke tak , saya dah mandi ke belum . Awak bukan macam dulu so live your life and mind your own business . " balasku sambil terus menutup suis pembakar roti .
Sekeping roti aku biarkan terjuntai dimulutku manakala sekeping lagi aku pegang dengan tangan kiri . Aku terus melangkah ke rak kasut yang berdekatan dengan pintu rumah . Telefon yang berada di tangan kanan aku hidupkan , ibu jariku laju men-scroll kenalan untuk mencari nombor Jihoon .
Namun , telefonku tiba-tiba ditarik dari atas olehnya . Roti yang terjuntai dimulut aku pegang dengan tangan kiri yang mana terdapat sekeping lagi roti .
" Apa awak nak ? Pulangkan balik . " aku meminta dengan cuba menggapai telefon yang dia pegang secara tinggi . Mentang-mentang tinggi macam tiang elektrik , sajalah nak dera aku yang ibarat pondok telefon awam ni ?
" Katchi haja . " dengan tanpa nada , dia mengarah . Muka aku pun tak pandang malah dia pandang kasut yang berada di atas rak .
Apa dia ingat muka aku macam kasut ? Muka dia tu yang mintak kaki !
" Shireo ( tak nak ) . " aku masih lagi cuba menggapai telefonku yang dia ambil .
" Apa yang istimewa sangat jantan tu , hah ? " soalnya sambil merenung mataku .
" Lebih istimewa daripada Seurin awak , mungkin ? " aku cuba psychonya . Roti yang masih berbaki , aku gigit .
Apa dia ingat dia je ada hati ? Aku bukan manusia ke ? Halu , aku ni perempuan yang mengandung , hormon tak stabil . Perasaan bercampur baur ! Cepat terasa tau !
" Apa kaitan Seurin dengan jantan tu ? " dia membentak . Daguku dicengkam dengan tangan kirinya , kuat . Cukup untuk membuatkan aku terasa sakit .
" Berhenti panggil dia ❛ jantan ❜ ? Dia bukannya haiwan dan dia tak layak dipanggil macam tu . " kataku perlahan . Dia mencengkam daguku dengan semakin kuat sebelum bibirku ❛ diterkamnya ❜ .
Kudrat aku lemah . Aku tak boleh menolak tubuhnya yang kian menghampiri . Cengkamannya didaguku masih lagi kuat . Dua keping roti ditanganku sudah jatuh dari gengaman . Aduhai , membazir je .
Dia tersengih . Bibirnya dijilat dengan cukup-cukup menggoda sambil memandang ke arahku . Dia cuba untuk menciumku lagi namun aku memalingkan mukaku ke arah lain .
" Apa awak buat ni !? " tubuhnya aku tolak sehingga dia berlanggar dengan rak kasut dibelakangnya . Dia tersengih sinis . Sumpah psycho .
" Kau isteri aku . Sepatutnya benda ni bukannya benda yang kau nak marahkan . " bagitahunya sambil mengemaskan rambut depannya agar menutup seluruh bahagian dahinya .
" Tapi mungkin hari ni kita akan cerai so please don't touch me ! " aku membentak sebelum kembali merampas telefonku yang dipegangnya itu .
" Kalau jantan tu sentuh , kau mesti tak marah , kan ? " soalnya dengan sinis sambil bersandar pada rak kasut . Fuh , aku harap rak kasut tu hempap badan dia . Mati lagi bagus .
" I told ya to stop call him as ❛ jantan ❜ . Kalau saya panggil Seurin tu bentina awak nak marah tak ? Marahkan ? So stop call him like that . " aku terus menyarung kasutku dan tak memperdulikan dua keping roti yang sudah selamat mencium lantai .
" Kau cintakan aku , Haeun . Bukan dia . Berhenti berlagak yang kau bencikan aku . Aku nampak dalam mata kau , yang kau tak nak lepaskan aku . Jangan ego , Haeun . Nanti kau menyesal . " katanya perlahan sambil berjalan ke arah pintu rumah , nak halang akulah tu .
" Loving someone who doesn't love you back is like hugging a cactus . The tighter you hold on , the more it hurts . So , saya rasa better saya move on daripada seseorang yang tak dapat balas cinta saya yang ❛ murah ❜ ni . " aku terus melanggar bahunya sebelum mencuba untuk membuka pintu rumah .
Tanganku dipegangnya . Tubuhku ditarik ke dalam pelukan . Aku cuba bergelut untuk melepaskan diri namun dia mengemaskan pelukan kami . Ah , sudah . Dia nak bunuh aku dalam pelukan dia ke macam mana ni ?
" Stay like this for a few seconds . Kau kata mungkin kita akan cerai nanti , jadi biarlah pelukan ni jadi pelukan terakhir kita . " ucapnya dengan penuh kelembutan seolah-olah dia cuba memujukku agar aku tarik balik permintaan minggu lepas ; cerai .
Hati aku lemah dengan pujukannya . Mataku tiba-tiba saja basah , air mata sudah mengalir laju . Tanganku yang berada di sisi badanku sudah naik ke belakangnya , menggegam bajunya dengan kuat .
Lama .
Lama kami dalam keadaan begitu . Biarlah pelukan kami penuh dengan air mata , asalkan air mata ini tak akan lagi mengalir . Tak apa , Haeun , kau kena ingat bahawa ;
Jika dia itu milik kau, dia akan tetap kembali kepada kau bila sampai masanya tapi kalau tidak , dia bukan milik kau jadi tak perlu memaksa dia untuk stay bila dia dah nak pergi . Berserahlah pada takdir .
Kau dah buat satu keputusan yang terbaik . Jangan risau . Kalau kau dan dia sudah tiada jodoh , mungkin kau akan dapat yang lebih baik .
Sesungguhnya orang yang baik adalah untuk orang yang baik dan orang yang jahat adalah untuk orang yang jahat . Apa yang kita buat akan datang semula kepada kita . Itulah namanya karma .
" I will miss you so much . " secara tak sengaja , aku mengutarakan apa yang berlegar-legar dalam fikiranku dengan perlahan .
" Aku tak nak kehilangan kau tapi kalau dah takdirnya macam ni . Aku terpaksa lepaskan kau . And i will miss you too . Aku betul-betul minta maaf untuk apa yang aku pernah kata pada kau sepanjang seminggu ni . Aku tak tahu kenapa aku cepat sangat tertekan sekarang . Lagi-lagi kalau tak dapat makan apa yang aku nak makan . " rengeknya sebelum mencium dahiku lama .
Aku sudah tersengih dalam hati .
Tu sebab anak kita . Maafkan saya sebab rahsiakan kewujudan anak kita . Saya tak nak sesuatu yang buruk terjadi kepada anak kita . Kalaupun awak tahu , mesti awak kata anak ni anak Jihoon . Yalah , sayakan perempuan murah bagi awak .
" Kita pergi sama-sama , ya ? Buat kali terakhir ? " pintanya sambil memandang tepat ke dalam mataku .
Aku mengangguk perlahan . Aku cepat-cepat menghantar pesanan ringkas kepada Jihoon dan mengatakan aku pergi dengan teksi meskipun dia akan marah sebab risaukan aku . Tapi kalau aku kata aku pergi dengan suami aku , sahlah dia mengamuk nanti .
Mugkin buat kali terakhir , kami berdua berjalan sambil menggenggam tangan masing-masing . Kami tiba didepan sebuah kereta Mercedes Benz milik suamiku dan terpacaknya satu susuk tubuh yang tinggi lampai bersebelahan kereta itu .
Wajah Ong Seung Woo dipandangku dengan kerutan di dahi . Tak pula aku tahu dia dah masuk kerja balik . Oh lupa , akukan bergaduh dengan Taehyung . Sahlah tak tahu .
" Morning ma'am . " dia menunduk hormat kepadaku . Aku sudah buat muka protes habis .
" Kan saya dah cakap hari tu jangan formal sangat . Saya muda dari awak , jangan buat saya rasa tua . " aku cuba mengusiknya seperti dulu-dulu .
Seungwoo tersengih pendek sebelum memandang ke arah Taehyung yang hanya berdiri statik disebelahku . Dia mengangguk sebelum membukakan pintu belakang dan menjemputku masuk .
" Gomawo . " aku terus masuk ke dalam perut kereta itu tanpa berlengah . Nampak macam dia pun tak nak melayan usikkanku .
°•°•°•°•
PINTU wad Gyulhui aku kuak dari luar . Bagasi yang aku tinggalkan semalam aku sempat pandang sebelum tersengih mengejek kepada diri sendiri . Belum apa-apa lagi , aku dah buat keputusan untuk tinggalkan apartment itu hari ni . Jadi semua barang aku , aku dah angkut datang sini semalam .
Wajah Hyunji dan Gyulhui yang sudah bersiap-siap untuk menemani aku ke wad Seurin aku pandang . Mereka berdua hanya memandangku semua dengan senyuman tawar .
" So , are you guys ready ? " soalku dalam nada yang rendah . Tak excited langsung , sedih adalah .
" We are ready but not you , right ? " aku mengangguk lemah bagi menjawab soalan Gyulhui .
" Hoi , it's okaylah . Nanti kalau korang cerai , kau kahwinlah dengan Jihoon . Gyul nampak gaya macam akan kahwin je dengan Jimin nanti . Biar kita tiga-tiga jadi Mrs Park . " Hyunji cuba menceriakan hatiku .
" Nanti kalau orang panggil Mrs Park , tiga-tiga pandang . Kesian orang tu tanggung malu . " aku ketawa pendek , sekadar menceriakan hatiku .
" Durgh , nilah masalah kau . Yang kau kisah sangat pasal orang lain kenapa ? " dahiku dijentik kuat oleh Hyunji .
" Woi , sakitlah . " aku menggosok dahiku yang dijentiknya . Aku rasa dah merah ni ')
" Nasib baik Jihoon tengah ada pesakit sekarang , kalau tak aku rasa kau dah kena libas dengan kerusi ni . " Gyulhui ketawa .
" Tak lawak , okay , tak lawak . " Hyunji masih berlagak Divanya . Rambutnya dilibas perlahan sehingga terkena wajah Gyulhui dibelakangnya .
" Mintak kaki punya kawan ! " tubuh Hyunji ditolak kasar oleh Gyulhui .
Aku hanya mampu menggelengkan kepalaku sebelum terus menarik mereka berdua ke wad Seurin . I wonder macam mana wajah anaknya . Mesti kacakkan ? Macam Taehyung tak ?
Waitㅡ
Yang aku excited sangat ni kenapa ? Well , memanglah aki suka budak-budak tapi budak tu sepatutnya aku benci . Tapi , budak tu adik beradik tiri anak aku . Apa aku boleh buat , benda dah jadi .
Tombol pintu wad tersebut aku pulas dengan berhati-hati . Kepala aku jenggulkan sedikit sebelum terus melangkah masuk sambil menggenggam tangan Hyunji dan Gyulhuiㅡ cuba mencari kekuatanku .
" Dah sampai pun kau . Kau ingat kami nak tunggu kau je ke hah ? " jerkah mommy sebaik saja aku dan dua ketul sahabat aku melangkah masuk ke wad itu .
" Wow wow , lek dah ah , makcik . Cakap leklok takleh ke ? " karakter gangster celup Hyunji sudah muncul . Aku sudah menyiku-nyikunya .
" Patutlah perangai macam setan . Tengoklah kawan yang biadap tu . Kawan-kawan kamu tak macam tu kan Seurin ? Mesti kawan-kawan kamu sopan santun macam kamu , kan ? " Mommy mengusap pipi Seurin dengan penuh kasih .
" Sopan santun my foot . Mak saudara laki kau ni buta hati ke macam mana ? " bisik Gyulhui yang menahan diri daripada terus menunjukkan jari tengahnya kepada mommy .
" Kan ? Dahlah buta hati , bodoh pulak tu . Bebal betul . " kutuk Hyunji perlahan , menyokong kata-kata Gyulhui yang berada dibelakangku .
" Diam kejap boleh tak ? " aku menyoal mereka dengan perlahan sebelum kembali memandang ke arah mommy .
" Maaf buat mommyㅡ "
" Siapa mommy kau ? " cantasnya . Oh , lupa .
" Maaf buat ma'am dan Cik Seurin juga Encik Taehyung menunggu lama . Saya tak berniat nak berlama pun . " aku menunduk hormat kepada mereka bertiga .
" Hey , kenapa kau tunduk hormat ni ? " soal Hyunji perlahan .
" Haeun you should notㅡ "
" Satu patah perkataan lagi korang bercakap , korang tunggu kat luar . " kataku tanpa memandang mereka sebaliknya aku memandang lantai .
Aku tengah nervous pasal keputusan DNA test tu , mereka boleh pula menyerabutkan lagi otak aku .
" Gwaenchana , my wife . " ucap Taehyung sambil memandangku , aku tersenyum paksa . Aku tak pasti sama ada dia ikhlas atau pun sedang mengejekku .
" You , " tegur Seurin sebelum memegang tangan Taehyung .
Mata , jangan jeling menyampah dulu .
Hati , kau kena kuat .
Air mata , jangan degil nak menitis .
Aku perlu bertenang .
" Nah , " mommy mencampak sampul surat berwarna coklat ke atas meja makan Seurin yang tidak ada apa-apa selain sebatang pen yang aku tak tahu apa fungsinya . Mommy menghulurkan benda yang sama kepada Taehyung yang berada disebelah Seurin itu .
" Tengoklah keputusan tu . " sinis , Mommy mengarah .
" Haeun , rileks . Tarik nafas dulu . " suara Gyulhui dibelakangku mula kedengaran .
Aku segera menarik nafas seperti yang disuruhnya . Sampul surat aku buka sebelum menarik kertas A4 putih itu keluar dari sampul surat tersebut .
Perkataan demi perkataan aku baca sebelum akhirnya berhenti pada nombor . Aku baca berkali-kali rangkap itu tanda tak percaya dengan apa yang tertulis .
【DNA Kim Tae Hyung dan Kim ㅡㅡㅡㅡ adalah 99.99998% sepadan .】
Aku ibarat telah hilang kestabilan maka aku memegang kemas lengan Hyunji yang berada disebelah kiriku . Gyulhui dan Hyunji segera memegangku dengan kemas agar aku tidaklah rebah mencium lantai .
" Kimㅡ "
Sempat aku pandang wajah Taehyung yang kelihatan agak terkejut dan menyesal itu . Heh , bukan ini ke ke apa yang kau nak ?
" Jangan sebut nama cucu mommy depan perempuan ni . " kata-kata itu membuatkan aku terus faham mengapa nama selepas nama Taehyung itu di garis dengan pen sehingga aku tak dapat membacanya .
Kenapa ?
Risau aku santau anak mereka ke ? Heh .
" Tak puas lagi ke tenung kertas tu ? Bukannya kau boleh ubah takdir pun kalau tenung macam tu . " suara Seurin kedengaran lagi sebelum kertas ditanganku dirampas oleh mommy .
" Nah , sign . Macam yang aku dan keluarga kau janji , kau kena bercerai dengan anak aku kalau anak Seurin ialah anak Taehyung . " borang penceraian yang sudah diisi oleh Taehyung dilayang ke mukaku .
Aku mengetap bibir sebelum mengisi borang tersebut dengan perlahan-lahan . Air mata , sedaya udaya aku tahan .
" Tch , Taehyung bukan anak dia pun . Sibuk je gelar Taehyung tu anak dia . " bebel Hyunji yang berada dibelakangku bersama Gyulhui .
" Biarlah , dua-dua sama bodoh . Eloklah tu jadi keluarga . " sahut Gyulhui sambil menggosok belakangku perlahan-lahan .
Lepas aku sign borang itu , aku merenung borang itu . Tak sangka , kebahagiaan aku cuma seketika . Tak apalah , asalkan anak aku baik-baik saja .
Sehelai lagi kertas dihulurkan kepadaku . Aku sudah berkerut dahi , ni surat pertukaran geran apa pulak ni ?
" Sign . Aku tak nak ladang carrot tu jadi milik kau sampai bila-bila . " mommy sempat menjelingku manakala Seurin tersengih sinis .
Alah , baru je ingat nak lelong bila aku dah pokai nanti . Mana aci ambil semua !
" Jangan sign , Haeun . Tu hadiah aku untuk kau . " Taehyung cuba merampas pen yang aku pegang .
" You ! " jerit Seurin sambil menarik tangan Taehyung agar tidak meninggalkan tempatnya .
" Hadiah tak hadiah , mommy tak nak tanah tu ada pada dia . Nanti dia jual ! Dia cuma nak kikis harta kamu je , Taehyung ! Tak sedar lagi ke ? " marah mommy sambil memandang Taehyung dengan tajam . Mommy sudah berdiri .
" Tu harta Tae , suka hati Taelah nak bagi pada siapa pun ! "
Panggg !!
" Mommy !! " jerit Seurin dek terkejut dengan tindakan mommy .
Satu tamparan hebat mengena tepat ke pipi suamiku . Aku terkedu dengan tindakan mommy . Eyy makcik ni , bukan harta dia pun tapi diayang over . Aku tak tahan tengok suami aku begitu jadi aku terus menanda tangan geran itu cepat-cepat sebelum aku terus menghentak pen pada meja tersebut .
" Dah , dah sign . Lepas ni , jangan cari saya untuk benda yang useless macam ni . Lepas mahkamah tinggi luluskan penceraian , jangan jumpa saya lagi , Taehyung . " kataku sebelum terus mengorak langkah untuk pergi .
" Tak ada guna cari kau lagi ! " sayup-sayup aku dengar mommy berkata dengan cukup sinis . Aku harap pihak hospital saman dia sebab buat bising dalam hospital .
Sebaik sajaku melangkah keluar , air mataku sudah mengalir ke pipi . Secara tiba-tiba tubuhku dipeluk dari depan .
" Gwaenchana . You did a great job . Jom balik wad Gyul . " suara Jihoon kedengaran sebelum tubuhku dicempung ala-ala bridal style .
Jihoon …
ㅡ °
To be countinue .
Aku tak update semalam sebab struggle nak buat chapter ni . Susah deyy nak buat diorang cerai (ಥ_ಥ)
And maaf sebab tak reply komen korang ,
Internet aku ni lembab sangat 😭
Nanti aku reply , okay ? ❤❤
Jangan lupa vote 😝
Jumpa di next chapter 😂❤ .
©metayeon