[✔] Terkahwin Tanpa Sengaja ➷...

By metayeon

509K 55.5K 12.8K

⊱ ──────꒰ 2017꒱────── ⊰ 〖 COMPLETED 〗 ❝ Pain makes you stronger , Tears makes you braver , Heartbreak makes y... More

TTS°
제01회°
제02회°
제03회°
제04회°
제05회°
제06회°
제07회°
제08회°
제09회°
제10회°
제11회°
제12회°
제13회°
제14회°
제15회°
제16회°
제17회°
제18회°
제19회°
제20회°
제21회°
제22회°
제23회°
제24회°
제25회°
제26회°
제27회°
제28회°
제29회°
제30회°
제31회°
제32회°
제33회°
제34회°
제35회°
제36회°
제37회°
제38회°
제40회°
제41회°
제42회°
제43회°
제44회°
제45회°
제46회°
제47회°
제48회°
제49회°
제50회°
제51회°
제52회°
제53회°
제54회°
제55회°
제56회°
제57회°
[part1];special.chapter
[part2];special.chapter
[part3];special.chapter
[part4];last.special.chapter

제39회°

6.1K 793 110
By metayeon

°ㅡ

PAKCIK Joonyoung menahan mengepal tangannya , mungkin sedang menahan marah . Wajah Gyulhui yang sudah esak menangis di pandangnya dengan penuh kasih sebelum bertukar kepada Jinyoung yang dari tadi memandang kaki sendiri , kepalanya langsung tidak terangkat .

" Papa minta maaf kepada kamu berdua . Dulu , papa tak boleh tinggalkan Suzy . Papa sayangkan dia dan pada masa yang sama , papa juga sayangkan Seojung . Papa bagi Jinyoung kepada Suzy sebab dia kata dia teringin nak anak lelaki . Lagipun Seojung dan papa boleh usahakan laㅡ "

" Stop it , ahjussi . Walaupun takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan bahawa pakcik adalah ayah saya , saya tak akan pernah terima . Lepas pakcik mengandungkan mama , mana pakcik pergi ? Tinggalkan dia ? Saya tak nak jadi anak kepada seorang lelaki yang tak bertanggungjawab . " perlahan sahaja suara Gyulhui mencantas kata-kata Pakcik Joonyoung .

Dan disini aku dapat faham sesuatu . Mama memang isteri sah Pakcik Joonyoung tapi hati Pakcik Joonyoung ada pada gadis lain juga iaitu Aunty Suzy merangkap mak angkat Jinyoung .

Fuhh , dahsyatnya tamparan reality yang diterima oleh Gyulhui . Dia perlu menerima seorang lelaki yang menduakan ibunya sebagai ayah dan tunang yang disayangi sepenuh hati sebagai abang .

Tiba-tiba saja aku rasa mata aku ni masuk habuk . Tangan Hyunji aku genggam dengan tangan kiri manakala pengan suamiku aku peluk dengan tangan kanan . Aku tahu Hyunji pun mungkin akan menangis bila-bila masa . Dahlah suami dia tak ada sekarang ni , jadi aku perlu tenangkannya .

Gyulhui ?

Dari tadi lagi Jimin memegang tangannya namun disorokkan dibelakang badan gadis itu . Mungkin Jimin menunjukkan bahawa dia bertimbang rasa kepada Jinyoung sebab tu tak tunjuk dia pegang tangan Gyulhui .

" Gyulhui ! Mama tak ajar tahu biadap begini ! " secara tiba-tiba , bahu kami semua terhinjut dek jerkahan mama .

Pelukan lengan Taehyung aku kemaskan , terasa takut dengan jerkahan mama yang kuat itu . Ini kali pertama aku dengar mama jerkah sebegini kuat .

" Mama ! Lelaki ni dan Aunty Suzy ada hubungan dibelakang mama ! Siap culik abang Gyul ! Sekarang masa depan Gyul dah rosak , mama ! Kenapa mama still nak back up pakcik ni ? " tangisan Gyulhui semakin esak . Sengaja dia tekan perkataan ❛ abang ❜ itu , tapi aku tak tahu apa sebabnya .

" Gyul . Aunty Suzy yang besarkan saya , don't you dare cakap macam tu ! Watch your mouth . " tegur Jinyoung perlahan , kepalanya masih lagi menunduk namun suaranya sudah bergetar . Aku tahu dia tengah menangis .

" Well , memanglah dia besarkan awak tapi dia bukan mak kandung awak . Dia cuma seorang perampas dan penculik . " nyata Gyulhui sambil tersenyum sinis .

Aku tersentak .

" Gyulㅡ "

Pang !

Kata-kata aku terhenti apabila pipi mulus Gyulhui ditampar oleh Pakcik Joonyoung . Jimin cuba kekal statik namun matanya tak habis-habis memandang Gyulhui yang sudah terduduk di lantai .

" As i said , i don't have a dad . " perlahan namun perit didengari , Gyulhui berkata sebelum kembali berdiri .

" Kalau kamu tak mengaku dia ayah kamu , mama juga tak ada anak seperti kamu . " kata-kata mama membuatkan aku dan Hyunji berpandangan sesama sendiri .

" Mama… " kami berdua kehilangan kata-kata .

" I'm done with my life . " ucapnya lagi sambil mengelap air mata yang tak berhenti mengalir sebelum terus berlari pergi daripada rumah itu .

Tanpa berlengah , Jimin juga terus menyusul Gyulhui . Great Jimin , pergilah tenangkan dia . Mana tahu kamu boleh ubatkan luka kat hati dia tu .

" Urmm , mama kami balik dulu , ya ? " takut-takut aku bersuara , terasa seperti janggal dan tak tenang bila duduk didalam rumah bersituasi begini . Malah , ini bukannya keluarga aku mahupun keluarga mertuaku .

" Sebelum pergi , bersalam dulu dengan papa kalian . Kamu berdua tak ubah seperti anak mama sendiri jadi papa Jinyoung adalah papa kalian juga . " tanpa memandang kami , mama menyuruh .

Aku terkilan dengan kata-kata mama . No more ❛ Gyul dalam kata-katanya . Mama betul-betul mahu buang Gyul dari keluargakah ?

" Maaf , saya tak izinkan isteri saya berbuat demikian . Kami minta diri dulu . " tanpa menunduk hormat , Taehyung terus menarikku agar pergi dari rumah itu .

" Yahh , jamkkaman ! " Hyunji tergopoh-gapah menyusul kami berdua .

" Awak , kita Sungai Han sekarang ! " aku terus mengarah Taehyung agar memandu ke tempat kami berdua sering meluahkan perasaan sejak zaman sekolah , Sungai Han .

Kami bertiga cepat-cepat masuk ke perut kereta untuk bergegas ke sana . Aku harap Gyulhui tak terfikir untuk buat perkara bodoh ! Kalau dia terfikir pun , aku harap Jimin sempat menghalangnya .

Hari ini , Han Gyulㅡ atau nama sebenarnya , Bae Gyul Hui telah kehilangan kekasih hatinya bahkan keluarganya sendiri . Ya , nama keluarga ❛ Han ❜ itu ialah nama keluarga ibunya . Sememangnya kena guna nama keluarga si ibu kalau dia melahirkan anak tanpa ayah .

Sebaik saja kami tiba di Sungai Han , kami segera berlari dan mencari keberadaan Gyulhui dan juga Jimin . Tak jauh dari tempat kami , aku nampak Jimin yang sedang mencari-cari sesuatu , mungkin juga Gyulhui .

Sebatang tubuh yang berdiri ditebing sungai aku kenal pasti sebelum terus meluru ke arah gadis yang seakan bersedia untuk terjun itu .

Kalau kau bunuh diri , kau bukan lagi kawan aku , Gyulhui . Monologku dalam hati . Aku tak habis-habis berharap agar dia tidak jadi terjun ke dalam sungai itu sambil berlari .

Namun , larian seorang yang tak ada stamina yang banyak tidaklah selaju yang disangka . Nasib baiklah Jimin sempat menarik Gyulhui agar berhenti dari tindakannya .

Kami bertiga berhenti berlari sebelum berjalan perlahan sambil tercungap-cungap ke arah mereka .

" Haeun , kau tak sepatutnya berlari macam tadi . " tegur Hyunji sebelum menepuk bahuku .

" We are not sure yet , right ? " aku memberi satu jelingan geram kepadanya .

" Kalau gugur macam mana ? " bisiknya perlahan , mungkin takut suamiku mendengarnya . Aku menjelingnya lagi .

" Bodoh ! Kenapa kau nak bunuh diri sedangkan kau ada aku ? Mereka semua tinggalkan kau tapi tak aku ! Jangan bertindak bodoh , Gyulhui ! " marah Jimin sambil memeluk tubuh Gyulhui dengan erat .

Aku secara automatik bertindak memeluk lengan Taehyung sebelum bahu suamiku ditumbuk-tumbuk perlahan .

" Sweetnya . Agak-agak kalau saya nak bunuh diri , awak buat macam tu tak ? " aku menyoal Taehyung yang dari tadi tersengih melihat Jimin dan Gyulhui .

" Aku rasa dia yang tolak kau dalam sungai dan tengok kau lemas depan mata dia . Menyusahkan je kalau kau hidup . " balas Hyunji yang tak ada kena mengena dengan soalan aku tadi . Aku tanya orang lain , dia pula yang mengada jawab !

" Eii kau ni kan ! Aku sepak jugak nanti ni ! " kakiku sudah mula acah-acah nak pukul dia . Hyunji hanya menjelir . Tak padan dah ada dua orang anak , perangai masih macam budak-budak tak matang !

" Don't you dare , Haeun . Don't you dare . " larangnya sambil memandang ke dalam mataku .

Aku menayang senyuman serba salah bercampur resah . Aku tak suka bila dia tenung aku macam tu . Dah macam aku baru je buat satu jenayah yang menyebab aku dihukum penjara seumur hidup .

" Yelah , yelah . Saya tak buat . " aku menundukkan kepalaku sambil memuncung perlahan . Taehyung memeluk tubuhku sebelum menghadiahkan satu kuncupan tangan di atas kepalaku .

" Alah , menyampahnya korang ni . Aku dahlah tak ada partner sekarang . Nak peluk apa ni ? Hailah tiang , kau jadi partner aku , ya ? " dengan syahdunya Hyunji berkata . Aku menjeling ke arah dia yang sedang memeluk tiang dengan penuh kasih sayangnya .

Eee , menyedihkanlah kawan aku seorang ni .

" Gyulhui ! " jeritan itu mengalihkan pandangan kami bertiga .

" Chim , hospital ! " jerit suamiku disebelahku sebelum dia si Jimin mengangguk dan terus mendukung Gyulhui yang sudah terkulai lemah itu .

" Aduhmak , tak larat nak lari lagi . " aku sudah mengeluh .

Tiba-tiba suamiku duduk mencangkung didepanku .

" Cepat . " arahnya sepatah . Aku sudah tersengih .

Belakangnya aku peluk sebelum kedua-dua kakiku ditarik kedepan . Dan ya , dia mendukungku ala-ala piggy back . Aku yang sudah keletihan melabuhkan kepalaku dengan bangganya ke bahunya .

" Gediklah Haeun ni . " suara Hyunji yang cemburu kedengaran .

" Diamlah , Hyunji . " balasku . Taehyung hanya menggelengkan kepalanya dek kebudak-budakanku dan si Hyunji yang tak habis menyengalnya .

°•°•°•°•

WAJAH lesu Gyulhui yang terbaring aku pandang . Banyak benda kau lalui hari ni , rehatlah . Bisik hatiku perlahan . Lenganku dicuit sesuatu , aku segera menoleh .

❛ Sesuatu ❜ itu merupakan seorang sahabat yang wayar dalam tolaknya sudah terputus sejak zaman sekolah lagi . Sebab itulah otaknya senget semacam .

" Alang-alang dekat hospital ni , jomlah ? " ajaknya . Aku bua muka tak faham .

" Pergi mana ? " soalku juga perlahan . Aku tak nak ganggu Gyulhui yang sedang lena itu .

Perutku ditepuknya perlahan . Aku membalas dengan kembali menepuk perutnya tapi dengan kasar .

" Apa kau ni ? Sakitlah ! " marahku sambil menggosok perutku yang ditepuknya tadi .

" Pergi checklah kut-kut ada baby kat dalam ke ? " dia dengan tabah , mengajakku .

" Sekarang ? " mungkin sebab angin sejuk Sungai Han tadi dah membekukan otak aku , oleh itu sebuah soalan bengap ditanya olehku kepada Hyunji .

" Ehh , tak . Masa kau beranak nanti . " kepalaku ditunjalnya perlahan .

" Sekaranglah , sengal ! " bahuku ditamparnya pula .

Layanannya tatkala itu tak ubah seperti aku ni anak tiri dia dan dia ialah seorang ibu diri yang kejam . Suka hati dia je tunjal kepala aku lepas tu tampar pula bahu aku . Apa salah badan aku yang cantik ni ?

" Cakap elok-elok tak boleh ke ? Janganlah pukul ! " aku tampar bahunya dengan kuat . Geram betul aku .

" Korang ni kenapa ? " soal Jimin yang sedang mengupas kulit epal di meja hospital .

" Hal perempuan . " jawab Hyunji sebelum menolak rambutnya kebelakang dengan penuh kegedikan .

Tanganku ditariknya ke pintu . Aku hanya mengikut .

" Taehyung , pinjam bini kau kejap , ya ? " laungnya sebelum terus keluar dari bilik itu .

" Kalau Gyul terbangun macam mana ? " marahku kepadanya .

" Dia pengsan . Bukannya tidur . " dahiku sijentik sebelum dia meneruskan aktiviti ❛ mengheretku ❜ .

Sesampai sahaja dia ruangan sakit puan , dia menolakku masuk seelum dia menyusul .

" Puan Park ? Ada apa datang ke sini ? " soal seorang doktor perempuan sambil memandang Hyunji dan aku bersilih ganti .

" Saya nak awak buat check up ke atas sahabat saya ni . Saya rasa dia mengandunglah . " Hyunji menjuih bibir ke arahku .

" Laa , ye ke ? Apa nama puan ? " ibu jari doktor itu di tunding ke arahku .

" Haeun . Kim Haeun . " kami berdua berjabat tangan sambil tersenyum manis .

" Saya , Kwon Mina . " doktor itu memberi segaris senyuman manis kepadaku .

" Jom , Puan Kim ? " dia terus membawaku ke tempat pemeriksaan .

Hyunji sudah mengangkat kedua-dua ibu jarinya ke atas sebelum bertukar menjadi tanda ❛ fighting ❜ kepadaku . Bibirnya tersenyum-senyum kepadaku . Aku tabah ada kawan macam ni ')

Usai menjalankan semua pemeriksaan , aku dan Hyunji berhadapan dengan Doktor Kwon yang tiba-tiba saja menghidangkan kami dengan wajah serba salahnya .

Kenapa ?

Apa yang tak kena ?

Aku tak mengandung tapi aku ada kanser ke ?

Aku mengandung tapi ada ketumbuhan ke ?

Semua perkara negatif sudah menyerang fikiranku . Oleh itu , aku tak dapat untuk bertenang . Tangan Hyunji aku genggam sekuatnya , cuba mencari keberanian untuk mendengar olahan si Doktor .

" Saya nak puan banyak bersabar . Banyakkan berehat , makan makanan yang sihat . Jaga kesihatan puan baik-baik . Jangan stress sangat sebab puan ada lagi 7 bulan , puan . " aku tak faham dengan apa yang diberitahu doktor itu .

" Hah ? A-apa maksud doktor ? " seakan melakukan telepathy , aku dah Hyunji menyoal serentak .

Debaran yang semakin hebat menyebabkan dadaku terasa sesak . Aku risau kalau-kalau aku nak benda baik tapi aku dapat benda buruk .

" YEAY !! Puan dah pregnat 2 bulann !! Bersabar tau lagi 7 bulan untuk lahirkan baby !! " riak wajah Doktor Kwon berubah ceria . Tanganku digenggamnya dengan senyuman manis .

Rasa sesak didada terasa lega semula diganti dengan perasaan gembira macam batu menang loteri berganda-ganda . Ya Tuhan , terima kasih .

" Ish , doktor ni !! Terkejut saya !! Saya ingat apa tadi ! " air mata gembira yang menitis setitik aku seka dengan senyuman manis sebelum aku memeluk tubuh Hyunji .

" Hahah saya dah biasa buat orang berdebar macam ni hahahahahahahaha , " doktor itu ketawa lagi 

" Tak lama dah 7 bulan tu . Preparelah ya untuk jadi mak . Biar kau rasa susah nak jaga anak ni . " Hyunji berceloteh sambil mengusap belakang tubuhku .

" Ni dia puan , keputusan ultrasound untuk baby puan . Setiap bulan datang tau , buat check up . " dia menghulurkan sekeping kertas bersaiz 4x4 kepadaku .

Aku tilik gambar yang dipenuhi dengan warna kelabu itu sebelum cuba mengecam wajah si kecil itu . Hmm , tak nampak sangat sebab masih kecil . Hyunji tiba-tiba menarik kertas itu .

" Kalau lelaki mesti kacak macam ayah dia . Kalau perempuan , tsk tsk , mesti buruk macam mak dia . Takziahlah kalau kau dapat anak perempuan . " usik Hyunji sambil menepu-nepuk bahuku .

Eee , kecik besar kecik besar je aku tengok Hyunji . Dah macam ikan bilis minta di blender sampai lumat !

" Tak baiklah , Puan Park . Puan Kim ni cantik je saya tengok . Kalau tu anak perempuan , mesti dia cantik macam mak dia . " puji Doktor Kwon , aku tersengih bangga .

" Kenapa doktor puji dia ? Nanti dia mulalah nak bangga . " Hyunji sempat bergurau dengan doktor itu .

" Kau ni kan , Hyunji !! " lengan Hyunji aku cubit .

" Ouch . Sakit ! Dahlah , jom balik . Nanti suami kau tanya pulak kenapa aku culik kau lama-lama . " Hyunji sudah bangun dari duduknya . Aku juga .

" Terima kasih , doktor . " tubuh Doktor Kwon , aku peluk .

" Puan , jangan bagitahu sekarang tau ? Bagitahu dia malam nanti . Sambutan dia seronok sikit . " usik doktor itu sambil ketawa .

" Pandai-pandai je doktor ni . " aku sudah mula malu . Doktor itu tersenyum manis .

Kami berdua terus pamit dan keluar dari bilik Doktor itu . Aku rasa doktor tu boleh jadi pelawak kut . Pandai betul dia buat lawak . Dari tadi gelak je . Ke dia jenis mudah terhibur ?

" Weh , aku nak pergi bilik suami aku kejap . Kau balik bilik Gyul sorang-sorang dahlah ehh ? " belum sempat aku membalas , dia sudah meninggalkanku .

Kurang asam punya kawan !

Aku menggeleng sebelum aku terus melangkah ke bilik Gyul . Sedang aku asyik memandang gambar keputusan ultrasound , aku terlanggar seseorang pula . Aduhai , carelessnya seorang Haeun .

Habis sampul surat coklat kecil dan kertas keputusan tu jatuh ke lantai . Aku cepat-cepat kutip sampul surat dan keputusan itu namun ada seseorang mengambil kertas keputusan itu lebih awal daripada aku .

Aku terus memandang orang itu sebelum bibirku merekahkan sebuah senyuman malu-malu . Lelaki itu sudah tersenyum disebalik wajah terkejutnya .

" Tak lama lagi jadi mamalah , Haeun . Dah berapa bulan ? " dia menghulurkan semula kertas keputusan itu kepadaku .

" Baru 2 bulan . Sebab tu tak boleh cam sangat muka dia . Tak tahu dia macam siapa . Ayahnya atau ibunya . " aku tak tahu apa yang lawak sampai aku ketawa sendiri dihujung kataku .

" Hai si kecil , Uncle Jihoon kamu yang kacak ni tak sabar nak jumpa kamu . " dia menyapa kandunganku yang masih belum membuncit sangat ni .

" Alaaa , " Jihoon segera memandang aku yang kembali memasukan kertas keputusan itu dalam sampul suratnya sebelum ke dalam poket seluarku .

" Kenapa ni ? Sakit ke ? Kat mana ? " dengan sungguh risau , dia menyoal .

" Suami Haeun bukan the first person yang tahu . " aku mencebik .

" Eeee nakal ! Jihoon ingat apa tadi ! " hidungku ditariknya perlahan .

Aku ketawa namun tawaku terhenti bila aku nampak Taehyung yang baru keluar dari bilik Gyulhui dan bercekak pinggang memandangku . Aku sudah tersenyum sendiri . Mesti dia jealous tu .

" Jihoon kena pergi ni , Haeun . Pergi dulu ya ? " Jihoon terus berlari ke arah Unit Rawatan Rapi .

Laa , dia ada pesakit nak dirawat ke tadi ? Sempat lagi dia bergurau dengan aku ? Jihoon , Jihoon .

Aku kembali memandang ke arah Taehyung . Dia sedang bercakap dengan telefonnya . Laa , ingatkan marahkan aku . Kerjalah tu . Heh .


ㅡ °

To be countinue .

Sorry sebab aku tak update dua hari 😭 .
Data aku ni haishh aku sabar je ni ha ')

Harap korang enjoy chap yang berbelit ni ♡
See ya next chap ❤

©metayeon

Continue Reading

You'll Also Like

186K 19.1K 50
| Park Jimin X Jeon Haerin | Jeon Haerin, bertunang secara paksa selama hampir dua tahun. Sedikit pun dia tak pernah melihat wajah tunangnya. Lelaki...
43.6K 3.4K 98
"Jauh mana pun awak pergi, tapi takdir tetap temukan kita, awak tetap jodoh saya." Masih dia ingat dengan jelas janji lelaki itu sewaktu mereka sedan...
399K 57.4K 63
[CHAPTER MASIH LENGKAP] "Work for me, be my only pleasure slave." Kisah si anak gereja, Elise Leonie yang ditarik masuk ke dalam lembah dosa oleh seo...
1.5M 108K 60
Arash Zayden, salah seorang anggota unit pasukan khas Polis Diraja Malaysia. Pulangnya ke tanah air tanpa sebarang niat untuk menaruh rasa pada sesia...