°ㅡ
PAKCIK Joonyoung menahan mengepal tangannya , mungkin sedang menahan marah . Wajah Gyulhui yang sudah esak menangis di pandangnya dengan penuh kasih sebelum bertukar kepada Jinyoung yang dari tadi memandang kaki sendiri , kepalanya langsung tidak terangkat .
" Papa minta maaf kepada kamu berdua . Dulu , papa tak boleh tinggalkan Suzy . Papa sayangkan dia dan pada masa yang sama , papa juga sayangkan Seojung . Papa bagi Jinyoung kepada Suzy sebab dia kata dia teringin nak anak lelaki . Lagipun Seojung dan papa boleh usahakan laㅡ "
" Stop it , ahjussi . Walaupun takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan bahawa pakcik adalah ayah saya , saya tak akan pernah terima . Lepas pakcik mengandungkan mama , mana pakcik pergi ? Tinggalkan dia ? Saya tak nak jadi anak kepada seorang lelaki yang tak bertanggungjawab . " perlahan sahaja suara Gyulhui mencantas kata-kata Pakcik Joonyoung .
Dan disini aku dapat faham sesuatu . Mama memang isteri sah Pakcik Joonyoung tapi hati Pakcik Joonyoung ada pada gadis lain juga iaitu Aunty Suzy merangkap mak angkat Jinyoung .
Fuhh , dahsyatnya tamparan reality yang diterima oleh Gyulhui . Dia perlu menerima seorang lelaki yang menduakan ibunya sebagai ayah dan tunang yang disayangi sepenuh hati sebagai abang .
Tiba-tiba saja aku rasa mata aku ni masuk habuk . Tangan Hyunji aku genggam dengan tangan kiri manakala pengan suamiku aku peluk dengan tangan kanan . Aku tahu Hyunji pun mungkin akan menangis bila-bila masa . Dahlah suami dia tak ada sekarang ni , jadi aku perlu tenangkannya .
Gyulhui ?
Dari tadi lagi Jimin memegang tangannya namun disorokkan dibelakang badan gadis itu . Mungkin Jimin menunjukkan bahawa dia bertimbang rasa kepada Jinyoung sebab tu tak tunjuk dia pegang tangan Gyulhui .
" Gyulhui ! Mama tak ajar tahu biadap begini ! " secara tiba-tiba , bahu kami semua terhinjut dek jerkahan mama .
Pelukan lengan Taehyung aku kemaskan , terasa takut dengan jerkahan mama yang kuat itu . Ini kali pertama aku dengar mama jerkah sebegini kuat .
" Mama ! Lelaki ni dan Aunty Suzy ada hubungan dibelakang mama ! Siap culik abang Gyul ! Sekarang masa depan Gyul dah rosak , mama ! Kenapa mama still nak back up pakcik ni ? " tangisan Gyulhui semakin esak . Sengaja dia tekan perkataan ❛ abang ❜ itu , tapi aku tak tahu apa sebabnya .
" Gyul . Aunty Suzy yang besarkan saya , don't you dare cakap macam tu ! Watch your mouth . " tegur Jinyoung perlahan , kepalanya masih lagi menunduk namun suaranya sudah bergetar . Aku tahu dia tengah menangis .
" Well , memanglah dia besarkan awak tapi dia bukan mak kandung awak . Dia cuma seorang perampas dan penculik . " nyata Gyulhui sambil tersenyum sinis .
Aku tersentak .
" Gyulㅡ "
Pang !
Kata-kata aku terhenti apabila pipi mulus Gyulhui ditampar oleh Pakcik Joonyoung . Jimin cuba kekal statik namun matanya tak habis-habis memandang Gyulhui yang sudah terduduk di lantai .
" As i said , i don't have a dad . " perlahan namun perit didengari , Gyulhui berkata sebelum kembali berdiri .
" Kalau kamu tak mengaku dia ayah kamu , mama juga tak ada anak seperti kamu . " kata-kata mama membuatkan aku dan Hyunji berpandangan sesama sendiri .
" Mama… " kami berdua kehilangan kata-kata .
" I'm done with my life . " ucapnya lagi sambil mengelap air mata yang tak berhenti mengalir sebelum terus berlari pergi daripada rumah itu .
Tanpa berlengah , Jimin juga terus menyusul Gyulhui . Great Jimin , pergilah tenangkan dia . Mana tahu kamu boleh ubatkan luka kat hati dia tu .
" Urmm , mama kami balik dulu , ya ? " takut-takut aku bersuara , terasa seperti janggal dan tak tenang bila duduk didalam rumah bersituasi begini . Malah , ini bukannya keluarga aku mahupun keluarga mertuaku .
" Sebelum pergi , bersalam dulu dengan papa kalian . Kamu berdua tak ubah seperti anak mama sendiri jadi papa Jinyoung adalah papa kalian juga . " tanpa memandang kami , mama menyuruh .
Aku terkilan dengan kata-kata mama . No more ❛ Gyul ❜ dalam kata-katanya . Mama betul-betul mahu buang Gyul dari keluargakah ?
" Maaf , saya tak izinkan isteri saya berbuat demikian . Kami minta diri dulu . " tanpa menunduk hormat , Taehyung terus menarikku agar pergi dari rumah itu .
" Yahh , jamkkaman ! " Hyunji tergopoh-gapah menyusul kami berdua .
" Awak , kita Sungai Han sekarang ! " aku terus mengarah Taehyung agar memandu ke tempat kami berdua sering meluahkan perasaan sejak zaman sekolah , Sungai Han .
Kami bertiga cepat-cepat masuk ke perut kereta untuk bergegas ke sana . Aku harap Gyulhui tak terfikir untuk buat perkara bodoh ! Kalau dia terfikir pun , aku harap Jimin sempat menghalangnya .
Hari ini , Han Gyulㅡ atau nama sebenarnya , Bae Gyul Hui telah kehilangan kekasih hatinya bahkan keluarganya sendiri . Ya , nama keluarga ❛ Han ❜ itu ialah nama keluarga ibunya . Sememangnya kena guna nama keluarga si ibu kalau dia melahirkan anak tanpa ayah .
Sebaik saja kami tiba di Sungai Han , kami segera berlari dan mencari keberadaan Gyulhui dan juga Jimin . Tak jauh dari tempat kami , aku nampak Jimin yang sedang mencari-cari sesuatu , mungkin juga Gyulhui .
Sebatang tubuh yang berdiri ditebing sungai aku kenal pasti sebelum terus meluru ke arah gadis yang seakan bersedia untuk terjun itu .
Kalau kau bunuh diri , kau bukan lagi kawan aku , Gyulhui . Monologku dalam hati . Aku tak habis-habis berharap agar dia tidak jadi terjun ke dalam sungai itu sambil berlari .
Namun , larian seorang yang tak ada stamina yang banyak tidaklah selaju yang disangka . Nasib baiklah Jimin sempat menarik Gyulhui agar berhenti dari tindakannya .
Kami bertiga berhenti berlari sebelum berjalan perlahan sambil tercungap-cungap ke arah mereka .
" Haeun , kau tak sepatutnya berlari macam tadi . " tegur Hyunji sebelum menepuk bahuku .
" We are not sure yet , right ? " aku memberi satu jelingan geram kepadanya .
" Kalau gugur macam mana ? " bisiknya perlahan , mungkin takut suamiku mendengarnya . Aku menjelingnya lagi .
" Bodoh ! Kenapa kau nak bunuh diri sedangkan kau ada aku ? Mereka semua tinggalkan kau tapi tak aku ! Jangan bertindak bodoh , Gyulhui ! " marah Jimin sambil memeluk tubuh Gyulhui dengan erat .
Aku secara automatik bertindak memeluk lengan Taehyung sebelum bahu suamiku ditumbuk-tumbuk perlahan .
" Sweetnya . Agak-agak kalau saya nak bunuh diri , awak buat macam tu tak ? " aku menyoal Taehyung yang dari tadi tersengih melihat Jimin dan Gyulhui .
" Aku rasa dia yang tolak kau dalam sungai dan tengok kau lemas depan mata dia . Menyusahkan je kalau kau hidup . " balas Hyunji yang tak ada kena mengena dengan soalan aku tadi . Aku tanya orang lain , dia pula yang mengada jawab !
" Eii kau ni kan ! Aku sepak jugak nanti ni ! " kakiku sudah mula acah-acah nak pukul dia . Hyunji hanya menjelir . Tak padan dah ada dua orang anak , perangai masih macam budak-budak tak matang !
" Don't you dare , Haeun . Don't you dare . " larangnya sambil memandang ke dalam mataku .
Aku menayang senyuman serba salah bercampur resah . Aku tak suka bila dia tenung aku macam tu . Dah macam aku baru je buat satu jenayah yang menyebab aku dihukum penjara seumur hidup .
" Yelah , yelah . Saya tak buat . " aku menundukkan kepalaku sambil memuncung perlahan . Taehyung memeluk tubuhku sebelum menghadiahkan satu kuncupan tangan di atas kepalaku .
" Alah , menyampahnya korang ni . Aku dahlah tak ada partner sekarang . Nak peluk apa ni ? Hailah tiang , kau jadi partner aku , ya ? " dengan syahdunya Hyunji berkata . Aku menjeling ke arah dia yang sedang memeluk tiang dengan penuh kasih sayangnya .
Eee , menyedihkanlah kawan aku seorang ni .
" Gyulhui ! " jeritan itu mengalihkan pandangan kami bertiga .
" Chim , hospital ! " jerit suamiku disebelahku sebelum dia si Jimin mengangguk dan terus mendukung Gyulhui yang sudah terkulai lemah itu .
" Aduhmak , tak larat nak lari lagi . " aku sudah mengeluh .
Tiba-tiba suamiku duduk mencangkung didepanku .
" Cepat . " arahnya sepatah . Aku sudah tersengih .
Belakangnya aku peluk sebelum kedua-dua kakiku ditarik kedepan . Dan ya , dia mendukungku ala-ala piggy back . Aku yang sudah keletihan melabuhkan kepalaku dengan bangganya ke bahunya .
" Gediklah Haeun ni . " suara Hyunji yang cemburu kedengaran .
" Diamlah , Hyunji . " balasku . Taehyung hanya menggelengkan kepalanya dek kebudak-budakanku dan si Hyunji yang tak habis menyengalnya .
°•°•°•°•
WAJAH lesu Gyulhui yang terbaring aku pandang . Banyak benda kau lalui hari ni , rehatlah . Bisik hatiku perlahan . Lenganku dicuit sesuatu , aku segera menoleh .
❛ Sesuatu ❜ itu merupakan seorang sahabat yang wayar dalam tolaknya sudah terputus sejak zaman sekolah lagi . Sebab itulah otaknya senget semacam .
" Alang-alang dekat hospital ni , jomlah ? " ajaknya . Aku bua muka tak faham .
" Pergi mana ? " soalku juga perlahan . Aku tak nak ganggu Gyulhui yang sedang lena itu .
Perutku ditepuknya perlahan . Aku membalas dengan kembali menepuk perutnya tapi dengan kasar .
" Apa kau ni ? Sakitlah ! " marahku sambil menggosok perutku yang ditepuknya tadi .
" Pergi checklah kut-kut ada baby kat dalam ke ? " dia dengan tabah , mengajakku .
" Sekarang ? " mungkin sebab angin sejuk Sungai Han tadi dah membekukan otak aku , oleh itu sebuah soalan bengap ditanya olehku kepada Hyunji .
" Ehh , tak . Masa kau beranak nanti . " kepalaku ditunjalnya perlahan .
" Sekaranglah , sengal ! " bahuku ditamparnya pula .
Layanannya tatkala itu tak ubah seperti aku ni anak tiri dia dan dia ialah seorang ibu diri yang kejam . Suka hati dia je tunjal kepala aku lepas tu tampar pula bahu aku . Apa salah badan aku yang cantik ni ?
" Cakap elok-elok tak boleh ke ? Janganlah pukul ! " aku tampar bahunya dengan kuat . Geram betul aku .
" Korang ni kenapa ? " soal Jimin yang sedang mengupas kulit epal di meja hospital .
" Hal perempuan . " jawab Hyunji sebelum menolak rambutnya kebelakang dengan penuh kegedikan .
Tanganku ditariknya ke pintu . Aku hanya mengikut .
" Taehyung , pinjam bini kau kejap , ya ? " laungnya sebelum terus keluar dari bilik itu .
" Kalau Gyul terbangun macam mana ? " marahku kepadanya .
" Dia pengsan . Bukannya tidur . " dahiku sijentik sebelum dia meneruskan aktiviti ❛ mengheretku ❜ .
Sesampai sahaja dia ruangan sakit puan , dia menolakku masuk seelum dia menyusul .
" Puan Park ? Ada apa datang ke sini ? " soal seorang doktor perempuan sambil memandang Hyunji dan aku bersilih ganti .
" Saya nak awak buat check up ke atas sahabat saya ni . Saya rasa dia mengandunglah . " Hyunji menjuih bibir ke arahku .
" Laa , ye ke ? Apa nama puan ? " ibu jari doktor itu di tunding ke arahku .
" Haeun . Kim Haeun . " kami berdua berjabat tangan sambil tersenyum manis .
" Saya , Kwon Mina . " doktor itu memberi segaris senyuman manis kepadaku .
" Jom , Puan Kim ? " dia terus membawaku ke tempat pemeriksaan .
Hyunji sudah mengangkat kedua-dua ibu jarinya ke atas sebelum bertukar menjadi tanda ❛ fighting ❜ kepadaku . Bibirnya tersenyum-senyum kepadaku . Aku tabah ada kawan macam ni ')
Usai menjalankan semua pemeriksaan , aku dan Hyunji berhadapan dengan Doktor Kwon yang tiba-tiba saja menghidangkan kami dengan wajah serba salahnya .
Kenapa ?
Apa yang tak kena ?
Aku tak mengandung tapi aku ada kanser ke ?
Aku mengandung tapi ada ketumbuhan ke ?
Semua perkara negatif sudah menyerang fikiranku . Oleh itu , aku tak dapat untuk bertenang . Tangan Hyunji aku genggam sekuatnya , cuba mencari keberanian untuk mendengar olahan si Doktor .
" Saya nak puan banyak bersabar . Banyakkan berehat , makan makanan yang sihat . Jaga kesihatan puan baik-baik . Jangan stress sangat sebab puan ada lagi 7 bulan , puan . " aku tak faham dengan apa yang diberitahu doktor itu .
" Hah ? A-apa maksud doktor ? " seakan melakukan telepathy , aku dah Hyunji menyoal serentak .
Debaran yang semakin hebat menyebabkan dadaku terasa sesak . Aku risau kalau-kalau aku nak benda baik tapi aku dapat benda buruk .
" YEAY !! Puan dah pregnat 2 bulann !! Bersabar tau lagi 7 bulan untuk lahirkan baby !! " riak wajah Doktor Kwon berubah ceria . Tanganku digenggamnya dengan senyuman manis .
Rasa sesak didada terasa lega semula diganti dengan perasaan gembira macam batu menang loteri berganda-ganda . Ya Tuhan , terima kasih .
" Ish , doktor ni !! Terkejut saya !! Saya ingat apa tadi ! " air mata gembira yang menitis setitik aku seka dengan senyuman manis sebelum aku memeluk tubuh Hyunji .
" Hahah saya dah biasa buat orang berdebar macam ni hahahahahahahaha , " doktor itu ketawa lagi
" Tak lama dah 7 bulan tu . Preparelah ya untuk jadi mak . Biar kau rasa susah nak jaga anak ni . " Hyunji berceloteh sambil mengusap belakang tubuhku .
" Ni dia puan , keputusan ultrasound untuk baby puan . Setiap bulan datang tau , buat check up . " dia menghulurkan sekeping kertas bersaiz 4x4 kepadaku .
Aku tilik gambar yang dipenuhi dengan warna kelabu itu sebelum cuba mengecam wajah si kecil itu . Hmm , tak nampak sangat sebab masih kecil . Hyunji tiba-tiba menarik kertas itu .
" Kalau lelaki mesti kacak macam ayah dia . Kalau perempuan , tsk tsk , mesti buruk macam mak dia . Takziahlah kalau kau dapat anak perempuan . " usik Hyunji sambil menepu-nepuk bahuku .
Eee , kecik besar kecik besar je aku tengok Hyunji . Dah macam ikan bilis minta di blender sampai lumat !
" Tak baiklah , Puan Park . Puan Kim ni cantik je saya tengok . Kalau tu anak perempuan , mesti dia cantik macam mak dia . " puji Doktor Kwon , aku tersengih bangga .
" Kenapa doktor puji dia ? Nanti dia mulalah nak bangga . " Hyunji sempat bergurau dengan doktor itu .
" Kau ni kan , Hyunji !! " lengan Hyunji aku cubit .
" Ouch . Sakit ! Dahlah , jom balik . Nanti suami kau tanya pulak kenapa aku culik kau lama-lama . " Hyunji sudah bangun dari duduknya . Aku juga .
" Terima kasih , doktor . " tubuh Doktor Kwon , aku peluk .
" Puan , jangan bagitahu sekarang tau ? Bagitahu dia malam nanti . Sambutan dia seronok sikit . " usik doktor itu sambil ketawa .
" Pandai-pandai je doktor ni . " aku sudah mula malu . Doktor itu tersenyum manis .
Kami berdua terus pamit dan keluar dari bilik Doktor itu . Aku rasa doktor tu boleh jadi pelawak kut . Pandai betul dia buat lawak . Dari tadi gelak je . Ke dia jenis mudah terhibur ?
" Weh , aku nak pergi bilik suami aku kejap . Kau balik bilik Gyul sorang-sorang dahlah ehh ? " belum sempat aku membalas , dia sudah meninggalkanku .
Kurang asam punya kawan !
Aku menggeleng sebelum aku terus melangkah ke bilik Gyul . Sedang aku asyik memandang gambar keputusan ultrasound , aku terlanggar seseorang pula . Aduhai , carelessnya seorang Haeun .
Habis sampul surat coklat kecil dan kertas keputusan tu jatuh ke lantai . Aku cepat-cepat kutip sampul surat dan keputusan itu namun ada seseorang mengambil kertas keputusan itu lebih awal daripada aku .
Aku terus memandang orang itu sebelum bibirku merekahkan sebuah senyuman malu-malu . Lelaki itu sudah tersenyum disebalik wajah terkejutnya .
" Tak lama lagi jadi mamalah , Haeun . Dah berapa bulan ? " dia menghulurkan semula kertas keputusan itu kepadaku .
" Baru 2 bulan . Sebab tu tak boleh cam sangat muka dia . Tak tahu dia macam siapa . Ayahnya atau ibunya . " aku tak tahu apa yang lawak sampai aku ketawa sendiri dihujung kataku .
" Hai si kecil , Uncle Jihoon kamu yang kacak ni tak sabar nak jumpa kamu . " dia menyapa kandunganku yang masih belum membuncit sangat ni .
" Alaaa , " Jihoon segera memandang aku yang kembali memasukan kertas keputusan itu dalam sampul suratnya sebelum ke dalam poket seluarku .
" Kenapa ni ? Sakit ke ? Kat mana ? " dengan sungguh risau , dia menyoal .
" Suami Haeun bukan the first person yang tahu . " aku mencebik .
" Eeee nakal ! Jihoon ingat apa tadi ! " hidungku ditariknya perlahan .
Aku ketawa namun tawaku terhenti bila aku nampak Taehyung yang baru keluar dari bilik Gyulhui dan bercekak pinggang memandangku . Aku sudah tersenyum sendiri . Mesti dia jealous tu .
" Jihoon kena pergi ni , Haeun . Pergi dulu ya ? " Jihoon terus berlari ke arah Unit Rawatan Rapi .
Laa , dia ada pesakit nak dirawat ke tadi ? Sempat lagi dia bergurau dengan aku ? Jihoon , Jihoon .
Aku kembali memandang ke arah Taehyung . Dia sedang bercakap dengan telefonnya . Laa , ingatkan marahkan aku . Kerjalah tu . Heh .
ㅡ °
To be countinue .
Sorry sebab aku tak update dua hari 😭 .
Data aku ni haishh aku sabar je ni ha ')
Harap korang enjoy chap yang berbelit ni ♡
See ya next chap ❤
©metayeon