My Nurse - Kang Daniel

By RatnaLs

246K 23.7K 514

[Revisi sedikit] Kang Daniel seorang idol terkenal di Korea. Sangat angkuh dan tak mau tau urusan orang lain... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 30
Part 31
NO UPDATE
Attention
~Sequel~
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BONUS!!
Author

Part 29

4.1K 438 6
By RatnaLs

.
.
.
Part 29
(Busan 2)
.
.
.

Rara berjalan menuju toko bunga bersama Ong, mereka berbincang banyak. Ong senang karena mereka bisa bersama seperti ini.

"Apa Jihoon selalu menemanimu kemanapun"

"Hm, tidak selalu. Tetapi sangat sering. Dia takut jika aku sendiri."

"Sampai seperti itu?"

"Ne, aku juga terkadang bingung dengannya. Tapi aku tau dia seperti itu karna khawatir denganku dan Woojin"

Rara melihat toko bunga yang hendak dikunjunginya.
"Ah, kita sudah sampai sunbae"

"Ah, disitu rupanya"

Ponsel Ong bergetar.
"Rara aku akan mengangkat telfon dulu. Kau beli saja bunganya dulu"

"Ne sunbae"

###

"Lee Rara"

Daniel memanggil gadis itu dengan hati hati. Gadis itu mulai menoleh pada Daniel.

Terkejut. Daniel sangat terkejut, begitu pula dengan gadis itu. Mereka saling menatap satu sama lain. Seperti mempunyai ikatan.

"Lee Rara" Daniel mendekat pada gadis tersebut yang ternyata adalah Rara, gadisnya yang ia rindukan.

Rara menatap Daniel dalam diam. Kemudian sedikit memundurkan diri.

Daniel hendak memegang tangan Rara namun Daniel kalah cepat dengan Rara yang menghindarinya. Rara seperti tau gerak gerik Daniel.

"Rara, komohon kembalilah"

Rara hanya diam dan menunduk menyembunyikan air matanya yang telah bersiap keluar dari matanya.

"L..Lee Rara, kembalilah padaku" ucap Daniel sedikit bergetar.

Diam, Rara masih diam. Rara tak sanggup menatap dan menjawab Daniel.

Rara yang tak tahan dengan situasi itupun pergi keluar.
"Lee Rara" Daniel mengikuti Rara.

Rara bertemu Ong yang baru saja akan menyusul Rara.
"Rara ada apa?"

Rara hanya diam.

"Lee Rara" panggil Daniel.

"Kang Daniel" lirih Ong.

"Rara komohon kembalilah. Aku sangat tersiksa tidak ada dirimu. Komohon kembalilah padaku"

"Aku tidak akan mengijinkan itu" ucap seseorang dari arah lain.

"Ji..jihoon" lirih Rara.

"Jihoon?"

"Ne hyung. Ini aku Park Jihoon yang dulu selalu bersamamu"

Flasback

"An..annyeonghaseo, Park Jihoon imnida"

Jihoon terlihat sangat gugup hanya duduk sendiri sambil menunggu pemotretan.

Daniel mengamati Jihoon kemudian menghampirinya.

"Kang Daniel" ucap Daniel sambil mensejajarkan duduknya bersama Jihoon.

Jihoon berdiri.
"An ...annyeong s..sunbae" Jihoon membungkuk 90 derajat.

"Aish... jangan begitu. Duduklah"

Jihoon menuruti Daniel.

"Kau masih baru?"

"N..ne"

"Gwenchana. Jika kulihat tampangmu bagus. Kau pasti lancar. Jangan difikirkan, tetap fokus. Arraseo"

"Ne sunbae"

"Panggil aku hyung"

"M..mm b..baik sunbae, ani maksudku hyung. Daniel hyung"

Daniel tersenyum.
"Bagus. Kau mau makan?"

Jihoon diam menatap Daniel.

"Aish.. kajja" Daniel merangkul Jihoon.

Karena kejadian itu mereka sempat dekat. Mereka memutus kontak setelah Daniel menjadi presdir.

Flasback end

"Kau dan Rara ?"

"Kami saudara"

"Hyung, dengar baik baik. Aku tidak akan mengijinkan Rara bersamamu. Kau sudah tidak bisa menjaganya hyung. Rara ayo pergi"

Jihoon melangkah menuju Rara. Tak mau kalah Daniel pun melangkah menuju Rara.

Daniel menggenggam pergelangan Rara. Begitu pula Jihoon.

"Aku bisa menjaganya Jihoon-a"

"Dengan membuat Woojin sebagai korban Haerin. Itu yang kau sebut menjaganya?" Daniel terdiam.

"Lihat, hyung tidak bisa berkata apapun bukan" Jihoon melepas genggaman Daniel dan menarik Rara.

Daniel terduduk lemas.
"Mian...Mianhae!" Teriak Daniel.

"Aku memang tidak pantas! Aku sadar, aku ingin memiliki Rara. Karna aku mencintainya!! Tapi aku tidak bisa menjaganya" Daniel mulai terisak.

Rara mendengar itu terasa sangat sakit. Sungguh Rara tak bisa melihat Daniel seperti ini.

"Ji..jihoon" panggil Rara

"Berikan kesepatan pada Daniel" tambah Rara.

"Mwo? Tidak setelah dia melakukan ini semua"

"Daniel tidak melalukan ini semua. Yang melakukan adalah Haerin. Seharuskan kita menghukum Haerin, bukan Daniel" ucap Rara berani.

"Ji..jihoon aku mencintainya. Aku tidak bisa melihatnya terpuruk seperti ini" tambah Rara.

Jihoon menatap Ong yang sedari tadi hanya diam melihat mereka bertiga. Ong menganggukan kepalanya menandakan mengijinkannya.

Jihoon melepas tangan Rara. Rara menatap Jihoon dan Ong dan tersenyum. Kemudian lari menuju Daniel yang sudah terduduk.

Rara menyentuh kepala Daniel lembut.
"Kang Daniel"

Daniel dengan cepat mengangkat kepalanya.
"Rara, jinjja Lee Rara"

Rara mengangguk dan menghapus air mata Daniel.
"Uljima"

"Rara...hiskk" Daniel langsung memeluk Rara erat erat, ia tak ingin Rara pergi lagi. Sungguh Daniel sangat takut Rara pergi.

###

Seseorang melihat Rara dan Daniel nampak tak senang. Tangannya menggenggam erat erat. Yap, itu Haerin. Haerin sengaja mengikuti Daniel. Berhari hari Haerin selalu mengikuti Daniel tanpa sepengetahuan Daniel sendiri.

"Baiklah, sepertinya aku harus mengubah semuanya"

Haerin pergi dengan mencoba menghubungi seseorang.

###

Daniel pergi ke apartement Jihoon. Daniel menyuruh manager Jung untuk pergi meninggalkannya dan menjemputnya besok pagi.

Jihoon masih diam tak ingin memulai perbincangan. Ong yang sadar itu pun masih diam, dia juga tidak tau harus berbuat apa. Mereka hanya duduk diam diruang tengah. Sedangkan Rara sibuk membuat minum untuk mereka. Tak lama kemudian untung Rara kembali.

"Minumlah" ucap Rara pada semua.

Mereka tanpa basa basi langsung meneguk jus jeruk yang disediakan Rara. Rara duduk di samping Jihoon.

"Kenapa dari tadi kalian diam saja?"

Mereka masih diam.
"Apa kalian cangguh?"

"Aniyo" ucap mereka serempak.

"Kalau begitu mulailah berbicara. Aku ingin istirahat"

Rara kemudian bangkit dari duduknya dan meninggalkan meraka bertiga.

"Kuharap mereka akan baik baik saja" lirih Rara, kemudian masuk dalam kamarnya.

"Khmmm apa kita akan diam seperti ini terus?" Buka Ong.

"Ah, ne. Tidak mungkin kita akan seperti ini teruskan" ucap Daniel.

"Lalu kita mau apa?" Tanya Jihoon.

"Bermain?" Ucap Jihoon dan Daniel.

"Baiklah jika itu lebih baik. Tapi Daniel-ssi kita bukan anak anak lagi seperti Jihoon, apa kita harus bermain juga" canda Ong.

"Ah, benar juga" jawab Daniel.

"Aniyo hyung.. aku bukan anak kecil. Aku sudah dewasa sekarang"

"Jinjja? Bukankah kau Jihoon yang masih seperti anak kecil seperti kita bertemu dulu. Jihoonie nae maemsoge jeojang, aniya" ledek Daniel.

"Aishh hyung" Ong hanya tertawa melihat reaksi mereka.

###

Pukul 17.00

"Nuna aku pulang" panggil Woojin.

"Eoh, kau sudah pulang Woojin" ucap Ong serak.

Woojin melihat sekitar televisi. Terlihat dilayar tv besar tersebut masih terpasang sebuah game. Dan semua cemilan yang berserakan menutipi 2 orang yang tertidur dilantai. Siapa lagi kalo bukan Daniel dan Jihoon. Sedangkan Ong? Dia di sofa, hanya mengawasi keduanya yang ikut tertidur pula.

"Ah, Mian. Hyung tertidur dan mereka tadi masih bermain ps dan malah tertidur juga"

"Eoh, ada Daniel hyung"

"Woojin?" Panggil Rara.

"Nuna"

Woojin menghampiri Rara.
"Nuna, ada Daniel hyung disini"

Rara tersenyum tipis.
"Ne, Daniel hyung akan menginap"

"Wah, jinjja?" Rara mengangguk.

"Mandilah, nuna akan bangunkan mereka untuk mandi juga"

"Ne"

"Rara"

"Ne sunbae"

"Sepertinya aku akan pergi"

"Sunbae, menginaplah. Sebentar lagi malam"

"Aniyo. Sudah ada Daniel, aku tidak mau merepotkan"

"Aniyo sunbae. Aku yang khawatir jika sunbae pergi seperti ini"

"Ah, baiklah jika kau memaksa" ucap Ong sedikit canggung.

Rara tersenyum.
"Sunbae bisa kenakan kamar Jihoon atau Woojin. Aku akan siapkan semuanya"

Rara hendak pergi namun di tahan oleh Ong.
"Rara"

Rara menoleh.
"Ne?"

Ong diam sejenak.
"Hmm, aku ingin mandi" ucap Ong sedikit malu.

"Ah, itu. Kau bisa mandi di kamar Jihoon atau Woojin sunbae"

"Ah, ne. Aku akan ke kamar Jihoon saja" ucap Ong kemudian pergi ke kamar Jihoon.

Sesampai di kamar, Ong memukul kepalanya.
"Bodoh Ong, kenapa tidak kau katakan saja pada Rara jika kau menyukainya.. aisssshh pabbo, kenapa aku mensia-siakan kesempatanku" lirih Ong.

.
.
.

Terimakasih buat yang udah membaca dan vote. Tinggal 2 part lagi nih. Jadi siap siap endingnya bakal happy atau sad ending ya ^^

Continue Reading

You'll Also Like

893K 54K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
1.2K 326 31
Jonghyun dan Afiyah sepasang kekasih yang akan segera official menjadi suami-istri dan sedang disibukkan dengan pekerjaan masing-masing, sehingga mau...
36.3K 3.2K 42
prakerin berujung pernikahan 'halo saya lucas, guru pembimbing kalian selama masa prakerin' 'gua rasa mas lucas lumayan qi' 'mas baso lima ga pake ma...
24.6K 3.8K 24
Takutlah Kepada Allah Jangan berharap apa-apa, kecuali kepada Allah. Jazakumullaah khayran ❤