Dear Shinta Naomi

By ayamtelurgaby

133K 11.6K 1.3K

Dear Shinta Naomi . . . . . . . . . . . . . . . I love you - Jessica Veranda More

Bab 1 (Aku Datang Cinta)
BAB 2
Bab 3 (Tawuran Awal Kita Bertemu)
BAB 4 (Ketemu Lagi Kita)
BAB 5 (Tentang Mereka)
Bab 6 ( Ribut di kantin )
BAB 7 (Mereka berdua itu bikin aarrgghh)
BAB 8 (Ini kok sakit yah?)
BAB 9 (Bukan Orang Yang Seperti Itu)
BAB 10 (Kesepakatan Gencatan Senjata)
Bab 11 (Dan Kisah Itu Dimulai Dari Sini)
Bab 12 (Move On?)
Bab 13 ( Spesial Moment NaGa)
BAB 14 (Penasaran)
BAB 15 (Rona Merah di Pipi)
Bab 16 (Antara Beby,Shania dan Naomi)
BAB 17 (Sedikit Tentang Nenek)
BAB 18 (Sedikit Berubah)
Bab 19
BAB 20 (Spesial Moment BebNju)
Bab 21 (Theater JKT48)
Bab 22 ( Cabut Sekolah)
Bab 23 (Rencana Balas Dendam)
BAB 24 (Aku Khawatir Naomi !)
BAB 25 (Spesial Moment Jeje Daniel)
BAB 26 ( Munculnya Seseorang )
BAB 27 (Terlalu Rumit untuk Naomi)
BAB 28 ( Karma bagi Gre )
Bab 29 (Sakit)
Bab 30 (Hampir)
BAB 31 ( All About Family )
BAB 32 (Mencoba Mengulang Kenangan)
BAB 33 (UnderClass Hero)
Bab 34 (Spesial Melids)
BAB 35
BAB 37 ( I Think I Love You )
BAB 38 (Under The Rain)
BAB 39
Bab 40 (Menunggu)
BAB 41 (Masih Menunggu)
Bab 42 (Dan Masih Menunggu)
Bab 43 ( Mulai Lelah )
Bab 44 ( Special KinYon)
Bab 45 ( Terlupakan )
BAB 46 ( Satu Hari )
Bab 47 ( Kecewa )
BAB 48 ( Kebenaran )
BAB 49 ( Ada Yang Hilang )
BAB 50 ( Apa Lagi ini ? )
BAB 51 ( Perpisahan Yang Seharusnya)
BAB 52 ( Hanya Sahabat )
BAB 53 ( Good Bye )
BAB 54 ( Benar Mencintainya ? )
Bab 55 ( My Guardian Angel )
BAB 56 ( Terlambat Menyadari )
BAB 57
BAB 58 ( Masih Berharap )
Bab 59 (War)
BAB 60 ( Apa yang terjadi ? )
Bab 61 ( Its Over )
Bab 62 ( You're Late )
Bab 63 ( The Final )
Epilog
Intinya

BAB 36 (Dear Shinta Naomi)

1.7K 179 6
By ayamtelurgaby

Author POV

"kamu kenapa yon ? dari tadi aku perhatikan kamu diam terus ?"tanya kinal yang masih sibuk dengan kemudinya, sedangkan yona yang berada disebelahnya hanya menghela nafas mengingat tingkat kepekaan kinal pada perhatian orang-orang disekitarnya sangat kurang.


"aku gak suka kamu terlalu over gitu sama ve"kata yona jujur.


Kinal langsung menatap bingung pada yona saat ini

"semua orang kenapa bahasin aku sama ve mulu, kan aku sama kamu sih viyonaku sayang"


Yona lagi-lagi menghela nafas berat. Kinalnya terlalu polos atau terlalu membiarkan segala perhatian yang seharusnya diberikan seorang pacar didapatnya dari orang lain.


Kinal menghentikkan mobilnya ketika mereka telah sampai didepan gerbang rumah yona.


"kamu kenapa hm ? kamu gak suka aku terlalu dekat sama sahabat yang udah lama gak aku jumpain selama ini ?"Tanya kina sambil menatap yona.


Yona menatap kinal yang sedang menatapnya lembut.


"bukan begitu nal, tapi aku khawatir kalau ve punya perasaan sama kamu. Aku khawatir dia akan sakit hati sama kamu karena sikap kamu yang terlalu membiarkan perhatian yang seharusnya dari aku malah dia yang berikan sama kamu. Aku gak mau persahabatan kalian pada akhirnya akan berantakan jika salah satu diantara kalian menyimpan rasa" akhirnya yona jujur dengan kinal tentang apa yang dia rasakan belakangan ini.

"aku Tanya. jika suatu hari nanti yang akan datang, siapa yang akan kamu pilih. aku atau ve ?"Tanya yona

"ya aku pilih kamu lah yona, ve hanya sahabat sedangkan kamu adalah orang yang paling aku cintai.."

"oke kalau kamu milih aku, bagaimana dengan ve yang mungkin selama ini menyimpan rasa pada kamu?"tambah yona dengan menekankan kata mungkin dipercakapannya.


Kinal terdiam mendengar pertanyaan yona, dia bingung apa yang harus dia lakukan jika memang ve memiliki perasaan padanya.


"kamu tahu yon, banyak orang diluar sana yang aku abaikan demi kamu. Banyak dari mereka yang menjadi jahat padamu karena aku yang memilihmu dari mereka dan mungkin banyak yang harus kupatahi hatinya karena aku menolak mereka.." kinal mulai menggengam kedua tangan yona dan menatap lembut mata yona.

"kamu tahu kenapa aku harus melakukan hal semenyakitkan itu ? itu karena aku sudah memberikan hatiku untukmu, aku mengabaikkan mereka karena aku tahu kamu tidak akan mengabaikkanku. Aku memilih jahat dengan lebih memilihmu dari pada mereka, dan aku rela mematahi hati mereka karena aku yakin kamu tidak akan mematakkan hatiku seperti yang kulakukan pada mereka"


Mata yona mulai berkaca-kaca mendengar perkataan kinal yang serius pada dirinya.


"aku cuman mencintaimu yon,aku mencintaimu dengan seluruh hatiku."kata kinal dengan tegas dan lembut.


Air mata yona mulai turun dengan sendirinya, tanpa menunggu lama lagi yona langsung memeluk kinal dan menumpahkan airmatanya dalam bahu tegap milik seseorang yang dengan teganya dia gantungi perasaanya dahulu.


"berjanjilah untuk tetap bersamaku meski banyak yang mencoba menjauhkan kita nal, berjanjilah"pinta yona.


Kinal membalas pelukkan yona tak kalah erat dan menggangukkan kepalanya menyangkupi permintaan yona.


Naomi POV


"beh,yang lain mana ?" tanyaku pada babeh jaki yang sedang menyusun makanan ringgan untuk digantung dipaku yang telah disediakan untuk menggantung makan-makan tersebut.

"loh naomi ? tumben gak ikut tawuran sama arki"


Aku terkejut mendengar perkataan babeh jaki yang mengatakan bahwa arki dan yang lainnya sedang bertarung tanpa membawaku. Apa-apaan sih mereka batinku kesal.


Aku langsung duduk dikursi panjang warung dan mulai memesan kopi panas untukku sembari menanti mereka datang kesini. Dalam hati aku terus mengerang kesal dengan apa yang dilakukan bang arki dan yang lainnya, mereka bertarung tanpa membawaku bahkan mereka tidak ada yang berkata bahwa akan ada pertarungan.


"kamu kenapa ?"Tanya babeh jaki yang duduk disebelahku.

"aku kesal dengan mereka beh, mereka bertarung tanpa membawaku. Aku seperti orang tak berguna dikelompok ini sekarang"kataku pada babeh.


Babeh hanya tersenyum melihatku, tangan kanannya dia letakkan diatas pucuk kepalaku dan mengelusnya dengan lembut. Hal kecil yang tak pernah aku dapatkan dari ayah kandungku malah aku dapatkan dari seorang pemilik warung kecil yang menyanyangiku seperti putri kandungnya sendiri. Itu sebabnya aku begitu menghormati lelaki tua yang berada disebelahku ini,meskipun dia tak pernah memberi aku uang jajan seperti ayah pada umumnya tapi setidaknya dia memberiku sebuah perhatian kecil yang sangat aku sukai.


"mereka pasti punya alasan kenapa untuk tawuran hari ini mereka tidak membawamu. Kau mengertilah mereka itu naomi" aku menganguk dengan jawaban babeh jaki. Seandainya dia ayahku, mungkin aku akan menjadi anak yang baik sampai saat ini.


Sudah 2 jam lebih 30 menit aku menanti bang arki dan yang lainnya yang belum sampai. Dan selama itu pula aku bercerita pada babeh jaki tentang hari-hari yang kulewati, mulai dari menceritakkan tentang kedekatanku bersama ve dan tentang kembalinya gre dikehidupanku. Babeh jaki berperan sebagai pendengar yang baik, sesekali dia memberiku masukkan atau menawarkan secangkir kopi panas untukku yang mulai kehabisan kopi.


Tepat digelasku yang ke 7, rombongan bang arki mulai datang secara bergerombol. Mataku terus menatap sang ketua kelompok ini dengan tajam, siapa lagi kalau bukan bang arki. Kulihat dia hanya menatapku seperti biasa, bahkan dia tersenyum seakan tak pernah berbuat apapun.


"hey bun, tumben loe masih disini"kata arki sambil merangkul bahuku.


Aku menepisnya dan menatap sengit padanya yang mulai menunjukkan raut wajah tak enak padaku.


"loe apaan sih bang ? gue udah pernah bilangkan sama loe, kalo loe mau tawuran gue pasti akan ikut bertarung bareng loe semua. Tapi apa hah ? loe malah gak ada ngabarin gue kalo hari ini ada tawuran bahkan loe gak ngajak gue sama sekali!"


Bang arki hanya menghela nafas berat mendengar perkataanku tadi, aku mengedarkan mataku pada yang lainnya yang sedang tertunduk tak menatapku sedikitpun.


"loe tau gak bang ? gue ngerasa gue itu gak dihargai di kelompok ini. Rasanya keberadaan gue udah gak berguna lagi disini." Tambahku dengan nafas tersenggal menjaga emosiku untuk tidak memukul lelaki muda yang selalu menjadi temanku bertarung dijalanan.

"bukan begitu mi. kita udah mikirin ini semua dengan mateng-mateng jadi gue harap loe mau ngerti, oke..."kata bang arki mencoba menenagkanku.

"loe gak boleh ikut tawuran lagi"


Aku menatap tak percaya pada keputusan sepihak bang arki, bahkan yang lainnya masih menunduk tak menatapku.


"keputusan dari mana itu ? gue sama sekali gak mau ninggalin kalian semua diarea pertempuran, gue tetap ikut tawuran bareng kalian lagi !" kataku tak terbantahkan.

"gak mi, loe gak boleh ikut lagi" ujar bang arki lagi.

"apa alasan loe bilang gue gak boleh ikut lagi ?"


Bang arki kembali menghela nafas, kedua tangannya mulai menyentuh pundakku dan menatap memohon samaku.


"bener kata ve kemarin. Kalo kita emang teman yang baik buat loe, seharusnya dari awal kita ngelarang loe buat gabung dan ikut serta sama kita selama tawuran."

"dan veranda benar. Kamu pernah tertusuk saat tawuran dan kita gak mau itu terulang lagi sama loe. Karena apa ? karena loe adik perempuan kesayangan kita, sudah seharusnya kami sebagai abang loe harus membatasi ini semua. Dan kita gak mau gagal lagi dalam melindungi loe, cukup sekali gue ngeliat loe ditusuk didepan mata kita semua,gak boleh ada yang ke 2 atau 3 dihari yang akan datang"


Aku terdiam mendengar perkataan arki, bahkan aku merasa satu bahkan lebih dari dua tangan telah bertumpu dibahuku yang ternyata adalah tangan arga,wenas,kevin,Daniel,dan yonas yang telah berdiri dibelakangku.


"kita semua sayang sama loe naomi,kita ngerti ini jalan yang loe pilih saat ikut sama kita. Tapi kita cuman gak mau kalau loe harus mati dengan cara seperti ini"kata kevin.


Aku menatap mereka berenam yang mengelilingiku. Mereka benar, mereka menyayangiku dengan cara mereka yaitu mengusirku dari dunia yang bisa saja membunuhku tapi jika harus melihat mereka berjuang sendiri membuat aku merasa tidak enak pada mereka yang telah menjadi temanku.


"tenang aja, loe cuman gak boleh ikut tawuran bukan berarti loe gak boleh main kemari. Tempat ini selalu terbuka untuk loe naomi, terutama kita selalu menerima kehadiran loe disini"kata wenas sambil merangkul bahuku.


Aku mengangukkan kepala pertanda setuju dengan mereka. Meski terasa berat harus meninggalkan kegiatan yang selama ini menemaniku setidaknya aku tidak kehilangan mereka yang selama ini menjadi tempatku berbagi.


Author POV


Malam harinya disebuah rumah tepatnya dikamar seorang perempuan, terlihat seorang gadis remaja yang sedang mencetak sebuah foto. Foto yang hanya berisikan satu objek manusia yang selalu dia kagumi dari jauh, yaitu Shinta Naomi.


Bunyi mesin cetakkan menamani malamnya yang cerah menurutnya. Ditambah dengan senyuman manis yang tercetak diwajahnya saat melihat foto seseorang yang sudah beberapa tahun ini merampok hatinya tanpa disadari si pelaku.


"berasa orang gila aku melihat fotomu terus"gumamnya sambil terkekeh ringan mengingat kelakuannya seperti seseorang yang maniak dengan objeknya itu.


"dek" panggilan seseorang mengangetkannya dari belakang.

"eh mbak mel"balas orang tersebut sambil tersenyum kepada seseorang yang memangilnya adalah kakak kandungnya,melody.


Melody berjalan menuju meja belajar sang adik yang dipenuhi dengan foto seseorang yang sangat dia kenali.


"hasil fotomu bagus,tapi kenapa objeknya cuman naomi terus ?"Tanya melody pada sang adik yang hanya cengegesan tak jelas mendengar pertanyaan sang kakak.

"gimanalah mbak, kameraku cuman lebih suka nangkep dia dari pada yang lain"


Melody hanya tersenyum melihat sang adik yang tersenyum begitu lebar saat melihat hasil cetakkan foto yang menampilkan naomi yang sedang serius bermain basket.


"mbak kenapa ?" Tanya sang adik saat merasa tangan melody mengusap pucuk kepalanya dengan lembut.

"engga,mbak cuman kangen aja sama kamu"melody yang sudah duduk disebelah adiknya mulai menelusupkan tangannya memeluk pinggang ramping adik yang paling dia sayangi itu.


Sang adik hanya tersenyum melihat tingkah kakaknya yang memiliki tinggi dibawahnya, tanpa segan dia mulai meletakkan kepalanya dipuncak kepala sang kakak dan bersandar pada kakak yang paling dia sayangi.


"kamu yakin mau begini terus ?" Tanya melody pada sang adik untuk kesekian kalinya tentang apa yang di lakukan sang adik selama ini.

"mbak tau jawabannya, bahkan menurutku mbak yang paling tau gimana pengecutnya aku berhadapan langsung dengannya."


Melody hanya menangis dalam hatinya mendengar jawaban sang adik yang lagi-lagi hanya bisa menyembunyikkan diri dibalik bayangan naomi. melody bersumpah dalam hatinya, jika bukan saja karena permintaan sang adik untuk menjaga rahasianya yang selama ini mencintai naomi dalam diam mungkin saat ini melody akan melabrak naomi dan memakinya dengan kata kasar untuk menyadarkan naomi bahwa ada seseorang yang selama ini mencintainya begitu tulus dan orang itu adalah adiknya sendiri. Tapi,mengingat kondisi sang adik yang begitu lemah membuatnya harus berbesar hati menutup segala rahasia antara mereka berdua dan lidya yang juga mengetahui tentang perasaan si adik kepada sahabat baiknya.


"jaga kesehatanmu yah dek, mbak gak mau kamu masuk rumah sakit kayak kemarin" kata melody pada sang adik yang masih bersandar padanya

"iya mbak, gak lagi deh masuk rumah sakit. Gak bisa liat naomi aku selama 3 hari" curhat sang adik.


Melody hanya tersenyum kecil melihat sang adik yang begitu mencintai naomi.


"mbak tau gak. Rasanya kalo gak liat dia satu hari aja aku udah rindu banget. Entahlah, aku sudah terbiasa melihat dia didepan mataku, rasanya satu hari tanpa melihatnya aku merasa hampa"


Melody yang mendengarnya hanya terdiam saja, tapi pelukkannya pada sang adik semakin erat. Begitu juga sang adik yang begitu menikmati pelukkan erat sang kakak yang selalu menemaninnya sejak kecil.


"mbak sayang kamu dek"kata melody yang mengecup pipi sang adik.

"aku juga sayang sama mbak imelku ini" sang adik juga mengecup pipi sang kakak.

"mbak kekamar yah, kamu juga jangan lupa istirahat biar besok bisa sekolah ketemu naomi kesayanganmu itu" goda sang kakak yang membuat pipi adiknya memanas.

"yaudah gih sana, aku juga mau tidur habis ini" usir sang adik agar mbaknya tidak mengetahui bahwa pipinya mulai memanas.


Melody mengecup kening sang adik sebagai ucapan selamat malam dan mulai meninggalkan kamar sang adik untuk beristirahat. Sang adik yang sudah ditinggal sendirian mulai membereskan beberapa lembar foto naomi yang sudah dia cetak dan menyusunnya dalam sebuah buku yang berisikan tentang seorang Shinta Naomi Prasetya.


Buku yang cover depannya bertuliskan SNP sebagai inisial dari Shinta Naomi Prasetya mulai dia buka. Terlihat jejeran foto-foto naomi yang selama ini dia ambil secara diam-diam, sesekali dirinya tersenyum melihat segala macam ekspresi naomi yang berhasil dia abadikkan melalui lensa kamera miliknya, tapi senyumnya sedikit memudar kala melihat objek seorang wanita yang belakangan ini dekat dengan naomi. siapa lagi kalau bukan Jessica Veranda.


Dirinya mulai menyusun beberapa lembar foto yang dia cetak pada halaman yang masih kosong, tak lupa dia membuat sebuah note yang selalu dia buat pada setiap halaman foto.



Dear Shinta Naomi,


Kutitip rinduku dibawah rintihan hujan

Supaya hujan itu dapat menghangatkanmu

Yang kedinginan dibawah rinaian airnya


Kuselipkan namamu diantaranya

Supaya kau tahu,bahwa hujan ini

Perwakilan rinduku padamu


( Frieska Anastasia Laksani )


*****

hmmm

Continue Reading

You'll Also Like

864K 42K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
20.7K 1.1K 11
sebatas media penyalur imajinasi selama ini.
120K 9.6K 86
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
1.3K 149 8
"tolong lu sadar dong, gua bahkan lebih baik dari dia!" ⚠️ Warning ⚠️ GxG area!!! Start :20 - 07 - 2022 End :