BAB 20 (Spesial Moment BebNju)

1.6K 147 11
                                    

lagi baik !

jadi double update yah..


oh iya, ini cuman fanfict jadi kalau ada yang gak sesuai dengan faedah didunia nyata yah mohon maaf aja :D



Author POV


Sudah beberapa hari ini beby menjadi orang yang pendiam,dikelas pun begitu. Sahabat-sahabatnya yang melihatnya tidak bisa berbuat banyak,bahkan mereka menyerah melihat sifat beby yang menjadi begitu asing dihadapan mereka. Tak jarang juga beby memaki sahabat-sahabatnya tapi mereka tidak pernah mengambil sikap beby itu,mereka hanya mencoba mengerti bahwa beby belum bisa bangkit dari kegagalannya.


Bagaimana dengan Shania ? Shania tidak menyerah sama sekali demi beby, dia tidak pernah memperdulikan sikap beby yang pada dasarnya cuek pada dirinya, dia tidak pernah memperdulikannya. Dia hanya tau satu hal, beby mencintainya dan dia juga mencintai beby.


Saat ini hujan sedang turun dengan sore hari disekolah Prasetya 48. Meskipun sekolah sudah sunyi sejak 2 jam yang lalu tapi tetap saja banyak siswi yang berseliweran disekolah, ada yang eksul,ada yang sedang mojok dikelasnya,ada yang sengaja tinggal disekolah untuk kerja kelompok atau mungkin ada yang sedang ena-ena ditempat yang jauh dari jangkauan siswi disekolah ini.


Begitu juga dengan Shania,saat ini disedang berdiri didepan kelas X yang langsung menghadap kelapangan sekolah. Dari kelas ini dia bisa melihat punggung seorang Beby Chaesara Anadila yang sedang berdiri tegak membelakanginya dihadapan tiang bendera sekolah sambil menggunakan seragam kebanggaannya yaitu seragam paskibra dibawah derasnya guyuran hujan sore ini.


Sambil menggengam sebuah payung ditanggan kirinya,Shania menatap lekat punggung kecil yang selalu menjadi spot favoritnya bersandar untuk sekedar beristirahat. Punggung yang selalu dia peluk dari belakang untuk menghirup parfum beby yang selalu memabukkannya. Punggung yang selalu digunakan untuk meletakkan kepalanya saat dia bersama dengan sang pemilik punggung.


Namun perubahan sifat beby belakangan ini begitu menyiksanya, dia sekarang tidak memiliki punggung nyaman itu. Dia kehilangan semangatnya semenjak beby berubah. Dia tidak pernah lagi merasakan cuek-cuek perhatian ala beby yang selalu didapatkannya. Dia tidak pernah lagi menggelus jidat sakti milik beby untuk menghilangkan kejenuhannya. Dia tidak pernah lagi melihat senyum berlesung pipi milik beby. Dia kehilanggan semuanya yang ada pada beby.


Shania tidak dapat membendung air matanya yang turun begitu saja melintasi matanya,sungguh dia merindukan beby. Sangat.


"a-aku rindu kamu"gumam Shania.


Shania POV


Aku masih berdiri disini,menunggu seorang beby untuk segera keluar dari derasnya air hujan yang menghujani tubuh kecilnya. Tak ku perdulikan dengan seragam sekolahku yang mulai basah akibat kecipratan air hujan yang datang dengan derasnya bersama angin. Aku akan tetap berdiri disini demi beby.


Aku tidak ingin semua orang menjadi sasaran amarah beby belakangan ini,sahabat-sahabatnya saja sudah menjadi korbannya. Kali ini aku akan memutuskan untuk berbicara secara langsung dengan beby. Sungguh,aku tersiksa melihat dirinya yang sekarang. Aku merindukan tingkahnya yang menyebalkan itu dari pada melihat dia yang sekarang seperti orang yang tidak punya semangat hidup.

Dear Shinta NaomiOnde as histórias ganham vida. Descobre agora