BAB 17 (Sedikit Tentang Nenek)

1.8K 189 16
                                    

Author POV


Mereka berdua sampai disebuah pemakaman umum. Naomi langsung meninggalkan ve yang masih bertanya-tanya siapa yang akan mereka kunjungi ditempat seperti ini. Naomi membeli bunga dan langsung memasuki area pemakaman yang sepertinya sedang ramai oleh pelayat-pelayat yang mungkin baru saja mengubur seseorang kedalam tanah.


Setelah berjalan mengelilingi komplek pemakaman akhirnya mereka sampai disebuah makam yang tampak masih rapih dengan sebuket bunga melati yang masih segar pertanda bahwa sebelum mereka datang ke makam ini seseorang telah mendahului mereka.


Andira Anastasia binti Prasetya


Terlihat sebuah nama di batu nisan yang masih terawat meskipun sudah diterjang oleh hujan yang deras bahkan panas matahari yang ekstrim sekaligus.


Naomi langsung duduk disebelah makam tersebut dan mulai membersihkan beberapa helai daun disekitaran makam. Ve yang melihatnya hanya terdiam dan ikut terduduk disebelah naomi mulai bertanya-tanya tentang seseorang yang sudah dikubur dibawah tanah ini.


"ve,ini istri kakek pras. Bisa dibilang ini nenek gue. Nenek terhebat yang pernah gue miliki"kata naomi setelah selesai membersihkan kuburan neneknya.

"nenek gue ini hebat banget. Dia bisa menyulap sebuah bibit bunga matahari menjadi bunga yang cantik yang loe liat ditaman rumah kakek gue. Nenek yang punya kemampuan membaca pikiran gue setiap kali gue lagi ada sesuatu yang gue rahasiain dari semua orang, nenek yang lebih cantik saat dia lagi merawat tanamannya sambil memegang sebuah sekop kecil ditemani topi bundar berwarna biru langit yang selalu dia gunakan supaya gak kena matahari secara langsung. Nenek yang gak bisa masak tapi selalu memamerkan hasil masakannya yang gak enak itu sama gue dan kakek" cerita naomi sambil tersenyum sesekali mengusap batu nisan itu dengan penuh perasaan.


Ve yang baru kali ini melihat naomi tersenyum sedekat ini sempat tertegun sejenak, tetapi ve dapat merasakan bahwa saat ini senyum naomi memiliki arti yang lain. Tidak seperti senyum yang biasa orang lakukan saat bahagia tapi senyum naomi ini entah menggapa memiliki arti yang sangat menyedihkan baginya.


"gue gak tahu kenapa gue mau bawa loe kesini,tiba-tiba loe datang disaat gue sebenarnya lagi pengen sendiri ditaman tadi."kata naomi tanpa menatap ve.

"entah kenapa semenjak gue nginap dirumah kakek,gue merindukan nenek. Gue ngerasa nenek selalu memperhatikan gue dari jauh, jauh ditempat yang hanya bisa didatangi dengan kematian. Dan gue ngerasa bersalah sama diri gue sendiri karena gue lah yang ngebuat jarak yang begitu jauh antara gue dan nenek"


Perkataan naomi membuat nafas ve tercekat ditenggorokannya. Nafasnya begitu susah untuk dihirup semenjak naomi mengatakan bahwa dialah yang menyebabkan jarak antara dirinya dan neneknya begitu jauh.


Sejenak naomi memejamkan matanya yang terasa berair itu,ingatannya kembali memutar tentang hal-hal yang pernah dia lakukan dulu hingga membuat seseorang yang disayangi kini telah meninggalkan dirinya dan merelakan tubuhnya dipeluk oleh tanah selamanya.


Dengan bahu yang bergetar,naomi mulai menggambil nafas dan mulai bercerita pada ve. "nenek terkena seranggan jantung saat tahu bahwa gue masuk penjara anak-anak waktu itu"

Dear Shinta NaomiWhere stories live. Discover now