BAB 46 ( Satu Hari )

1.3K 174 25
                                    

Kinal POV

"kota tua ?"


Aku mengangukkan kepala mendenger perkataan Ve saat kami baru menapakan kaki di salah satu daerah kota Jakarta yang menjadi daya Tarik untuk berwisata diakhir pekan.


"kenapa kota tua ?" Tanya Ve

"menurutku,kota tua tempat yang asik aja buat didatangi. Kan lumayan liburan sambil belajar" kulihat Ve hanya tersenyum sedari tadi. Jika kuhitung mungkin senyumnya tak luntur sejak aku mengajaknya pergi mendadak tadi.

"ayo keliling" ajakku pada Ve. Ve menganguk semangat dan langsung mengapit lenganku dan ditariknya menuju Museum Fatahillah yang sepertinya begitu menarik perhatian Ve.


Didalam museum kulihat Ve tampak antusias memperhatikkan setiap benda-benda bersejarah, bahkan Ve terlihat sangat serius membaca setiap informasi mengenai benda-benda tersebut.


"kamu nyari apa Ve ?" tanyaku saat melihat Ve yang terlihat seperti mencari sesuatu di dalam tasnya.

"ponselku gak ada nal.." katanya yang sepertinya sangat panik saat melihat benda persegi itu tak ada di dalam tasnya.

"coba diingat dulu dimana ponselmu. Mungkin tinggal" Ve langsung terdiam dan mulai berfikir beberapa saat.

"ahhh iyaaa, aku baru inget ponselnya di atas tempat tidurku" aku terkekeh geli sendiri melihat ekspresi Ve yang kecewa. Apa lagi melihat dia yang mengembukkan pipi seperti itu terlihat sangat menggemaskan. Pantas Naomi cinta banget sama si Ve batinku dalam hati.

"kamu mau foto-foto ?" Ve mengangukkan kepala lemah.

"pake ponselku dulu, nanti aku kirimin semua hasil fotomu nanti. Gimana ?" penawaranku membuat senyum di wajah Ve kembali merekah, bahkan aku melihat sedikit semburat merah dipipinya membuatku harus mati-matian menahan diri untuk tidak mencubit pipinya yang over itu.


Aku mulai mengambil ponselku dari kantong celanaku dan mulai membuka aplikasi kamera. Ve mulai berpose di antara patung-patung prajurit dengan berbagai ekspresi membuatku tak tahan untuk tertawa.


"bagus gak hasilnya ?" tanya Ve saat aku meliat-lihat hasil jepretanku.

"ya bagus donk. Kinal gituuu" ujarku bangga


Ve hanya tertawa menanggapinya, dan mulai menarikku untuk lebih dekat dengannya.


"selfie yuk"


Aku menganggukkan kepala menerima permintaannya dan mulai membidik kamera kearah kami berdua.


Cekrek

Cekrek

Cekrek


"wihhh aku imut banget sihhh" kata Ve yang gemas sendiri melihat hasil fotonya.

"hahaha, siapa bilang ? kalau gak ada aku,mungkin hasil fotomu biasa ajaa kali"


Ve mendelik kesal kearahku, namun tak lama senyumnya kembali muncul.


Dear Shinta NaomiWhere stories live. Discover now