Bab 22 ( Cabut Sekolah)

1.8K 156 26
                                    

Author POV

TOK
TOK
TOK

"ve,bangun ada temen kamu diluar udah nunggu"

Panggilan dari sang mama membangunkan ve yang masih tertidur sambil memeluk bonek yang diberikan naomi tadi malam.

Panggilan dari sang mama membangunkan ve yang masih tertidur sambil memeluk bonek yang diberikan naomi tadi malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sejenak ve terdiam mengumpulkan nyawanya yang masih terbang kemana-mana. Setelah dirasa cukup,ve mencepol rambutnya keatas dan menuruni tangga rumahnya menemui teman yang sudah datang kerumahnya.


"naomi?"kata ve dengan ragu dengan sesosok gadis yang sedang berdiri menatap foto-foto keluarga miliknya dengan menggunakan seragam putih abu-abu.

"loe baru bangun ve ?"Tanya naomi yang menyadari kedatangan ve. Naomi meneliti pakaian ve dari atas kebawah dan menyadarinya satu hal. Ve terlihat lucu dengan wajah khas bangun tidurnya dan piyama tidurnya.

"loe lebih bagus siap-siap deh,sekitar 30 menit lagi gerbang sekolah ditutup"


Mendengar perkataan naomi tadi ve langsung melihat jam dirumahnya yang sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi.


"astagaaaa"


Ve langsung berlari kekamarnya untuk bersiap-siap mengabaikkan naomi yang hanya menggelengkan kepala melihat reaksi ve tadi.


Naomi POV


Pagi ini aku memilih berangkat kesekolah bersama veranda. Entah apa yang terjadi dengan diriku sejak semalam, tapi yang pasti aku hanya ingin menuruti kata hatiku untuk berangkat bersamanya pagi ini.


"permisi"


Aku berdiri di depan gerbang rumah ve,hingga seorang wanita yang berusia sekitar 30 tahun keatas keluar dari rumah ve yang dapat kupastikan mama ve. Yahh agak mirip sih soalnya wajahnya


"nyari siapa yah nak?"

"saya naomi tante , teman satu sekolah veranda"


Kulihat mamanya hanya membulatkan mulutnya, langsung membukakan gerbang rumah untukku dan menuntunku untuk masuk kedalam rumahnya.


"nak naomi,verandanya belum bangun. Tante bangunin dulu yah"


Dear Shinta NaomiWhere stories live. Discover now