Bab 61 ( Its Over )

1.7K 198 29
                                    

Author POV

Naomi menatap lurus pada Frieska yang sedang berbaring diatas bangsalnya. Senyuman tipis diberikkan Frieska pada Naomi untuk meyakinkan Naomi bahwa dia tidak apa-apa. Namun sepertinya Naomi tak mempercayai senyuman tulus yang biasa menemaninya selama 1 setengah bulan ini, senyum Frieska kali justru menyiratkan rasa sakit dan lelah yang mampu dibaca dengan mudah oleh Naomi.


Dengan langkah berat, Naomi berjalan pelan kearah Frieska diikuti tatapan matanya yang tak lepas sedikitpun dari objek yang ikut menatapnya. Naomi menggengam tangan kanan Frieska dan menyelipkan jari-jarinya ke Frieska.


"h-hai.." sapa Frieska dengan sedikit serak kepada Naomi.


Setitik air mulai luruh dari mata tajam Naomi. Teringat dengan perkataan dokter Hanna tadi membuat dunianya seolah berputar-putar dengan sangat cepat membuatnya ingin jatuh saat itu juga.


Flashback on

"apa yang terjadi denganya ?"


Dokter Hanna menatap lelah pada Naomi. Seakan ingin meminta persetujuan dari keluarga pasien khususnya, Hanna sedikit melirik sekilas pada Orang Tua Frieska yang menggangukkan kepala menyetujui maksud dokter muda itu.


"kanker otak. Awalnya stadium 3, tapi sepertinya sel-sel kanker itu sudah berkembang sangat cepat karena Frieska tak lagi meminum obatnya. Hasil laboratorium menunjukkan bahwa sel kankernya sudah menyebar dan stadiumnya sudah menjadi stadium akhir"


Penjelasan singkat,padat, dan jelas dari Hanna membuat Naomi membeku. Suaranya tercekat ditenggorokkan, bahkan sekedar mengambil nafas rasanya sudah sangat sulit.


Tapi dia selalu terlihat sehat saat bersamaku ? tanya Naomi dalam hatinya.


"bohong kan dok ? Frieska cuman kecapean aja kan ? atau sebenarnya Frieska lagi bercanda buat ngerjain aku kan ? sumpah, kalau ini cuman prank aku gak akan maafin orang-orang yang ada disini" kata Naomi mencoba mengelak dari penjelasan dokter dihadapannya.


Dokter Hanna hanya menggelengkan kepala singkat membantahnya. Tatapan mata yang sangat lelah dan bersalah terlihat jelas dimata dokter cantik itu membuat Naomi benar-benar kehilangan kosa katanya mengetahui bahwa dokter ini tidak main-main dengan ucapanya.


"t-tapi bagaimana bisa ? dia terlihat sehat saat bersamaku, bahkan dia ambil bagian pertunjukkan theater kemarin" perkataan Naomi membuat semua orang terdiam tak mampu menjawabnya.


Naomi langsung mencengkram erat pundak Melody yang masih menangis didalam pelukkan Lidya, bahkan Naomi sedikit mengguncangnya seakan ingin meminta kepastian langsung melalui keluarga Frieska yang tak mungkin berbohong.


"Mel, katakan samaku kalo yang dibilang dokter ini salah. Mel, Frieska gak sakit separah itukan ? dia gakpapa kan Mel.." Naomi terus mengguncang pundak Melody terus menerus hingga Melody menggangukkan kepalanya membenarkan perkataan dokter.


"dia sakit Mi. sudah lama dia sakit..." perkataan Melody membuat Naomi tak mampu lagi berbuat apa-apa. Kepalanya mulai terasa berputar-putar membuat isi kepalanya ingin meledak saat itu juga.

Dear Shinta NaomiWhere stories live. Discover now