Bab 63 ( The Final )

2.9K 220 53
                                    

Author POV


DUGH

DUGH

DUGH


Bunyi pantulan bola dengan lantai menemani pagi hari dijam 6.30 waktu setempat disekolah Prasetya48.


Naomi yang menggunakan seragam basket miliknya bermain dengan lepas dilapangan basket itu seorang diri. Sedikit mengerakkan badannya mengikuti kaki seakan sedang melewati lawan membuatnya semakin bersemangat.


Beruntung baginya sekolah sudah libur dan tim basket sedang tidak berlatih, membuatnya bisa sedikit melepas rindu dengan olahraga yang sudah menarik hatinya sejak kecil.


PLUK


Bola mulus masuk kedalam ring saat Naomi melemparnya melewati garis 3 point. Dengan semangat Naomi langsung berlari kembali menuju bola itu dan membawanya untuk keluar dari garis lemparan. Tepat digaris 3 point, Naomi kembali melempar bola itu. Namun sepertinya power yang digunakannya sedikit kendur, bola itu hanya mengenai sisi ring dan melebar keluar lapangan membuat Naomi malas untuk mengejarnya.


Naomi berjalan menuju tasnya yang berada dipinggir lapangan dan mulai membuka tutup minuman yang sudah dia bawa sendiri dan meminumnya dengan tenang.


"kebiasaan !"


Naomi menghentikkan minumnya dan sedikit menoleh kebelakang, arah suara itu berasal.


"datang kesekolah jam segini cuman buat main basket. Kebiasaanmu gak pernah berubah yah"


Naomi hanya mengindikkan bahunya tak peduli dan kembali meminum minumannya hingga setengah. Kinal, orang yang mengajak Naomi bicara tadi hanya mendengus kesal dan kembali memainkan bola basket milik Naomi yang dia ambil sebelum menemui teman lamanya itu.


PLUK


Tembakan 3 angka dari sisi lapangan berhasil dimasukkan Kinal membuatnya tersenyum bangga dengan kemampuannya. Naomi yang melihatnya hanya diam tak mau berkomentar.


"gimana kalau kita sparing. One by one ?" tawar Kinal pada Naomi.


Naomi sedikit melirik Kinal penuh tanya. Namun yang ditatap hanya memasang senyum tengilnya.


"apa peraturannya ?" Kinal tersenyum senang mendengarnya membuatnya semakin bersemangat.


"10 menit. Siapa yang paling banyak mencetak point dia pemenangnya"

"taruhannya ?" Kinal menggelengkan kepala mendengar pertanyaan Naomi

"aku gak suka taruhan Naomi, dan kau tau itu"


Naomi menggangukkan kepala mendengarnya, dan menerima tawaran Kinal.


"one by one, 10 menit. Sama seperti dahulu bukan"


Dear Shinta NaomiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora