Dear Shinta Naomi

By ayamtelurgaby

133K 11.6K 1.3K

Dear Shinta Naomi . . . . . . . . . . . . . . . I love you - Jessica Veranda More

Bab 1 (Aku Datang Cinta)
BAB 2
Bab 3 (Tawuran Awal Kita Bertemu)
BAB 4 (Ketemu Lagi Kita)
BAB 5 (Tentang Mereka)
Bab 6 ( Ribut di kantin )
BAB 7 (Mereka berdua itu bikin aarrgghh)
BAB 8 (Ini kok sakit yah?)
BAB 9 (Bukan Orang Yang Seperti Itu)
BAB 10 (Kesepakatan Gencatan Senjata)
Bab 11 (Dan Kisah Itu Dimulai Dari Sini)
Bab 12 (Move On?)
Bab 13 ( Spesial Moment NaGa)
BAB 14 (Penasaran)
BAB 15 (Rona Merah di Pipi)
Bab 16 (Antara Beby,Shania dan Naomi)
BAB 17 (Sedikit Tentang Nenek)
BAB 18 (Sedikit Berubah)
Bab 19
BAB 20 (Spesial Moment BebNju)
Bab 21 (Theater JKT48)
Bab 22 ( Cabut Sekolah)
Bab 23 (Rencana Balas Dendam)
BAB 25 (Spesial Moment Jeje Daniel)
BAB 26 ( Munculnya Seseorang )
BAB 27 (Terlalu Rumit untuk Naomi)
BAB 28 ( Karma bagi Gre )
Bab 29 (Sakit)
Bab 30 (Hampir)
BAB 31 ( All About Family )
BAB 32 (Mencoba Mengulang Kenangan)
BAB 33 (UnderClass Hero)
Bab 34 (Spesial Melids)
BAB 35
BAB 36 (Dear Shinta Naomi)
BAB 37 ( I Think I Love You )
BAB 38 (Under The Rain)
BAB 39
Bab 40 (Menunggu)
BAB 41 (Masih Menunggu)
Bab 42 (Dan Masih Menunggu)
Bab 43 ( Mulai Lelah )
Bab 44 ( Special KinYon)
Bab 45 ( Terlupakan )
BAB 46 ( Satu Hari )
Bab 47 ( Kecewa )
BAB 48 ( Kebenaran )
BAB 49 ( Ada Yang Hilang )
BAB 50 ( Apa Lagi ini ? )
BAB 51 ( Perpisahan Yang Seharusnya)
BAB 52 ( Hanya Sahabat )
BAB 53 ( Good Bye )
BAB 54 ( Benar Mencintainya ? )
Bab 55 ( My Guardian Angel )
BAB 56 ( Terlambat Menyadari )
BAB 57
BAB 58 ( Masih Berharap )
Bab 59 (War)
BAB 60 ( Apa yang terjadi ? )
Bab 61 ( Its Over )
Bab 62 ( You're Late )
Bab 63 ( The Final )
Epilog
Intinya

BAB 24 (Aku Khawatir Naomi !)

1.9K 169 6
By ayamtelurgaby

Author POV


Seperti kata naomi semalam,naomi benar-benar menjemput ve untuk berangkat kesekolah bersama. Dan ve juga sudah selesai dengan sarapannya langsung mendatangi naomi yang sudah menunggunya di mobil.


"siap?"Tanya naomi saat ve sudah memasuki mobilnya.

"SIAP!"


Mendenggar jawaban dari ve,naomi langsung melajukkan mobilnya dengan kecepatan sedang.


"PR kamu udah siap?" Tanya ve pada naomi yang sedang fokus pada jalanan.

"udah kok,siap semua pun"jawab naomi dengan bangga.

"loe gimana?" Tanya naomi pada ve

"aku sih siap, tapi aku ada kendala di bagian kimia. Sumpah itu susah banget naomi" keluh ve pada naomi tentang tugas kimia miliknya yang susah.

"yah itu sih urusan loe, lagian gue juga kagak nanya tuh susah atau engga tugasnya"


Ve yang mendenggar pernyataan dari naomi hanya mendenggus kesal padanya. Ve menggamati setiap sudut mobil milik naomi yang tertempel stiker JKT48 di bagian kemudinya. Dan ve juga memeriksa bagian dashboard mobil milik naomi yang ternyata berisi sebuah knuckle hitam.


"punyamu ?"


Naomi melirik sekilas pada ve dan melihat knuckle miliknya telah terselip rapi di antara sela jari-jari ve.


"iya,kenapa?"

"kamu mau tawuran lagi?" Tanya ve begitu menggingat benda yang pernah dia lihat dijari naomi saat pertama kali mereka bertemu.


Naomi gelagapan sendiri mendenggar pertanyaan dari ve. Dalam hatinya dia seperti tidak ingin ve menggetahui rencananya untuk tawuran sepulang sekolah nanti.


"e-engga kok ve,suer. Itu cuman hiasan aja kok"kilah naomi.


Ve menatap serius pada naomi yang menunjukkan gelagat aneh.


"serius gak tawuran ?" Tanya ve memastikkan.

"iya loh ve, kagak tawuran gue."jawab naomi dengan nada yang meyakinkan


Ve akhirnya diam mendenggarkan jawaban naomi dan kembali meletakkan knuckle itu ditempat yang semula.


Setelah 25 menit diperjalanan akhirnya sampailah disekolah mereka. Ve langsung turun diikuti naomi yang juga turun dari bagian kemudinya. Sepanjang perjalanan dikoridor sekolah mereka hanya saling berdiam diri menggabaikkan tatapan penjuru siswi di sekolah yang sedang memperhatikkan mereka dan seseorang dari atas rooftop sekolah yang sedang tersenyum melihat naomi sudah kembali kesekolah.


Mereka berdua mulai memasuki kelas yang sudah ramai dengan teman-teman mereka yang sepertinya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang sedang menggerjakkan tugas,ada yang sedang tidur, bergosip ria dan masih banyak lagi. Melihat kelas yang sedang sibuk,ve dan naomi mulai berjalan menuju tempat masing-masing.


"loe kemana semalam njir ? tumben-tumbenan nih loe kagak nonggol disekolah seharian ?"Tanya jeje pada naomi yang baru saja mendaratkan bokongnya ditempat duduk.

"telat gue,yah udah cabut aja dah."jawab naomi sambil memainkan ponselnya untuk melihat akun member JKT48.

"terus loe kok bisa samaan gak datangnya sama si ve?"Tanya nabilah

"ooh itu, iya gue cabut bareng dia semalam"kata naomi.


Sontak teman-teman naomi yang lain kaget dengan perkataan naomi yang menggatakan dia cabut bersama ve.


"HAH!!! serius ?"Tanya kinal.


Naomi yang mendenggar reaksi kinal yang berlebihan mulai menyimpan ponselnya dan menatap kinal beserta yang lainnya yang sepertinya ingin mendenggar cerita dari naomi.


"iyaa,gue jemput dia semalam kerumahnya. Eh dianya kesianggan, yah jadi gitu deh kita datangnya telat dan kebetulan bangget tante sinka yang patroli. Jadi gue ajak aja dia cabut"jelas naomi secara singkat dan padat.


Seketika teman-teman naomi terdiam mendenggar penjelasan naomi dan mulai tersenyum penuh arti pada naomi.


"loe semua napa dah ? senyum-senyum sendiri lagi. Habis obat yee ?"Tanya naomi yang kebinggungan melihat teman-temannya.

"kagak, kita cuman senang aja kok ngeliat kamu mulai akur dengan ve. Apa lagi dulu kalian sering bangget jahil-jahilan"kata kinal.


Kini naomi yang terdiam, ingatannya mulai berputar saat dia dan ve yang selalu membuat kehebohan disekolah mereka hingga akhirnya mereka berdamai bahkan kini mereka menghabiskan waktu bersama.


"eheemm, ciee ada yang bentar lagi move on nihhh" goda lidya yang melihat naomi yang melamun sambil tersenyum-senyum.

"iihh,move on lagi move on lagi! Kayak kagak ada pembahasan yang lebih bagus dari itu aja deh"kata naomi yang bosan dengan pembahasan mereka.


Lidya,jeje,kinal,nabilah dan beby tertawa mendenggar perkataan naomi yang sewot dengan pembahasan ini.



"ve,dari mana aja loe semalam? Tumben kagak masuk ?"Tanya Shania pada ve yang juga baru duduk.

"aku cabut sekolah sama naomi"

"serius!!?"

"iyaa,semalam dia jemput aku buat berangket bareng. Tapi, aku kesiangan bangun makanya kita telat" jelas ve.


Shania terdiam mendenggar penjelasan dari veranda. Dalam pikiranya sudah mulai bermain memikirkan apa yang sebenarnya veranda inginkan saat ini. Bersama naomi kah ? atau bersama kinal ?


Sekolah berjalan dengan lancar,dari pelajaran pertama hingga terakhir semua terasa damai dan sentosa. Begitu juga dengan naomi, saat ini dia sedang menyimpan buku pelajarannya dan langsung bergegas pergi meninggalkan sekolahnya untuk menyusul teman-teman seperjuanggannya di medan pertempuran.


"lah ? kok langsung pergi sih?"kata ve saat melihat mobil milik naomi sudah meninggalkan lapanggan parkir sekolah.

"kenapa ve ?"Tanya Shania yang sudah berada disebelah ve.

"itu, naomi udah pergi duluan padahal tadi pagi kita berangkat bareng."

"pulang bareng kita mau gak?"Tanya beby yang baru saja datang dari belakang Shania dan ve.

"gakpapa?"Tanya ve yang merasa tidak enak merepotkan beby dan Shania.

"iya gakpapa kok ve, kebetulan gue sama beby mau jalan dulu sebentar."kata Shania.


Setelah berfikir cukup lama,akhirnya ve menggangukkan kepala menyetujui ajakkan mereka. Mereka berlalu meninggalkkan sekolah yang mulai sepi karena eksul yang sedang diliburkan hari ini. Selama diperjalan hanya diisi oleh pembicaraan beby dan Shania,sedangkan ve hanya duduk gelisah dibagian belakang. Entah apa yang merasuki perasaan ve,tapi semenjak melihat kepergian mobil naomi tadi dia mulai merasakan sebuah kekhawatiran yang tak jelas.


"loe kenapa ve? Gue liat loe kayak gelisah gitu"Tanya beby yang sepertinya menyadari kegelisahan dari ve.

"aku gak papa kok beb"jawab ve yang mencoba menetralisi kegelisahan yang tengah dia rasakan.

"gakpapa gimana ? dari tadi loe tuh aneh gitu loh ve. Kalo emang ada something yah cerita aja sama kita berdua" kata Shania yang ikut menyadari kegelisahan yang dirasakan teman sebangkunya itu.


Akhirnya ve menyerah dan menceritakan kepada Shania dan beby tentang kegelisahannya saat melihat mobil naomi yang berlalu meninggalkannya disekolah tanpa kejelasan. Tak lupa juga ve menceritakan tentang knuckle yang dia temukan di mobil naomi.


"owh knuckle. Biasanya sih naomi bawa itu buat tawuran sama orang bang arga anak sekolah Bintang Nusantara"kata beby setelah ve menceritakan tentang penemuannya di mobil naomi.

"HAH? Jadi naomi mau tawuran gitu!?"

"iya ve, biasanya sih dia bawa knuckle yah buat tawuran"kata beby menjawab semua pertanyaan dari ve.


Ve yang mendenggarnya seketika menjadi lemas. Entah menggapa dia merasa sebuah kekhawatiran pada naomi.


"kamu tau tempat mereka ngumpul?"


Naomi POV


Aku menggeratkan knuckle pada tanggan kananku, pandanggan mataku juga menatap senggit anggota Jaya Kencana yang menusukku kemarin. Tampak tatapannya seolah menatapku penuh kebencian dan sebuah dendam disana. Mungkin dia belum terima dipukul hingga pingsan oleh seorang perempuan


"loe yakin dengan anggota segini banyaknya bisa ngalahin gue sama kawan-kawan gue ? cih, ngimpi loe" kata arga yang sepertinya meledek seluruh anggota Jaya Kencana yang membawa anggota lebih banyak dari yang sebelumnya.


"simpan omonggan loe itu bangsat ! mungkin hari ini seluruh anggota loe akan meringgis kesakitan ditanah"kata ketua Jaya Kencana yang sepertinya sudah bersiap untuk menuntaskan dendam kesumatnya pada arga.


"maju loe bangsat! Gue gak peduli meskipun loe bawa satu sekolahaan buat ngelawan kita semua!"


Mendengar itu,seluruh anggota Jaya Kencana terpancing emosinya untuk segera melawan kami. Aku dan teman-temanku mulai menggambil ancang-ancang untuk melawan Jaya Kencana yang kali ini datang dengan banyak pasukkan.


Aku langsung memukul rahang bawah seorang anggota Jaya Kencana dengan menggunakan tanggan kananku yang telah diselipkan knuckle hingga membuatnya terjatuh dengan satu pukulan. 5 atau mungkin 6 orang lebih menggepungku. Ku ayunkan kakiku untuk menendang mereka menjauh dariku, setidaknya aku juga memerlukan ruang gerak untuk melakukan seranggan pada mereka. Aku menangkis pukulan salah satu anggota Jaya Kencana dengan tanggan kiriku dan membalasnya dengan menendang bagian dadanya hingga membuatnya meringgis kesakitan. aku juga berhasil menghindar dari sebuah batang besi yang dipukulkan kearahku, bukan hanya batang besi yang hampir mencelakaiku tapi juga sebuah tongkat baseball yang terbuat dari besi hampir menghantam punggungku namun dapat kuhindari dengan mudah. Aku langsung mengarahkan serangganku pada orang yang hampir menghantamkan tongkat baseball padaku mulai dari menendang dan memukulinya kulakuin supaya dia menyerah atau paling tidak sadarkan diri. terkadang aku juga menerima pukulan atau tendanggan ditubuhku, tapi aku menggabaikkannya dan kembali fokus untuk melawan mereka.


Setelah menggurusnya beberapa anggota Jaya Kencana yang menghadangku,aku mulai membantu teman-temanku yang sepertinya mulai kewalah. Ku abaikkan luka-luka diwajahku yang kudapatkan tadi, yang hanya ingin kulakukan saat ini adalah menolong teman-temanku. Aku mulai membantu wenas yang sepertinya sudah kelelahan melawan mungkin lebih dari 7 orang anggota Jaya Kencana yang masih semanggat untuk menjatuhkan seorang wenas. Aku mulai menendang perut salah seorang anggota Jaya Kencana yang akan memukul kepala wenas dengan batu besar.


"thanks bun"


Aku hanya menggangukkan kepala kembali memfokuskan diri pada lawan-lawan yang ada didepan dan memukuli mereka lagi.


"NAOMI BERHENTI!!!!"


Sontak aku mengghentikkan pukulanku pada anggota Jaya Kencana yang telah tergeletak ditanah dan langsung menoleh pada seseorang yang telah memanggilku. 


Veranda ?


Aku melihat dia mulai berlari kearah rombonggan kami yang masih sibuk dengan urusannya masing-masing.


"Ve! Loe ngapain kesini sih !!?" kataku menatap tak percaya pada dirinya.

"PULANG SEKARANG!!"


Aku melihat seseorang yang memeggang balok kayu bersiap untuk mengghantam dirinya.


BRUK


"ve ? loe kok bisa kesini?" Tanya Daniel yang baru saja menggagalkan aksi orang itu yang mungkin saja bisa menghantam langsung punggung ve.


Ve tidak menjawab pertanyaan Daniel tapi matanya tetap menatap mataku. Terlihat pancaran sebuah kekhawatiran disana tapi aku mencoba menggabaikkannya.


"loe pulang ve. Disini bahaya!"kataku

"aku gak mau pulang sebelum kamu ikut aku"

"gak bisa ve ! gue punya kewajiban disini"

"kewajiban apa !! yang ada kamu kenapa-napa naomi!"


Aku menatap tidak percaya pada ve yang keras kepala saat ini.


"BUNDA BANTUIN!!" teriakkan dari arki menyadarkanku tentang keadaan yang sangat tidak memungkinkan untuk mendenggar celotehan dari ve saat ini.


Aku langsung berlari menuju arki yang sedang dikroyok oleh anggota Jaya Kencana. Aku mulai memukuli mereka untuk menjauh dari arki dan mulai menolongnya untuk bangkit berdiri.


AAAAA!!!


Teriakkan dari ve membuatku menoleh pada dirinya yang saat ini terjebak diantara perkelahian salah seorang anggota dari kami melawan anggota Jaya Kencana.


"shit!"


Aku langsung kembali meninggalkan arki yang sudah dibantu oleh beberapa anggota kami dan kembali berlari menuju ve. Aku mulai memukuli anggota Jaya Kencana untuk menjauhi ve dan memeluknya yang sepertinya sedang dilanda ketakutan.


"pulang mi. pulang"katanya dengan suara lirih ditelinggaku.


Aku langsung melepaskan pelukkannya dan membawanya keluar dari arena pertempuran ini.


"gue gak peduli loe mau nungguin gue atau mau balik duluan. Tapi yang pasti,gue gak mau ninggalin teman-teman gue yang lagi butuh bantuan dari gue"


Setelah itu,aku langsung berlari kembali menuju area tawuran dan kembali membantu teman-temanku yang sepertinya mulai tumbang tapi tetap aku menggamati ve dari jauh untuk menjaganya dari anggota Jaya Kencana yang ingin berbuat jahat padanya.


Setelah berkelahi selama 25 menit yang sanggat mengguras tenaga akhirnya kami menang. Terlihat dari seluruh anggota Jaya Kencana sudah meringgis dibawah tanah bahkan ada dari mereka yang sudah tidak sadarkan diri. Entah mati atau tidak, aku tidak tahu. Yang penting kami sudah menang. Mungkin hari ini akan kami ingat seterusnya bahwa kami hampir saja kalah karena aku yang kurang fokus karena terus memperhatikan veranda yang masih saja duduk dipinggiran jalan.


"cabut guys" perintah arga yang sudah ngos-ngosan. Aku baru pertama kali melihat arga terlihat kelelahan seperti itu. Bukan hanya arga, bahkan petarung-petarung hebat seperti arki,wenas,daniel,kevin,yonas sudah terlihat berantakkan dengan noda darah disekitar wajah mereka. Terlihat bahwa pertarungan hari ini adalah pertarungan terberat yang pernah kami lewati.


Kami berjalan meninggalkan seluruh anggota Jaya Kencana. Dari kejauhan,aku masih melihat ve yang masih duduk dipinggir jalan menungguku. Aku langsung berjalan meninggalkan rombongganku yang masih berada dibelakang.


"loe seharusnya gak kayak tadi ve!! Apa sih yang ada di otak loe sampe loe harus ngelakuin tindakan bodoh kayak tadi !!?"


Dia mulai berdiri dan menatapku dengan tatapan amarah miliknya. Bahkan aku melihat genangan air mata di pelupuk matanya yang siap untuk turun.


"kamu bodoh naomi!! kamu pernah tertusuk karena hal bodoh kayak gini dan sekarang kamu ikut lagi hal yang gak berguna kayak gini ! kamu mau apa hah!!?" bentak ve padaku.

"Loe yang maunya apa ! orang tua gue gak pernah mempermasalahkan apapun yang gue lakuin diluar! Sedangkan loe apa hah!!"


Kulihat dia mengalihkan pandanggannya pada rombonggan teman-temanku yang sepertinya berhenti untuk mendenggar pembicaraan kami.


"kamu bilang mereka temanmu kan" katanya menunjuk rombonggan teman-temanku.

"Sekarang aku nanya, apa ada seorang teman yang tega ngebiarin temannya yang satu-satunya cewe ikut kegiatan yang bisa aja ngebunuh dia hah!? Jawab aku shinta naomi!"

"heh. loe gak perlu bawa-bawa mereka yah! Ini dunia gue ! gue udah ikut beginian jauh sebelum gue kenal sama loe veranda!! Jadi stop bertingkah seolah-olah loe berhak menggatur siapa yang berhak menjadi teman-teman gue dan apa-apa aja yang harus gue lakuin dan gak boleh gue lakuin!"

"KARENA AKU PEDULI SAMA KAMU NAOMI!" teriaknya dihadapanku.

"atas dasar apa loe peduli sama gue Jessica Veranda !?"


Kulihat dia terdiam sejenak menggatur nafasnya yang naik turun dan sepertinya bersiap untuk meneriakki diriku lagi, tapi aku melihat sebulir air matanya yang mulai jatuh.


"AKU KHAWATIR NAOMI !!!"


Ve POV


"AKU KHAWATIR NAOMI !!!"


Begitu menggatakkan hal itu, naomi langsung menarik tangganku dan langsung berlalu meninggalkan teman-temannya yang sepertinya terdiam mendenggar pembicaraan kami berdua.


"masuk" perintahnya dengan nada datar saat kami berdua sudah sampai di dekat mobilnya. Tanpa perlu dikomando lagi aku langsung masuk kedalam mobil dan membanting pintunya. Tak ku pedulikkan dengan dirinya yang sudah ikut masuk didalam mobil.


Dia mulai menjalankan mobilnya membelah jalanan yang mulai ramai karena jam pulang kantor sudah lewat. Selama diperjalanan hanya terisi dengan kekosonggan, tidak ada suara radio yang biasa dipasang naomi saat kami dijalan. Tidak ada lagi suaraku yang mengikuti lagu iringgan radio. Yang ada hanya kosong. Sepi.


Kami terjebak dijalanan yang sudah macet. Dari sisi mataku, aku dapat melihat naomi yang menatap datar pada jalanan. Bahkan noda darah dan lebam diwajahnya dia abaikkan saat ini. Mungkin aku terbiasa melihat dia datang kesekolah dengan wajah seperti ini, tapi kali ini aku melihat secara langsung bagaimana proses luka itu ada.


"tau dari mana gue disitu?"Tanya naomi memecah keheninggan diantara kami.

"dari beby. Dia ngantar aku ke warung kopi tempat kamu biasa ngumpul, tapi kata pemilik warung kalian sudah pergi makanya aku tanya sama pemilik warung kemana kalian pergi. Jadi yah gitu, aku nemu kalian yang lagi tawuran"jelasku.

"orang beby sama Shania kemana ?"

"mereka pergi"


Kulihat dia hanya menggangukkan kepala dan kembali fokus pada jalanan yang mulai beranggsur pulih. Dan kembali selama diperjalanan kami kembali terdiam.


Sekitar 45 menit akhirnya kami sampai di depan rumahku. Tapi bukannya langsung turun aku malah terdiam didalam mobil naomi menunggu apa yang ingin dia sampaikan. Tapi sayang, sudah lebih dari 5 menit kami saling berdiam dia tidak menggeluarkan suaranya hingga aku menyerah.


"aku pulang. Makasih buat antarannya. Jangan lupa buat bersihin lukaaa..."

"apa maksud loe khawatir sama gue ?" Tanya naomi memotong perkataanku. Seketika aku terdiam mendenggarnya. Dia benar, apa maksudku untuk khawatir padanya. Sejujurnya aku tidak memiliki jawaban yang pasti tentang hal ini, tapi sebenarnya aku hanya tidak ingin dia kenapa-napa.

"a-a-akuu.."

"gak bisa jawabkan ? loe gak perlu sok khawatirin gue kalo loe emang gak punya alasan yang kuat buat khawatir tentang gue. Ngerti"

"Naomi !!" sentakku padanya. Bahkan tanpa ku sadari air mataku mulai menetes mendenggar pernyataannya.

"Apa ? gue benerkan ? harusnya loe gak usah belagak sok peduli sama gue kalo loe emang gak punya alasan yang pas buat ngelakuin hal bodoh kayak tadi"katanya sambil menatapku.


Aku memukuli pundaknya untuk melampiaskan seluruh emosiku pada dirinya, sedangkan dia hanya terdiam tanpa membalasnya. Karena lelah aku mulai memeluk tubuh kecilnya dan menumpahkan air mataku yang susah payah aku tahan.


"a-aku hanya tidak ingin kamu kenapa-napa naomi. a-aku khawatir kamu ditusuk lagi seperti kemarin. A-ku gak mau kamu harus masuk rumah sakit lagi seperti kemarin. Aku gak mau naomi,aku gak mau"pecah sudah air mataku didalam pelukkannya. Aku tidak tahu atas dasar apa aku harus sampai seperti ini dihadapannya, tapi aku hanya ingin menggeluarkan apa yang ada dihatiku.


Aku mulai merasa dia mengelus rambutku untuk menenangkanku. Bukan main rasa nyaman saat dia mengelus rambutku dengan pelan. Rasanya nyaman, bahkan terlalu nyaman untuk dilewati. Aku hanya menutup mataku dan mulai merasa sebuah perasaan asing saat ini.


"maaf buat loe khawatir ve. Tapi itulah dunia gue selama ini. Dunia yang udah menjadi bagian terpenting bagi gue, bahkan teman-teman gue yang menurut loe gak perduli sama gue loe salah ve. Mereka selalu peduli sama gue bahkan saat pertama kali gue gabung sama mereka, mereka yang selalu melarang gue buat gabung sama mereka. Tapi itulah jalan hidup dan dunia gue saat ini ve. Jadi plis, jangan paksa gue buat ngelepas apa yang memang berharga bagi gue"kata naomi.


Aku hanya menggeratkan pelukkanku pada naomi,mencoba menghilangkan bekas air mata dengan menyekanya di baju milik naomi. Cukup lama aku memeluknya hingga membuatku harus melepasnya.


"loe masuk gih, biar gue langsung pulang buat bersihin lukanya"


Aku menggangukkan kepala dan keluar dari mobilnya. Begitu aku keluar, naomi langsung menjalankan mobilnya meninggalkanku yang masih menatap kepergiannya dari jauh.


*****

update dimalam yang penuh dengan kangen yang membara alias iri sama yang nonton konser K3 !!!!!

Continue Reading

You'll Also Like

8.6K 955 59
Author: MyLittleBrother Yuan lahir dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan yang membuatnya buta pada usia muda dan lumpuh beberapa tahun kemudia...
Ambiguous By -

Fanfiction

38.6K 4.3K 16
Perasaanku bimbang setiap saat. Bimbang karena sikapmu juga. Apa ini cinta? Atau sekedar rasa penasaran belaka? Jika benar ini perasaan cinta, aku ha...
120K 9.6K 86
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
440K 44.8K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...