Dear Shinta Naomi

By ayamtelurgaby

133K 11.6K 1.3K

Dear Shinta Naomi . . . . . . . . . . . . . . . I love you - Jessica Veranda More

Bab 1 (Aku Datang Cinta)
BAB 2
Bab 3 (Tawuran Awal Kita Bertemu)
BAB 4 (Ketemu Lagi Kita)
BAB 5 (Tentang Mereka)
Bab 6 ( Ribut di kantin )
BAB 7 (Mereka berdua itu bikin aarrgghh)
BAB 8 (Ini kok sakit yah?)
BAB 9 (Bukan Orang Yang Seperti Itu)
BAB 10 (Kesepakatan Gencatan Senjata)
Bab 11 (Dan Kisah Itu Dimulai Dari Sini)
Bab 12 (Move On?)
Bab 13 ( Spesial Moment NaGa)
BAB 14 (Penasaran)
BAB 15 (Rona Merah di Pipi)
Bab 16 (Antara Beby,Shania dan Naomi)
BAB 17 (Sedikit Tentang Nenek)
BAB 18 (Sedikit Berubah)
Bab 19
BAB 20 (Spesial Moment BebNju)
Bab 21 (Theater JKT48)
Bab 22 ( Cabut Sekolah)
BAB 24 (Aku Khawatir Naomi !)
BAB 25 (Spesial Moment Jeje Daniel)
BAB 26 ( Munculnya Seseorang )
BAB 27 (Terlalu Rumit untuk Naomi)
BAB 28 ( Karma bagi Gre )
Bab 29 (Sakit)
Bab 30 (Hampir)
BAB 31 ( All About Family )
BAB 32 (Mencoba Mengulang Kenangan)
BAB 33 (UnderClass Hero)
Bab 34 (Spesial Melids)
BAB 35
BAB 36 (Dear Shinta Naomi)
BAB 37 ( I Think I Love You )
BAB 38 (Under The Rain)
BAB 39
Bab 40 (Menunggu)
BAB 41 (Masih Menunggu)
Bab 42 (Dan Masih Menunggu)
Bab 43 ( Mulai Lelah )
Bab 44 ( Special KinYon)
Bab 45 ( Terlupakan )
BAB 46 ( Satu Hari )
Bab 47 ( Kecewa )
BAB 48 ( Kebenaran )
BAB 49 ( Ada Yang Hilang )
BAB 50 ( Apa Lagi ini ? )
BAB 51 ( Perpisahan Yang Seharusnya)
BAB 52 ( Hanya Sahabat )
BAB 53 ( Good Bye )
BAB 54 ( Benar Mencintainya ? )
Bab 55 ( My Guardian Angel )
BAB 56 ( Terlambat Menyadari )
BAB 57
BAB 58 ( Masih Berharap )
Bab 59 (War)
BAB 60 ( Apa yang terjadi ? )
Bab 61 ( Its Over )
Bab 62 ( You're Late )
Bab 63 ( The Final )
Epilog
Intinya

Bab 23 (Rencana Balas Dendam)

1.9K 163 12
By ayamtelurgaby


Author POV

"naomi kita kemana lagi ?" Tanya ve pada naomi yang saat ini melajukkan mobilnya melintasi jalan yang menanjak.


"karena jam masih menunjukkan pukul 10 lewat 15 menit,alangkah baiknya kita berpergian keluar kota" jawab naomi sambil terus memfokuskan pikirannya pada jalanan yang tidak ramai.

"keluar kota ?" Tanya ve yang tidak percaya dengan ide naomi.

"iyaa veranda, kita ke puncak" jawab naomi dengan mantab.


Ve manatap tidak percaya pada naomi, gampang sekali dia memutuskan kemana dia membawa ve tanpa persetujuan dari dirinya.


"udahlah, loe gak usah khawatir. Kita akan jalan-jalan dulu sekali-kali. Emang loe mau gue ajakin ke theater JKT48 lagi?" Tanya naomi.

"ishh,iya deh iyaa. Terserah kamu ajaa"


Naomi kembali melajukkan mobilnya menyusuri jalan diselingi veranda yang kembali bernyanyi secara asal mengikuti lagu diradio. Sesekali naomi mencuri pandang pada ve yang terlihat begitu kesal sekaligus penasaran dengan tempat-tempat yang akan dia bawa pada veranda. Naomi mulai sadar bahwa di dalam hatinya ada sebuah getaran yang telah lama tertutup telah timbul kembali getaran aneh yang semua orang selalu penasaran untuk merasakannya. Getaran yang membuat seseorang tersenyum-senyum seperti orang gila hanya karena merasakannya,dan sepertinya naomi mulai mengalami gejala-gejala awal dari getaran itu. Tapi naomi tidak mau gegabah dalam menyimpulkan getaran aneh itu,biarkan lah waktu yang menjawab semuanya seiring berjalannya waktu.


"ihhh naomi,kembaran kamu itu ada diatas pohon" kata ve dengan semangat saat melihat seekor monyet liar yang sedang bergelantunggan diatas pohon.

"tuh mulut loe emang perlu disumpel pake ban truk rasanya ve"


Ve hanya tertawa mendengar jawaban dari naomi,namun jawaban dari naomi tidak membuat ve berhenti untuk mengerjainnya. Sedari tadi monyet-monyet liar yang berlewatan dihadapannya dia panggil dengan nama Naomi. naomi yang awalnya protes dengan perkataan ve akhirnya menggalah dan membiarkan ve yang terus menyamain dirinya dengan primata tersebut.


Sekitar 1 jam,akhirnya naomi memberhentikan mobilnya di sebuah danau yang terpencil didaerah puncak. Udara dingin dipuncak tak menyulutkan niat naomi untuk pergi ke danau ini. Dia menggabaikkan tubuhnya yang hanya terbungkus kaos dan tanpa jaket terhembus udara dingin.


"wahhhh tempatnya keren bangett" kata ve sambil berlari-lari kecil kearah danau.


Naomi hanya tersenyum melihat ekspresi ve yang sepertinya menyukai tempat ini. Setidaknya dia bersyukur,tempat-tempat yang biasanya dia datangi sendiri kini ada ve yang menemaninya.


Ve berjalan menuju dermaga kecil yang berada dipinggiran danau,ve mulai membuka sepatu sekolah miliknya dan memasukkan kakinya ke dalam air danau yang dingin.


"loe suka ?" Tanya naomi yang berada dibelakang ve.

"iya aku suka,hari ini kamu sudah membawaku ke dua tempat yang nyaman dan menyenangkan" kata ve sambil tersenyum pada naomi.


Naomi mulai membuka sepatunya dan ikut mencelupkan kakinya kedalam air dan duduk disebelah ve.


"dulu tempat ini mau dijadiin kakek sebuah danau buatan untuk nenek,namun sayang pekerjaannya gak selesai karena waktu itu kakek dan nenek pernah marahan. Waktu itu yang baru siap cuman lubangnya doang. Dan berkat hujan yang menyelesaikan pekerjaan terakhir untuk mengisi lubang maka jadilah danau ini." Kata naomi sambil tersenyum menatap lurus kedanau.


"kakek gak pernah ingat lagi kalo kakek pernah bikin danau buatan untuk nenek,sampai-sampai tante sinka harus turun tangan buat ngegaji orang-orang yang turun buat danau ini" sambung naomi.


Ve yang berada disampingnya hanya terdiam mendengar cerita naomi. naomi akan selalu berubah menjadi orang yang rapuh karena menginggat neneknya. Bagi naomi,neneknya adalah harta yang paling berharga dihidupnya. Hanya neneknya yang selalu menenangkan naomi dari segala permasalahan yang dihadapinya.


"naomi,pernah kah kamu berfikir untuk melupakan semua kesalahanmu dimasa lalu ? lagian kakekmu dan ibu sinka tidak mempermasalahkan apa yang sudah terjadi"


Mendengar perkataan dari ve membuat naomi terdiam sejenak,bahkan senyum yang sedari tadi terparti diwajahnya mulai menghilang berganti dengan tatapan sendu yang menyiratkan kesedihan serta putus asa didalamnya.


"ve,kalo aja ngelupain kesalahan semudah kita ngomong itu mungkin bukan hal yang menyulitkan bagi gue." Kata naomi dengan lirih

"kakek dan tante sinka tidak pernah menujukkan rasa kesedihannya di hadapan gue,tapi dibelakang gue mereka selalu sedih begitu menginggat nenek. Apa bisa gue bersikap baik-baik aja didepan mereka seolah gue gak pernah melakukan sebuah kesalahan dimasalalu ? gue gak bisa ve,gak bisa. Gue muak menggunakan topeng dihadapan mereka."


Ve yang mendenggarnya hanya terdiam mendenggar jawaban dari naomi. mungkin jika dia berada diposisi naomi saat ini,mungkin dia akan lebih memilih mengasingkan diri ditempat yang entah berada dimana. Tapi naomi tidak,dia lebih memilih opsi untuk tetap tinggal meskipun tau resikonya dia yang akan terluka dengan semua ini. Naomi hanya bisa menutupi kesedihannya dengan tawuran untuk mengalihkan rasa sedihnya.


Ve melihat naomi yang ikut terdiam disebelahnya dengan kedua tanggannya yang meremas ujung celana basket miliknya. Entah sadar atau bagaiman,ve mulia menelusupkan tanggannya disela-sela jari milik naomi. naomi yang melihat tanganya yang sedang digenggam erat oleh ve mulai memperhatikan wajah ve yang terlihat serius menatapnya.


"aku bantuin kamu untuk ngelupain rasa bersalah itu yah"


Naomi menatap mata ve yang saat ini tepat berada di depan matanya, terlihat sebuah ketulusan dan pengharapan yang besar dari balik mata ve yang seketika mampu membuat debaran aneh yang sedari tadi berdetak didadanya berdebar lebih kecang dari sebelumnya.


"caranya?"


Ve mulai merapatkan tubuhnya dan memeluk tubuh naomi.


"biarkan aku menjadi tempatmu untuk berbagi" kata ve tepat ditelingga naomi.


Naomi yang diperlakukan seperti itu hanya diam dan mulai melatakkan keningnya dipundak ve, memasrahkan semua hal yang dialaminya kepada gadis yang baru dia kenal beberapa bulan. Gadis yang sejak pertama kali pertemuannya mampu menjungkir balikkan segala aspek kehidupannya,bahkan jika naomi mau membuka hatinya mungkin saat ini naomi mau meletakkan nama gadis ini dihatinya menggantikan seseorang dimasalalunya.


Apakah ini saatnya aku membuka hati?


Naomi POV


"makasih buat hari ini yah mi" kata ve saat kami berdua telah sampai didepan rumahnya pada sore hari.

"harusnya gue yang bilang begitu, makasih yah ve"kataku menggulangi perkataanya.


ve hanya tersenyum menatapku dengan tatapan lembutnya yang mampu membuatku pangling sendiri dengannya.


"kamu pulang gih,udah sore."

"gimana gue mau pulang kalo loe masih didalem mobil gue"


Kulihat dia memajukkan bibirnya pertanda kesal terhadapku.


"yaudah aku keluar tapi kamu langsung pulang yah"

"iyaaiyaaa"


Kulihat dia mulai keluar tapi aku langsung menahannya


"apa lagi mi? katanya mau langsung pulang"


Aku gelagapan sendiri mendengar perkataanya,terlebih aku juga malu untuk menggatakan hal ini padanya.


"eemm ve,besok loe berangkat sama gue lagi yah?" kataku dengan malu-malu.


Kulihat dia hanya tersenyum melihat gelagatku yang memalukan seperti ini.


"iyaa,udah itu ajakan? Aku keluar dulu yah" aku menggangukkan kepala dan membiarkannya keluar dari mobil.


Begitu dia keluar aku langsung melajukkan mobilku dengan kecepatan sedang karena langit sudah mulai sore dan aku malas terjebak kemacetan dijalan raya. Selama perjalanan aku memikirkan tentang 1 hari yang kulewati bersama dengan ve sambil tersenyum, mulai dari membawa dia ke perbukitan yang berada dipinggiran kota,danau buatan milik kakek yang berada di daerah puncak,mengajaknya makan siang diwarung lesehan dipinggiran jalan,bahkan saat dia harus berlari ketakutan karena dikejar-kejar oleh monyet liar saat kami sedang bersantai menikmati jagung bakar dipinggiran jalan pulang dari puncak.


Bukan hal yang buruk membawa ve ke tempat-tempat yang selalu aku datangi seorang diri untuk menenangkan diri. Bahkan menurutku itu adalah hal yang menyenangkan. Aku dapat mengetahui sedikit sifatnya yang menyebalkan tapi dapat meluluhkan hatiku. Harus ku akui bahwa dia memiliki paras wajah yang terkadang membuatku terpaku hanya karena menatapnya.


Dan soal persaanku padanya. Harus ku akui kembali sepertinya aku mulai nyaman padanya. Dan mungkin ini bukan hanya sekedar perasaan nyaman yang ada saat ini, bisa dikatakan aku mulai menyukainya. Bukan mulai lagi,tapi aku sudah menyukainya.


Sifatnya yang terkadang menjengkelkan entah menggapa bisa membuat diriku tersenyum sendiri melihatnya,bahkan aku masih teringat tentang bagaimana ekspresinya saat mendapat boneka yang dia inginkan kemarin. Dan aku juga menyukai tingkah kekanakannya yang sanggat menggemaskan itu.


Cinta ? aku tidak mau menyimpulkan kalau aku mulai mencintainya. Karena cintaku masih utuh hanya untuk satu orang. tapi mungkinkah aku bisa mencintai ve ? aku juga tidak tahu. Aku lebih menyukai semuanya berjalan dengan sendirinya,menjawab pertanyaanku apakah aku mencintainya atau hanya sekedar menyukainya. Tapi cinta dan suka hanya beda tipis kan? Tapi satu yang sudah pasti kurasakan adalah, jantung berdetak lebih cepat saat bersama Jessica Veranda.


I WANNA DO !

I WANNA KISS !

KARENA BERTEMU KAMU SEMUANYA BERUBAH !


Suara ponsel milikku yang sejak pagi tadi hanya kubiarkan diatas dashboard mobil mengambil perhatianku


'Arganjirr'


"halo bang,ada apa?"

"kita lagi ngumpul di warkop babeh,ada rapat nih"

"owh,oke-oke. Gue OTW nyusul"


Begitu mengatakan OTW, aku langsung melajukkan mobilku menuju tempat yang sudah lama tidak aku datangi. Warkop Babeh ku yang tercinta.


Sekitar 30 menit aku sudah sampai diwarung yang ternyata masih ramai dengan teman-teman seperjuanganku diarena tawuran. Bahkan untuk pertama kalinya aku melihat wenas,arki,Daniel,kevin dan yonas terlihat membolak balikkan buku dengan judul KIAT-KIAT MENGHADAPI UJIAN NASIONAL tercetak besar dicover buku. Terlihat juga arga yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu sambil sesekali mencoret-coret buku strategi miliknya. Dan aku juga melihat yang lainnya sedang menyiapkan alat-alat yang biasa kami gunakan untuk tawuran.


"ada apa nih ? kok pada sibuk semua?"tanyaku saat aku sudah duduk dikursi panjang diwarung.


"eh loe rupanya bun,udah lama loe gak kesini"kata arki begitu melihat naomi sudah duduk dihadapannya.


"babeh,biasa yah kopi panas satu"pesanku pada babeh jaki yang dibalas dengan acunggan jempol.


"loe semua yang pada kemana sue ! Selama gue dirumah sakit sampe gue dipindahin kerumah kakek pras, loe semua kagak ada satu pun yang nonggol"kataku dengan kesal menginggat mereka tidak ada yang datang untuk menjenggukku.


"yah sorry soal yang itu, loe kan tau kita banyak yang kelas 12 jadi kita lagi sibuk belajar. Lagian kita kemarin juga gak bisa datang soalnya kita baru balas dendam sama anak Jaya Kencana yang nusuk loe waktu itu" kata arga sambil mencoret-coret buku miliknya.


"loe apain dah tuh anak?" tanyaku sambil menyesap kopi panasku dengan perlahan yang baru saja diantar oleh babeh.


Arga mulai menghentikkan coret-mencoretnya dan sejenak diam berfikir.


"kalo gak salah sih,orangnya kita telanjangi di depan sekolahnya. Yah meskipun sempat agak ribut sama geng disana tapi tetap berhasil kok kita telanjangi orangnya. Lagian siapa suruh main tusuk adik kesayanggan kita"kata arga sambil nyengir gak jelas.


Aku hanya tertawa mendenggar penjelasan arga yang terkadang bikin kesal dan lucu. Ku lihat dia kembali berfikir dan mencoret kembali buku miliknya. Aku juga ikut menggamati anak kelas 11 dan kelas 10 yang masuk di kelompok ini sedang menyiapkan peralatan tawuran milik kami.


"kita mau nyerang anak mana lagi?" tanyaku yang sepertinya menyadari sesuatu, jika alat pertempuran sudah disiapkan berarti sebentar lagi kami akan terlibat pertempuran lagi.


Kulihat arki,Daniel,kevin,wenas dan yonas mulai menghentikan bacaanya dan menatapku dengan serius.


"kita akan terlibat pertarunggan besar, soalnya jaya kencana gak terima anggotanya kita telanjangi didepan sekolah mereka. Dan rencananya mereka ngajak tawuran lagi ditempat kemarin"jelas arki.


"dan katanya lagi sih,mereka nambah anggota mereka jadi 43 orang gitu buat ngelawan kita."tambah Daniel.


Aku menggangukkan kepala mengerti tentang penjelasan mereka.


"gue ikut yah?"

"iyaa,loe pasti kita diikut sertakan naomi" kata arga padaku.


Aku tersenyum mendenggarnya dan kembali meminum kopi milikku dengan perlahan.


"mikirin apaan sih ar? Gaya loe sibuk mikirin strategi, biasanya kita kalo berantem yah berantem. Kagak pernah pake rencana-rencana gitu" kata yonas yang sudah selesai membaca buku miliknya.


"eh iya juga yah, toh kita kalo tawuran main pukul-pukul aja."kata arga yang sepertinya menyadari bahwa jika tawuran hanya memerlukan insting bertarung dan mempertahankan diri dari pada strategi.


"lagian nih yah,kemampuan kita semua udah mantep. Apa lagi kita cuman make knuckle,besi,sama peralatan tawuran pada umumnya, toh kita menang terus" kata arki dengan gaya soknya.


"jangan sok dulu bro,kita gak tau kedepannya gimana. Jadi yah kita persiapkan diri aja"kata kevin.


"yaudah-yaudah, nanti malam kalian istirahat yang banyak biar besok fit. Gue gak mau tragedi naomi terulang lagi,jadi sebaiknya kita semua saling melindungi diri"kata arga dengan bijak.


"OKE!!!"



Aku pulang ke rumah saat hari sudah malam. Sepulangnya dari sana aku menuju rumahku yang terlihat sepi seperti biasa, bahkan aku tidak melihat mobil kedua orang tuaku. Tapi seperti biasa aku tidak ingin memikirkannya, sudah terbiasa untukku. Tidak menutup kemungkinan bahwa aku memang merindukkan kebersamaanku dengan mereka yang terlalu indah untuk dilupakan.


Aku langsung berjalan menuju kamarku dan mandi untuk menyegarkan tubuh dan pikiranku. Selesai mandi aku berbaring ditempat tidurku menatap langit kamarku yang berhiasi foto stella dengan diriku sambil tersenyum-senyum sendiri.


"aa stella bikin gue kangen aja dah"


Aku langsung membuka ponselku dan membuka aplikasi social media untuk menstalk akun-akun member JKT48.


"ihhh stella imut banget si yalord" kataku yang gesrek sendiri melihat foto-foto yang baru dibagikan stella ditwitter. Setelah itu aku kembali mencek akun milik member yang lainnya untuk menaikkan moodku yang sebenarnya sudah bagus dari awal.


Tiba-tiba notif dari aplikasi LINE menarik perhatianku.


Jcvrnd19 :

ve send you a picture


Good night !

dari pada liatin foto member JKT48 lebih bagus kamu liatin fotoku.


Aku tertawa melihat isi chat yang dikirimkan oleh ve, dia hanya mengirimkanku sebuah foto dirinya.


NaoMiReDo :

Sok imut loe,imutan stella kemana-mana dari pada loe kelesss.


Jcvrnd19 :

Auaahh gelap, kesel aku samamu :s


Iiihh sok imut banget sih ini anak,eh tapi emang beneran imut sih batinku.


Aku tidak membalas pesan dari ve,melainkan aku langsung menelfonnya.


Tepat di nada sambung pertama dia langsung menggangkatnya.


"malam jelek"

"ishh,iya deh yang cantik itu. Aku yang sempurna mah bisa apa atuh"katanya dari ujung sana. Aku hanya terkekeh kecil mendengar jawabannya yang terkesan dibuat alay.

"gak usah alay deh loe,kagak ada cocok-cocoknya dahh. Suer"

"iihh naomi, nyebelin banget sih. Tadi aja baik sekarang ihhh"

"hahaha,nyebelin tapi ngangenin kan"



Ve POV


"hahaha,nyebelin tapi ngangenin kan"


Aku hanya tersenyum kecil mendenggar pernyataanya yang over pede itu.


"ngak ahh,biasa aja"kataku padanya sambil memeluk boneka BayMax pemberiannya.

"alaaah,kagak usah boong. Sekarang aja loe lagi meluk boneka dari gue deh"


Aku membulatkan mataku kaget mendengarnya. Cenayang nih anak

"ihh kagak, aku aja lagi dihalaman belakang rumah kok"dustaku.

"iya deh iyaa, aku mah apa atuh" ku dengar dia terkekeh kecil diujung sana.

"kamu udah belajar?"

"belajar ? hal menyeramkan seperti apa itu?"


Aku hanya memutar mataku malas meskipun aku tau dia tidak melihatnya.

"udah belajar belum?" tanyaku lagi

"belum ve,gue baru mandi"

"loh,kok malem banget mandinya ? kamu habis dari mana habis nganter aku ?" tanyaku penasaran kemana dia pergi setelah menggantarku. Padahal seinggatku,dia pulang saat jam setengah 5 tadi.

"loe kok jadi posesif banget sih ve?"


Aku terdiam mematung mendengar petanyaan dari naomi, seketika aku langsung merutuki diriku yang terdengar posesif tadi.


"y-yahh, k-kan aku nanya aja sih mi. kamu kan gak suka terjebak kemacetan sore hari" kataku dengan asal.

"ishh iya deh iyaa"

"kamu emangnya kemana mi?" tanyaku lagi yang masih penasaran dengan kegiatannya.

"gue habis ngumpul sama teman gue"

"teman yang mana?"

"loe gak kenal ve"

"temen yang mana?"tanyaku sekali lagi.

"ck,kepo bangget sih loe. Gue tadi ngumpul sama orang bang arga. Puas loe!"


Bang arga


Seketika inggatanku kembali memutar tentangg segerombol laki-laki yang membawa naomi kerumah sakit. Aku ingat tentang laki-laki yang bernama wenas saat itu,dia bahkan menggenalkan diriku pada teman-temannya yang lain.


"bang arga? Yang anter kamu kerumah sakit yah?"tanyaku.

"iya"

"temanmu tawuran?"

"iyaa"

"ngapain ngumpul?"

"ishh,penting banget yah loe harus tau?" katanya yang sepertinya kesal denganku.

"aku cuman nanya loh naomi,tinggal jawab apa susahnya sih"

"gue cuman ngumpul aja kok,lagian gue kangen banget ngumpul bareng mereka"


Aku menggangukkan kepala mengerti dengan jawabannya.

"udah itu aja?"katanya lagi.


Mendengar pertanyaan itu,entah menggapa rasanya aku belum mau memberhentikkan obrolanku dengan naomi.

"udah makan?"tanyaku

"udah,tadi makan mie rebus pas ngumpul"

"udah mandi?"

"udah kok"

"udah belajar ?"

"nanti aja,gue masih mager jemput tas"

"udah kangen?"tanyaku tanpa sadar.

"kangen ? sama siapa ? sama loe ? idihh najiss" katanya dengan nada di lebih-lebihin

"ishhh,resee"kesalku.

"heheh,canda cuy. Kangen ? kangen sama siapa nih?" godanya yang entah menggapa memicu detak jantungku berdetak lebih kencang hingga membuat pipiku memerah. Meskipun dia tidak melihat pipi saat ini tapi aku berharap dia tidak mendengar detak jantungku yang berdebar saat ini.

"yahh,kangen member jekety gitu"kilahku.

"kalo itu mah pasti, tapi berkat foto-foto mereka dan social media setidaknya kangen gue sama mereka agak berkurang gitu"

"ohh gitu"

"iya verandaa"

"mi,kamu belajar yah sekarang. Ingat loh, kamu punya perjanjian samaku"

"ishh,iya deh iyaa. Kalo bukan karena perjanjian itu ogah gue belajar"

"yaudah,good night naomi"

"ehh ve"

"ada apa?"

"besok gue jemput loe,gue harap loe gak kesianggan kayak tadi. Oke"

"iya deh iyaa,aku bangun cepat kok"

"yaudah,good night ve. Have a nice dream"

"have a nice dream too shinta naomi"


Setelah menggatakan itu,naomi sudah memutuskan telfonnya. Aku menatap sebentar pada ponselku yang masih agak hanggat karena bertelfon tadi,tapi bukan ponsel saja yang menghanggat. Kali ini hatiku ikut mengghangat setelah percakapan dari naomi tadi.


Aku memeluk erat boneka BayMax pemberian naomi dengan erat,sepertinya aku mulai nyaman dengan naomi. seketika aku mulai sadar bahwa ini sebenarnya bukan pertanda baik untukku. Aku harus tetap berada pada tujuan utamaku mendekati naomi hanya untuk mencoba menarik perhatian kinal. Tapi aku tidak bisa berbohong bahwa berada didekat naomi itu terasa nyaman. Benar kata Shania,aku harus berhati-hati dengan permainan ini jika tidak ingin terjerat pesona naomi.


Aku mulai membuka laci yang berada di dekat tempat tidurku dan mulai membuka sebuah album foto milikku. Aku mulai membukanya dan terlihat foto-foto diriku dan kinal saat masih kecil.


"aku cinta sama kamu nal"kataku sambil mengusap salah satu fotoku dan kinal.


Aku tersenyum melihat tulisan kecil yang berada dibawah foto itu, tulisan tangganku yang bertuliskan I LOVE YOU KINAL.


"Mungkin ini akan terdengar jahat bagi semua orang. tapi apakah aku salah berbuat seperti itu demi seseorang yang aku cintai sejak dulu?"tanyaku seperti orang gila yang berbicara pada sebuah foto.

"aku hanya ingin kamu nal,cuman kamu"kataku dengan air mata yang turun dari kedua mataku. Kini air mata itu semakin turun dengan deras saat aku menginggat kebersamaanmu dengan yona yang sanggat menyesakkan dadaku.


Karena tak tahan,aku mulai memeluk boneka pemberian naomi dengan erat. Hingga kesadaranku mulai menghilang,dan membuatku kembali tertidur dalam dekapan boneka ini lagi.


*****

Continue Reading

You'll Also Like

219K 33.2K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
421K 7.9K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
60.5K 6.6K 32
Tentang kisah sebuah tim penyelidik khusus yang dibentuk oleh pemerintah untuk menangani kasus penting di ibu kota. Berisi empat orang gadis dengan k...
20.7K 1.1K 11
sebatas media penyalur imajinasi selama ini.