Dear Shinta Naomi

By ayamtelurgaby

133K 11.6K 1.3K

Dear Shinta Naomi . . . . . . . . . . . . . . . I love you - Jessica Veranda More

Bab 1 (Aku Datang Cinta)
BAB 2
Bab 3 (Tawuran Awal Kita Bertemu)
BAB 4 (Ketemu Lagi Kita)
BAB 5 (Tentang Mereka)
Bab 6 ( Ribut di kantin )
BAB 7 (Mereka berdua itu bikin aarrgghh)
BAB 8 (Ini kok sakit yah?)
BAB 9 (Bukan Orang Yang Seperti Itu)
BAB 10 (Kesepakatan Gencatan Senjata)
Bab 11 (Dan Kisah Itu Dimulai Dari Sini)
Bab 12 (Move On?)
Bab 13 ( Spesial Moment NaGa)
BAB 14 (Penasaran)
BAB 15 (Rona Merah di Pipi)
Bab 16 (Antara Beby,Shania dan Naomi)
BAB 17 (Sedikit Tentang Nenek)
BAB 18 (Sedikit Berubah)
Bab 19
BAB 20 (Spesial Moment BebNju)
Bab 21 (Theater JKT48)
Bab 23 (Rencana Balas Dendam)
BAB 24 (Aku Khawatir Naomi !)
BAB 25 (Spesial Moment Jeje Daniel)
BAB 26 ( Munculnya Seseorang )
BAB 27 (Terlalu Rumit untuk Naomi)
BAB 28 ( Karma bagi Gre )
Bab 29 (Sakit)
Bab 30 (Hampir)
BAB 31 ( All About Family )
BAB 32 (Mencoba Mengulang Kenangan)
BAB 33 (UnderClass Hero)
Bab 34 (Spesial Melids)
BAB 35
BAB 36 (Dear Shinta Naomi)
BAB 37 ( I Think I Love You )
BAB 38 (Under The Rain)
BAB 39
Bab 40 (Menunggu)
BAB 41 (Masih Menunggu)
Bab 42 (Dan Masih Menunggu)
Bab 43 ( Mulai Lelah )
Bab 44 ( Special KinYon)
Bab 45 ( Terlupakan )
BAB 46 ( Satu Hari )
Bab 47 ( Kecewa )
BAB 48 ( Kebenaran )
BAB 49 ( Ada Yang Hilang )
BAB 50 ( Apa Lagi ini ? )
BAB 51 ( Perpisahan Yang Seharusnya)
BAB 52 ( Hanya Sahabat )
BAB 53 ( Good Bye )
BAB 54 ( Benar Mencintainya ? )
Bab 55 ( My Guardian Angel )
BAB 56 ( Terlambat Menyadari )
BAB 57
BAB 58 ( Masih Berharap )
Bab 59 (War)
BAB 60 ( Apa yang terjadi ? )
Bab 61 ( Its Over )
Bab 62 ( You're Late )
Bab 63 ( The Final )
Epilog
Intinya

Bab 22 ( Cabut Sekolah)

1.8K 156 26
By ayamtelurgaby

Author POV

TOK
TOK
TOK

"ve,bangun ada temen kamu diluar udah nunggu"

Panggilan dari sang mama membangunkan ve yang masih tertidur sambil memeluk bonek yang diberikan naomi tadi malam.


Sejenak ve terdiam mengumpulkan nyawanya yang masih terbang kemana-mana. Setelah dirasa cukup,ve mencepol rambutnya keatas dan menuruni tangga rumahnya menemui teman yang sudah datang kerumahnya.


"naomi?"kata ve dengan ragu dengan sesosok gadis yang sedang berdiri menatap foto-foto keluarga miliknya dengan menggunakan seragam putih abu-abu.

"loe baru bangun ve ?"Tanya naomi yang menyadari kedatangan ve. Naomi meneliti pakaian ve dari atas kebawah dan menyadarinya satu hal. Ve terlihat lucu dengan wajah khas bangun tidurnya dan piyama tidurnya.

"loe lebih bagus siap-siap deh,sekitar 30 menit lagi gerbang sekolah ditutup"


Mendengar perkataan naomi tadi ve langsung melihat jam dirumahnya yang sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi.


"astagaaaa"


Ve langsung berlari kekamarnya untuk bersiap-siap mengabaikkan naomi yang hanya menggelengkan kepala melihat reaksi ve tadi.


Naomi POV


Pagi ini aku memilih berangkat kesekolah bersama veranda. Entah apa yang terjadi dengan diriku sejak semalam, tapi yang pasti aku hanya ingin menuruti kata hatiku untuk berangkat bersamanya pagi ini.


"permisi"


Aku berdiri di depan gerbang rumah ve,hingga seorang wanita yang berusia sekitar 30 tahun keatas keluar dari rumah ve yang dapat kupastikan mama ve. Yahh agak mirip sih soalnya wajahnya


"nyari siapa yah nak?"

"saya naomi tante , teman satu sekolah veranda"


Kulihat mamanya hanya membulatkan mulutnya, langsung membukakan gerbang rumah untukku dan menuntunku untuk masuk kedalam rumahnya.


"nak naomi,verandanya belum bangun. Tante bangunin dulu yah"


Aku yang mendengarnya tersenyum sambil menggangukkan kepala. Kini aku sudah berada di dalam ruang tamu milik keluarga veranda. Aku memperhatikan foto-foto keluarga yang tertata rapi diruangan ini, aku baru mengetahui bahwa ve adalah anak tunggal.


Pantas agak manja gitu anaknya batinku.


Aku terus memperhatikan foto-foto tersebut hingga mataku berhenti pada sesosok foto anak perempuan yang berusia 4 tahun sedang bermain air dipantai.


"kok gue pernah liat yah ? tapi dimana?" gumamaku sambil terus memperhatikan foto itu hingga aku mendengar suara ve yang membuyarkan pikiranku.


Rasanya aku ingin tertawa melihat penampilannya yang begitu menggemaskan, wajah bantal khas bangun tidurnya begitu sayang untuk dilewatkan.


"loe lebih bagus siap-siap deh,sekitar 30 menit lagi gerbang sekolah ditutup"


Begitu mendengar perkataanku dia langsung berlari menuju kamarnya untuk bersiap, aku hanya tersenyum melihat tingakhnya yang seperti itu. Kembali mataku melihat foto anak perempuan tadi yang sepertinya tidak asing lagi dikehidupanku.


"nak naomi sudah sarapan?"

Aku melihat mama ve ternyata sudah berada dibelakangku.

"udah kok tan"


Memang benar,sebelum berangkat kesini aku sudah makan disalah satu warteg dipinggir jalan. Sekitar 15 menit aku menunggu diruang tamu,aku melihat ve turun dari tangga dan langsung berlari menuju ruang makan keluarganya.


"ma pa,ve berangkat yah. Sarapannya nanti aja disekolah udah terlambat" katanya sambil meminum susu cokelat yang sudah disiapkan oleh mamanya.

"tante saya permisi dulu yah,pamit om."


Aku langsung berjalan menuju mobilku,ku lihat ve yang sepertinya tergesa-gesa hingga dia tidak menyadari noda susu cokelat yang ada disudut mulutnya, rambutnya masih berantakan seperti baru bangun tidur, bahkan tali sepatunya yang belum terikat dengan rapi.


"ve tunggu" aku menahan lengganya sebelum dia masuk kedalam mobil.


Aku langsung mengeluarkan sapu tanggan milikku dan menyeka sudut bibirnya.


"terburu-buru boleh,tapi alangkah lebih baiknya loe perhatiin juga penampilan loe sebelum berangkat." Setelah itu, dengan sedikit berjijit untuk menyamakan tinggiku dan dirinya. Aku merapikan rambut ve yang masih berantakan dan mengeluarkan sebuah jepitan rambut berwarna hitam yang selalu berada didalam tasku dan menjepit rambutnya.


Selesai dengan urusan bagian atas,aku langsung membukukkan tubuhku dan mulai mengikatkan tali sepatunya.


"loe bisa saja ngebunuh diri loe sendiri kalo seandainya loe lupa ngencengin tali sepatu milik loe dijalanan yang lagi rame sama mobil yang lewat"


Setelah selesai mengikatkan tali sepatunya,aku menggakan tubuhku dan menatapnya heran. Ku lihat dia hanya diam saja dari tadi,bahkan aku melihat pipinya merona.


"udah diamnya ? kalo loe kayak gini terus bisa-bisa kita telat"


Setelah mengatakan hal tadi,ve langsung masuk kedalam mobilku. Begitu juga dengan diriku ikut masuk kedalam mobil dan langsung melajukkannya dengan cepat untuk mempersingkat waktu perjalanan kami.


"naomi,tumben kamu jemput aku?"

"gue cuman mau mastiin aja, loe jadi atau engga gantung diri dikamar. Tapi ngeliat loe yang bangunnya lama, gue ambil satu kesimpulan. Tidur sambil meluk boneka dari gue buat loe gak sadar waktu."


Aku melihatnya hanya mendengus kesal. Aku kembali terdiam sambil memikirkan tentang foto anak perempuan diruang keluarga ve.


"mi,gerbangnya udah ditutup"


Aku melihat gerbang sekolah yang sudah ditutup dan tante sinka yang sedang berpatroli mengawasi gerbang sekolah untuk memantau siswi yang terlambat.


"ck,malah tante sinka lagi yang ngawas gerbang"


Aku juga sedikit panik kalau yang mengawas gerbang tante sinka, tanteku selalu melakukan patroli mendadak seperti ini.


"cabut yuk" ajakku pada ve

"hah !? jangan gila deh mi,ini tuh masih jam sekolah. Nanti kalo kita kena razia diluar sana gimana?"


Aku membalikkan badanku dan menggambil sesuatu dibangku belakang.


"nih,gue punya baju yang mungkin pas sama badan loe sama hoodie. Loe pake aja,kalo gue nanti tinggal buka seragam aja soalnya gue pake baju dua didalam"kataku.


Tanpa mendengar jawabannya aku langsung melajukkan mobilku meninggalkan sekolah dan mulai berpetualang dengan veranda.


"naomi,ini beneran kita cabut?" Tanya ve yang masih kurang yakin dengan rencanaku.


Aku langsung memberhentikkan mobilku dijalan tempat pertama kali aku berjumpa dengan ve.


"jadi loe maunya gimana? Balik lagi kesekolah dengan konsekuensi dapat hukuman dari tante sinka atau ikut bareng gue kita jalan-jalan. For your information aja yah ve,tante sinka ngasih hukuman itu gak tanggung-tanggung loh"


Kulihat dia mulai berfikir,dan akhirnya dia menyetujui ajakkanku.


"gue keluar dulu,loe ganti baju dibelakang"kataku sambil memberikkan baju milikku dan hoodie.


Aku keluar dari mobilku dan berdiri disamping pintu,begitu juga dengan ve yang langsung pindah kebelakang tanpa keluar dari mobil.


"udah?"

"BELUM!!! Jangan mengintipku shinta naomi!"


Aku hanya mendengus melihatnya. Hingga tiba-tiba mataku yang nakal ini melirik ke arah spion luar mobil yang ternyata dapat melihat kearah ve. Meskipun agak buram karena gelapnya kaca mobilku yang menutupi mobil tapi aku dapat melihat lekukan tubuh veranda yang putih bersih.


"njirr,mulus bener dah badannya si ve. Kalo gue elus gimana yah rasanya" gumamku.


Aku terus memperhatikkannya hingga membuat badanku panas dingin sendiri. Bahkan aku agak kesusahan menelan salivaku begitu melihat pemandanggan yang menggoda iman.


Astagaaa sadar shinta noami


Aku langsung tersadar dengan kelakuan nakalku tadi.


"astagaaa,sakit nih otak gue"


Tak lama kemudian aku mendengar veranda membunyikan klakson mobil pertanda dia selesai berganti baju. Aku menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan pikiran negatifku dan langsung masuk kemobil.


"kamu gak ada celana gitu mi ? agak risih aku rasanya kalau keluar pakai rok sekolah"


Aku kembali keluar dari mobil dan langsung membuka bagasiku, aku baru ingat kalau aku memiliki 2 pasang celana basket dan gitar yang selalu kusimpan didalam bagasi. Begitu mendapatkan yang kuinginkan,aku kembali masuk kedalam mobil dan memberikkannya pada ve.


Seperti perempuan pada umumnya yang menggenakan rok,ve langsung menggunakan celana tanpa perlu melepaskan roknya begitu juga dengan diriku. Meskipun agak kesusahan,tapi kami berhasil melakukannya. Aku juga melepaskan seragamku dan kini yang kugunakan adalah kaos hitam milikku.


"sudah selesai?" tanyaku


Dia hanya menggangukkan kepala. Aku melihat kearah ve yang kini menggunakan celana basketku yang agak kecil untuk menutupi kakinya yang jenjang, bahkan aku dapat melihat sedikit pahanya yang tidak tertutupi oleh celanaku. Hoodie abu-abu milikku yang agak besar terlihat pas ditubuhnya. Aneh,tapi entah menggapa aku senang melihat penampilan anehnya saat ini. Sebenarnya aku ingin bertanya pada ve tentang jaket yang pernah aku berikkan padanya,tapi lebih baik aku diam saja.


Aku langsung melajukkan mobilku menuju kearah puncak, sepertinya bolos sambil memenuhi janjiku untuknya adalah pilihan yang menyenangkan.


"kita kemana? Jangan bilang kalau kamu mau bawa aku ke theater lagi"

"loe santai aja,gue akan bawa loe ketempat yang keren kok"

Dan perjalanan itu dimulai...


Ve POV


Aku tidak tahu sudah berapa jam aku tertidur dimobil sepanjang perjalanan, karena sepanjang perjalanan aku lebih memilih tidur untuk menyambung tidurku yang sempat tertunda tadi pagi.


Aku begitu kaget saat membuka mata rupanya naomi sudah tidak ada dibangku kemudi. Aku langsung keluar mencari naomi. dan kudapati dia sedang bermain gitar dan dihadapannya terdapat bungkusan plasti yang berisikan makanan yang mungik dia beli saat dijalan.


"kita dimana?" tanyaku saat aku sudah ikut duduk disebelahnya.

"masih disekitaran Jakarta sih,tapi agak jauh gitu dari kota" jawabnya sambil memandang kehamparan rerumputan yang tinggi dan tak lupa gitar yang dipetiknya mengeluarkan alunan lagu yang menenangkan.


Aku ikut memandang kearah rerumputan hijau,rasanya sangat menenangkan. Ditambah dengan semilir angin dan cahaya matahari yang tidak terlalu menyengat menyempurnakan tempat ini.


Krryukk


"nih makan"


Aku melihat naomi sudah menjulurkan roti sobek rasa coklat kehadapanku.


"loe tadi cuman minum susu,lebih bagus loe makan gih rotinya. Lumayanlah buat ganjel lapar, kalo loe masih lapar tuh diplastik masih banyak jajanan yang gue beli"


aku langsung mengambil roti yang ada ditanggan naomi dan memakannya.


Sambil makan,aku memperhatikan naomi yang sepertinya sedang menikmati suasana disini. Dengan iringan gitarnya entah menggapa membuatku ingin mendengarnya bernyanyi.


"nyanyi donk mi"

"loe serius mau dengar gue nyanyi?"


Aku menggangukkan kepalaku sambil terus menguyah roti yang ada dimulutku.


"lagu Jekety yah?"

"NO!!!!"


Kulihat dia mendengus kesal tapi sambil terus memainkan gitarnya hingga tercipta sebuah intro lagu yang cukup asing ditelingaku.


Ketika,

kurasakan sudah

ada ruang dihatiku yang kau sentuh

dan ketika,

kusadari sudah

tak selalu indah cinta yang ada


aku mendengar naomi mulai bernyanyi dengan suaranya yang cukup merdu untuk didengar,apa lagi matanya kini menatap lembut kearah mataku membuat darahku sedikit berdesir lembut. Dan entah sejak kapan aku mulai terbuai dengan tatapan matanya yang tajam tapi terkesan lembut itu.


mungkin memang,

ku yang harus mengerti

bila ku bukan yang ingin kau miliki

salahkah ku bila

kau lah yang ada dihatiku


wajahku memerah saat dia menyanyikkan bait terakhirnya sambil terus menatapku.


"hahahah,napa tuh muka merah ? terpesona sama gue?"


Aku segera mengumpulkan kesadaranku yang sempat hilang karena terus menatapnya.


"iihh nyebelin"


Aku langsung memukuli lengganya dengan gemas sendiri tapi dia hanya tertawa menanggapiku.


"lagumu gombal"


Dia hanya menggelengkan kepala mendengar perkataanku.


"itu bukan lagu yang terkesan gombal"


Aku mulai melihat dia sepertinya mulai bersiap memainkan sebuah lagu lagi

"ini baru lagu yang gombal"


Aku sangat suka

Kepada dirimu

Berfikir 24 jam sehari

Aku sangat suka

Bahkan di dalam mimpi

Kau tiba-tiba muncul dan buatku sedih


"itu lagu apaan?" tanyaku yang terheran mendengar lagu yang dibawakannya

"itu lagu JKT48" jawabnya sambil tersenyum bodoh


Aku hanya mendengus malas mendengar jawabannya dan kembali memakan roti milikku yang sempat tertunda.


"gue sebenarnya gak terlalu ngerti tentang lagu gombal itu gimana, tapi yang gue tau lagu bisa menjadi wakil untuk menunjukkan perasaan seseorang"


Dia mulai memainkan kembali gitarnya dengan sebuah intro lagu yang terkenal


When I was younger I saw my daddy cry

And curse at the wind

He broke his own heart

And I watched as he tried to reassemble it


And my momma swore that she would

Never let herself forget

And that was the day that I promised

I'd never sing of love

If it does not exist

But darlin'


You are the only exception

You are the only exception

You are the only exception

You are the only exception


Sebuah lagu dari Paramore yang berjudul the only exception yang dibawakan naomi berhasil menarik jiwaku pergi dari badanku. Cara dia membawakan lagu itu seolah menyiratkan dia pernah terluka dengan seseorang. Terlihat dari matanya yang terpejam saat menyanyikan awal lagu membuatku yakin bahwa dia terluka. Lebih tepatnya hatinya.


Tapi saat bagian reef dia membuka matanya dan langsung menatap mataku jauh kedalam sana,seolah sedang mencari sesuatu didalam sana. Aku yang tidak tau apa yang dia cari hanya terdiam menatapnya.


"itu memang bukan lagu gombal,tapi dulu gue pernah ngerasainnya. Dari semua kebencianku dia selalu menjadi pengecualiannya" kata naomi yang hanya menyanyikan sepenggal lagu tersebut.

"kalo boleh tau siapa?"


Kulihat dia hanya tersenyum tanpa berminat menjawab pertanyaanku.


"gimana sama tempatnya ? asikkan ?" tanyanya mencoba mengalihkan pikiranku pada tempat ini.

"keren tempatnya,adem-adem gimana gitu. Aku suka"

"baguslah"


Dia kembali memainkan gitarnya,memainkan jari untuk menciptakan melodi yang indah dan menenangkan.


"kamu sering kesini mi?"

"iya,aku sering kesini."

"kamu tau tempat ini dari mana?"


Kulihat dia terdiam sambil terus berfikir.


"kalo gak salah sih,tahun lalu gue nemuin tempat ini. Gue pernah nyasar sampe kesini dan yah gitu deh nemu aja tempat kayak gini"


Aku menggangukkan kepalaku sebagai jawabannya. Aku dan naomi terdiam dalam kesunyian yang menenangkan,apa lagi ditambah dengan semilir angin menyejukkan dan lantunan musik dari gitar miliknya melengkapi suasana disini membuatku tidak bosan berada disini.


"cabut yok,kita ketempat yang lain" ajak naomi.

"ayukk"


Dia mulia membersihkan sampah bekas makanan kami dan memasukkannya kedalam plastik. Setelah bersih,naomi langsung membawa sampah itu kedalam mobil. Tidak lupa dengan gitarnya yang sudah dia masukkan kedalam bagasi terlebih dahulu.


"loh? Sampahnya kok dibawa sih mi?" tanyaku yang heran melihatnya membawa masuk sampah kedalam mobil.

"jadi mau dibuang dimana ? disini tuh jauh dari perumahan warga,lagian loe udah sekolah lama-lama masa masih gak ngerti aja kalo mau buang sampah yah mesti ditempatnya."


Aku hanya terdiam mendengar jawabannya,setelah itu dia langsung menyalakan mobilnya dan berlalu dari tempat itu


"nanti kalo ada tong sampah tolong loe buangin yah sampahnya"

"hmmmm"


Author POV


Sementara itu disekolah...


"naomi mana dah ? Tumben bener dia kagak nonggol disekolahan."kata nabilah yang kebingungan mencari naomi yang tidak muncul sama sekali disekolah.

"bener tuh,mobil punya dia aja kagak Nampak diparkiran. Terus gue cek ke halaman belakang juga kagak ada anaknya" tambah jeje.

"iya bener,malah bisa samaan gitu sama si ve"kata Shania.


Kinal,beby,lidya,yona dan melody juga terdiam memikirkan naomi yang tumben-tumbenan tidak masuk. Saat ini mereka sedang berkumpul dikantin.


"cabut mungkin"kata kinal sambil terus memakan bakso yang ada dihadapannya.

"oh iya-yah,bisa aja. Tapi kalo ve gimana?" kata beby.


Kinal mengindikkan bahunya dan kembali menyantap bakso miliknya.


"bisa aja mereka cabut berdua kan?"Tanya nabilah.


Serentak mereka berfikir kemungkinan yang dikatakan nabilah.


"iya mungkin aja sih" jawab jeje.

"kalo berdua yah bagus juga sih,kan lumayan tuh buat si ve ada kesempatan buat lebih dekat dengan naomi"kata beby.


Serentak mereka menggangukkan kepala semanggat tapi tidak dengan melody yang sedari diam mendengar pembicaraan mereka.


"aku pergi dulu mau ngurus osis" melody langsung berlalu meninggalkan mereka yang sepertinya agak bingung dengan sifat melody jika membahas tentang ve.

"doi napa lid?"Tanya kinal

Lidya yang mengetahui penyebab perubahan sifat melody hanya menggelengkan kepala pertanda tidak tahu.



Melody melangkahkan kakinya tidak menuju ruang osis,tapi dia melangkah menuju rooftop sekolah. Begitu membuka pintu rooftop, melody langsung disapa oleh angin yang berhembus kencang bahkan membuat roknya sedikit terangkat namun dia tidak memperdulikannya. Matanya menatap pada punggung seseorang yang sedang menopang dagu dipinggiran pembatas.


"hari ini naomi gak datang, ngapain kamu masih disini?" Tanya melody begitu dia sampai disebelah orang tersebut.

"iya aku tau,tadi pagi pas aku mau jumpain bu sinka yang lagi patroli aku gak sengaja liat mobilnya melintas didepan"


Melody dan orang itu saling terdiam.


"kamu udah 2 tahun menyukainya,apa gak mau usaha gitu biar kamu bisa dekatnya?" Tanya melody

"aku gak bisa,aku terlalu malu untuk berbicara dengannya" kata orang tersebut pada melody


Melody hanya menghela nafasnya mendengar jawaban itu,selalu itu saja alasanya


"kamu tau gak,kinal dan yang lainnya sengaja ngedeketin naomi dan ve supaya naomi bisa berubah menjadi yang lebih baik"


Tubuh orang tersebut meneggang. Dia tidak percaya bahwa saat ini naomi sedang dekat dengan seseorang yang ternyata hanya mendekatinya karena disuruh oleh sahabat-sahabatnya.


"kenapa gak kamu aja yang turun langsung mendekati naomi,lagian kamu jelas-jelas sudah menyukainya sejak lama tapi kenapa kamu tidak mau bertindak?"


Kali ini orang tersebut yang menghela nafas.


"bukannya aku tidak mau mendekatinya. Aku malu dan aku takut jika naomi hanya menggangapku tidak pernah ada"jelas orang itu dengan lirih

"kau bahkan tidak pernah menunjukkan dirimu dihadapannya!"


Orang tersebut terdiam menerima perkataan dari melody,melody benar. Bahkan dari pertama kali dia bertemu dengan naomi 3 tahun yang lalu,dia hanya mampu memperhatikan naomi dari jauh tanpa berani berhadapan dengannya secara langsung.


"aku hanya ingin yang terbaik untukmu,sudah cukup lama kamu menyimpan perasaan padanya. Mau sampai kapan kamu begini terus?"Tanya melody yang sudah lelah dengan sikap orang itu yang terlalu pengecut untuk mendekati naomi.


"aku sudah bersyukur walau hanya menggangumi dari jauh. Aku sanggat bersyukur" jawab orang itu yang tidak sepenuhnya jujur. Andai saja dia memiliki keberanian mungkin dia akan berani mengejar naomi namun sayang perjuanggannya hanya sebatas menggagumi naomi dari jauh.


"yasudah,itu pilihanmu. Aku hanya bisa mendukungmu" melody berbalik meninggalkan orang tersebut yang masih terdiam mendengar perkataan dari melody.


Tanpa dia sadari air matanya mulai jatuh tanpa seijinnya dan mulai deras mengingat dirinya yang terlalu pengecut untuk menujukkan rasa cintanya pada seseorang yang sanggat dia cintai.


"aku harus bagaimana ya tuhan ? aku harus bagaimana?"


*****

Continue Reading

You'll Also Like

75.8K 6.8K 32
Mencintai itu hal yang sangat menyenangkan! Akan lebih menyenangkan lagi jika orang yang kau cintai juga mencintaimu! Cover photo from: Instagram Jcv...
443K 8.3K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
2.3K 68 8
Bagi yg alilicia lovers .. bisa baca yaa Happy reading!
49.2K 2.6K 25
Dunia penuh hal yang tak terduga. Sama seperti cinta.