My Nurse - Kang Daniel

By RatnaLs

246K 23.7K 514

[Revisi sedikit] Kang Daniel seorang idol terkenal di Korea. Sangat angkuh dan tak mau tau urusan orang lain... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
NO UPDATE
Attention
~Sequel~
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
BONUS!!
Author

Part 6

7.8K 811 12
By RatnaLs

.
.
.
Part 6
(I Know, You Know)
.
.
.

###

Daniel lebih baik sekarang karna kedatangan teman temannya kemarin walau sedikit risih dengan kedatangan Haerin, tapi yang membuat Daniel gelisah saat ini adalah suster Lee. Daniel takut suster Lee menganggap Haerin adalah kekasihnya, Daniel sangat takut jika suster Lee tak ingin menjadi susternya lagi karna Haerin. Tidak, itu tidak boleh terjadi Daniel baru saja mendapatkan suster Lee sebagai susternya kembali. Dia tak ingin suster Lee pergi lagi.

Tapi kenyataannya suster Lee tak datang saat sarapan pagi tadi. Suster lain yang mengantar makanannya. Dengan terpaksa manager Jung yang harus menyuapinya.

"Hey, ada apa ? Kenapa kau melamun ?" Tanya Minhyun yang semalam menginap di rumah sakit. Semua menginap dirumah sakit kecuali Haerin yang pulang, dan itu membuat Daniel bebas.

Daniel tersadar dari lamunannya.
"Ah, ani hyung. Hanya ada sesuatu yang aku pikirkan"

Mendengar itu Haerin yang baru saja datang langsung menghampiri mereka.

"Apa itu oppa? Apa yang kau pikirkan? Apa kau mau menikahiku?"

"Jangan ikut campur" Daniel mengucapkan itu dengan penuh tekanan. Haerin hanya terdiam dengan sedikit sebal.

"Hyung bawa aku keluar sebentar" Pinta Daniel. Minhyun hanya mengangguk.

"Boleh aku ikut oppa?"

"Tidak!" ucap Daniel tegas.

Daniel sudah duduk di kursi roda dan Minhyun mendorongnya pelan.

Sekarang mereka sudah di luar, jauh dari Haerin yang cukup membuat Daniel risih itu.

"Ada apa? Ceritakan saja"

"Hyung aku memikirkan susterku"

"Sustermu?" Tanya Minhyun bingung.

"Suster yang tadi malam"

"Ah, ne. Ada apa?"

"Aku baru saja mendapatkannya. Aku tidak ingin kehilanganya lagi hyung"

"Kau jatuh cinta padanya?" Goda Minhyun. Daniel sedikit sadar dan membulatkan matanya.

"Ah, tidak hyung. Aku hanya sudah..." Daniel terdiam. Ia bingung untuk alasanya.

"Sudah apa hah? Katakan saja kau jatuh cinta padanya" goda Minhyun lagi.

"Yak! Aku tidak jatuh cinta padanya. Hanya saja sudah nyaman dirawat olehnya dan kata nunaku dia pandai merawat pasien" Terlihat Daniel sangat gugup. Minhyun hanya tertawa.

"Yah, baiklah. Mungkin seperti itu. Tapi Niel, kau tetap tidak bisa berbohong padaku. Aku tau kau seperti apa"

"Hyung~!" Minhyun tertawa lagi dengan tingkah Daniel.

Sementara itu di belakang mereka terdapat Haerin yang ternyata diam diam mendengarkan percakapan keduanya.

"Suster tadi malam?" Haerin sedikit menyipitkan matanya.

"Ah, sepertinya aku bertemu dengannya tadi. Ini tidak bisa dibiarkan. Aku tidak akan rela jika Daniel pergi dariku. Tidak akan" lirih Haerin kemudian pergi.

###

30 menit sebelumnya....

Pukul 07.45

Rara di dapur sedang menyiapkan sarapan untuk Daniel.

"Rara, ada yang mencarimu" ucap sustes Oh.

"Hm ? Nugu?"

"Molla. Kau ditunggu di depan"

"Ah, baiklah. Mm, suster Oh boleh aku minta bantuanmu?"

"Ya"

"Tolong antarkan ini keruangan pasien yang bernama Kang Daniel jika pukul 8 makanan ini masih disini" suster oh melihat makanan itu.

"Baiklah"

Rara tersenyum pada temannya itu.
"Gomawo"

Rara pergi menuju tempat seseorang menunggunya. Rara sedikit heran pagi pagi seperti ini siapa yang mencarinya. Tidak mungkin dokter Shin. Baru saja dia bertemu dengan dokter Shin diruangannya.

Rara sudah sampai dan bertanya pada suster yang berjaga didepan.

"Apa ada yang mencariku?"

"Ne, dia bil..."

"Nuna!" Rara mecari sumber suara. Suara itu sedikit tidak asing bagi Rara.

"Nuna!" Sesosok laki laki memakai seragam sekolah datang menghampiri Rara. Rara hanya membulatkan matanya.

"Lee Woojin"

"Nuna" Laki laki bernama Woojin itu langsung memeluk Rara, begitupun Rara yang membalas pelukan Woojin.

"Woojin-a" Rara menatap Woojin bingung.

Woojin tersenyum yang membuat matanya menyipit.

"Nuna bogosipeo" Rara menghelas nafas dan memeluk Woojin kembali.

"Nado Woojin-a" Rara melepaskan pelukannya.

"Yak! Kenapa kemari, kau harus belajar disekolah"

"Nunna biarkan aku tinggal bersama nuna disini. Aku ingin bersama nuna"

"Woojin"

"Jebalyo~" Rara menghelas nafas.

"Kau pasti belum sarapan. Kajja kita sarapan dulu" Woojin hanya mengangguk dan mengikuti Rara.

"Hei bocah, kau harus menggantinya" ucap seseorang dari kejauhan.

Rara dan Woojin menoleh ke sumber suara. Woojin terlihat sedikit takut dan berlindung dibelakang nunanya itu.

"Hey, dasar bocah tengik. Kau harus membayarnya, gara gara kau lipstikku terjatuh dan hilang" orang tersebut berbicara dengan emosi pada Woojin, Rara yang melihat situasi mencoba meredam emosi wanita itu agar tidak menjadi pusat perhatian.

"Maaf nona, tapi bisa pelankan suaramu. Ini rumah sakit, saya takut orang orang akan terganggu"

"Aku tidak perduli. Pergilah, urusanku hanyalah dengan anak ini. Akan ku beri pelajaran" wanita itu hendak menarik Woojin, buru buru Rara menghalangi.

"Maaf nona tapi dia dongsaeng saya, jadi ini adalah urusan saya. Saya akan bertanggung jawab dengan lipstik nona yang hilang. Tolong maafkan dongsaeng saya" Rara membungkuk untuk meminta maaf. Sedangkang wanita itu hanya berdecak sebal.

"Berapa harga lipstik nona yang hilang itu. Saya akan ganti biayanya"

"Kau sungguh akan menggantinya?!" Wanita itu menatap sinis. Rara menganggu.

"Ne"

"Tidak mahal hanya 16.000 won saja"

"Baiklah" Rara mengambil dompetnya yang ada disaku dan memberika uangnya.

"Ini nona" Rara memberika uang itu denga sopan. Sementara wanita itu hanya melirik sebal kemudian menerima uang itu dan pergi.

"Nuna, mianhae" Woojin menunduk.

"Gwenchana Woojin-a, lain kali hati hati"

"Ne"

"Sudahlah. Kita makan saja dulu" Woojin hanya mengangguk dan mereka pergi menuju kantin.

###

Haerin pergi dengan sedikit kesal karna ucapan Daniel tadi. Dipikirannya kini banyak pertanyaan tentang suster Lee.

"Aish, suster itu. Aku harus tau siapa dia. Dan paling penting adalah namanya"

Haerin menghentikan langkahnya dan berdecak kesal. Namun seketika dia diam dan memperhatikan seseorang.

"Dapat, akhirnya aku menemukanmu" lirih Haerin sambil tersenyun simpul tak dapat diartikan.

###

Daniel tengah melihat suasan pagi di rumah sakit. Dengan sedikit melamun, pikiran Daniel sedikit kacau saat ini. Minhyun hanya memperhatikan diam diam.

"Khhmm, apa kau mau minum?" Tanya Minhyun memecah keheningan.

Daniel tersadar dari lamunanya.
"Ne hyung, ah didepan kantinya. Kita bisa beli disana" Minhyun mengangguk dan mendorong kursi roda Daniel.

"Woojin-a dengarkan nuna baik baik"

Daniel membulatkan matanya. Orang yang sedang ia bicarakan dengan hyungnya itu kini tepat didepannya. Minhyun menyadari reaksi tubuh Daniel berhenti dan sedikit mengerti dengan kondisi saat ini.

"Ah, jadi dia sustermu Kang Daniel" Goda Minhyun kembali.

Daniel melirik gugup Minhyun.
"Mwo? Apa maksud hyung? Ya.. memang.. memang dia yang merawatku tapi.. dia... dia.."

Belum selesai Daniel berbicara Minhyun memotong.
"Suster Lee Rara!" Panggil Minhyun.

Rara yang sedang berbicara pada adiknya itu menoleh. Minhyun mendorong kursi roda Daniel. Dan yang Daniel rasakan saat ini adalah degub jatungnya yang tak menentu.

"Hyung" panggil Daniel. Namun Minhyun tak menghiraukannya.

"Annyeonghaseo" Rara membungkuk kepada Minhyun dan Daniel.

"Suster Lee sepertinya pasienmu membutuhkanmu" Minhyun melirik Daniel.

Rara melihat Daniel yang sekarang tengah memalingkan wajahnya itu.

"Woojin-a pulanglah dulu"

"Tapi nuna"

"Pulanglah ke apartemen nuna dulu dan" Rara mengambil sedikit uang dari sakunya.

"Untuk makan siangmu" Woojin tersenyum.

"Baiklah nuna" Woojin memeluk Rara kemudian pergi.

Daniel membulatkan matanya melihat itu. Sekarang pikirannya tertuju pada bocah laki laki bisa dibilang imut itu, dia memeluk Rara dengan mudahnya dan Rara terlihat biasa saja dengan hal itu.

"Ah, Daniel sepertinya hyung harus pergi dulu. Kau tak apa kutinggal disini?"

"Terserah hyung saja" ucap Daniel ketus. Pikirannya benar benar tak tentu saat ini. Minhyun hanya tersenyum kemudian melihat Rara.

"Aku titip Daniel suster Lee. Dan kau terlihat cantik"

"Kamsa.."

"Hyung!!" Daniel memotong ucapan Rara dan Minhyun dengan segera lari pergi dari tempat itu.

Kini tinggal mereka berdua ditempat itu. Sesaat hening menyertai mereka.

"Daniel-ssi, bagaimana apa kau sudah lebih baikkan?"

"Kau bisa liat sendiri" Daniel menjawabnya dengan ketus.

Rara tersenyum kemudian mendorong kursi roda Daniel.

"Apa yang kalau lakukan?"

"Bukankah kau ingin menghirup udara segar"

Daniel hanya diam dan melihat sekitar.

Haerin melihat semua itu memgepalkan tangannya ia terlihat marah dengan kejadian tadi.

"Woojin? Ah, bocah tengik yang telah menghilangkan lipstik ku itu akan jadi kunci utamaku untuk suster itu"

Haerin kemudian pergi meninggalkan rumah sakit dengan amarahnya.

Maafkan author bila ada typo ataupun kurang jelas dengan cerita diatas. Terimakasih sudah membaca ^^

Continue Reading

You'll Also Like

427K 28.8K 33
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
339K 3.4K 5
[15+] Kinara tidak tahu kenapa dia bisa berakhir menikah dengan pria semacam Raden Mas Javas Tjokro Aminata yang selang umurnya dua belas tahun di at...
2.4M 212K 38
AWAS EMOSI ⚠️ Ceritaku dimulai di meja makan yang terasa dingin. Meja yang menjadi saksi suamiku mengakui perselingkuhannya. Semoga kisah ini tidak p...
325 63 8
Zara tak pernah terpikirkan jika takdirnya ditentukan oleh kedua orangtuanya, ia harus menikah dengan seorang pria yang berprofesi sebagai dokter ahl...