"KYAAAA!!! NARUTO-SENPAI DAN SAKURA-SENPAI COCOK SEKALI!!!"
Yaa kurang lebih itulah yang ku dengar sehari-hari. Oh mungkin aku lupa memperkenalkan diriku, yaa namaku Hyuuga Hinata, kalian tau aku tidak? Ehm atau kalian lebih tau Sakura? Wajar saja sih, karna dia termaksud pemeran utama.
Huh, entahlah, entah cerita ini pilu atau bahkan cerita kali ini adalah cerita bodoh. Kok bisa? Yaa entah dengan mencintai seseorang yang bahkan tak pernah melihat ke arahmu adalah hal yang baik atau tidak.
Naru...Saku...Naru...Saku
Itulah yang sering ku dengar, bahkan banyak yang lebih suka jika Naruto bersama dengan Sakura, hei akulah yang terlebih dahulu menyukai Naruto. Menurut mu menyukai orang yang bahkan tidak tau hatinya untuk siapa itu mudah? Oh sama sekali tidak. Lalu mengapa aku bertahan? Memangnya tidak boleh?.
Satu hal yang ku inginkan, aku hanya ingin bersama Naruto, itu saja.. setidaknya pengorbananku selama ini tidak sia-sia... aku egois? Atau bahkan kalian menganggapku jahat? Lebih jahat mana orang yang berharap mendapat balasan dari apa yang ia harapkan, atau orang yang berusaha menghancurkan harapan orang lain?.
Mungkin kalian bertanya apa maksudku, maksudku adalah dengan kalian yang selalu bilang "Hinata tidak cocok dengan Naruto..." atau sebagainya. Itu sama saja menghancurkan harapan orang lain, harapanku lebih tepatnya.
Sakit? Tentu, bahkan awalnya aku tidak mengira akan sesakit ini, biasanya orang yang jatuh cinta hanya siap mencintai tapi tidak siap untuk di jatuhkan. Berbeda denganku, dari awal aku sudah siap kalau memang Naruto tidak bersamaku. Karna apa? 1 hal yang paling aku harapkan adalah kebahagiaan Naruto, jika dia tidak bahagia denganku, untuk apa?.
Tapi bukankah kita harus berjuang terlebih dahulu baru menyerah? Maka itu sekarang aku akan memulai perjuanganku lagi, entah ini sudah yang keberapa kali. Hari ini aku membawa sebuah makanan yang ku buat sendiri untuk Naruto. Oh sungguh aku sangat bahagia sekarang. Tapi ternyata harapan ku terlalu besar sehingga aku belum terlalu siap untuk kecewa...
Aku disini. Yaa selalu disini. Bahkan untuk berjalan mendekatimu saja aku tidak mampu, bahkan mungkin aku tidak pantas. Jika kalian bertanya aku dimana, aku selalu disini, di bawah pohon yang jaraknya beberapa meter dari tempat Naruto dan Sakura berdiri yang sedang di kelilingi oleh fans mereka berdua, yang biasa disebut... oh sungguh sebenarnya sakit mengatakan ini.
NaruSaku, yaa itulah sebutan untuk mereka berdua. Huh padahal yang ku harapkan adalah NaruHina, yaa tapi mau bagaimana lagi? Hemm aku hanya bisa menghembuskan nafasku lalu pergi dari tempat itu.
Love me like you do... itulah kata yang ingin ku sampaikan padanya, setidaknya walaupun caramu mencintaiku berbeda dari yang ku harapkan, setidaknya ada sedikit cinta untukku.
Tapi aku sadar bahwa cintaku hanya bertepuk sebelah tangan, sekeras apapun aku berjuang, tetap saja sangat sulit untuk menggapainya. Ya seperti kata lagu 'kau buat remuk seluruh hatiku' hmm entah hatiku sudah remuk untuk yang keberapa kali bahkan sampai sekarang aku tidak tau rasanya dicintai oleh seseorang, huh salahkan aku yang terlalu mengharapkannya.
Tapi bagaimana aku bisa mendapatkan Naruto jika aku hanya bisa menangis melihatnya bersama orang lain. Tapi aku harus apa? Kalian ada saran aku harus apa? Huh aku hampir gila karna memikirkan hal ini.
"Hinata..." ucap seseorang yang berada di belakangku. Atau mungkin dari samping? Entahlah aku belum melihat orang itu. Aku pun menoleh melihat ke sumber suara.
"Kenapa kau ada disini?" Itu dia, yaa dia... Naruto maksudku. Untuk apa yaa dia ada disini?.
"Eh iya aku sedang bersantai" ucapku pada Naruto. Posisi ku sekarang sedang berada di sebuah taman yang cukup luas sambil memegang kotak makanan yang tadi kubawa.
"Oh apa kau melihat Sakura?" Tanya Naruto. Ugh kenapa harus dia lagi ya tuhan?
"Bukannya tadi dia bersamamu?" Balasku pada Naruto. "Dari mana kau tau?" Tanyanya lagi. Nahloh! Aku harus balas apa? Masa iya aku harus bilang tadi aku melihatnya dari kejauhan? Tidak mungkinkan?.
"Eum bukannya memang kau selalu bersama Sakura?" Tanyaku sambil menundukkan kepala.
"Eh? Iya sih hehe ternyata kau sama yaa seperti mereka yang tau bahwa aku selalu bersama Sakura" balas Naruto. Mereka siapa? Jika maksudmu adalah fansmu bersama Sakura berarti aku tidak sama dengan mereka-batinku.
"iya hehe. Eum aku ingin bertanya, apakah kau menyukai Sakura?" Tanyaku hati-hati karna aku sangat penasaran dengan hal ini.
"Eum bisa jadi iya, tapi kurasa Sakura juga menyukaiku" ucap Naruto, ku lihat dia menundukkan kepala setelah mengucapkan itu "menyukai sebagai teman maksudnya hehe" lanjutnya.
"Oh gitu? Ya sudah, eum aku mau pulang dulu yaa" ucapku, aku takut tangisku pecah disini jika bersama dengan Naruto lama-lama, karna tetap saja walaupun dia tertawa di depanku tapi itu tidak bisa membuat ku melupakan rasa sakit itu.
"Oh ya sudah kita bareng saja, aku juga mau pulang" ucap Naruto, aku terkejut bagaimana ini? Apakah aku kuat lama-lama di dekat Naruto. Tapi ya sudahlah aku pun mengangguk dan kami berjalan pulang bersama.
Kami diam. Yaa mungkin ini lebih baik. Saat di perjalanan sesuatu yang mengejutkan terjadi, aku dan Naruto melihat 2 orang yang mendekat ke arah Sakura. 1 orang diantara mereka sudah menyerang Sakura dan kami melihat Sakura terlempar karna serangan orang itu.
"Sakuraaaaaa!!!" Teriak Naruto dan lari bergegas menuju ke arah Sakura kulihat ia sangat menghawatirkan Sakura.
Sedangkan aku melawan 1 orang lainnya, aku kenal mereka. Yaa mereka adalah Sasori dan Deidara, sepertinya mereka di edo tensei oleh seseorang. Huh apalagi ini? Tidak cukupkah perang kemarin? Tidak cukupkah korban yang berjatuhan kemarin sehingga mereka mau ada korba jiwa lagi, tidak cukup kah kematian kak Neji? Huh aku rindu padamu kak.
Deidara, yaa anggota akatsuki. Dia cukup kuat, sedangkan aku? Dan sekarang aku terjatuh ke tanah karna terlempar akibat ledakannya. Kulihat Naruto masih terus berusaha melindungi Sakura. Mungkin memang Sasori lebih sulit untuk di kalahkan, aku harus berfikir positif tentunya.
Sampai aku melihat Naruto yang sepertinya tidak menyadari bahwa boneka lain Sasori sedang meluncurkan sebuah pisau ke arah belakang Naruto.
Tidak akan! Tidak akan ku biarkan Naruto mati.
"Narutoooooo!!!" Teriakku sambil berlari menuju Naruto.
Dasss! Oke. Syukurlah Naruto selamat, syukurlah pisau itu tidak jadi mengenainya, aku bersyukur karna aku tidak akan pernah membiarkan Naruto mati. Apalagi mati di depan mataku. Tidak akan pernah!.
"Hinataaaaa!!!" Teriakan Naruto membuyarkan lamunanku. Aku terjatuh, beruntung Naruto sigap menangkap tubuhku.
Sakit. Itulah yang kurasakan, tapi rasa sakit ini tidak sesakit mencintai Naruto tentunya. pisau itu tidak mengenai Naruto karna pisau itu mengenaiku. Tepat di perutku.
"Hinataaa, kenapa kau melindungiku?" Ucap Naruto, ku dengar ada nada khawatir saat Naruto mengucapkan itu. Aku senang, aku senang Naruto menghawatirkanku, aku tersenyum, huh setidaknya kalau aku mati, aku mati karna melindungi Naruto.
Seperti kata kak Neji 'ayah.. akhirnya aku mengerti perasaanmu, kebebasan yang kau rasakan saat kau memilih mati untuk menyelamatkan teman-temanmu...' karna Naruto juga temanku kan? "uhuk uhuk" aku terbatuk, bahkan darah juga keluar dari mulutku. Kurasa nyawaku hanya bertahan sebentar lagi.
"Karna aku tidak takut mati, jika untuk melindungi Naruto" ucapku. Yaa Naruto sudah mendengar ini mungkin 2 kali seingatku. Karna ucapan ini berlaku untuk kapanpun dan sampai kapanpun.
"Tidak! Kau tidak akan mati Hinata!!!" Ucap Naruto, kulihat air mata keluar dari mata indahnya, oh Naruto aku sungguh tidak rela melihatmu menangis, walau kau menangis untukku bahkan. Tetap saja aku tidak rela melihatmu sedih, bahkan jika aku di berikan kesempatan untuk tetap hidup maka aku tidak akan pernah membuat Naruto menangis.
Aku senang melihat Naruto perhatian padaku, walau ini mungkin tak akan bertahan lama. Kak Neji, kau lihatkan? Naruto menghawatirkan ku kak, aku berhasil kan kak? Seperti yang ku katakan dulu, bahwa aku akan membuat Naruto melihat ke arahku. Perjuanganku setidaknya ada artinya kan kak?. Huh bicara soal kak Neji sudah lama aku tidak bertemu dengannya, mungkin ini saatnya aku bertemu dengan kak Neji, semoga kaka tidak melupakanku yaa, jangan-jangan karna kau terlalu bahagia di sana kau melupakanku lagi.
"Hinataaaa..." ucap Naruto, terdengar lirih. Huh benarkah hidup ku akan berakhir sebentar lagi? "Aku tak apa bila aku harus ma..uh...mati, tapi kau jangan...uhuk... cepat mati ya, kau harus menemukan...uhuk... kebahagiaan mu terlebih dahulu" ucapku pada Naruto walau sedikit sulit, yaa Naruto harus bahagia bagaimanapun caranya, walau bahagianya mungkin tidak bersamaku.
"Tidak Hinata, kau tidak akan pergi kemana pun!" Ucap Naruto padaku. Aku tersenyum, ku rasa aku akan mencapai saat terakhirku, huh aku tak menyangka aku akan segera bertemu kak Neji, heem ternyata tuhan sudah rindu padaku mungkin, setidaknya ada kak Neji yang pasti akan menemaniku disana.
"Aku...mencin....taimu.... Naruto" ucapku, bahkan kalau suatu saat aku terlahir kembali aku ingin terlahir sebagai Hinata yang sama, Hinata yang selalu mencintai Naruto, Hinata yang selalu peduli dengan Naruto, Hinata yang setidaknya sedikit berguna untuk Naruto. Mungkin itu adalah ucapanku untuk yang terakhir kalinya, mataku mulai terpejam, aku sudah tidak mampu menahannya, permintaanku yang mungkin menjadi permintaan terakhirku adalah, semoga Naruto bahagia, karna kebahagiaan Naruto adalah kebahagiaanku.
"HINATAAAAAA!!" ku dengar teriakan Naruto memanggil namaku, tapi setelah itu aku tidak mendengar apapun lagi, bahkan aku juga tidak dapat melihat apapun.
"Aku...juga mencintaimu...."
*********
Hola! Ada yang baca sambil liat video di mulmed?
Maaf yaa kalo feel nya nggak dapet. Setidaknya aku sudah lega ehuehue...
Aku seneng Hinata sama Naruto karna menurutku memang yang cocok sama Naruto itu Hinata. Karna Hinata bener-bener nggak takut mati kalo untuk melindungi Naruto. Yang lawan Pain buat bantuin Naruto? Hinata. Yang ngehadang serangan bijuu? Hinata, yaa walaupun ternyata yang kena Neji sih.
Jangan lupa Vote dan komen hehe...
Maaf kalo ada typo...