Joyz & Flau in Wedding

By Seravvina

108K 5.1K 124

Sequel kedua dari ' Miracle in My Love ' ( Author sarankan kalau mau membaca story ini, lebih baik membaca se... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Notes
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Epilog
Extra Bab ( Just You )
Extra Bab ( Please, Falling in Love with Me! )
Note ( Just say 'YES', Jack!! )

Bab 14

1.8K 95 0
By Seravvina

Joyz duduk bersandar di atas kap mobil sportnya dengan kedua tangan bersedekap, sedangkan kedua mata kecoklatannya kini menatap sosok gadis manis yang berada si hadapannya itu dengan pandangan ragu.

" Jadi, kau benar-benar Jenica yang itu? " Joyz kembali memastikan bahwa gadis yang kini berada di hadapannya itu adalah gadis yang sama dengan gadis yang tidak sengaja ditemuinya ketika berada di Roma.

" Yupz, this is me! " Seru Jenica yang bahkan mengangguk antusias. " Aku benar-benar tidak menyangka bahwa kita bisa bertemu lagi! "

" Ya, kurasa ini benar-benar sebuah kebetulan yang aneh. "

" Maksudmu? "

" Entahlah, aku masih tidak percaya bahwa kita bisa bertemu lagi di 2 negara yang berbeda, jika ini benar-benar sebuah kebetulan. "

" Hmmm...kamu benar...tunggu!! Apa..jangan-jangan kamu menguntitku yah?!! " Seru Jenica yang spontan memeluk dirinya sendiri lalu melangkah mundur secepat mungkin, menjauh dari Joyz yang kini melotot tidak percaya ke arahnya.

" Hei! Seharusnya aku yang bilang seperti itu! " Seru Joyz yang merasa harga dirinya terluka karena dituduh sebagai seorang penguntit.

Jenica sontak tertawa melihat wajah Joyz yang nampak lucu ketika memprotes tebakannya dan dengan langkah santai dia kembali berjalan ke arah Joyz lalu menepuk bahunya dengan pelan.

" Wajahmu terlihat lebih baik ketika berseru seperti itu, Joyz. " Ucap Jenica yang kini menatap lekat ke arah Joyz yang spontan terdiam seketika.

" Apa maksudmu? " Joyz balas bertanya dengan sedikit berdeham, sedangkan di dalam hatinya dia bertanya-tanya kenapa bisa dia hampir kehilangan kontrol bicaranya hanya karena gadis lugu seperti Jenica.

" Kamu tahu..sejak tadi wajahmu itu terlihat begitu kelelahan, Joyz. Karena itu aku membuat sedikit lelucon, setidaknya hanya itu yang bisa kulakukan untukmu. "

Joyz balas menatap Jenica dengan lekat dan saat itu juga Joyz berani bersumpah bahwa dia benar-benar merasa familiar dengan kedua mata biru yang kini balas menatapnya dengan pandangan bertanya.

" Apa....kita pernah bertemu sebelumnya? " Joyz seketika panik ketika sadar bahwa isi hatinya malah tersuarakan begitu saja.

Membuat bibir mungil Jenica spontan terangkat membentuk seulas senyum manis. " Tentu saja, bukankah kita sudah pernah bertemu di Roma. "

" Kau tidak perlu menjawab pertanyaanku, lagipula....tadi aku hanya tidak sengaja mengiramu seperti orang yang kukenal. " Ucap Joyz yang kembali mendapatkan ketenangannya lagi.

" Begitu rupanya. " Balas Jenica yang dengan cepat mengangguk mengerti lalu kembali melangkahkan kakinya menghampiri Joyz, mengikis jarak diantara mereka yang berakhir dengan Joyz yang spontan menjauh.

" Apa maumu? " Tanya Joyz dengan pandangan tajam miliknya.

" Ayo kita jalan-jalan. " Jawab Jenica yang mau tidak mau membuat Joyz menatapnya dengan dahi berkerut.

" Hah! "

" Ayo, tunjukkan aku beberapa tempat yang menyenangkan di New York. " Pinta Jenica dengan puppy eyes miliknya.

" Aku tidak bisa, aku harus kembali ke kantor. " Tolak Joyz yang dengan cepat masuk ke dalam mobil sportnya.

Namun hal yang tidak diduganya malah terjadi, gadis manis bernama Jenica itu malah mengekorinya sampai ke dalam mobil Joyz.

" Bisa kau keluar? " Tanya Joyz yang lebih seperti perintah.

" Ayolah, Joyz....baru beberapa hari ini aku berada di New York, jadi aku tidak tahu tempat apapun disini. " Rengek Jenica yang sungguh membuat Joyz ingin marah.

" Turun sekarang juga, Jenica. Aku akan menghubungi beberapa pemandu tour untukmu, kau bisa menunggunya di dalam restoran. "

" Aku mau pemandu tournya itu kamu, Joyz. Aku tidak suka bersama dengan orang asing. "

" Tidak suka bersama orang asing? Bukankah aku juga orang asing?! "

" Tidak, kita kan sudah pernah bertemu. "

" Hanya dua kali, Jenica. "

" Please... " Jenica kembali merengek dengan ekspresi memohon.

Joyz yang melihat itu sungguh kesal setengah mati, namun pada akhirnya dia malah membuang nafasnya dengan jengah. Harusnya sejak awal dia berpura-pura tidak mengingat Jenica agar dia tidak terjebak dengan gadis yang awalnya dia pikir lugu dan polos, ternyata adalah gadis yang benar-benar manja juga menyebalkan.

" Baiklah. Aku akan memandumu, tapi dengan satu syarat. "

" Apa? " Balas Jenica dengan nada senangnya, sedangkan di dalam hatinya dia sungguh bersyukur bisa mendapatkan pemandu tour setampan Joyz.

" Bagaimana kau bisa berada di New York? "

" Hmmm...itu karena aku tinggal disini. "

" Apa?! Ah, ma...maksudku benarkah? "

" Ya, aku tinggal disini bersama kedua orang tuaku. Tapi, ketika aku berumur 7 tahun aku pindah ke Kanada untuk sekolah disana dan baru beberapa hari ini aku memutuskan untuk kembali ke New York. " Jelas Jenica dengan sejelas-jelasnya.

" Lalu, bagaimana kau bisa berada di Roma saat itu? "

" Aku berada di Roma untuk menjadi pasangan temanku. "

Joyz mengangguk paham begitu mendengar alasan keberadaan Jenica saat berada di Roma, sedangkan dia bersyukur setidaknya dia tidak harus waspada pada gadis polos seperti Jenica.

" Baiklah, kalau begitu kau ingin pergi ke tempat yang seperti apa untuk destinasi pertamamu? "

" Hmmm...bagaimana kalau pantai? "

" Oke, kalau begitu kita akan pergi ke  Jones Beach State Park. "
_____

Nathan menatap setiap gerak gerik Flau yang kini berada di hadapannya dengan dahi berkerut bingung, jelas saja dia bingung jika dia harus memperhatikan setiap gerak gerik aneh Flau selama setengah jam penuh.

" Apa yang sedang kamu lakukan, Flau? " Tegur Nathan yang sontak menghentikan aksi Flau yang sedari tadi terlihat sibuk dengan urusannya sendiri.

" A...aku kehilangan ponselku. "  Jawab Flau dengan nada frustasinya.

" Tu..tunggu...jadi sejak tadi kamu berusaha mencari ponselmu?! "

Flau segera mengangguk begitu tebakan Nathan benar-benar tepat sasaran, hingga rasanya dia tidak perlu lagi menjelaskan aksi mencari ponselnya sejak tadi.

" Astaga...kupikir kamu sedang ada masalah, my dear. "

" Inilah masalahnya, Nath!! Aku tidak boleh kehilangan ponselku, oke?!! " Seru Flau dengan segala rasa frustasinya.

" Kalau kamu kehilangan ponselmu, bukannya kamu hanya perlu membelinya lagi. "

" Astaga! Ini tidak semudah yang kamu kira, Nath! Joyz pasti sudah berusaha menghubungiku sejak tadi, aku yakin itu! "

" Ah...maksudmu tunanganmu itu? "

" Ya, aku takut membuatnya khawatir. " Ucap Flau dengan ekspresi bingungnya yang kentara, karena dia yakin bahwa Joyz pasti sedang kebingungan saat ini.

" Kalau begitu bukankah kamu bisa menghubunginya lewat ponselku? Bahkan aku juga bisa mengantarmu untuk pergi menemuinya. " Usul Nathan yang spontan membuat Flau menoleh cepat ke arahnya dengan ekspresi yang susah untuk dia jelaskan.

" Kamu memang dewa penyelamatku, Nath!! " Seru Flau dengan penuh kelegaan, sedangkan kedua tangannya kini menggenggam erat jemari Nathan yang balas menatapnya dengan senyum tipis yang masih membingkai wajah tampan pria itu.

_____

" Jadi...Joyz masih belum kembali sejak jam makan siang tadi? " Flau kembali mengulang penjelasan yang diberikan oleh sekretaris pribadi Joyz dengan dahi berkerut.

Dan kini hanya satu yang terlintas di dalam benak Flau, tidak biasanya Joyz pergi menghabiskan waktu makan siangnya selama itu tanpa kehadiran dirinya.

" Bagaimana? "

Flau terlonjak begitu mendengar pertanyaan Nathan yang baru disadarinya selalu bersamanya sejak tadi.

" Emmm...ya, kurasa Joyz masih menghabiskan waktu makan siangnya di luar. "

" Oh...apa kamu tahu dimana dia biasa menghabiskan waktu makan siangnya? Siapa tahu... "

" Tidak perlu, mungkin Joyz sedang makan siang bersama Jack. " Potong Flau dengan senyum kecilnya begitu dia teringat bahwa kemungkinan besar Jack pasti akan berusaha membujuk Joyz untuk menemani pria itu makan siang seperti biasa jika Flau tidak sedang bersama Joyz.

" Maaf? Apa nona baru saja menyebut tuan Jack? "

" Emmm..ya. "

" Maaf, tapi tuan Jack baru saja terlihat keluar dari ruangannya. "

Dan bersamaan dengan itu, Flau sontak menoleh ke arah yang telah ditunjuk oleh sekretaris itu sebelumnya dan disanalah Flau bisa melihat dengan jelas bahwa Jack tengah berjalan santai menuju lift.

" Lalu kemana Joyz pergi hingga selama ini?! "

_____

#jgn lpa vote n comment yah!! 😉😊

Continue Reading

You'll Also Like

419K 18.1K 63
-Take something good and throw away something bad!- No hate please.- ---- Perempuan cantik berambut pirang yang baru saja satu bulan ini berusia dua...
3.5M 27.2K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
837K 33.2K 50
[Complete] Apa jadinya, jika CEO sebuah perusahan yang begitu dingin, tidak pernah tersenyum,perfeksionis, bertemu dengan wanita bodoh, dan ceroboh...
13.7K 764 35
Jane Anderson adalah seorang wanita biseksual 29 tahun yang belum menikah secara tidak sengaja bertemu dengan Lucien Yohanes seorang laki-laki sempur...