Joyz terbangun begitu merasakan gerakan lembut disekitar dada bidangnya, membuatnya mengerjap pelan dan nampak terkejut ketika tersadar bahwa dirinya tengah tertidur bersama gadisnya di atas sofa.
Senyum manis spontan terlukis di bibir merah Joyz, perlahan dia mengelus wajah cantik Flau yang begitu memukau dengan sebelah tangannya.
" Joyz..? "
Suara lirihan Flau sontak menghentikan aksi Joyz yang tengah mengelus wajah cantik Flau. " Apa aku membangunkanmu? " Tanyanya dengan nada menyesal.
Flau sedikit tersenyum sebelum menggeleng dan semakin memeluk erat tubuh kekar Joyz. " Aku benar-benar merindukanmu, Joyz. "
" Hei..hei..what's wrong, Flau? Tidak biasanya kamu semanja ini padaku, hmm? " Tanya Joyz yang kini mengelus rambut hitam Flau yang tergerai dengan penuh sayang.
" Aku tidak akan bersikap manja seperti ini, kalau saja minggu lalu kamu tidak pergi meninggalkanku. " Oceh Flau dengan nada kesalnya.
Joyz sontak terkekeh mendengar ucapan Flau, meski hatinya kini menghangat menyadari betapa rindunya gadisnya itu pada dirinya. " Maksudmu saat aku pergi ke Dubai? " Tebak Joyz yang spontan membuat Flau mengangguk. " Baiklah, aku minta maaf karena saat itu aku tiba-tiba pergi tanpa memberi satu pun kabar padamu, Flau. Tapi, saat itu aku benar-benar terpaksa pergi karena ada hal darurat yang harus kutangani. "
" Baiklah, permintaan maafmu kuterima. Tapi tidak untuk yang kedua kalinya, Joyz. "
" Yes, my princess. " Balas Joyz dengan sikap hormatnya yang justru membuat Flau tertawa melihat sikap Joyz yang dianggapnya lucu itu.
Hilang sudah wajah lelah yang tadinya membingkai wajah tampan Joyz, melihat senyum juga tawa Flau adalah obat terbaik untuk menghilangkan rasa lelahnya setelah bekerja seharian.
" Baiklah, aku harus kembali sekarang. Tidurlah dan jaga kesehatanmu, my Flau. " Ucap Joyz yang kemudian bangkit usai mencium lembut dahi gadisnya.
" Kamu sungguh akan kembali tengah malam seperti ini?! " Flau sontak berseru dengan ekspresi tidak percayanya.
" Of course, Flau. Aku tidak mungkin tidur disini bersamamu, karena aku tahu prinsipmu. "
Flau membuang nafasnya dengan asal begitu mendengar ucapan Joyz, memang benar itu prinsipnya tapi tidak dengan situasi yang dialaminya saat ini, jelas tidak mungkin dia membiarkan tunangannya itu menyetir saat tengah malam seperti ini.
" Untuk malam ini saja, kubiarkan kamu menginap disini, Joyz. " Ucap Flau yang sontak membuat Joyz terbelalak tidak percaya.
" Seriously?! " Joyz kembali bertanya, meski kali ini dengan kedua mata berbinar.
" Yes, I am serious. " Jawab Flau yang kini malah tertawa melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Joyz padanya.
" Oh my God!! Ini adalah malam terbaik yang pernah kualami! " Joyz berseru dengan tawa bahagianya, sudah lama dia menantikan moment ini, moment dimana dia bisa terlelap dengan Flau yang berada di dalam pelukannya.
Tanpa menunggu lama, Joyz langsung membuang jas mahalnya ke sembarang arah lalu melepas dasinya dengan cepat dan membuka beberapa kancing atas kemeja hitamnya, memperlihatkan dada bidangnya yang terlihat begitu wow dimata Flau.
" Wait, Joyz! " Flau berseru dan berlari menghampiri Joyz yang bahkan telah berbaring di atas tempat tidurnya dengan kedua mata terpejam.
" Ada apa, Flau? Tidakkah kamu ingin berbaring bersamaku juga? " Goda Joyz dengan senyum menawannya yang sungguh membuat Flau harus menahan nafas selama beberapa detik.
" Ehmmm... " Flau mencoba berdeham beberapa kali, sebelum kembali melanjutkan ucapannya. " Apa aku bilang kalau kamu akan ikut tidur di atas tempat tidurku? "
Pertanyaan yang dilontarkan oleh gadis cantiknya yang kini berdiri dengan bersedekap dada sontak membuat Joyz terduduk dan menatap Flau dengan pandangan polosnya.
" Jadi...maksudmu... "
" Yup. You not sleep in my bed, but in there. " Flau segera menunjuk sofa panjang yang berada di sudut kamarnya.
Joyz mendesah dengan kecewa, sebelum bangkit dan berjalan menuju sofa panjang yang telah ditunjuk oleh Flau sebelumnya.
" I'am sorry, Joyz. " Ucap Flau dengan penuh sesal.
" It's okay, Flau. So, good night. " Balas Joyz yang kini tersenyum manis sebelum merilekskan tubuhnya di atas sofa dan mencoba memejamkan kedua matanya.
Flau balas tersenyum sebelum berjalan menghampiri Joyz yang sepertinya telah terlelap. Dia sedikit menunduk dan menyampirkan selimut tebalnya pada Joyz.
" Have a nice dream, Joyz. " Bisik Flau tepat di telinga Joyz lalu mencium lembut dahi tunangannya itu.
_____
" Joyz!!!! "
Brussshhh....
Joyz seketika menyemburkan teh hangat yang tengah diminumnya begitu mendengar suara membahana yang sangat dia yakini berasal dari Jack.
" Astaga, kemana saja kau?! Sejak kemarin malam aku tidak bisa menghubungimu! Kau ingin membuatku mati muda apa?!! " Jack berlari dan menggebrak meja kerja sahabatnya itu dengan keras, hingga membuat Joyz spontan memejamkan kedua matanya untuk sekedar meredam kekesalannya yang kian memuncak.
" Tidak bisakah kau sedikit tenang, Jack? Kau ingin membuat moodku hancur saat ini juga, hmm? " Tanya Joyz dengan nada sesantai mungkin, meski dengan ekspresi yang jelas-jelas menahan kesal.
Melihat itu, Jack sontak berdeham untuk memperbaiki suasana. " Ehmm...baiklah, aku akan bertanya dengan nada santai. Jadi, kuharap kau juga bisa menjawabnya dengan santai, Joyz. "
" Baiklah, aku akan menjawabnya dengan nada sesantai mungkin. Jadi, cepat katakan apa yang ingin kau tanyakan padaku sebelum aku melemparmu dengan cangkir tehku. " Ancam Joyz yang dengan segera mengambil aba-aba melempar cangkir tehnya ke arah Jack yang kini meringis.
" Okay, rileks kawan. Jadi begini, kemarin malam aunty menghubungiku dan menanyakan keberadaanmu padaku karena kau tidak bisa dihubungi, tapi sayangnya aku juga tidak tahu keberadaanmu. Oleh karena itu, aku mencoba menghubungimu tapi hasilnya sama seperti yang aunty katakan. Kau tahu, aku hampir saja melaporkanmu ke dalam kasus orang hilang, tapi untung saja aku tidak jadi melakukannya. " Ucap Jack dengan panjang lebar, membuat Joyz menghela nafas dengan malas.
" Kau sudah selesai? "
" Tentu saja belum. Jadi, katakan dimana kau semalam dan tunggu....!! Apa kau tidak pulang semalam?!! " Tanya Jack dengan nada dramatisnya begitu melihat setelan yang digunakan oleh Joyz masih sama seperti kemarin. " Astaga, bagaimana kalau Flau tahu ini?!! Dia pasti akan membatalkan pernikahan kalian, aku yakin itu! "
" Diam dan dengarkan penjelasanku, Jack. Kau benar, semalam aku tidak pulang ke rumah tapi kau tidak perlu khawatir dengan pernikahanku yang akan gagal nantinya karena semalam aku bersama Flau. "
Mendengar penjelasan Joyz, kedua mata hazel milik Jack spontan melebar tidak percaya. " What?! Are you seriously?! "
" Yeah. " Jawab Joyz dengan nada singkatnya, berbalik dengan Jack yang kini menatapnya dengan pandangan berbinar.
" Jadi...katakan padaku apa saja yang kau dan Flau lakukan semalaman? " Tanya Jack dengan nada penasarannya.
Joyz dengan cepat mengangkat bahu tak acuh, membuat Jack kembali menatapnya dengan pandangan bertanya. " Aku dan Flau tidak melakukan apa-apa. " Jelas Joyz yang justru membuat Jack ternganga.
" Kau yakin?! Bukankah kalian hanya berdua di dalam apartemen semalaman?! "
Joyz mengangguk membenarkan ucapan Jack. " Aku sudah berjanji tidak akan menyentuh Flau sampai first night nanti. "
" Wow!! It's amazing, Joyz. Aku sungguh tidak menyangka kau akan bertahan selama itu nantinya. " Jack menggeleng dengan pandangan takjub ke arah Joyz yang malah membuat sahabatnya itu mendengus kesal.
" Jika itu bisa membuat Flau mempercayaiku dengan sepenuh hatinya, kenapa tidak? "
Jack sontak tersenyum melihat keseriusan Joyz pada Flau, dia sungguh bersyukur telah mengenalkan gadis itu pada sahabatnya yang berhati dingin.
_____
#ayo vote n comment yah,,author sllu tnggu klian loh hehehe 😊