Baper • Pcy

By noviueo

214K 19.3K 2.4K

Short story About boyfriend and husband material of Park Chanyeol. How dare you? Private on some chapter beca... More

1. Winter Kiss
2. Perfect to me
3. Get Well Soon
4. Forgive Me
5. little things
6. Sick
7. Shy
8. Huh?
9. I Will
10. I Like It
11. The Day
12. You're Mine
13. After Dinner ?
15. Happiness
16. The weird habit
17. Sweet lips
18. Milk
19. Damn you
20. Pervert
21. Me or Him
22. I Got a Twins?
23. Cute
24. Home
25. Promise
26. Welcome Baby Park
27. Troury
28. Daddy, Don't go
30. [1] Please, Don't Cry
30. [2] Please, Don't Cry
31. Too Late
Hallo!

29. Happiest

4.7K 503 74
By noviueo

Aku menggeliat kecil dari tidurku ketika sinar matahari menerpa kulit. Mata ku berkedip-kedip samar kala sinar itu berebutan untuk masuk ke dalam netra.

Jendela kamar sudah terbuka entah sejak kapan. Pantas saja sinar itu mengusik tidur ku yang nyenyak.

Aku merubah posisi ku menjadi duduk dan mencoba mengumpulkan kesadaran.

Merenggangkan badan ku yang kaku, dan aku sedikit bingung ketika tidak menemukan suami ku saat aku menoleh ke samping.

Aku melirik jam di meja nakas ternyata sudah menunjukan pukul setengah 7 pagi. Ah baiklah, sepertinya aku sedikit kesiangan untuk pagi ini.

Aku segera beranjak dari kasur dan merapikan tempat itu seperti biasa. Setelah itu aku bergegas untuk melihat pangeran kecilku yang tumbuh semakin menggemaskan. Ugh, pasti dia belum bangun dari mimpi indahnya.

Namun kerutan dahi ku kembali muncul ketika aku tidak menemukan balita lucu itu dalam baby box.

"Apa Chanyeol bersama Jason?" Aku bertanya sendiri. Ku langkahkan kaki ku keluar kamar mencari dua laki-laki yang aku cintai. Detik itu ketika langkah ku berhenti, seulas senyum langsung nampak di wajahku.

Sambil terus memandangi sosok yang begitu penting dalam hidup ku, Aku sengaja berdeham memberitahu kehadiran diriku dan,

"Hallo sayang," aku melambai kan tangan dan senyum merekah nampak dari wajah kami. Terlebih lagi saat balita lucu itu -Jason- berlari ke arah ku dengan semangat menggunakan kursi roda.

Kalian tahu? Rasanya bahagia sekali melihat dia tumbuh semakin besar. Pipinya yang tembam, matanya yang sipit, kulitnya yang lembut, bibir yang kecil, serta wajahnya yang lucu, membuatku terkadang masih belum percaya jika Tuhan memberikan malaikat kecil lucu ini hadir sebagai anakku dan Chanyeol.

"Uhh.. calm down baby," Aku  tersenyum gemas. "Jason sudah bangun sepagi ini, hm? Padahal semalam Jason bermain sangat lama bersama Daddy. Jason tidak mengantuk?"

Jason membalas ucapanku dengan meracau girang di tempatnya. Tapi tunggu, kenapa Jason sendiri disini?

Raut Jason berubah menjadi serius menatapku saat aku mengerutkan kening. "Omong-omong kenapa anak mommy yang tampan ini main sendiri huh? Where's your daddy?"

Pasalnya aku sedikit bingung saat pria yang statusnya sebagai ayah Jason ini tidak terlihat sedari tadi. Di tambah lagi dia meninggalkan Jason sendiri di ruang tamu.

Tidak mungkin jika Jason yang berjalan sendiri dan duduk di kursi rodanya seperti saat ini. Balita lucu ini bahkan masih sedikit oleng ketika ia di berdirikan. Dengan usia Jason yang sekarang, Jason menjadi sangat aktif dan selalu ingin tahu dengan benda yang ada di sekitarnya.

Dan Chanyeol bisa-bisanya meninggalkan anaknya yang  lucu ini seorang diri?

Bagaimana jika Jason memakan sesuatu yang tidak seharusnya di makan?

Atau bagaimana jika Jason menjangkau apapun yang ada di sekitar dan menimpah tubuh kecilnya?

Oh astaga, aku benar-benar harus memarahi Chanyeol sekarang.

Melihat wajah ku yang berubah menjadi kesal entah karena apa, Jason memilih mengulum jarinya sendiri sambil meracau.

"Ma..mam..mam..ma"

Aku menarik jari itu dari bibir mungil Jason. Ku genggam jemarinya dengan tatapan hangat. "Kesayangan mommy lapar hm?"

Sayangnya Jason nakal karena kembali memasukan jari kecilnya ke dalam mulut

"Tidak boleh mengemut jari tangan, oke? Banyak kuman yang bersembunyi disini. Mommy tidak mau anak tampan mommy sakit." Ah ya ampun, dia sangat lucu ketika mengerjap-ngerjapkan matanya saat aku menyentil hidungnya pelan.

"Nah, Jason makan biskuit ini dulu ya selagi Mommy buatkan makanan. Setelah itu Mommy akan memarahi Daddy mu."

Sepertinya Jason memilih tidak peduli dengan ucapanku dan memilih memasukan biskuit itu ke dalam mulut kecilnya. Mengemutnya dengan antusias sedangkan aku beranjak ke dapur untuk membuat sarapan setelah sebelumnya aku mencium Jason.

Namun ketika langkahku sudah tepat di penghubung ruang tamu dan dapur, senyum ku dengan mudahnya tercetak jelas membentuk lengkungan bulan sabit tanpa bisa aku tahan. Dadaku tiba-tiba menghangat.

Bagaimana bisa aku tidak tersenyum ketika melihat pria yang aku cintai kini sedang sibuk berkutat di depan sana?


Ah ya ampun ini mungkin terdengar berlebihan, tapi Chanyeol terlihat sexy meskipun dia membelakangi ku dengan punggungnya yang lebar. Astaga kenapa aku menggigit bibir bawah ku seperti ini?

Rasa kesal yang sedari tadi aku simpan untuk memarahi pria ini kini menguap begitu saja. Dengan senyum yang masih bertahan di wajah, aku melangkah mendekat setenang mungkin agar tidak menimbulkan suara.

Sejenak aku memandangi punggung lebar itu dengan intens. Hatiku rasanya geli entah karena apa saat melihat pria ini. Lalu aku maju satu langkah lebih dekat bersamaan dengan tangan yang aku lingkarkan pada pinggang Chanyeol membuat suamiku menoleh.

"Oh! Hey, kau sudah bangun sayang?"

Aku bergumam di balik punggung dengan rasa senang yang tidak bisa aku jabarkan ketika Chanyeol memanggilku seperti itu. Dan Chanyeol sepertinya bisa merasakan kepala ku mengangguk.

"Kenapa tidak membangunkan ku?" Aku bertanya sambil menikmati aroma tubuh Chanyeol yang wangi.

"Tidurmu sangat pulas. Bahkan saat Jason menangis keras pun kau tidak merasa terusik sama sekali. Ck, dasar pemalas."

Biasanya aku akan mendengus kesal jika di juluki seperti tadi. Tapi saat ini aku tidak peduli dengan julukan barusan. Ku julurkan kepala ku untuk mengintip masakan yang di buat Chanyeol. "Baunya enak sekali. Kau memasak apa?"

"Memasak masakan yang bisa di makan,"

Aku mendengus malas lalu mencubit pinggangnya hingga dia meringis. "Ya! Aku sedang memasak, Eunsoo."

"Sekalian buatkan makanan untuk Jason ya, dan tolong masak yang cepat karena aku sudah sangat lapar."

"Hm,"

Ish apa-apaan dia menjawab ocehan ku seperti itu? Aku jadi kesal sendiri mendengarnya.

"Hm apa?"

"Iya akan aku buatkan sarapan yang enak untuk anak dan istriku tersayang.." lagi-lagi aku tersenyum dengan mudahnya di balik punggung Chanyeol mendengar penuturannya. "...tapi bagaimana bisa cepat selesai jika kau memeluk ku terus seperti ini?"

Pergerakan Chanyeol berhenti dan beralih memegang tangan ku yang berada di perutnya. Chanyeol melirik ku dengan ekor matanya yang ku balas dengan menatapnya. "Wae? Kau tidak suka aku peluk, huh?"

"Bukan begitu-"

"Yasudah kalau begitu masak saja. Aku tidak akan mengganggu. Aku hanya ingin memberi semangat untuk suamiku yang sedang membuat sarapan, apa aku salah?"

"Ya terserah kau saja."

Aku terkikik geli saat Chanyeol memutar bola matanya dan kembali memasak. Ku eratkan pelukkan di pinggangnya membuat ku harus ikut bergerak ketika Chanyeol bergerak kesana kemari.

Dia menggulung lengan bajunya hingga siku. Bisa ku lihat ada sedikit keringat di dahinya, mungkin karena hawa panas dari kompor di tambah lagi sedang ku peluk.

Tapi aku tidak peduli. Aku tidak berniat menyeka keringat itu karena saat ini Chanyeol semakin sexy. Lalu aku berjinjit sedikit dan mendaratkan kecupan di pipi Chanyeol membuat pria itu tersenyum hingga lesung pipinya nampak. Aigo manisnya


"Chanyeol.."

"Hm?"

"Dalam rangka apa kau membuat sarapan pagi ini?"

Chanyeol terlihat berpikir dengan cara memiringkan kepalanya. "Eum, tidak ada. Aku hanya ingin memasak. Kebetulan pagi ini istriku sangat malas dan bangun siang karena tidur sangat pulas."

"Ck, itu kan karena aku kelelahan."

"Tapi semalam kita tidak olahraga ranjang, sayang."

"Ya!" Aku refleks mencubit pinggangnya kembali. Tapi pria ini malah tertawa dan tawa itu menular padaku. Astaga, apa-apaan ini.

"Ibu bilang, seorang suami akan terlihat tampan di mata istri jika pintar memasak. Kerena aku pintar memasak dan memang sudah tampan sejak lahir, aku ingin membuktikan ucapan ibu," Chanyeol berkata dengan percaya dirinya. Ya biarkan saja. Suamiku memang seperti itu.

"Jadi, apa aku sudah terlihat semakin tampan di mata istriku?"

Sebenarnya aku ingin tertawa mendengar penuturan pria bodoh ini. Hal semacam itu kenapa masih dia tanyakan padaku? Astaga.

Aku tersenyum miring kala Chanyeol melihatku dengan ekor matanya. Wangi masakan yang dia buat semakin jelas karena sepertinya masakan itu akan matang.

Tangan ku yang berada di perut Chanyeol kini naik ke dadanya dengan perlahan-lahan. Aku mengusap dada itu sebentar sebelum akhirnya berpindah memegang bahunya. Ku jinjitkan kaki ku sehingga telinga Chanyeol saat ini tepat berada di dekat bibirku.

"Yes," aku berbisik di telinga Chanyeol dengan suara rendah. Dan rasanya aku ingin tertawa saat pria ini berusaha terlihat tenang di tempatnya di saat tanganku tidak tinggal diam.

"And you look's.." sengaja ku gantung kalimatku, karena aku rasa Chanyeol pasti tau kalimat selanjutnya yang akan aku ucapkan. Aku menunggu reaksinya sejenak, tapi pria ini memilih diam saja ketika tanganku bermain di dadanya.

"...so sexy."

Tepat setelah aku menggigit telinga pria ini, Chanyeol mematikan kompor dengan cepat dan berbalik menatap ku. Tangan kokoh itu kini mengunci tubuhku yang sempat membentur meja pantry.

"Jadi, kau sedang menggoda ku, huh Mrs. Park?"

Aku tersenyum tipis sambil mengendikan bahuku acuh tak acuh pada Chanyeol. Jangan tanya kenapa hari ini aku bersikap seperti sekarang pada Chanyeol, karena aku sendiri pun tidak tahu jawabannya.

Aku bisa melihat Chanyeol tersenyum miring ke arah ku setelah itu dia menarik tengkuk ku dan menciumi sekitar rahangku.

Ya baiklah, sepertinya aku berhasil membangunkan singa yang sedang tidur. Karena setelah itu Chanyeol mencium ku dengan tidak sabaran.

"Hey Chanyeol.."

Aku berusaha menghentikan ulah pria ini yang sedang membuat kissmark di leherku. Sial, rasanya aku bisa gila saat bibir tebal itu menyesap kulitku.

"Park Chan-"

Dan sekarang dia menghentikan ucapanku dengan mulutnya. Baiklah, akan aku ikuti permainan ini.

Chanyeol membawa ku sedikit menjauh dari sana. Aku melingkarkan tanganku di lehernya. Tangan Chanyeol membawa kakiku untuk mengaitkan di tubuhnya dan saat itu pugutan Chanyeol semakin menggila.

Apa ini karena efek memasak sehingga dia menjadi sangat ke panasan?

Tangan Chanyeol kini bermain di punggung ku. Mengusapnya pelan dan dia berusaha membuka pengait yang menurutnya mengganggu. Tolong jangan bayangkan kegiatan kami sekarang karena ketika aku berusaha menghentikan Chanyeol pun aku tidak bisa.

Sampai akhirnya suara rengekan dan suara kursi roda yang semakin mendekat, berhasil menginterupsi kegiatan ku dan Chanyeol.

Disana aku dan Chanyeol melihat balita kecil sedang merengek di kursi rodanya siapa lagi kalau bukan Jason. Matanya yang bulat itu melihat ke arahku dan Chanyeol.

Ah astaga, aku jadi malu sendiri pada anak ku.

Aku melihat Chanyeol sejenak yang saat itu juga melihat ku dengan tatapan yang sulit aku artikan. Tapi aku tidak peduli. Aku memberikan cengiran lebarku pada Chanyeol, setelah itu pergi menghampiri Jason yang datang kemari dengan raut kesal hingga bibir kecilnya mengerucut lucu.

Langsung saja aku menciumi bibir Jason dengan gemas. Dia semakin merengek dan tidak lama tangisnya pecah.

"Uuh cup cup sayang.. Jagoan mommy lapar ya?" Jason bergerak gusar dalam gendongan ku.

"Hey tenanglah sayang.. maaf mommy lupa. Ini semua gara-gara daddy mu."

"Ya! Kenapa aku?" Chanyeol langsung menyahut tidak terima. Ck, apa dia tidak bisa berpura-pura?

Ku lihat Chanyeol berjalan mendekat ke arahku dan Jason. "Ini semua ulah Mommy mu karena menggoda daddy yang sedang membuat sarapan. Maaf ya sayang"

Aku berdecak menatap Chanyeol malas saat Jason semakin menangis kencang. "Sudahlah Chanyeol sekarang cepat siapkan sarapannya untuk kita. Kau ini bagaimana, huh?"

"Ya! Ya! Park Eunsoo-"

Tidak peduli dengan sahutan Chanyeol, aku berjalan menjauh dari sana untuk menenangkan Jason.

***

Selesai merapikan meja makan dan mencuci piring kotor bekas sarapan kami tadi, aku melangkahkan kaki ku kembali menuju kamar.

Tepat di depan pintu, samar-samar aku dapat mendengar gelak tawa Jason dengan Chanyeol dari dalam.

Aku sudah akan masuk ke dalam kamar, tapi ku urungkan niat ku saat aku kembali mendengar Chanyeol berbicara dengan Jason. Aku hanya berjalan semakin dekat dan mengintip lewat celah pintu yang tidak tertutup rapat.

"Hey boy, Daddy akan bertanya sesuatu pada Jason.."

Jason terlihat menyimak ucapan ayahnya. Lalu aku mendengar suara Jason meracau. "Da..daa..daa.."

"Kenapa tadi Jason mengganggu kegiatan daddy dan mommy di dapur? Kita kan sudah sepakat untuk menambah anggota baru di keluarga kita. Jason lupa?"

Dahiku langsung berkerut saat itu. Ku lihat Jason masih menatap Chanyeol dengan tangan yang dia masukan ke dalam mulut. Ah anak itu, kenapa suka sekali mengemut jarinya?!

Jason terkikik geli saat itu dan berusaha menjangkau rambut ayahnya membuat Chanyeol gemas.

"Jason dengarkan daddy. Anak laki-laki harus memegang setiap ucapannya, mengerti?"

Aku ingin tertawa mendengarnya. Terlebih saat Chanyeol menampakan wajah galak yang di buat-buat.

Ku putuskan untuk masuk ke dalam dan Jason dengan cepat menolehkan pandanganya ke arahku sambil bergerak heboh di atas kasur.

"Hello good boy!"

Langsung saja aku memeluk Jason dengan posisi tubuh yang menghempas di atas kasur dan Jason terlungkup di atas tubuh ku.

"Kiss?" Aku menunjuk bibirku sendiri pada Jason. Setelah itu aku merasakan Jason mendaratkan bibir kecilnya mengecup bibirku.

"Ughh manisnya.." Jason tertawa lebar menampakan gusinya yang mulai akan di tumbuhi gigi.

Aku mulai sibuk bercanda dengan Jason dan baru menyadari jika Chanyeol hanya diam bersandar pada kepala ranjang memandangi kami berdua.

Aku jadi geli sendiri saat dia mengedipkan sebelah matanya ke arah ku dengan nakal.

"Ya! Ya! Ya! Ada apa dengan mata daddy mu itu? Apa dia cacingan?"

Jason langsung menatap ke arah ayahnya dan Chanyeol melakukan hal yang sama lagi pada Jason. Bedanya saat itu Jason tertawa sedangkan aku tidak.

Chanyeol mengambil Jason dari tubuh ku dan membawa ke dalam pangkuannya. "Kau tahu Jason? Pagi tadi Mommy Jason itu menggoda Daddy sedang membuat sarapan,"

Aku diam saja mendengarkan. Mata Chanyeol kini menatap ku tanpa peduli dengan Jason yang tengah menatap ayahnya dalam pangkuan.

"Sepertinya mommy Jason ingin menambah anggota baru di keluarga kita. Jason setuju?"

Jason terkikik. Chanyeol menyeringai.

"Bagus! Kalau begitu Jason tidak boleh mengganggu mom and  dad dulu untuk sekarang. Oke?"
"Oh tidak. Jason tolong lindungi mommy dari serangan monster telinga lebar."

Mendengar penuturan ku yang pura-pura ketakutan, Jason langsung turun dari pangkuan Chanyeol dan merangkak dengan cepat ke araku sambil terkikik.

Chanyeol berpura-pura menjadi monster membuat Jason bergerak-gerak heboh di atas tubuhku dengan gelak tawa yang pecah saat Chanyeol mengelitiki perut dan lehernya.

Aku sedikit kewalahan menahan tubuh Jason yang sedang aku dekap agar tidak jatuh.

Pagi itu ruangan kamar penuh dengan gelak tawa kami di atas kasur. Chanyeol bukan hanya mengelitiki Jason tapi pria itu juga mengelitiki tubuh ku.

Mendengar aku yang selalu meronta saat di kelitiki, Jason langsung mendekat ke tubuh Chanyeol sesekali mencoba memukul lengan ayahnya saat ku suruh. Jason langsung merangkak naik ke tubuh Chanyeol ketika ayahnya terjatuh pura-pura mati di samping ku. Sontak saja Jason langsung diam ketika dia tidak mendapatkan reaksi apapun dari Chanyeol. Balita itu menatapku seolah bertanya 'ada apa dengan Daddy?'

Aku menggelengkan kepala ku tidak tahu sambil memasang raut bingung. Jason berusaha membangunkan ayahnya sekali lagi tapi Chanyeol tidak bereaksi apa-apa. Lalu tangan kecil itu mulai memukuli wajah Chanyeol.

"Aduh.. duh.. ya ampun kau berani memukul Daddy huh? Tangan Jason semakin kuat seperti siapa?"

Jason terkikik senang di atas tubuh ayahnya. "Dad..daa...da..da,"

Chanyeol mencium gemas pipi Jason. Lalu setelah itu Chanyeol mengangkat tubuh Jason tinggi-tinggi.

"Let's flyyyyyy"

Lagi-lagi anak ku terkikik senang dengan perlakuan ayahnya.

Dada ku menghangat. Pagi ini ruang kamar kami di penuhi gelak tawa bersama.

Aku Park Eunsoo, istri dari Park Chanyeol dan ibu Park Jason, bagi ku tidak ada yang lebih bahagia memiliki keluarga kecil ku saat ini.

**

Author Note:

Hallo!

Aku comeback setelah sekian lamanya gak update karena Chanyeol amat sangat rewel minta ndusel terus.

Hehe.
Ngga deng, aku sibuk kerja.

Masih ada yang nunggu gak? :(
Sorry ya yang requestannya belum terpenuhi, ide aku belum dapet pencerahan. Serius guys, aku ngerasa aneh banget sama cerita di atas, ya gak?

Mau curhat sama kalian tapi nanti kepanjangan notenya :(
Yaudah segini aja.

Jangan lupa komentarnyaaa ya

Happy weekend guys, semoga weekeendnya happy karena baca baper·pcy. *hoek*

Ps: visual jason aku pake foto keaton hehe

Oh iya kira-kira ENDING cerita ini enaknya gimana ya?

Continue Reading

You'll Also Like

348K 6.8K 15
DON'T BE PLAGIARISM! Jangan lupa krisar, vote, dan follow ya Isinya one shoot jorok dengan pair jaeyong. (boyxboy, boyp, gs, nano-nano pokoknya) Ada...
55K 5K 14
[FOLLOW SEBELUM BACA] Brothership, Harsh words, Skinship‼️ ❥Sequel Dream House ❥NOT BXB ⚠️ ❥Baca Dream House terlebih dahulu🐾 Satu atap yang mempe...
64.6K 9.6K 22
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
408K 33.1K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.