Pacar sewaan? (✔)

Da HumanMarch

75.4K 9K 528

Gara-gara dituntut untuk segera memiliki suami, seorang aktris muda keturunan Jepang harus menyewa seseorang... Altro

Part 1 : About Yuki
Part 2 : Ide Gila
Part 3 : Salah orang
Part 4 : Kontrak
Pert 5 : Terpesona
Part 6 : About Al
Part 7 : AlKi moment
Part 8 : Merajuk
Part 9: New Project
Part 10 : First kiss
Part 11 : Can't stop thinking about the kiss
Part 12 : Kita Impas
Part 13 : Musuh dalam selimut
Part 14 : Penculikan
Part 15 : Al Menghilang
Part 16 : Kecelakaan
Part 17 : Kabur
Part 18 : Terungkap
Part 19 : Terungkap 2
Part 20 : Terungkap 3
Part 21 : Kemana lagi Al?
Part 22 : Penyesalan
Part 23 : Wanita Jalang
Part 24 : Bangunlah, Aku Mencintaimu
Part 25 : Yuki dilamar
Part 26 : Orang dari masalalu
Part 27 : Ngedate singkat
Part 28 : Bukan tentang uang, tapi Impian
Info
Part 29 : Liburan
Part 30 : Ciuman yang Gagal
Part 31 : Alyssa
Part 32 : Bohong, lagi.
Part 33 : Tak menyangka
Part 34 : Kecewa
Part 35 : Cemburu
Part 36 : Secercah Harapan
Part 37 : Kejutan besar
Part 38 : Baikan
Part 40 : Yuki menghilang
Part 41: Double Shock
Part 42: Jangan sakiti Yuki, please !
Part 43: Rencana Pembebasan
Part 44: Luka dan Bahagia (end)

Part 39 : Fakta sebenarnya

1.3K 145 18
Da HumanMarch

Ruangan dengan dinding yang dilapisi cat warna putih merata itu terasa asing.
Nyeri tulang kaki dan punggung terasa sangat menyakitkan saat seseorang yang sudah dua hari itu tidak sadarkan diri kini mulai membuka matanya pelan.
Bau obat menyeruak hingga bunyi-bunyian asing masuk dalam indra penciuman dan pendengaran secara bersamaan .

Ia melihat sekeliling, lalu fokus pada seorang gadis tak asing duduk pada kursi di seberang sana dengan mata terpejam.

Ia merintih pelan saat hendak duduk karena merasakan rasa yang lebih nyeri dari sebelumnya.

Mata itu terpaksa terpejam kembali mengingat kapan terakhir kali ia sadar.

Hanya sekelebat cahaya yang dengan cepat bagai kilat menyambar tubuhnya dan ia tidak sadarkan diri. Ya, ia tersadar bahwa itu adalah kecelakaan.
Kecelakaan yang terencana.

Matanya kembali terbuka dan melihat kembali pada satu objek. Napasnya mulai naik turun, merasa takut dan terancam. Ingin rasanya teriak meminta tolong, mengatakan pada orang-orang di tempat ini jika dirinya sedang dalam bahaya.

Sebuah pergerakan pelan terjadi pada objek yang ia lihat itu dan sukses membuat rasa takutnya membuncah hebat.

" Mas, Mas Doni sudah sadar. Alhamdulillah Ya Allah. "
Gadis yang menjadi objek penglihatannya itu bersyukur dengan raut muka yang bahagia. Lalu mulai berdiri dan melangkah pelan menuju ke arahnya.

" Emily, saya tidak akan mengatakan apapun pada orang-orang tentang semuanya. Saya mohon lepaskan saya. Saya hanya ingin menemui anak saya. Saya mohon Ly"

" Mas, maksud Mas apa? Saya nggak ngerti " tanya Ily bingung. Sedang lelaki yang masih dengan posisi tidur itu makin ketakutan.

" Emily, saya rela menyerahkan semuanya asal kalian melepaskan saya. Saya mohon. " ucapnya lagi. Raut ketakutan sangat kentara hingga pikiran Emily mulai menerka.

Kayaknya ada yang nggak beres.

" Mas, saya minta Mas tenang. Saya nggak akan apa-apain Mas Doni. Saya janji. " ucap Emily meyakinkan.

Doni mulai tenang, deru napasnya mulai teratur dan kembali merebahkan tubuhnya yang masih terasa sakit.

" Saya nggak ngerti kenapa Mas Doni ada di sini?  Bukannya Mas masih di Surabaya? "

" Emily, saya yakin kamu tau alasannya. Saya mohon jangan ganggu hidup saya lagi. Al dan Maia, saya juga mohon, kamu lepasin mereka. Saya sudah melakukan apa yang kalian minta. Jangan ganggu hidup kami lagi Emily. Saya sudah rela memberikan semua harta saya, maka bebaskanlah saya. "
Ungkapan panjang lebar itu membuat Ily sangat bingung. Apa maksud dari ucapan kakak iparnya itu dengan tampang serius dan ketakutan yang luar biasa.

Apa ini masih berhubungan dengan kecelakaannya?
Lalu maksudnya untuk membebaskan dan tidak mengganggunya?

Oh tidak, sepertinya banyak rahasia yang tersembunyi di sini.

" Mas, saya jamin Mas akan aman di sini. Saya hanya perlu Mas menjelaskan semuanya. Termasuk kenapa Mas ada di Jakarta. Saya akan mudah untuk mengerti itu semua jika Mas menjelaskan dengan tenang. Saya mohon! "

" Baiklah. Tapi kamu harus bersumpah untuk melepaskan kami. "

" Ya. "

*******

" Bodoh. Kamu pikir, kesempatan itu akan datang lagi? Tidak Alyssa, saya yakin Al punya rencana."

" Maafkan saya Bu"

" Kalau kamu tidak bisa membuat Yuki dan Al berpisah, buat kembali rencana baru. Atau benar-benar pisahkan mereka di alam berbeda. "

" Apa maksud Ibu? "

"Hahahah,,, lenyapkan salah satunya "

" Lenyapkan? "

" Kenapa tidak? Jika ini berhasil, saya akan membayarmu dua kali lipat dari sebelumnya. Setelah itu kamu bisa pergi ke manapun kamu mau"

" Tapi.... "

" Ya, atau tidak? "

" Baiklah, secepatnya saya akan melakukan perintah Ibu! "

*****

Emily terduduk pada kursinya dengan syok.  Penjelasan singkat kakak iparnya sungguh membuat dirinya menggeleng tak percaya.

" Kak Sharine bisa ngelakuin itu? " ucapnya lemas.

" Tentu Ly! "

" Saya juga tidak menyangka Sari akan melakukan hal serendah ini. Saya amat mempercayainya hingga harus mengusir Maia dari kehidupan saya. Tapi apa yang saya dapatkan? "

" Dia bahkan berniat membunuh saya karena saya kabur dari sana setelah Semua harta saya dia ambil "

" Tapi Mas, bagaimana kak Sharine bisa keluar dari penjara?! "

" Beberapa bulan lalu, saya memberikan harta saya atas nama Sari, namun, hari itu juga Sari merubah kehidupan saya. "

"Dia merenggut kebebasan Saya dan membuat saya harus menuruti semua kemauannya. Tidak lama setelah itu, dia menghilang dan saya tetap tidak diizinkan keluar dari rumah. "

" Saya mendengar kabar jika dia tertangkap karena melakukan tindakan kriminal. Mencoba melakukan pembunuhan terhadap Maia dan Al. "

" Saat itu saya merasa bahwa penderitaan saya segera berakhir, dan akan segera bertemu dengan Maia dan Al untuk meminta maaf,  tapi nyatanya dia punya rencana lain.  Dia mengancam Maia jika tidak mencabut laporannya, dia akan merebut hak asuh Al. "

" Dan Maia, menyetujuinya. Ini barter Ly. "

Doni menjelaskan semuanya, dan kini Ily semakin yakin jika kedatangan Alyssa memang seperti apa yang mereka pikirkan.

" Dendam itu merenggut semuanya. Bahkan kini hatinya tidak bersisa" monolog Ily prihatin.

" Baiklah, Mas bisa tenang sekarang, Bu Maia dan Al aman. Sekarang saya malah memikirkan keamanan Mas Doni. Jika kak Sharine tau Mas masih hidup, dia mungkin nggak akan tinggal diem. Saya akan kasih keamanan ketat di sini sampai saya dapet bukti kejahatan mereka. "

" Kak Sharine harus mendapat balasan yang setimpal. "

" Tapi kamu yakin Emily? Bukannya dia kakakmu? "
Ily menggeleng.

" Takdir yang membuat saya menjadi adiknya, tapi sayangnya takdir tidak membiarkan hubungan kami baik untuk selamanya. Kak Sharine sudah memilih jalannya Mas, sayapun memilih jalan yang saya pikir benar "

" Kamu benar Emily, saya akan mendukung tindakan kamu. Bahkan saya siap jadi saksi. " ungkan Doni bersemangat. Kini dia tidak sendiri. Ily bersamanya.

" Kita hanya perlu rencana Mas"

Doni mengangguk antusias

*****

Ily sudah berada di apartemen, tertidur dengan lelap di kamar dengan selimut yang membalut hampir seluruh tubuhnya. Muka lelah itu sangat jelas terpancar saat baru saja tiba dari rumah sakit dini hari tadi, karena alasan itu pula, Yuki menyuruhnya untuk segera istirahat.

Tanpa penolakan, Ily segera menuruti perintah Yuki. Alhasil, pejaman mata itu berhasil menghabiskan waktu enam jam lamanya.
Waktu enam jam itu lebih dari cukup untuk ukuran seorang Ily, karena sebelumnya bahkan Ily tidak mendapatkan jatah tidur setengahnya. Tidur di rumah sakit dengan keadaan duduk sangat tidak nyaman, itu alasan Ily tidak merasakan kualitas tidur yang baik. Tidak seperti sekarang.

Namun, kenyamanan itu segera berakhir saat Ily terbangun dengan keterkejutannya akan sesuatu.

" Astaga, gue belum cerita sama Vebby.  Kalo Yuki tiba-tiba dateng ke rumah sakit dan liat Mas Doni terus langsung diceritain ke Al, rencana gue bisa gagal, ckkk" Ily berdecak sebal atas keteledorannya. Tubuhnya terangkat untuk segera berdiri. Mencari ponsel pintarnya yang kini ia lupa letakkan di mana.

" Sial, ke mana tu Hape, " gerutunya kesal. Matanya melirik pada setiap sudut setelah mencari pada tas yang semalam ia bawa ternyata tidak ada.

Beberapa menit mencari dengan rasa kesal, ponsel itu akhirnya ketemu di saku jaket yang ia pakai akhir-akhir ini.

" Oh Tuhan, mati pula. umm telepon rumah " Ily berlari menuju ruang depan, mencari telepon rumah lalu menekan nomor seseorang.

" Hallo, Vebb. Lo lagi bareng Yuki? "

"Enggak, kenapa?"

"  Yuki ke mana? "

" Tadi bilang ada urusan sama Alyssa. Gue nggak bisa nemenin karena gue juga sibuk. Kenapa? "

" Alyssa? Urusan apa? Vebb, kayaknya lo harus buat jarak di antara mereka. Gue udah tau semuanya. Dan keyakinan kita tentang Alyssa itu bener. "

" Lo tau dari mana? "

" Nanti gue jelasin semuanya. Vebb, pokoknya, Alyssa harus tetep kita awasin, dan Yuki nggak boleh ketemu sama Mas Doni. "

" Ya, gue ngerti. Setelah urusan gue selesai, gue akan samperin mereka. "

Telepon ditutup. Ily bernapas lega saat tahu kini Yuki tidak ke rumah sakit, namun, ada urusan apa Yuki harus bertemu Alyssa?

Semoga saja Alyssa tidak melakukan rencana apapun dalam waktu dekat ini.


Tbc



Pendek ya?
Hahah,,  Intinya mah jangan ngarep lebih sama author.

Buat cerita yang lain, lagi dicicil. Kalo bahasa palembangnya sih diguyuri. 😊😊 jadi yg sabar yo.

See U.

Continua a leggere

Ti piacerà anche

266K 22.8K 34
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
64.4K 10.4K 15
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
100K 8.6K 84
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
367K 38.5K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...