My Possessive Bad Boy (SUDAH...

By BayuPermana31

25.3M 1.6M 153K

[ PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT ] DON'T COPY MY STORY! [ Highest ranks : Beberapa kali #1 di Teen Fiction ] PRO... More

• TRAILER MPBB •
SATU : Samudra Alano Navvare
DUA : You're Mine
TIGA : Putusin?
EMPAT : Heroic Samudra
LIMA : I don't care what you say, you're mine
ENAM : Perfect Boyfriend?
TUJUH : Kekhawatiran Lalisa
DELAPAN : She is mine!
SEMBILAN : Lalisa's Charm
SEPULUH : Om Telolet Om
SEBELAS : Lalisa's First Kiss
*LALISAstagram #1*
#SAMstagram *1#
DUA BELAS : Kacamata
TIGA BELAS : Jadi Babu Sehari
#SAMstagram *2#
*LALISAstagram #2*
EMPAT BELAS : Pameran Sekolah
LIMA BELAS : Dance Cover
*LALISAstagram #3*
ENAM BELAS : Lalisa Sakit
#SAMstagram *3#
TUJUH BELAS : Samudra Lebay/?
DELAPAN BELAS : Perpustakaan
SEMBILAN BELAS : Ngedate
#SAMstagram *4#
DUA PULUH : Minggu Bersama Samudra [1]
DUA PULUH SATU : Minggu Bersama Samudra [2]
DUA PULUH DUA : Lalisa Ngambek
#SAMstagram *5#
DUA PULUH TIGA : Janji
DUA PULUH EMPAT : Overthinking
DUA PULUH LIMA : Rencana Penampilan Klub Dance
*LALISAstagram#4*
DUA PULUH ENAM : Jam Kosong
DUA PULUH TUJUH : Samudra's Anger
DUA PULUH DELAPAN : I'm Sorry
#SAMstagram *6#
DUA PULUH SEMBILAN : Joshua Hong
TIGA PULUH : Tugas Sekolah
TIGA PULUH SATU : PMS
TIGA PULUH DUA : Roti Jepang
*LALISAstagram #5*
TIGA PULUH TIGA : Usaha Joshua
TIGA PULUH EMPAT : Hujan
TIGA PULUH LIMA : Stupid
*LALISAstagram #6*
TIGA PULUH ENAM : Finding Samudra
TIGA PULUH DELAPAN : Posesif
#LALISAstagram *7#
TIGA PULUH SEMBILAN : Laugh and Love
EMPAT PULUH : Revenge
EMPAT PULUH SATU : Trouble
EMPAT PULUH DUA : Bruise
EMPAT PULUH TIGA : Hospital
EMPAT PULUH EMPAT : Don't Cry
EMPAT PULUH LIMA : Tears
EMPAT PULUH ENAM : Afraid
EMPAT PULUH TUJUH : Hospital [2]
EMPAT PULUH DELAPAN : Kean Rivano
EMPAT PULUH SEMBILAN : Ego
LIMA PULUH : Senyum Yang Dipaksakan
LIMA PULUH SATU : Pelukan Hangat Lalisa
LIMA PULUH DUA : Accident
LIMA PULUH TIGA : Hopeful Girl
LIMA PULUH EMPAT : Be Strong, Lalisa
LIMA PULUH LIMA [ENDING]
Author's Note, Q&A Dan PENGUMUMAN PENTING
•Extra Chapter #1•
•Extra Chapter #2•
•Extra Chapter #3•
VOTE ULANG COVER MPBB!
Finishing Cover
MPBB SEQUEL
Samudra Asli VS Samudra Palsu
EXTRA CHAPTER (1) DI KARYAKARSA
BENUA & ASIA

TIGA PULUH TUJUH : Samudra Sakit

206K 17.3K 393
By BayuPermana31

Lalisa mendesah pelan, pacarnya yang sedang sakit ini sangatlah keras kepala. Disuruh makan, tidak mau. Disuruh minum juga tidak mau.

"Sam, makan dulu ya. Nanti minum obat, biar cepet sembuh." Samudra berdecak, mengapa pacarnya ini sangat keras kepala? Ia sudah mengusirnya dari tadi tetapi Lalisa tetap saja diam di sana.

"Udah kamu pulang aja sana." Ucap Samudra setengah menahan emosinya.

"Nggak." Bantah Lalisa mantap.

"Kamu itu keras kepala, aku nggak suka cewek yang ngebantah omongan aku." Lalisa menarik napasnya dalam-dalam.

"Kamu juga sama aja Samudra Alano Navvare, aku bilang makan ya kamu makan dong! Kamu pengen liat aku khawatir terus sama kamu? Kamu pengen liat aku terus-terusan sedih?" Sanggah Lalisa sarkastis.

"Sekarang makan ya. Aaaaa." Samudra menatap Lalisa dengan kesal, tetapi ia tetap membuka mulutnya.

"Nah gitu dong dari tadi." Lalisa tersenyum lebar. Samudra sempat tertegun melihat senyuman menawan dari Lalisa, tetapi ia segera memasang wajah datarnya kembali.

Lalisa menatap pacarnya yang sedang sakit itu dengan seksama, Samudra sangat tampan bahkan ketika sedang sakit. Ingin sekali ia mencubit pipi Samudra karena gemas.

"Nggak usah ngeliatin aku kayak gitu, aku tahu aku ganteng." Lalisa tertawa seketika mendengar celetukan Samudra.

"Udah bisa bercanda sekarang? Kamu itu gemesin tau nggak?" Lalisa mencubit hidung Samudra yang mancung dengan gemas. Kontan cowok itu mengaduh kesakitan.

"Sakit Lalis." Gerutunya tidak suka, Lalisa sendiri hanya tersenyum kecil.

"Sekarang buka mulut kamu dulu, ini suapan terakhir loh." Samudra yang masih kesal dengan Lalisa mendengus, tetapi mulutnya terbuka untuk menuruti apa yang Lalisa ungkapkan.

"Setelah ini kamu pulang." Tegas Samudra untuk yang kesekian kalinya, tetapi Lalisa tetap menggeleng.

"Nggak." Samudra menghembuskan napasnya kasar, Lalisa dengan gemas menggenggam sendok yang ia pakai untuk menyuapi Samudra.

"Kamu pikir dulu pas aku sakit nggak kesel, kaget segala macem apa ada cowok yang ngejagain sampe malem? Sampe meluk-meluk gitu?" Cecar Lalisa sambil menunjuk-nunjuk wajah Samudra dengan sendok.

"Sekarang giliran aku, kamu yang sakit dan aku yang maksa. Masa nggak boleh?"

"Sekarang mending kamu tidur istirahat, anggap aja aku nggak ada di sini. Puas?" Samudra mengernyitkan dahinya heran. Mengapa jadi Lalisa yang terlihat marah?

Samudra menutup wajahnya dengan selimut tetapi dengan cepat dibuka kembali oleh Lalisa, cewek itu sekarang sedang melotot padanya.

"Jangan ditutupin! Nanti kamu sesak terus makin sakit lagi." Samudra berdecih.

"Aneh banget kamu peduli sama aku, biasanya kan sama Joshua kamu itu." Ucap Samudra dengan suara rendah dan serak, tanpa diduga Lalisa malah tertawa.

"Kamu itu lucu ya, lagi sakit begini masih aja cemburu." Samudra tampak kehabisan kata untuk membalas ucapan Lalisa.

"Siapa yang bilang kalo aku cemburu?" Lalisa terkikik geli.

"Udahlah jujur aja, emangnya kamu pikir aku nggak ngerti sifat posesif kamu itu?"

"Udah mending kamu tidur aja." Lalisa berdiri dan merapikan rok seragamnya yang agak kusut, lalu mengambil mangkuk yang tadi ia letakkan di nakas.

"Tidur Sam, jangan ngeliatin aku terus. Aku tahu aku cantik." Celetuk Lalisa yang sedikit mencontek kata-kata yang diucapkan Samudra, cowok yang sedang berbaring itu sendiri hanya mendengus.

Lalisa berjalan keluar dari kamar Samudra dengan langkah yang santai, sepertinya cewek itu sama sekali tidak berniat pergi. Bahkan tas sekolahnya masih tergeletak di sofa.

Samudra yang merasakan pusing mendera kepalanya berusaha memejamkan matanya untuk menekan rasa pusingnya tersebut, tetapi tidak lama kemudian ia tertidur.

∆∆∆

Samudra terbangun tepat pada pukul 11 malam, ia mengedarkan pandangannya sekilas. Meskipun sesekali ia meringis karena tubuhnya menggigil dan kepalanya masih pusing, ia merasa sangat lemah, dan berlebihan.

Samudra merasa kecewa ketika tidak ada tanda-tanda keberadaan Lalisa disana, tas sekolahnya sudah tidak ada dan pintu kamarnya ditutup. Ia kemudian mendesah pelan.

Sebenarnya Lalisa sayang padanya atau tidak?

Samudra munafik, iya. Ia sangat mengharapkan kehadiran Lalisa di sisinya saat sedang sakit seperti ini, ia ingin Lalisa merawatnya. Manja memang.

Sesungguhnya tadi sore Samudra merasa tidak enak ketika Lalisa terus-menerus meminta maaf, ia ingin sekali memeluk cewek itu dan mengatakan bahwa ia memaafkannya tetapi egonya masih terlalu tinggi.

Samudra merasa kepalanya pusing kembali, lalu ia bergumam kesal.

"Sialan."

Samudra menoleh ketika mendengar bunyi pintu yang dibuka, mata tajamnya kemudian melihat Lalisa yang masuk dengan membawa semangkuk air hangat dan lap kecil. Jadi cewek itu tidak pergi dan tetap merawatnya sampai selarut ini? Mau tidak mau Samudra merasa terharu.

Samudra yang sadar situasi meskipun agak lambat reaksinya segera berpura-pura tidur, ia memejamkan matanya dan menunggu apa yang akan Lalisa lakukan.

Rasa hangat menjalar di dahi Samudra, lap basah yang telah diletakkan oleh Lalisa membuatnya tenang. Tanpa sadar ia menghembuskan napasnya lega.

Lalisa yang tidak menyadari itu hanya menguap lebar, ia sebenarnya mengantuk tetapi Samudra masih sakit. Ia sangat ingin jika Samudra sembuh dengan cepat.

Dengan asal-asalan ia mengikat rambut panjangnya, lalu kembali fokus dengan kegiatan mengompres dahi Samudra.

Samudra sangat tidak tega, ingin rasanya ia membuka matanya dan menyuruh Lalisa untuk segera tidur. Tetapi ia urungkan niatnya itu karena tubuhnya terasa terlalu lemah bahkan untuk membuka matanya saja.

"Lis.. haus.." Entah mengapa dua kata itu yang keluar dari bibir Samudra. Lalisa yang mengantuk refleks membulatkan matanya dan segera mengambil air, tetapi dengan bodohnya ia malah mengambil mangkuk air kompresan, bukan gelas air minum.

Karena Lalisa menarik mangkuk itu kembali dengan cepat maka air di mangkuk sedikit tumpah, mengenai wajah Samudra dan membuatnya segera bangun.

"Aduh Sam maaf nggak sengaja!" Lalisa menggigit bibir bawahnya khawatir, tangannya sendiri sedang sibuk mengelap wajah Samudra yang basah dengan sapu tangan di roknya. Samudra terbatuk.

"Kamu ngapain jam segini masih ada di rumah aku?" Tanya Samudra berpura-pura tidak mengerti, Lalisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ya.. ngerawat kamu lah. Kamu kan lagi sakit."

"Kamu nggak pulang? Keluarga kamu nggak nanyain?"

"Mereka lagi keluar kota Sam." Samudra yang kebingungan memperhatikan Lalisa dengan lebih seksama, ada yang sedikit aneh dengan pakaian yang dikenakan cewek itu.

"Kamu.. pake baju aku?" Tanya Samudra lemas, Lalisa meringis menahan malu.

"Aku nggak sempet pulang, ya jadinya minjem baju kamu dulu. Gak papa kan ya?" Samudra tersenyum tipis lalu mengulurkan tangannya, mengusap surai Lalisa dengan langkah lembut. Cewek itu sendiri sudah berbinar-binar matanya.

"Kamu maafin aku Sam?" Agak lama selang waktu sebelum Samudra mengangguk dan mengucapkan kata selanjutnya.

"Iya Lis, aku nggak tahan jauh-jauh dari kamu." Lalisa tersenyum lebar dan mengambil gelas air minum.

"Kamu tadi haus kan ya? Maaf tadi salah ambil." Lalisa membantu Samudra untuk meminum airnya, walaupun hanya dua teguk.

Samudra kembali berbaring, tetapi matanya tak lepas dari wajah cantik Lalisa, walaupun malam itu kelihatan sangat kusut.

"Maaf kemarin aku udah ninggalin kamu Lis, aku cuma nggak suka kamu nyebut-nyebut nama cowok lain." Lalisa meletakkan lap basah di dahi Samudra lagi.

"Kenapa kamu seposesif ini sih Sam?" Tanya Lalisa to the point, Samudra tersenyum miring.

"Kamu mau tau yang sebenarnya?" Lalisa mengangguk.

"Eh tapi Sam, mending nanti aja. Kamu kan sekarang harus istirahat."

"Sekarang aja, biar kamu ngerti kenapa aku seposesif itu sama kamu." Samudra terbatuk-batuk setelah mengucapkan kalimat itu sehingga membuat Lalisa khawatir.

"Tuh kan Sam."

"Nggak, pokoknya aku mau cerita sekarang." Ucapnya dengan suara serak.

"Yaudah kalo kamu maksa." Balas Lalisa pasrah.

"Selain aku sayang banget sama kamu Lis, ada alasan lain yang bikin aku terlalu posesif sama kamu."

"Yaitu?"

"Ini berhubungan sama keluargaku juga."

∆∆∆

Ciee digantung wkwk *ditimpuk readers

See you di next chapter yo^^

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 260K 64
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Tersedia di Gramedia + Part Lengkap✔️ 17+ Terbit di @reneluvbooks dan sudah tersedia di Gramedia seluruh Indonesia. *** Al...
28M 2.5M 70
Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga. Cowo...
AKSANAYARA By Aurell

Teen Fiction

135K 8.2K 37
(COMPLETED) ⚠️don't copy my work⚠️ Aksaniel Mahatma, siapa yang tidak mengenal dirinya? laki-laki tampan namun berandal yang sering membuat guru naik...
1.1M 6.9K 9
!!!Pindah ke dreame!!! [YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [Telah direvisi ✔] "Dengerin ya, lo bukan pacar gue tapi lo milik gue Shalsa Senja Arunika."...