[3] My Wife Stella

Por Alvarosha99

2.4M 63.7K 1.2K

Apa yang terjadi jika sebuah pernikahan terjadi tanpa adanya cinta? Pernikahan yang terjadi hanya karna perjo... MΓ‘s

🍁 Chapter [1] 🍁
🍁 Chapter [2] 🍁
🍁 Chapter [3] 🍁
🍁 Chapter [4] 🍁
🍁 Chapter [5] 🍁
🍁 Chapter [6] 🍁
🍁 Chapter [7] 🍁
🍁 Chapter [8] 🍁
🍁 Chapter [9] 🍁
🍁 Chapter [10] 🍁
🍁 Chapter [11] 🍁
🍁 Chapter [12] 🍁
🍁 Chapter [13] 🍁
🍁 Chapter [14] 🍁
🍁 Chapter [15] 🍁
🍁 Chapter [16] 🍁
🍁 Chapter [17] 🍁
🍁 Chapter [18] 🍁
🍁 Chapter [19] 🍁
🍁 Chapter [20] 🍁
🍁 Chapter [21] 🍁
🍁 Chapter [22] 🍁
🍁 Chapter [23] 🍁
🍁 Chapter [24] 🍁
🍁 Chapter [25] 🍁
🍁 Chapter [26] 🍁
🍁 Chapter [27] 🍁
🍁 Chapter [28] 🍁
🍁 Chapter [29] 🍁
🍁 [Attention!] 🍁
🍁 Chapter [30] 🍁
🍁 Chapter [31] 🍁
🍁 Chapter [32] 🍁
🍁 Chapter [33] 🍁
🍁 Chapter [34] 🍁
🍁 Chapter [35] 🍁
🍁 Chapter [36] 🍁
🍁 Chapter [37] 🍁
🍁 Chapter [39] 🍁
🍁 Chapter [40] - ENDING 🍁
🍁 [Friendship Favorable] 🍁
🍁 [Bonus Part 1] 🍁
🍁 [Bonus Part 2] 🍁
🍁 [SEQUEL?] 🍁
🍁 [Questions About My Wife Stella] 🍁
🍁 [SEQUEL :: My Wife Stella] 🍁

🍁 Chapter [38] 🍁

26.5K 645 13
Por Alvarosha99

Author POV

Keesokan Paginya~

Stella sudah bangun lebih awal karna terus memantau keadaan David, ia sengaja tidak mengabarkan Samuel karna ingin membuat kejutan tapi karna sang mertua yang heboh berita kepulangan David tentu akan tersebar dengan cepat, Stella pun akhirnya menuju ruang dokter dan menanyakan kembali perihal keadaan David.

"Keadaannya sudah baik, saya bisa memberinya ijin untuk pulang hari ini. Saya merasa ini sebagai mukjizat, untuk sebagian anak bisa saja meninggal dalam peristiwa itu tapi David sudah bisa melewati masa kritis itu. Saya berharap, Nyonya tidak akan pernah lupakan untuk selalu mengecheck keadaan David secara rutin tiap 6 bulan sekali"

"Baik Dokter, saya juga sangat senang David bisa kembali pulang kerumah. Terimakasih banyak atas pertolongannya, Dokter. Saya pemisi"

"Iya Nyonya, silakan"

Stella pun segera membereskan perlengkapan David dan menghubungi orang rumah bahwa ia akan pulang, sembari menunggu jemputan Stella pun mengurus semua biaya administrasi dan duduk diruang tunggu.

"Sebentar lagi kita akan pulang"gumam Stella.

Sekilas pikirannya pun teralihkan oleh mantan suaminya, Steven. Haruskah ia memberitahukan kondisi David? Dalam ragu akhirnya Stella pun mengeluarkan ponselnya dan mengetik pesan. Stella tersadar bahwa tidak semestinya ia bertindak seegois ini hanya untuk mempertahankan David. Meski begitu ia juga tidak menyesal telah melakukannya, ia hanya sedikit merasa iba terhadap Steven.

"Kau yang pertama kali membuatku seperti ini. Perselingkuhanmu, ketidakperdulianmu, dan juga kekerasan yang kau lakukan terhadapku membuatku menjadi seperti ini. Jadi jangan salahkan aku bila sekarang kau yang menerima akibatnya"batin Stella.

TAP TAP TAP~

Stella mendengar suara sepatu mendekatinya dalam keheningan Stella mencoba mengenali siapakah orang itu? Semerbak harum langsung memasuki indra penciumannya dan ia yakin itu adalah suaminya, Samuel Meshach.

"Sammm... Kenapa kamu bisa--"

"Karna aku ingin memastikan istri dan anakku baik-baik saja. Jadi aku lah yang menjemputmu"

"Ohh ya ampun, kamu kan harusnya itu istirahat aja di rumah. Tapi aku seneng ko, makasih ya sayang"

"Ahh sudah lama aku tidak mendengarnya. Sama-sama istriku, sayang"

Samuel merangkul pundak Stella sambil sesekali melihat wajah David yang berada di gendongan Stella. Mereka pun pergi meninggalkan rumah sakit.

🍁🍁🍁

Steven membuka matanya yang terasa berat, akibat kurang tidur dia jadi seperti Monster. Sebuah getaran di mejanya membuat Steven segera meraih ponselnya. 1 pesan baru.

"Alah paling cuma dari operator"gumam Steven.

Lelaki itu tak lantas membukanya melainkan pergi kekamar mandi dan bersiap diri. Sudah cukup baginya untuk bersedih. Kini ia harus bangkit kembali. Karna masih banyak orang yang menyayanginya, terutama keluarga dan sahabatnya.

"Semangat... Kau pasti bisa Steven!"

Kata penyemangat itu membuatnya bangkit, ia berpikir bahwa jika dirinya terus menerus meratapi nasibnya. Bagaimana nanti? Ia akan merasa malu jika orang lain melihatnya dalam keadaan terpuruk hanya karna cinta. Jadi Steven pun mengambil keputusan untuk mengikuti permainan yang di lakukan mantan istrinya itu. Dia akan tetap bersikap baik, dan mengirimkan uang bulanan untuk David. Dan memperhatikan dari jauh perkembangan putranya. Dengan begitu perannya sebagai Ayah tidak akan hilang.

Setelah rapi Steven pun segera turun kebawah. Namun ia terlupakan akan ponselnya yang berada di atas meja kerjanya. Teringat itu ia juga melupakan 1 pesan yang dianggapnya dari operator. Dengan perlahan ia membuka kotak pesannya dan terheran melihat nama Stella terpampang jelas disana.

"David sudah bisa pulang kerumah. Keadaannya sudah jauh lebih baik. Aku harap ini bisa membuatmu lega"

Steven membaca berulang-ulang kata per kata dari pesan singkat itu. Ia tak menyangkanya bahwa Stella akan mengabarinya seusai perkataan pahit yang di lontarkannya. Mungkinkah ia menyesalinya?

"Ya aku sangat lega, Stella. Rasanya aku ingin segera menemuimu dan juga David. Tapi... Itu terasa seperti mimpi di siang bolong"gumam Steven.

🍁🍁🍁

Stella dan Samuel serta David sudah tiba di rumah mereka dan langsung disambut oleh teriakan membahana dari dalam. Semuanya tampak antusias menyambut kepulangannya.

"Ahh akhirnya cucu Mamah pulang juga sini sayang sama nenek"ucap Sean.

Stella pun menyerahkan David kepada mertuanya itu. Senyuman kelegaan itu membuat Stella menjadi tenang. Kini ia dan Samuel pamit ke kamar dulu.

🍁🍁🍁

Sesampainya mereka di dalam kamar terlihat malaikat manis mereka tertidur pulas di ranjang besar mereka. Terlelap dalam mimpi yang indah. Stella mencium pelan kening Nadine kemudian bergegas mengganti pakaiannya.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, sayang"ucap Samuel.

"Tumben kamu Mas, ada hal apa? Pasti Nadine rewel ya gak ada aku?"tebak Stella.

"Ya salah satunya itu. Tapi bukan itu yang ingin aku bicarakan denganmu"balas Samuel.

"Lalu? Apa dong?"tanya Stella penasaran.

"Ini mengenai David"jawab Samuel.

Stella mematung di tempatnya, mendengar nama David ia sudah tau kemana arah pembicaraan ini. Keterdiaman Stella membuat Samuel sedikit canggung karna ini masalah yang rumit. Dan Samuel tidak ingin semakin berlarut-larut. Meski David belum mengerti tentang ini semua tapi para orang dewasa pasti sudah paham. Dan Samuel ingin semuanya tau akan kebenaran ini.

"Sayang... Aku tau maksud kamu itu baik, kamu mau agar kita selalu bersama. Tapi... Kebersamaan ini akan kurang lengkap bila ada kebohongan yang terselip di dalamnya. Aku ingin kita membuka lembaran baru yang di awali dengan keterbukaan dan kejujuran apapun itu. Aku gak mau ada rahasia sekecil apapun di dalam rumah tangga kita"

"Aku... Cuma gak mau David pergi dariku. Aku gak mau, Mas"

"David tidak akan meninggalkanmu, sayang. Yang aku tekankan disini adalah mengenai status David yang adalah anak dari hasil pernikahanmu dengan Steven. Semua pasti akan mengerti sayang, jika kita menjelaskan dengan detail"

"Kamu fikir semudah itu, Mas? Mereka pasti akan menyalahkanku karna menyembunyikan ini semua. Mereka akan menyudutkanku, dan merebut David dariku"

"Tidak-tidak, itu tidak akan pernah terjadi aku janji. Karna aku akan selalu disampingmu sayang, kita akan mempertanggung jawabkan semua ini ya"

"Bagaimana jika nanti Mamah Sean akan membencimu juga aku? Bagaimana jika nanti Mamah Selena akan mengambil David?"

"Aku yakin Steven juga akan membantu kita, sayang. Semuanya tidak akan kita ketahui jika kita tidak mencobanya"

"Pasti Mamah Selena akan membawa David untuk di jadikan sebagai pewaris keluarga Vallerosha sayang. Aku gak mau itu terjadi"

"Ya itu mungkin saja terjadi. Biarlah masalah itu kita akan hadapi nanti, yang terpenting adalah status David bisa terungkap. Kamu mau kan, sayang?"

"Aku... Tetap gak bisa Mas, kamu mungkin bisa melakukannya tapi jangan memaksaku untuk ikut dalam hal ini"

"Memangnya mau sampai kapan semua ini kamu sembunyikan dari semua orang, Stella! Jawab aku! Ketakutanmu itu membuat kamu menjadi pengecut seperti ini"

"Kalau memang benar kenapa? Aku memang seorang yang pengecut. Dan aku tak perduli asal David tetap bersamaku"

"Aku tidak menyangka selain kamu berubah menjadi seorang pengecut kamu juga sudah berubah menjadi seorang yang tamak, dan juga egois. Kalau begitu silakan nikmatilah waktumu bersama dengan David, karna jangan salahkan aku bila nanti dia akan pergi darimu"

"Ngga... Kamu gak boleh lakuin hal itu. Jangan... Aku mohon jangan beritahu siapapun"

"Tapi itu sudah terlambat, sayang"

"SAMMMMMM....."

Samuel segera berjalan keluar kamarnya, ini sudah menjadi keputusannya bahwa kebenaran atas David memang harus di tegakkan. Bagaimana pun caranya.

"Kamu berhak atas semua ini, sayang. Setelah dewasa nanti Ayah harap kamu tidak akan melupakan Ayah"batin Samuel.

🍁🍁🍁

Stella menangis meraung seorang diri di kamar. Hatinya bagai tertusuk ribuan jarum kecil yang membuatnya tak berdaya lagi. Bahkan kini sang suami pun sudah tak lagi disisinya. Tidak ada yang mau membelanya. Tidak ada yang mau di sisinya.

"Kenapa kamu gak ngerti, Mas. Aku melakukan ini untuk kita. Aku cuma gak mau David pergi dariku, dan bersama dengan dia. Dia itu jahat. Dia bahkan dulu bisa mencampakkanku, bagaimana dengan David? Aku tidak ingin dia menderita bersama Ayah kandungnya. Aku hanya ingin melundunginya"batin Stella.

🍁🍁🍁

Samuel duduk di tengah keluarganya yang masih ramai dengan kepulangan David. Samuel pun ikut dalam suka cita itu. Namun pikirannya masih sedikit terganggu dengan Stella. Samuel sedikit kasar saat mengungkapkan keinginannya.

"Sam... Mana, Stella?"

"Ahh dia capek, Mah. Lagi istirahat"

"Ohh gitu yaudah deh. Jangan di ganggu"

"Iya, Mah"

Cindy pun segera menemui suaminya, Alaric. Dan tak lama kemudian datanglah wanita India cantik ke kediaman Meshach. Tak mau sendiri dia pun kini membawa pasangannya yang Samuel tak pernah lihat sebelumnya. Tapi Samuel masih ingat betul dengan sang wanita, Ishani.

"Permisi... Tuan itu ada yang nyari--"

"Iya suruh dia kesini. Dia tamu saya"

"Baik, Tuan"

Sang penjaga kebun itu pun segera mempersilakan masuk Ishani dan juga pasangannya. Seketika aura di dalam rumah itu menjadi hening, satu per satu dari mereka sedang memikirkan siapa gerangan lelaki dan wanita cantik itu?

"Semuanya aku pengen kenalin. Wanita cantik itu adalah Ishani dia temanku yang ku kenal saat di Jerman dulu. Dan lelaki ini..."ucap Samuel.

"Rahul... Saya tunangannya"sahut Rahul cepat.

"Ahh iya, aku juga baru pertama kali bertemu dengannya. Jadi... Selamat datang di rumah kami"balas Samuel.

"Ya terimakasih banyak"ucap Rahul.

Ishani dan Rahul pun saling berjabat tangan dengan keluarga besar Meshach dan Zevani. Mereka ikut membaur sebentar dalam suasana bahagia. Sebelum akhirnya Ishani ingin bertemu dengan Stella. Awalnya Samuel tidak ingin Ishani menemui Stella tapi dari tujuan Ishani yang baik. Samuel pun akhirnya mengijinkannya.

"Masuklah, aku berharap kau bisa meyakinkan dirinya"ucap Samuel.

"Tenanglah Tn. Samuel, aku yakin jika Stella akan segera berubah pikiran setelah ini"balas Ishani ramah.

Samuel pun tersenyum dan kembali ke ruang keluarga, masih dengan kehangatan dan kebersamaan keluarga.

🍁🍁🍁

Ishani memasuki kamar yang gelap tanpa cahaya, sesekali ia mendengar suara rintihan dan tangisan wanita. Ishani yakin Stella dan Samuel baru saja bertengkar karna masalah David. Keputusannya untuk menemui Stella ternyata benar. Saat ini wanita itu butuh di yakinkan kembali. Sosok Stella yang sebenarnya rapuh itu masih di sembunyikan oleh topengnya. Ishani sangat ingin masalah ini segera selesai.

"Stella... Ini aku... Ishani"

"Is-ishani... Kau..."

"Iya, aku kesini untuk berada disisimu. Mendukungmu, dan selalu bersamamu"

Stella perlahan keluar dari tempat persembunyiannya, dia berlindung di dekat lemari. Ishani tersenyum lebar saat menemukan Stella. Ia yakin bahwa Stella pasti membutuhkannya saat ini.

"Ishani... Aku..."

"Menangislah... Keluarkan semuanya. Dan ceritakan padaku apa yang terjadi"

"Aku..."

Mengalirlah cerita itu dari bibir Stella. Semuanya tanpa tersisa. Bagi Stella sosok Ishani menjadi seorang kakak perempuan yang tak pernah ia miliki. Ia sangat mempercayai Ishani.

"Jadi begitu... Kau pasti mendukungku kan? Apa aku salah Ishani?"

"Ini memang sangat rumit ya. Perjalanan kehidupanmu sangat berliku, kau dan Steven membuat kesalahan dan Samuel yang melindungimu untuk semua bebanmu. Keluarga kalian tidak ada yang mengetahui hal ini kan?"

"Ya, mereka hanya tau aku berpisah baik-baik dan kemudian aku menikah kembali dengan Samuel"

"Baiklah, Stella... Kalau kau mempercayaiku maka ikutilah saranku ini. Yang harus kau lakukan adalah beritahukan tentang status David. Setidaknya di dalam sebuah keluarga tidak ada rahasia apapun. Percayalah padaku Stella aku dan Rahul juga akan membantumu"

"Tapi... Bagaimana jika nanti mereka semua akan membenciku? Dan mengambil David dariku?"

"Aku yang akan menjadi tameng untukmu. David akan tetap bersamamu dan statusnya akan tetap di akui oleh semua orang bahwa dia adalah anakmu dan Steven"

"Bagaimana dengan Mamah Selena? Dia pasti akan menjadikan David pewaris tunggal keluarga Vallerosha kan? Dia sudah menantikan cucu pertamanya sejak lama. Aku tidak mau dia mengambil David dariku"

"Hmm... Biar aku dan Rahul yang akan menyelesaikan hal itu. Setidaknya ikutilah saranku yang pertama"

"Baiklah... Aku mempercayaimu maka aku akan melakukannya. Tapi kamu juga harus janji akan tetap berada disisiku dan memperjuangkan hak asuh David agar tetap padaku"

"Ya. Aku akan selalu bersamamu Stella"

"Terimakasih, Ishani. Kau sangat baik"

"Tidak Stella, aku tidak sebaik yang kau kira. Aku hanya sedang memperbaiki sifatku. Dan kurasa sifatku yang sekarang banyak membantu orang lain"

"Ya, kau sangat membantuku. Teruslah menjadi Ishani yang seperti ini"

"Ya tentu saja, Stella"

Stella pun kini sudah di yakinkan oleh Ishani. Sebuah cahaya dari kegelapan mulai menyinari kembali hidupnya. Ini semua karna Ishani, wanita berdarah India itu mampu menjadi penolong dalam setiap masalah rumah tangganya.

🍁🍁🍁

Ishani dan Stella menuruni tangga menuju ruang keluarga, Ishani pun ingin segera memberitahu kabar gembira lainnya.

"Kau sudah bangun, Nak?"tanya Cindy.

"Iya, Mah"jawab Stella.

"Duduk lah kita semua disini memang menunggumu"ucap Sean.

"Menungguku?"tanya Stella.

"Iya, karna Ishani dan Rahul akan mengumumkan sesuatu dan kau juga harus mendengarkannya"jawab Sean.

Ishani dan Rahul pun mengeluarkan undangan putih keemasan. Senyuman lebar saling menghiasi wajah mereka.

"Kami berencana untuk menikah bulan depan. Akan tetapi, kami memajukannya karna setelah menghitung hari pada bulan inilah di temukan hari baik. Kami pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu"

"Wah selamat ya, kami pasti akan datang"

"Terimakasih, aku dan Rahul juga sudah membooking salah satu gedung di Jakarta Selatan"

"Aku kira kau akan mengadakan pesta di India"

"Pesta bisa diadakan kapanpun, tapi akad nikah hanya sekali kan?"

"Kau bisa saja, Rahul. Kalau begitu apa kalian akan tinggal di India setelah ini?"

"Iya. Tentu, kami sudah membeli rumah disana. Dan kami akan sangat merindukan kalian yang ada disini. Mampirlah kesana ya"

"Tentu kami akan berkunjung kesana, sekalian bertemu dengan raja bollywood disana"

"Ahahaha.... Aku akan mengajakmu berkeliling India nanti"

"Ahh aku sudah tidak sabar. Aku akan memesan tiket untuk liburan nanti haha"

Ishani dan Rahul pun tak lama pamit pulang untuk mengurus keperluan mereka saat menikah nanti. Adat di India masih begitu kental dan itu akan merepotkan mereka karna di Indonesia sangat jarang dilakukan.

Sepulangnya Ishani dan Rahul, anggota keluarga yang lain pun beristirahat di kamar masing-masing. Termasuk Stella dan Samuel. Keduanya masih sama-sama terdiam. Namun Stella pun akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Mas..."

"Hmm..."

"Aku setuju sama ide kamu. Kita akan segera memberitahukan kebenaran ini"

"Benarkah? Ahh sayang aku sangat bahagia mendengarnya"

"Maaf ya Mas, aku begitu egois"

"Aku juga minta maaf sudah berkata kasar padamu tadi"

"Ngga, kamu juga udah ngebuat pikiran aku jadi jernih. Dan kedatangan Ishani semakin meyakinkanku, jadi... Kapan kita akan memberitahukan berita besar ini?"

"Aku kira sampai setelah pernikahan ishani saja. Karna sekarang waktunya sedang tidak tepat sayang"

"Baiklah, aku akan menunggu sampai saat itu tiba. Semoga semuanya akan berjalan lancar ya, Mas"

"Amin... Ya allah"

🍁🍁🍁

2 Minggu Kemudian~

Hari ini tepat dilangsungkannya pernikahan Ishani dan Rahul. Seluruh anggota keluarga Meshach dan Zevani sudah siap untuk pergi kesana.

Seperti yang tampak pagi itu, Stella sudah tampil cantik dengan gaun tanpa lengannya, kemudian disusul dengan Samuel yang tampak gagah dengan setelan jas berwarna senada dengan Stella. Dan 2 malaikat kecil mereka yang tak ketinggalan ikut dalam balutan baju formal. Mereka sudah siap untuk mendatangi pernikahan sahabat mereka.

"Sudah siap?"

"Siappp"

Samuel melajukan mobilnya dengan santai. Sesekali ia akan menoleh kebelakang, David tampak senang karna di belikan mainan mobil baru bernama Tayo.

🍁🍁🍁

Sesampainya mereka di gedung. Mereka di sambut oleh tarian khas India. Kemudian mereka masuk kedalam mengikuti alur proses pernikahan ala India.

Setelah lebih dari 2 jam, Ishani dan Rahul kini resmi menjadi pasangan suami istri. Rentetan doa tersemat untuk pasangan baru itu. Stella dan Samuel pun sudah maju ke pelaminan mendoakan sahabat mereka yang kini sedang berbahagia. Tak lama kemudian datanglah keluarga Vallerosha.

Lelaki itu tampak gagah juga dengan balutan jas berwarna hitam. Dan kedua orangtua lelaki itu tampak awet muda di usia senjanya. Mereka kini menjadi satu membaur dalam kebahagiaan melupakan sejenak permasalahan yang ada.

🍁🍁🍁

Pukul 14.00 WIB.

Mereka masih berada di dalam gedung karna terjebak hujan lebat. Absennya Adam membuat Samuel merasa khawatir apa yang sedang terjadi pada perusahaan?

Drrtt drrtt
Getaran ponsel menyadarkan lamunan Samuel. Segera ia menggeser ke tombol hijau begitu ia ketahui adiknyalah yang menelvonnya.

"Bang..."

"Ada apa, Dam?"

"Maafin Adam, Bang. Adam gak bisa menjalankan perusahaan dengan baik"

"Tunggu maksud kamu apa si, Dam? Ada kendala apa di perusahaan?"

"Perusahaan kita... Bangkrut, Bang"

Samuel terdiam di tempatnya hanya hembusan nafas yang terdengar. Stella yang sedang mengobrol dengan Ishani tak tahu bahwa sang suami kini tengah shock mendengar berita itu. Semuanya sedang bersuka cita sehingga tidak ada yang menyadari bahwa Samuel sudah begitu pucat dengan keringat dingin yang sudah meluncur deras.

"Bang... Halo, Bang... Abang baik-baik aja kan disana"

Samuel pun segera bangkit dari tempat duduknya, namun naas kegelapan lebih dulu menyerangnya. Usai mendengar berita buruk itu kepalanya semakin sakit, dan di saat itu pula tubuhnya tak lagi bisa menopangnya. Hanya teriakan dan tangisan yang masih bisa Samuel dengar sebelum akhirnya kesadarannya hilang.

"SAMUELLLLL...."

Stella berlari mendekati tubuh Samuel, mengguncangnya namun tak ada respon apapun. Ketegangan semakin bertambah kala Steven mendekat dan memeriksa tubuh Samuel.

"Dia... Sudah tidak bernafas"ucap Steven.

"Ngga... Itu gak mungkin, Mas. Sam, bangun aku mohon bangunlah"balas Stella.

Air mata tak sanggup lagi ia bendung, butiran air semakin bertambah kala tubuh Samuel semakin lama semakin kaku dan berubah dingin. Ambulance yang belum juga datang membuat Stella kian frustasi dan semakin tak terkendali. Memukul dan melakukan berbagai cara agar suaminya bisa terbangun dan tersenyum seperti biasa.

Namun....

Tetap tidak membuahkan hasil. Suaminya. Samuel Meshach. Sudah terbujur kaku. Mungkinkah ia sudah meninggal?

"Jangan tinggalkan aku, Sam. Jika kamu mau pergi bawa aku bersamamu"ucap Stella di telinga Samuel.

~Bersambung~

Seguir leyendo

TambiΓ©n te gustarΓ‘n

1.9M 122K 62
B e l u m R e v i s i [ Marriage Life ] Kisah pernikahan yang berlandaskan perjodohan, antara Alvin dan Fara. Fara, wanita cantik yang sukses diusia...
2.4K 459 36
Β¦ FOLLOW DULU SEBELUM BACA Β¦ Lengkap! ♣♣♣♣♣ Ketika sama-sama suka, namun tidak ada yang mau menyatakan perasaannya lebih dulu. Lalu, saat sudah bers...
290K 12.3K 90
[ Dunia lebih menghargai orang yang mau berusaha dengan usahanya sendiri] -Sudutmataa- *Buat dibaca GRATIS bukan dicopoy! JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA...
1.3M 70.1K 64
*Follow my profile* Zara Aleena Sabiya (24 tahun), seorang sekretaris di salah satu perusahaan AB corp, dijodohkan dengan Abyan Nandana (27 tahun) pe...