My Bride (Finished)

By Debby_C

1M 40.6K 1K

Cinta akan hadir disaat kita selalu bersama... "aku tahu, dia itu mimpi yang paling indah, tapi yang paling t... More

Halte, Hujan & Malam
Cafe, Malam lagi
Datang dan Pergi
Hujan yang Ternoda
Try To Forget 'It'
Confused
Ayo Menikah
Terkuak
Demi Ayah, Demi Mama, Demi Nina
Mengenal Tingkahnya
Hamil
Terima Kenyataan
break
Melepas dan Menerima
Dia Suamiku
Rahasia Wulan
Di Raja Ampat
Suami yang Romantis Itu....
Saraswati Itu..
"Trust Me!"
Crash Your Party
Strange Voice
Lost Memory
Kembali
Malam yang Panjang
Officially Missing You
Officially Missing You,Too
Titik Cerah
Remember Me!
Let Me Hug You
Keraguan
Tell Me!
I Can't Let You Go
Kencan di Frankfurt
Touch Me!
No More
Pregnant Mom
Bertemu Wulan
Menyesal?
Sebuah Awal
Lanjutan Kisah Rama dan Wulan
Saat Mereka Hadir
Tanda Tanya
Rumit
Kehadiran Seseorang
Mulai Jatuh Cinta
Yang Peduli dan Yang tak Dipedulikan
Rasa Yang Berpaling
What I Feel
Saat Kau Tidak Mengerti Perasaanmu Sendiri
Dilema
The Night (Spesial Azhari dan Citra)
Wait For What?
Tonight Is the Night
Kesungguhan
Kegelisahan Hati
Last Chapter

Why Don't You Love Me?

9.4K 343 5
By Debby_C

Azhari tidak tau keributan yang terjadi diluar karena dia masih menjaga wanita yang pingsan tadi bersama seorang dokter yang memeriksanya, Gary. Gary memang diundang oleh Nina kepesta ini, karena bagaimanapun Gary adalah sahabat almarhum suaminya dulu, Said.

"Dia kenapa dok?" Tanya Azhari.

"Sepertinya dia terkena Anemia dan kurang gizi makanya tubuhnya lemas seperti ini."

"Apa yang dia fikirkan dengan tetap bekerja dalam kondisi sakit?"

"Jika kita bekerja keras demi mendapatkan uang, maka penyakit pun diabaikan. Begitulah hidup!" Ujar Gary, membuat Azhari tercenung.

"Sepertinya kita harus menghubungi walinya!" Saran Gary.

"Permisi pak!" Seseorang mengetuk pintu kamar, dia juga seorang pelayan.

"Ya, masuk! " ucap Azhari.

"Apa teman saya baik-baik saja pak?" Tanya orang itu.

"Kamu siapa?" Tanya Azhari.

"Maaf pak, nama saya Indah. Saya teman kerja Citra."

"Jadi, namanya Citra?" Tanya Azhari penasaran.

"Iyah pak! Citra memang bandel kalo dibilang. Uda 2 hari ini Citra sakit, tapi dia kekeuh banget mau tetap ikut kerja disini."

"Apa kamu punya nomor orang tuanya?" Lanjut Azhari.

"Nggak pak, Citra sendirian aja ngontrak disini. Ibunya sudah meninggal dan ayahnya menikah lagi. Saya nggak pernah tau keluarga Citra."

"Miris sekali.." ucap Gary.

Azhari memandang Citra yang masih tak sadarkan diri dengan perasaan kasihan, dia seperti melihat sosok Nina dalam diri Citra. Mereka punya banyak kemiripan, mulai dari postur tubuh hingga kehidupan yang mereka jalani. Dulu Nina selalu bekerja mesipun masih duduk di bangku menengah atas untuk mengumpulkan biaya iuran sekolahnya. Hanya saja, Nina masih bernasib lebih baik karena ayahnya begitu peduli dengan dirinya.

"Jadi bagaimana sekarang? Kalau dia dibawa kerumahnya, pasti tidak ada yang merawatnya disana!" Ujar Gary prihatin.

"Biarkan aja dia disini dulu!" Tiba-tiba Nina datang dan mendengarkan ucapan mereka semua.

"Apa kalian tidak keberatan?" Tanya Gary.

"Dia butuh bantuan, dan mengapa kami harus keberatan? Melihat dirinya, aku seperti mengingat diriku yang dulu. Jadi, biarlah dia disini."

Azhari tersenyum simpul saat mendengar Nina mengatakan itu. Baginya, hati Nina masih sama meskipun sekarang Nina sudah kaya Raya tapi dia tidak besar kepala.

***
Diluar, Iqbal sedang tercengang dengan adegan yang diciptakan oleh Arumi dan Jeremy. Dia tak mengenal siapa itu Jeremy dan sekarang lelaki itu berani-beraninya melamar anaknya.

"Siapa kau?" Tanya Iqbal sinis tapi Jeremy tetap terlihat santai.

"Dia Je-je-jeremy pak, te-teman Arumi!" Jawab Arumi gagap.

"Selamat malam Om! Nama saya Jeremy Sinaga. Anak dari rekan bisnis bapak, Leo Sinaga!" Jawab Jeremy dengan percaya diri.

Kerutan diwajah Iqbal mengendur, dan senyuman muncul diwajahnya. "Oh ya ampun! Jadi, kamu anaknya pak Leo. Ternyata kalian berdua sudah saling kenal?"

"Papa kenal dia?" Tanya Arumi.

"Tidak, tapi papa kenal baik dengan orang tuanya. Kamu ingat, 2 hari yang lalu papa pernah bilang kalau papa akan mengenalkanmu pada seseorang?"

Arumi mengangguk, saat itu dia sedang kena masalah, jadi Arumi tidak terlalu mendengarkan ucapan Iqbal.

"Inilah dia, ternyata Jeremy datang sendiri kesini dan memberi kejutan pada kita semua. Arumi, papa merestui hubungan kalian!"

"APA??" Arum dan Arumi berteriak serentak.

"Terima kasih Om!" Jeremy menyalami tangan Iqbal dengan sangat senang. Wajah Iqbal juga tampak berbinar-binar, karena sebelumnya Iqbal juga ingin menjodohkan Arumi dengan Jeremy karena Iqbal merasa Arumi terlalu penyendiri dan lebih suka sibuk dengan buku-buku ekonominya dibanding bergaul dengan teman-teman sebayanya. Sangat berbeda dengan Arum yang mulai ceria sejak kedua orang tuanya bersatu.

Semua orang bertepuk tangan untuk menyelamati keberhasilan Jeremy mendapatkan restu Papa Arumi. Nina turun karena sebentar lagi acara tunangannya akan dimulai.

Saat Iqbal tak memperhatikan mereka berdua lagi, Arumi langsung mendelik kepada Jeremy yang mengedipkan sebelah matanya kepada Arumi sambil tersenyum menyeringai.

"Oh Tuhan, selamatkan aku dari dia." Batin Arumi.

Tak lama setelah Nina turun, Azhari dan Gary menyusulnya. Bola mata Arumi kembali terpaku pada sosok Azhari. Penampilan Azhari jadi berbeda karena dia melepas jasnya dan hanya mengenakan kemeja. Semua lekukan otot lengan Azhari terpampang dengan sempurna dimatanya dan itu sangat menarik bagi Arumi. Dan rambut Azhari yang tidak serapi tadi membuat kesan Azhari terlihat lebih maskulin. Arumi jadi cemas sendiri, apa sekarang dia terobsesi dengan pria yang tua? Jangan sampai.

***
Acara tunangan sudah selesai dan semua tamu undangan kecuali Jeremy dan Azhari yang masih disini. Jeremy sedang berbicara dengan Arumi diluar sebelum dia pergi, sepertinya mereka sedang perang dingin.

"Selamat yah, kau mendapatkan apa yang kau inginkan dengan mengancamku." Sindir Arumi.

"Berterimakasih lah padaku sayang! Kalau bukan karenaku, orang yang kau tabrak lari waktu itu akan lumpuh. Apa kau tidak merasa bersalah pada anak itu?"

Sesaat Arumi merasa sangat berdosa, 2 hari yang lalu karena tidak fokus saat mengendarai sepeda motornya,tak sengaja Arumi menyerempet seorang anak tunawisma yang sedang mengamen didekat kampus mereka. Arumi sangat ketakutan saat itu dan panik hingga dia memutuskan untuk lari sebelum ada yang melihatnya.

Tetapi, dia kurang beruntung karena Jeremy menjadi saksi hidup atas kecelakaan itu.

"Anggap saja, kau sedang menerima hukuman dengan menikahiku nanti."

"Dasar licik!" Umpat Arumi.

Dengan kasar Jeremy menarik tangan Arumi untuk memperdekat jarak mereka lalu tanpa aba-aba Jeremy mencium pipi kanan Arumi dengan lembut. "Walaupun aku licik, tapi aku jujur mencintaimu!" Bisik Jeremy.

Pipi Arumi memerah, karena ini pertama kalinya seseorang mencium pipinya.

"Hm, sepertinya aku orang pertama. Melihat ekspresimu seperti itu, aku jadi semakin menyukaimu. Karena, aku masih mencium pipimu kau sudah malu, bagaimana jika aku melakukan yang lain?" Goda Jeremy.

Wajah Arumi merah padam saat digoda seperti itu. Arumi melepaskan tangannya dari Jeremy kemudian melarikan diri kedalam kamarnya.

Jeremy tersenyum puas sebelum melangkahkan kaki dari rumah itu karena dia berhasil membuat Arumi kacau seperti itu. Yah, dibanding menjadi pendiam dan dingin, Arumi terlihat lebih hidup jika merasakan hal-hal seperti ini.

Azhari masih berbincang-bincang dengan Nina dan Iqbal diruang tamu seakan-akan tidak ada lagi waktu yang tersisa besok untuk mereka padahal ini sudah hampir jam 11 malam.

"Jadi, kapan kau akan menikah Azhari?" Tanya Nina.

Azhari termenung saat ditanyakan itu, bagaimana bisa dia menikah jika dia masih punya perasaan pada Nina?

Sebenarnya, sejak awal Nina dan Azhari bertemu, Azhari sudah jatuh Cinta pada pandangan pertama kepada Nina. Meskipun itu tergolong Cinta monyet karena saat itu umur mereka masih 11 tahun.

SMP dan SMA mereka tetap satu sekolah dan satu kelas hingga keduanya gak bisa dipisahin lagi. Dan pada saat itu Azhari mencari-cari kesempatan untuk menembak Nina, tapi selalu saja tidak jadi karena dia tidak punya keberanian. Bagaimana jika Nina menolak? Persahabatan mereka bisa saja hancur.

Yang dilakukan Azhari setiap harinya adalah mengambil gambar Nina diam-diam dan melukisnya hingga ada hampir seratus lukisan yang dia buat distudio seninya dirumah. Tapi dia menyimpan semua lukisan itu. Nanti saat tiba waktunya, Azhari akan menunjukkan semua lukisan itu kepada Nina kemudian menembaknya.

Namun sebelum Azhari melakukan itu, seorang siswa bernama Rama telah mendahuluinya. Jujur, waktu itu Azhari sangat patah hati saat melihat Nina bersama dengan Rama. Perasaannya sedikit terobati, karena walaupun Rama adalah pacar Nina, tapi Nina sendiri lebih banyak menghabiskan waktu dengan Azhari kemanapun dia pergi. Dibanding menjadi pacar, Azhari lebih beruntung menjadi sahabat orang yang dicintainya.

Saat mereka berdua tamat SMA, Azhari dikejutkan dengan berita kalau Nina dan Rama sudah putus. Itu yang mendorong Azhari untuk tidak jadi kuliah ke Surabaya dan memilih untuk menganggur selama setahun agar bisa bersama-sama dengan Nina dan ketika kesempatan itu muncul, Azhari akan melancarkan aksinya. Tapi apa daya Azhari, lagi-lagi dia harus memakan pahitnya rasa sakit hati karena Iqbal telah menghamili Nina dan bertanggung jawab dengan menikahinya. Azhari tertawa miris mendengar hal itu, harusnya dari awak Azhari menjauhkan Iqbal dari Nina.

Karena itu, tahun depannya Azhari memutuskan untuk menetap di Jepang dan melanjutkan bakat melukisnya disana, melupakan semua hal yang terjadi disini termasuk Nina. Tapi usahanya sia-sia, semakin ia jauh, semakin dirinya merindukan Nina. Hingga kesibukannya sendiri yang membuatnya mulai melupakan Nina sedikit demi sedikit.

"Hey Azhari, ditanya kok melamun?" Tegur Nina.

"Kau tau mengapa aku tidak menikah?"

Nina menggeleng.

Azhari menarik nafas sebentar, lalu menjawab "Itu karena kau tidak mencintaiku?"

Mimik wajah Iqbal berubah menjadi tegang saat mendengar ucapan Azhari itu.

"Apa maksudmu?" Tanya Iqbal berang.

"Iya, karena dia tidak mencintaiku!"

#tbc

Koment dan votenya jangan lupa ya say... apresiasi dari kalian sangat dibutuhkan disini..

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 102K 55
"Tuhan, aku mengaku salah, tapi tolong dosanya ditagihkan ke Joleen saja, please...." Ketika acara akhir pekan yang kupikir bakal menyenangkan, terny...
3.2M 101K 9
(PLAGIAT MINGGIR!!!) Penasaran langsung baca aja!!! 🚴🚴🚴 Ketikan dari jemari amateur! Yang sukanya begadang, minum ice dan doyan banget ama yang n...
5.4K 275 29
SINOPSIS Kisah cinta segitiga antara Mario, Alexa dan Bella. Mario Rosario seharusnya menikahi Alexa Valerious karena rasa tanggung jawab, tapi apa...