I LOVE YOU, BROTHER! [COMPLET...

By ShiceciTa

635K 21.5K 688

"Aku sangat-sangat mencintainya sampai-sampai dulu aku sempat berpikir akan mengungkapkan kalau aku bukan ana... More

PENGUMUMAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
^25^
Note
26
28
29
30
31
Say Thx (?)
32
33
34
35
36
37
FYI
38
39
40
41
42 [ENDING]
HAPPY ENDING 🎉
EKSTRA PART
EKSTRA PART II
New 'S'

27

7.9K 366 32
By ShiceciTa

"Kakak ke atas dulu ya. kamu bicara dengan Niki jangan sampe kemaleman, kamu harus istrahat, ini udah jam 9" ucap Alex pelan lalu Alex berdiri dari duduknya dan melihat Niki yang duduk di seberang Jany "Niki, aku tinggal ya. Oh iya, jangan kemaleman bicaranya, Jany harus istrahat" ucap Alex lagi tak lupa senyum yang tak kalah manis dari Jany karena Niki tak sekalipun pernah menghilangkan senyuman itu dari wajahnya hingga mau tak mau Alex pun harus tersenyum walau ia tak suka.

Melihat Alex yang telah pergi, Niki pun kembali melihat ke arah Jany

"Kamu sedang sakit ya Jan?"

"Kemarin. Sekarang udah sembuh kok tapi masih harus istrahat"

"Alex perhatian banget sama kamu" Jany yang mendengar itu hanya tersenyum sambil tertunduk karena ia menyembunyikan rona merah dipipinya "Bunda kamu mana Jan?"

"Oh bunda? Bunda lagi gak dirumah, paling besok atau lusa udah balik lagi. Ada urusan katanya"

"Berarti tinggal kamu dan Alex berdua aja?"

"Mm" Jany mengangguk

Setelah beberapa lama mereka berbicara, akhirnya Niki berdiri dari duduknya dan pamit undur diri.

"Aku balik dulu ya Jan"

"Kamu nginap dimana malam-malam gini Nik?"

"Barang-barang aku yang lainnya sudah di antar di hotel Kolash pesanan teman bokap. Jadi selama aku di Indo, aku bakal nginap dihotel itu. Kalau kamu ada waktu, boleh mampir kok. Disana ada kolam renang, kali aja kamu mau renang seperti dulu di Amrik"

"Aku usahain bakalan mampir, karena aku juga sekolah dan gak bisa keluar kalau bunda aku gak dirumah"

"Iya gak apa-apa. Kalo kamu gak bisa, Aku kan bisa main disini"

Mendengar itu, perasaan Jany mendadak merasa tidak enak dan kurang nyaman bersama Niki lagi semenjak ia tau bagaimana perasaan Niki kepadanya.

"Ya udah, Aku pamit dulu" Niki mendekat ke arah Jany yang juga sudah berdiri dari duduknya dan langsung menarik Jany kedalam pelukannya hingga membuat Jany kaget.

"Haah, kamu tau? Betapa rindunya aku sama kamu Jan, seminggu sebelum ke Indo pun aku bahkan tak bisa tidur nyenyak karena ingin sekali bertemu kamu. Maafkan aku karena begitu merindukanmu" Jelas Niki dengan nada melemah dan masih terus memeluk Jany. Jany yang merasakan kesedihan itu tiba-tiba mengangkat tangannya dan balik memeluk Niki.

"Maafin aku juga, karena aku, kamu jadi menderita seperti ini"

Niki menggeleng cepat dan sedikit menjauhkan kepalanya dari bahu Jany dan menatap dekat kedua mata Jany

"Bukan salah kamu. Aku begini karena diri aku sendiri, kamu gak salah apa-apa. Jadi, aku mohon, kamu tetap perlakukan aku seperti saat sebelum kamu tau semuanya, aku gak tahan liat kamu selalu tersenyum palsu buat aku, dan selalu ngejauh." Niki melihat dalam kedua mata Jany, lalu Jany mengangguk 2 kali hingga membuat perasaan Niki menjadi lega dan memeluk kembali Jany dengan erat sambil menutup matanya, merasakan kembali pelukan Jany yang selama ini dirindukannya.

"Ehem" Suara dehaman dibelakang Jany membuat Niki membuka kedua matanya dan langsung melihat Alex yang sedang berdiri memegang botol air. Niki bersikap biasa saja, lalu melepaskan pelukannya dari Jany. Jany yang mendengar dehaman Alex, juga serasa seperti dipergok selingkuh dan bersyukur Niki segera melepaskan pelukannya.

"Aku balik. Makasih ya Jan, see u tomorrow" Niki mencium kening Jany singkat lalu berjalan menuju pintu dan segera meninggalkan rumah itu. Jany dan Alex masih berdiri ditempat masing-masing karena sekarang kedua mata Alex terbuka lebar karena kaget melihat Niki yang mencium Jany seperti itu, begitupun Jany yang juga kaget karena ia tak pernah menyangka kalau Niki akan menciumnya dikening, biasanya Niki hanya mencium pipi kiri dan kanan Jany, tidak lebih.

"berani-beraninya!" Alex mengepalkan kedua tangannya

Jany dan Alex beberapa saat sibuk dengan pikiran mereka masing-masing..

"Temen kamu nginap dimana Jan?" suara baritos Alex menyadarkan Jany dengan cepat

"Hotel ka" Jany membereskan gelas yang dipakai Niki tadi lalu berjalan melewati Alex menuju dapur, Alex pun menutup pintu rumah lalu mengikuti Jany dari belakang.

Alex bersandar dipintu dapur, memerhatikan Jany yang sedang mencuci piring dan gelas sisa tadi.

Banyak pertanyaan yang berkeliaran diotaknya, tapi ia tak bisa menanyakan semua itu. Takut kalau Jany akan merasa dikekang oleh Alex hingga akhirnya Alex menahan semua pertanyaan itu untuk dirinya sendiri.

"Jan, langsung istrahat ya. Kakak naik" Alex meninggalkan Jany sendiri didapur, karena ia mencegah mulutnya yang bisa-bisa menanyakan semua yang ingin ditanya nya.

"iya ka" Jany melihat Alex menaiki tangga, lalu melepaskan gelas ditangannya dan merosot terduduk di bawah wastafel.

"Kakak liat semuanya, apa kakak tidak cemburu? Aku memang merasa sedih kepada Niki, tapi aku lebih sedih kediri aku sendiri ka! Aku merasa seperti orang bodoh yang menyukai kakak aku sendiri. Aku sadar, kalau aku menyukai kakak melebihi kakak dan adik pada biasanya" guman Jany pelan saat menyadari dan tau betul bagaimana perasaannya terhadap Alex.

*****

Sudah jam 1 malam, Jany baru saja selesai membersihkan tubuhnya dan berdiri di koridor luar kamarnya yang menghadap langsung ke taman.

Sebenarnya, Bukan taman yang diperhatikannya, tapi sesuatu yang sedang dipikirkannya sedari kemarin yang ia yakini itu memang tak wajar.

"Gue tau itu salah suka sama kakak gue sendiri. Tapi, gue juga gak bisa bohongin perasaan gue. Jantung ini, selalu menggila setiap didekat orang itu" ucap Jany pelan sambil memegang jantungnya, merasakan detakkan jantung yang sedang normal.

"Gue capek untuk terus berbohong kediri gue sendiri kalau gue gak suka sama ka Alex, tapi semakin lama, gue gak bisa lagi bohongin diri gue sendiri. Gue akuin, dan gue sadar kalau gue..."

Sreeet

Kalimat Jany terhenti saat terdengar suara tirai di geser dan suara itu berhasil menarik mata Jany dari taman menuju ke koridor sebelah.

Melihat bayangan dari baliknya, Jany sadar, sebentar lagi pemilik bayangan itu akan segera keluar.

Jany cepat-cepat menghapus air matanya yang tak disadarinya telah menetes sejak tadi dan berpura-pura sedang asik memerhatikan taman dibawah sana.

"Jany?" panggil suara itu dengan sedikit ada nada kaget didalamnya

"Mm"

"Belum istrahat?"

"Baru selesai mandi" Jany berpikir sebentar

"Ka Alex belum tidur?" tambah Jany langsung saat melihat Alex yang sudah bersandar di dinding koridor kamar Alex

"Belum. Gak bisa tidur" jawab Alex sambil menghela nafasnya dengan berat

Benar saja, ia tak bisa tidur karena sedari tadi otaknya selalu memutar-mutar disekitar adegan Niki yang memeluk dan mencium kening Jany tanpa memerduli kan adanya dia disana.

"Mm" Jany hanya menggumam dan menatap ke arah taman lagi, begitupun dengan Alex yang mengalihkan matanya dari Jany dan menatap taman remang dibawah sana, sama dengan kondisi koridor mereka berdua yang memang disengaja dipasang lampu yang remang sebagai pelengkap rumah itu.

Sekitar beberapa menit mereka terdiam dengan jalan pikiran mereka masing-masing, hingga akhirnya, Alex yang angkat bicara terlebih dahulu.

"Berapa lama dia disini?" pertanyaan itu kembali menarik Jany keluar dari pikirannya tentang Alex.

"Siapa?" tanya Jany tak mengerti tapi tetap tak melepaskan pandangannya dari arah taman

"Niki" Alex pun begitu, tetap melihat ke arah taman yang sepertinya memang menjadi tempat peralihan mata mereka.

"Gak tau" jawab Jany singkat

"Dia gak ngasih tau kamu?"

"Enggak"

"Kenapa?" pertanyaan Alex itu berhasil membuat Jany melihat Alex sebentar lalu kembali ke taman lagi

"Untuk apa? Kan dia di disini karena ada urusan bisnis keluarganya. Paling-paling kalau udah kelar juga balik lagi ke Amrik" Jelas Jany sambil mencoba menahan nada sinisnya karena emosinya yang entah kenapa mencoba untuk menguasai dirinya saat mendengar Alex mengungkit tentang Niki.

"Kamu" Ucap Alex singkat

*****

Kamu....
Iya kamu, kamu readerku
Makasih yang udah vote and coment dipart2 sblmnya ^^

Love
ShiceciTa

12.08.16

Continue Reading

You'll Also Like

210K 2.7K 23
Dia adalah lelaki sempurna dengan segala kehormatan dan kekuasaan. Dia adalah seorang rupawan berbekal kekayaan yang dapat menundukkan ribuan orang...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

1.8M 94.9K 55
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
145K 4.4K 38
Sebenarnya ini mudah. Bahkan mungkin, kita dapat berakhir manis. Kalau saja aku tidak menganggapmu hanya sebatas 'adik' dan bersikap egois. Sementara...
194K 9.8K 32
"Kau yang ku anggap sebagai seorang kakak bagiku yang tak pernah terlintas di pikiran ku untuk mencintai mu" - Prilly Zahra Arbianafara "I Love My Br...